cerita ini hanya cerita fiksi seorang gadis bernama Aurel.Dia hidup hanya dengan kakak nya Roy dan Mohan. Cerita menceritakan persahabatan, perselisihan dan percintaan Aurel.
Bagaimana cerita kehidupan Aurel dan ikuti disetiap hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenanga Rb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Malam itu Martin merencanakan sesuatu untuk menghancurkan Aurel sekaligus kakaknya Roy. Selama ini Martin dan kak Roy mempunyai dendam yang terlalu lama.
Semua itu terjadi karena berulang kali Roy selalu berhasil menggagalkan rencananya dalam perebutan proyek dalam perusahaan.
"Sisil,bagaimana menurut kamu dengan rencana kakak?" Tanyanya pad Sisil yang masih menangis itu.
"Aku ikut saja kak,asal jangan sampai papa tahu saja." Ucap Sisil dengan cemberut namun dalam hatinya dia senang dengan rencana kakak sepupunya itu.
****************
Keesokan harinya di SMA Purna Harapan Dua
Terlihat Rangga yang sedang melamun di kelas. Beberapa teman yang ada disekitar Rangga bahkan menganggap dia aneh. Biasanya dia cerita namun hari ini dia tampak gusar.
Rangga teringat kejadian tadi malam ayahnya mengatakan kalau dia akan pindah tugas lagi.
"Disaat aku menyukai seseorang malah papa aku akan dipindah tugaskan di luar kota. Semua keluarga harus ikut."Batin Rangga.
Saat ini dia baru saja semangat mengejar Aurel,malah papanya suruh bersiap-siap.
"Hai Rangga kenapa kamu tuh,dia sepertinya baru ada masalah."
"Aku dengar dia itu baru kejar cewek SMA sebelah."
"Oh,pantas saja. Sejak tadi pagi mood dia tidak bagus dan malah bengong ."
"Kalian ini kalau tidak tahu sebenarnya jangan asal bicara tahu.Aku bingung nih,kata papa aku tadi malam.Dia akan dipindah tugaskan diluar kota. Kemungkinan aku akan ikut pindah deh. Padahal aku ini sudah betah disini dan juga naksir sama tuh cewek cantik Aurel."
"....."
"Memangnya papa kamu pindahnya kapan?"Tanya temannya sebangkunya.
"Belum tahu sih tepatnya.Cuma papa bilang suruh siap-siap gitu."
"Semoga saja kamu tidak pindah dulu sampai kelulusan nanti. Kan nanggung nih sebentar lagi ujian dan kelulusan gak sampai enam bulan."
"Itu sebabnya aku juga bingung. Bagaimana kalau itu terjadi setelah semester ini. Padahal.aku belum dapat si Aurel itu."
Semuanya terdiam setelah guru mereka datang mengajar dan terlihat Rangga tidak konsentrasi dalam pelajarannya.
Di sebuah perusahaan terlihat Martin dan Kak Roy yang sedang berdebat merebutkan sebuah proyek.Lagi-lagi Martin kalah dengan kelihaian Roy.
"Aaah ,gagal lagi.Padahal ini kesempatan aku yang terakhir untuk tinggal di kota ini dan menjalankan rencanaku."Batin Martin.
Akhirnya dia memajukan rencananya untuk menghancurkan Aurel. Saat pulang sekolah Aurel menunggu kakaknya Roy yang menjemputnya. Namun sayang dia kedahuluan dengan kelompok Martin.
"Siapa kalian!."Ucap Aurel ketakutan.
Dia menoleh kesana kemari namun sekolah sudah sepi hanya terlihat beberapa orang yang tidak menghiraukan Aurel.
"Tolong, Alvaro!." Ucap Aurel lantang.
Alvaro yang ada dipikiran mendengar teriakan Aurel dan saat dia keluar Aurel sudah ada disebuah mobil.
Kebetulan kakaknya Roy tiba dan bertanya dengan Alvaro.
"Alvaro!,Aurel mana. Aku telat menjemput nih tadi kejebak macet."
Mendengar ucapan kak Roy membuat Alvaro mengejar mobil yang membawa Aurel itu dan dia berkata"Kak Roy!,Aurel berada didalam mobil itu.!."
"Apa !!!!!."
Kak Roy bergegas mengejar mobil didepannya.Alvaro menghubungi teman-teman dan berkata "Aurel aku diculik,aku sedang mengejar mereka."
Pungky,Nathan dan Johan saling bertatapan di parkiran sekolah. Mereka bergegas mengikuti arah GPS yang diberikan Alvaro.
