Lady Clarisse 2 (TRANSMIGRASI)

Jadwal berlatih pedang ku bersama si tampan Delon hari ini terganggu karena kehadiran grand Duke manusia yang sangat tidak ingin ku temui. Kini pria yang sedang duduk di hadapan ku sedang menatap ku dengan tatapan aneh nya. Aku tidak mengerti dengan tatapan pria yang menjadi malaikat maut lady Clarisse.

Mau tak mau keadaan ku sekarang adalah sedang duduk bersama Alexander di taman halaman belakang rumah Clarisse. Dan yang lebih parah nya lagi hanya ada aku dan dia. Aku bahkan tidak tau kemana Lula berada setelah meminta ijin untuk mengambil beberapa cemilan dan teh hangat. pelayan itu tidak kunjung datang.

"katakan lah tuan Grand Duke! Ada perlu apa anda datang ke tempat ini dan mengganggu jadwal ku dalam berlatih pedang".

Aku memulai percakapan ini jika aku ikut diam maka pria ini ku yakin juga akan diam. Dan kami akan berakhir hingga malam jika tidak ada satupun yang memulai dan juga mengakhiri nya.

Jadi lebih baik aku memulai nya dan mengakhiri ini dengan cepat. Entah kenapa berada di dekat pria ini seperti jiwa ku tertekan dan sesak. Seolah-olah ada sesuatu yang menghimpit dada ku. Apalagi hingga sekarang jiwa Clarisse belum menampakan diri.

"aku hanya sedang menunggu ayah mu untuk membicarakan sebuah urusan yang di berikan oleh kaisar. Tidak ada hubungan nya dengan mu!"

Apa!!!!! Dia bilang tidak ada hubungan nya dengan ku tapi kenapa dia meminta ku untuk menemaninya di taman ini bahkan dia menyuruh pelayan pribadi ku untuk membawa beberapa kue kering sebagai cemilan dan teh hangat. Dan yang aku heran bahkan pelayan pribadi ku malah menuruti permintaan nya pergi meninggalkan diriku berdua saja bersama nya.

Aku menahan kepalan tangan ku yang saat ini merasa sangat kesal. Pria aneh ini entah kenapa walaupun dia tampan tapi dia terlihat sangat menjengkelkan.

"jadi tuan Grand Duke jika tidak ada hubungan nya dengan ku kenapa anda malah di sini duduk manis dan menatap ku dengan pandangan aneh yang sangat membuat ku tidak nyaman. Kau seperti predator wanita yang lapar. Sungguh menyeramkan!". Sudah cukup image baik yang ku tunjukkan pada orang-orang di dunia novel ini.

Aku tidak akan menyembunyikan rasa tidak suka ku terhadap pria yang ada di hadapan ku ini.

Dan balasan apa yang ku dapat setelah mengatakan kata-kata yang sarkas itu. Pria di hadapan ku ini malah tertawa terbahak-bahak setelah aku mengucapkan hal-hal buruk kepada nya barusan.

Melihat wajah tertawa nya entah kenapa aku malah semakin ngeri.

"hahaha.. Lady Clarisse kau sangat lucu. Kau mengatakan jika aku menyeramkan? Padahal beberapa hari yang lalu kau masih meneriaki ku dengan kata-kata cinta mu. Apa kau marah pada ku yang selama ini mengabaikan mu? Kau tau ucapan mu barusan seperti seorang wanita yang sedang merajuk pada kekasih nya".

Aku tercengang mendengar ucapan nya. Apa pria ini bodoh atau gila? Atau terjadi benturan di kepala nya? Bukan kah menurut cerita kehidupan Clarisse sebelum nya pria ini berusaha untuk menjauh bahkan menghindar dari Clarisse tapi lihat lah apa yang dia lakukan sekarang. Datang ke rumah ku, mengganggu jadwal latihan ku, dan memaksa ku untuk menemani nya bersantai sambil menunggu Duke Cristian kembali dari istana.

Yah! Pria ini datang saat ayah dan ibu Clarisse sedang berada di istana. Bukan kah sangat mencurigakan. seharusnya pria ini datang ke istana dan menemui ayah ku di sana.

"sudah lah lady Clarisse tidak udah merajuk. Kita cari pembahasan lain nya saja. umm.. Ternyata kau bisa berpedang ya? Jarang sekali gadis bangsawan di kekaisaran ini suka berpedang seperti mu".

