NovelToon NovelToon
MELINTASI DUA DUNIA

MELINTASI DUA DUNIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta Beda Dunia / Iblis / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:506
Nilai: 5
Nama Author: Putri Karlina

Hai..
Namaku Ziqiesa. kalian bisa memanggilku dengan sebutan,Zi. Aku seorang gadis cantik yang masih erat kasih sayang dari Ayah dan Ibuku. suatu hari aku tersesat ke dunia yang tidak aku ketahui. dan kasih-sayang itu masih sama adanya, tapi seakan terputus karena jarak kami yang tidak dapat di ketahui.

Aku,ingin mengajak kalian untuk ikut menemani perjalanan ini, sampai kembali pada pangkuan Ayah,dan Ibuku. bagaimana? kalian mau kan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Karlina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Naga Jelek

Zi, berjalan di atas karpet merah. Gaunnya di angkat tinggi agar memudahkannya untuk berjalan. Zi, harus mencari tau apa fungsi dirinya berada di tempat ini.

Pintu ruangan terbuka lebar dengan sendirinya. Untunglah Zi sudah mengingat pintu mana yang harus di masuki olehnya.

"Selamat datang,nak. Apa kamu merindukan susana di kediamanku? Sehingga belum lama kamu sudah kembali?" Sapa Muchen dengan sedikit candaan.

"Duduk lah!"

Zi, duduk di kursi yang ukurannya jauh lebih kecil dari pada kursi kebesaran milik,Muchen. Bibirnya tidak lunturkan senyuman manis, banyak makna dari senyuman manis itu;nyaman, bahagia,merasa di spesialkan oleh si Raja Muchen,dan satu lagi Zi bahagia bisa menikmati keindahan pemandangan di sekitarnya.

"Yang mulia, Saya mendengar adanya ledakan yang cukup mengerikan sebelum sampai ke kediaman, Anda. Apakah ledakan itu berasal dari iblis-iblis yang muncul?" tanya Zi dengan serius. Muchen, mengangguk. Dia, tidak heran lagi kenapa Zi bisa langsung menebak tentang apa yang terjadi. Sekarang saatnya Muchen untuk membahas mengenai Zi yang terlempar ke dunia dua dimensi secara tiba-tiba.

"Iya,nak. Mereka bisa masuk dari keretakan sistem teleportasi yang kamu lewati sebelum sampai di istana kerajaan Aestherlyn." Jawab Muchen dengan suara lembut. Mencoba membuat Zi tidak merasakan takut saat berhadapan dengannya. Cukup rupanya yang mengerikan membuat Zi merasa tidak nyaman,jangan dengan suara jeleknya juga! Meskipun Muchen tampan,tapi tetap mengerikan!

"Apakah sistem teleportasi yang rusak tidak bisa di sembuhkan, yang mulia?"

"Tidak. Sebelum penyebab kemunculan kamu yang secara tiba-tiba bisa di ketahui,dan kedamaian kembali seperti semula." Muchen menarik napas sebelum melanjutkan pembicaraan,"biasanya manusia bisa muncul tanpa adanya undangan pemanggilan terlebih dahulu, saat istana kerajaan Aestherlyn dalam masalah besar." Ulasnya dengan napas tercekat. Nah, bukankah ini sebuah alasan yang jelas mengapa Zi bisa tiba-tiba masuk ke dunia mereka?

"Itu artinya Saya muncul di sini untuk membantu mengembalikan istana kerajaan Aestherlyn ke dalam kedamaian, yang mulia?" Zi, mendongakkan kepalanya menatap ke arah Muchen untuk melihat pria itu.

"Benar. Tapi itu akan membahayakan dirimu,nak. Jika kamu kalah dan kami juga hancur,maka jiwamu tidak akan bisa kembali ke dunia asalmu." Ada rasa tidak terima di hati Muchen. Meskipun ia berharap Zi tetap tinggal di istana kerajaan Aestherlyn jika berhasil menghancurkan sumber permasalahan, tapi itu tidak mungkin berani Muchen lakukan. Karena Zi sepertinya anak yang baik, apalagi kepada kedua orang tuanya. Hati Zi begitu bersih dan suci.

"Jangan khawatir,yang mulia. Saya tidak akan menyerah sebelum mencoba. Lagi pula keberhasilan itu terjadi saat adanya tekad yang kuat." Balas Zi penuh semangat.

"Ikutlah denganku,nak!" Muchen berdiri dari duduknya, dan berjalan menuju sebuah pintu yang terhubung ke arah balkon ruangan tersebut.

"Mereka akan terus masuk dan menyerang sebelum mendapatkan apa yang mereka inginkan. Dan lihat ke arah sana! Itu adalah retakan yang harus kita perbaiki." Muchen menunjuk ke arah bukit yang di kelilingi oleh hutan lebat. Itu adalah tempat Zi muncul pertama kalinya di dunia ini.

"I-itu?" Zi tergugu tidak percaya. Ternyata mereka masuk melalui tempat yang sama dengan,Zi. Apakah itu artinya penyebab semua masalah adalah karena dirinya? Karena keretakan itu muncul saat Zi melewatinya,bukan?

"Bagaimana dengan penyihir, yang mulia? Apakah mereka juga termasuk pendatang masalah jika berhasil masuk ke dalam istana kerajaan Aestherlyn?"

"Ya. Jika mereka memiliki dendam. Atau keinginan untuk berkuasa."

Zi, manggut-manggut. Sekarang Zi percaya bahwa matanya memiliki kelebihan dalam melihat segala sesuatu. Padahal dari sini Zi melihat ada satu kediaman yang di selimuti aura gelap atau hitam, berbeda dari kediaman Graysen dan para penduduk istana kerajaan Aestherlyn yang hanya beberapa bangunan saja. Semuanya ber aura putih keemasan dengan suasana damai dan sejuk.