Kak Roy menghubungi adiknya Mohan dan saat itu Mohan sedang duduk santai bersama temannya dikampus.
Melihat pesan singkat kak Roy dia bergegas tampak pamit pada temannya.
"Hai,ada apa dengan Mohan. Sepertinya dia keburu-buru?"Tanya salah satu temannya.
"Mungkin saja kakaknya Roy menyuruhnya pulang. Kalian tahu kan Mohan itu paling menghormati kakaknya itu."
"Tentu saja dia hormat, bukankah semenjak sekolah menengah semua kebutuhan Mohan di berikan kakanya Roy itu."
"Benar juga."
Di jalan raya terlihat mobil yang ada Aurel nya dikejar oleh Alvaro.
Mereka saling bangku hantam. Disaat Alvaro kewalahan kak Mohan dan Kak Roy datang tepat waktu.Mereka membantu Alvaro.
"Mohan,ternyata latihan pencak silat kamu berguna untuk urusan begini.Bukan untuk tawuran seperti dulu." Sindir kak Roy.
"Kak Roy,ternyata juga hebat. Selama ini aku lihat kakak itu terlihat pendiam malah bisa menghajar mereka."
"Keduanya tertawa dan meringkus penculik itu.
"Kamu tidak apa-apa Alvaro!"Tanya kak Roy.
"Tak kusangka selain jago balap kamu juga jago silat juga." Ungkap kak Mohan.
"Kak Mohan. Bisa saja,aku malah kaget kalau kak Mohan. Sang juara balapan adalah kakaknya Aurel."Ucapnya lirih.
"Kamu jangan bicara balapan disini,nanti ada yang memarahi aku.Tuh."Ucap kak Mohan sambil memberi tanda kearah kak Roy.
"Apa yang kalian bicarakan cepat bantu aku meringkus dia dan bawa ke kantor polisi."
"Kak Roy tunggu !."Kita cari tahu dulu siapa yang menyuruh mereka."
"Kalian hubungi orang yang menyuruh kalian atau aku akan membuat kalian mendekam lebih lama di penjara!."Ucap kak Roy dingin.
"Kamu tidak tahu siapa yang menyuruh kamu.Hanya saja dia bilang memintanya untuk membawa gadis ini ke losmen di pinggir kota."
"....."
"....."
"Alvaro!,kamu tidak apa-apa.Mukamu bonyok gitu." Ucap Nathan yang baru datang dengan teman-temannya.
"Kak Mohan ,kita buat Aurel sadar dan bawa ke losmen yang mereka tunjuk dan kita lihat siapa dalang dibalinya ini.""Ucap Alvaro.
Semuanya mengangguk,lima menit kemudian Aurel tersadar dan dia menangis di pelukan kakaknya Roy.
Setelah terlihat Aurel sudah baikan Alvaro dan kak Mohan merencanakan rencananya itu.
Saat mereka di Losmen,pemilik itu mengira kalau Mohan dan yang lainnya suruhan Martin dan memberi kunci kamar.
Alvaro,kak Mohan. Dan kak Roy bersembunyi ditempat yang mereka kira aman.Tentu saja mereka memasang video tersembunyi u tuk menangkap pelakunya itu.
Aurel berpura-pura terpejam, hati ya takut walau dia tahu kalau kedua kakak dan pacarnya ada disana.
Pintu terbuka terlihat Martin dan Sisil masuk kedalamnya.
"Kak, rencana kak.Martin berhasil.Kita apakan Aurel. Memangnya kak Martin mau mengambil kesuciannya dia?" Tanya Sisil berpura-pura lugu.
"Kamu akan lihat nanti,buka kah dia yang merebut Alvaro pacar kamu itu. Biar dia mendapatkan ganjarannya."
Saat Martin mendekati Aurel dan akan meraba rambutnya. Alvaro dan kedua kakaknya keluar. Saat itu Sisil terkejut.
"Alvaro,kamu disini!."
"Sisil,aku tak menyangka kamu berani melakukan ini lagi. Padahal dulu kamu tidak mempermasalahkannya."
"Alvaro!,kamu dengarkan aku. Ini semua rencana kakak sepupu aku tidak ada sangkut pautnya dengan aku."
"Tidak ada,sayang sekali kalian harus mempertanggungjawabkan semua ini." Ucap kak Roy dingin.
Kak Roy dan Kak Mohan membawa mereka ke yang berwajib tentu dilengkapi bukti - bukti yang bisa menjerat mereka.
Saat orang tua Sisil datang dia sungguh terkejut mendengar semuanya.