Kini dia malah mengalihkan pembicaraan. Huh!! Sampai kapan pria ini akan membiarkan ku pergi. Aku sungguh malas.

"seperti yang kau lihat tuan Grand Duke!" jawab ku dengan malas ke arah pria ini. jawaban singkat untuk basa-basi nya.

Seperti tak terganggu dengan jawaban ku pria ini malah tersenyum konyol. Sangat menggangu, belum lagi Lula yang entah kemana. Bisa-bisa nya gadis itu mengambil cemilan begitu lama. Aku curiga dengan nya apa gadis itu bersekongkol dengan pria di hadapan ku ini.

Jika iya maka lihat saja aku akan memarahi nya ketika dia sampai.

"kau terlihat tangguh apalagi dengan pakaian seperti ini. jika kau mau aku bisa mengajari mu cara nya berpedang. Menggantikan Delon Montes yang kemampuannya masih sangat jauh di bawah ku!".

"oh terimakasih tuan Grand Duke atas saran nya tapi saya rasa anda pasti sangat sibuk dan tidak mungkin punya waktu hanya untuk mengajari ku berpedang. Lagi pula tuan Delon cukup pawai dalam mengajarkan ku caranya berpedang. Jadi anda tidak perlu repot-repot".

Yang benar saja pria ini dengan tidak tau malu nya menawarkan diri nya untuk menjadi guru les privat berpedang ku. Oh tidak bisa. Jika aku menerima nya itu sama saja aku bertemu dengan nya sangat sering dan itu tidak baik untuk masa depan dan juga kehidupan diri ku dan juga Clarisse.

Bisa-bisa apa yang di katakan Clarisse untuk membawa jiwa ku kembali malah gagal. Dan aku berakhir seperti Clarisse.

Huh!! Aku tidak ingin itu terjadi terjebak di perputaran waktu yang tiada henti nya. Mati dan kembali hidup. Bukan kah itu sangat menyedihkan. Dan aku tidak ingin itu terjadi.

"aku sungguh tidak di repot kan lady Clarisse. Aku bahkan dengan senang hati mengosongkan waktu ku untuk mengajari mu".

"sudah aku katakan pada mu tuan kau tidak perlu repot-repot. Yang arti nya aku tidak ingin sangat tidak ingin berhadapan dengan mu. Apakah penolakan ku sebelum nya tidak cukup. Aku sungguh tidak ingin bertatap muka dengan mu!".

Ku lihat tidak ada reaksi apa pun yang ku dapat dari kata-kata ku itu. Dan aku kembali melanjutkan apa yang ingin ku sampaikan kepada nya.

"jadi tidak usah memperdulikan ku seperti sebelum nya. Dan lanjut hidup mu. Dan Anggaplah kita tidak pernah saling mengenal sebelum nya!". Ucap ku sambil melipatkan kedua tangan ku dan menatap nya dengan tajam.

Aku harap pria ini mengerti dan menjauh dari ku.

Hingga seorang pria menghampiri Alexander dan mengatakan jika ayah ku atau Duke Cristian sudah sampai di rumah.

Aku bersyukur mendengar nya. Begitu pula Lula yang membawa cemilan juga datang dengan nampan berisi cemilan dan satu teko kecil berisi teh hangat

"baiklah lady Clarisse aku rasa kau masih marah dengan kejadian beberapa waktu lalu. Setelah ini emosi mu mereda aku akan kembali berbicara pada mu!".

OMG!!! Pria ini!! Apakah pria ini salah satu termasuk manusia bebal. Tidak kah dia mengerti apa yang ku ucap kan dari tadi dengan penuh emosi!. Aku heran pada Clarisse kenapa dia bisa menyukai pria seperti Alexander.

Aku terduduk lemah melihat kepergian Alexander bersama seorang pria yang tidak ku tau siapa dia.

Dan setelah kepergian pria bebal itu aku menatap tajam ke arah Lula.

"Lula!! Kemana saja kau!! Kenapa kau meninggalkan ku berdua saja dengan pria itu!! Apa kau sengaja!!".

dan benar saja gadis pelayan ini malah mengeluarkan jurus andalan nya yaitu memasang wajah tanpa dosa nya dan memandang ku dengan lemah dan terlihat sedih.

"nona maaf kan saya. Tadi kepala koki kehabisan kue kering jadi beliau membuat kan kue baru untuk saya bawa ke sini".

Tuh kan alasan yang sangat-sangat masuk akal namun susah di terima akal sehat ku.