Harusnya Muchen bisa melihatnya dari balkon ini,kan? Tetapi pria itu sama sekali tidak dapat melihatnya!

"Yang mulia. Bisakah Saya meminjam buku yang membahas tentang penyihir dan kehidupannya? Sepertinya Saya membutuhkannya, yang mulia." Ucap Zi, berharap Muchen mau meminjamkan buku itu padanya.

"Tentu saja,nak. Bukankah sudah aku katakan kemarin? Kalau kamu ingin datang kembali untuk menghalau rasa bosanmu,kamu bisa datang kembali ke kediamanku. Sering-seringlah datang kemari!" Jawab Muchen dengan suara lebih lembut dari sebelumnya. Mereka kembali masuk ke dalam ruangan.

Muchen, mengajak Zi melewati pintu yang lebih singkat untuk masuk ke dalam ruangan perpustakaan. "Sepertinya aku hanya bisa mengantarmu saja,nak. Tidak bisa menemani karena ada sedikit pekerjaan yang harus segera di selesaikan." Tuturnya berkata lebih hati-hati, seakan Zi adalah berlian yang tidak boleh retak oleh panasnya ucapannya.

"Baik, yang mulia. Ini sudah jauh lebih cukup dari saya sebagai manusia biasa, Anda yang seharusnya saya muliakan, karena raja yang terhormat. Yang mulia." Jawab Zi sopan. Seperti biasa gadis itu akan menyilangkan kakinya dan meletakkan tangan kanannya di depan dada sambil membungkuk hormat.

Muchen,menyahuti dengan senyuman. Setelah itu segera menghilang dari pandangan,Zi.

"Biar Saya yang akan menemani Anda, yang mulia Putri." Suara menggelegar dari belakang Zi membuatnya terjatuh tersandung pakaiannya karena terkejut bukan main.

"Ka-kau?"

"Ya, yang mulia Putri. Panggil saja nama saya Charos. Saya adalah utusan yang akan menjaga Anda selama berada di istana kerajaan Aestherlyn." Naga putih berkepala burung yang ukurannya hampir memenuhi ruangan perpustakaan tersebut. Jika berada di luar ruangan Charos jauh lebih besar ukuran tubuhnya dari pada saat ini.

"Tapi aku sudah ada Jusy yang menjaga." Zi, mematahkan kepercayaan diri Charos yang kini menatapnya dengan mata berkedip-kedip lucu.

"Jusy, hanya menemani Anda yang mulia Putri,kalau Saya selalu mengikuti kemanapun Anda pergi." Jawab Charos tidak mau di saingi oleh Jusy. "Kau penguntit? Dasar Naga jelek!" Protes Zi dengan wajah mengejek.

"Tap—"

"—Jangan menggangguku, Charos. Benarkah itu namamu tadi? Kenapa tiba-tiba otakku mendadak kurang bekerja saat berada di dekatmu?" Tawa Zi sumbang. Gadis itu tidak sebenarnya membenci Charos, Zi, hanya mengetes seberapa kuat kesabaran Naga putih itu.

"Iya, yang mulia Putri. Mungkin karena Jusy sudah mencuci otak,dan pikiran Anda." Jawab Charos mendengus dingin. Udara yang di keluarkan oleh Charos membuat tubuh Zi menggigil kedinginan. Hanya sebentar saja, kemudian Charos menyemburkan uapan panas ke sekitar.

"Oh..kau menunjukkan kehebatanmu rupanya, Naga jelek?" Ejek Zi yang mengerti maksud dari Naga putih itu. Mungkin Zi yang tidak percaya pada Charos membuat Naga putih itu sedikit menguji kemampuannya. Menarik kepercayaan dari gadis kecil itu!

"Baiklah. Kau boleh menemaniku sekarang. Tapi ingat! Jangan berisik,aku mau fokus pada tujuanku!" Ucap Zi memberikan peringatan.

Charos, mengangguk dengan pelan kepalanya yang berat mungkin tidak kuat menahan,jika mengangguk terlalu dalam. Zi, segera mencari buku yang berkaitan dengan penyihir. Mengitari rak hingga kakinya terasa pegal keduanya.

"Dimana bukunya?" Zi, menggaruk kepalanya yang terasa berdenyut,sejauh itu berjalan mengitari rak buku,ia,malah tidak menemukan satupun buku yang berkaitan dengan penyihir.

Charos, datang menghampiri Zi dengan membawa buah apel di mulutnya, berusaha melewati setiap celah-celah yang kiri dan kanannya terdapat rak buku. Jika tubuhnya menyenggol sedikit saja,maka rak buku itu akan berhamburan,dan parahnya lagi Muchen pasti akan mengusirnya,dan menghukumnya juga, karena bekerja tidak kompeten.

"Makanlah terlebih dahulu, yang mulia Putri. Sebelum melanjutkan pencarian sebaiknya Anda mengisi tenaga terlebih dahulu." Charos berujar seperti seseorang yang sangat pengertian. Ya,tentu saja. Saingannya adalah Jusy,si perempuan kaku!

Zi, menatap Charos tidak berminat. "Terima kasih, Charos." Ulasnya mengambil Apel yang berada di atas gaunnya dan menyeka terlebih dahulu sebelum memakannya. Zi,kini duduk bersimpuh di lantai, kakinya terasa kebas dan rasanya ia ingin beristirahat sejenak,tapi,itu tidak mungkin, karena ia harus segera menemukan buku itu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!