NovelToon NovelToon
Pawang Sang Tuan Muda Impoten

Pawang Sang Tuan Muda Impoten

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:19.5k
Nilai: 5
Nama Author: Senja

Enzio Alexander Pratama, pria 28 tahun dengan kekayaan dan status yang membuat iri banyak orang, ternyata menyimpan rahasia kelam—ia impoten.

Sebuah kecelakaan tragis di masa lalu merampas kehidupan normalnya, dan kini, tuntutan kedua orangtuanya untuk segera menikah membuat lelaki itu semakin tertekan.

Di tengah kebencian Enzio terhadap gadis-gadis miskin yang dianggapnya kampungan, muncul lah sosok Anna seorang anak pelayan yang berpenampilan dekil, ceroboh, dan jauh dari kata elegan.

Namun, kehadirannya yang tak terduga berhasil menggoyahkan tembok dingin yang dibangun Enzio apalagi setelah tahu kalau Anna adalah bagian dari masa lalunya dulu.

Bahkan, Anna adalah satu-satunya yang mampu membangkitkan gairah yang lama hilang dalam dirinya.

Apakah ini hanya kebetulan, atau takdir tengah memainkan perannya? Ketika ego, harga diri, dan cinta bertabrakan, mampukah Enzio menerima kenyataan bahwa cinta sejati sering kali datang dari tempat yang tak terduga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. Empat

“Saya masih ada pekerjaan lain, Tuan.” Anna hendak pergi, namun ucapan Enzio kembali membuat langkahnya terhenti.

“Apa kamu tidak tahu aturan di rumah ini?” suara Enzio terdengar lebih dekat, bicaranya tetap dingin.

Anna menelan ludah. Ia berusaha menenangkan dirinya.

“Ayo Anna, tidak apa-apa. Lagipula, kamu harus menerima resiko karena setuu bekerja di sini, bukan? Inilah saatnya kamu bertemu dengan Zio,” ucap Anna namun hanya dalam hati.

Anna perlahan membalikkan badan, tanpa berani menatap Enzio yang kini berdiri hanya beberapa langkah di depannya. 

Wajah pria itu tetap datar, dengan tatapan tajam yang menusuk.

“Maaf, Tuan,” Anna berujar pelan, masih menundukkan kepala. “Saya hanya ingin keluar setelah mengantar kopi anda.”

Enzio memperhatikan Anna dari ujung kepala hingga ujung kaki. “Hana yang menyuruhmu?” tanyanya.

Hanya saja Enzio tidak bisa melihat dengan jelas wajah gadis yang ada di hadapannya ini.

Entah kenapa Enzio ingin sekali menyentuhnya tapi, dia menahan perasaan itu.

Anna mengangguk. “Iya, Tuan.”

“Lalu kenapa kamu terlihat gugup?” Enzio mendekat lagi, membuat Anna mundur satu langkah.

“Tidak, saya tidak gugup,” jawab Anna cepat, meski suaranya bergetar.

Enzio mengangkat alis, tatapannya penuh rasa ingin tahu. “Kalau begitu, kenapa kamu gemetaran?” tanyanya dengan nada mencibir.

Anna mencubit tangannya sendiri di belakang punggung, mencoba menenangkan diri. 

“Mungkin karena... udara disini agak dingin, Tuan,” jawabnya, berusaha terdengar meyakinkan.

Mata Enzio sedikit menyipit, seolah menilai kebenaran kata-katanya.

“Benarkah? Atau karena kamu takut bertemu denganku?”

Anna terdiam, tidak tahu harus menjawab apa. Ia merasa Enzio seperti bisa membaca pikirannya.

“Sudahlah,” Enzio akhirnya berkata, nada suaranya kembali datar. “Kamu boleh keluar.”

Anna bernafas lega, tetapi ia tetap menjaga sopan santun. “Terima kasih, Tuan. Selamat malam,” ucapnya sambil membungkukkan badan sedikit.

Saat Anna berbalik untuk pergi, ia mendengar suara tawa kecil dari Enzio.

“Pelayan baru?” gumamnya pelan, hampir tidak terdengar.

Anna berhenti sejenak, menoleh dengan alis terangkat. “Tuan bilang sesuatu?” tanyanya, memastikan.

“Tidak ada. Cepat keluar sebelum aku berubah pikiran.”

Anna tidak menunggu perintah kedua. Ia segera berjalan menuju pintu dan keluar dengan langkah cepat. Namun, karena terlalu gugup, ia tersandung kakinya sendiri dan hampir terjatuh.

“Aaaa!” Anna berteriak, tubuhnya oleng ke depan.

Mendengar teriakan itu, Enzio langsung berbalik dan bergegas menghampiri Anna. Dengan sigap, tangannya menahan pinggang wanita itu, tapi keseimbangan mereka hilang, membuat keduanya terjatuh.

Brugh!

Anna terjatuh tepat di atas tubuh Enzio. Posisi mereka begitu dekat, membuat Anna bisa merasakan dada bidang pria itu menekan tubuhnya.

“Oh, shit,” maki Enzio dalam hati.

Sementara itu, Anna menenggelamkan wajahnya di dada Enzio, memejamkan mata rapat-rapat. Jantungnya berdebar kencang, lebih karena rasa malu daripada sakit akibat jatuh.

“Apa aku sudah mati?” gumam Anna pelan, suaranya nyaris tidak terdengar.

Enzio mendengus, menatap pelayan yang kini berada di atas tubuhnya dengan ekspresi tak percaya. “Gadis aneh,” pikirnya.

Anna membuka matanya perlahan. “Tapi kalau aku mati, kenapa rasanya di bawahku empuk dan tidak sakit?” ujarnya sambil menekan dada Enzio dengan ujung jarinya.

“Empuk?” Enzio mematung, kemudian menggigit bibir bawahnya ketika tiba-tiba aset kebanggaannya bereaksi.

Sudah sekian lama ia tidak merasakan sensasi seperti ini, tetapi kehadiran wanita ini entah bagaimana membangkitkan sesuatu dalam dirinya.

Seolah ada sengatan listrik yang menjalar di seluruh tubuhnya.

“Mau sampai kapan kamu tidur di atas tubuhku, Nona Pelayan?” geram Enzio dengan nada kesal.

Anna terkesiap mendengar suara itu. “Tunggu… kenapa di surga ada suara Enzio?” bisiknya pada diri sendiri, masih belum menyadari situasi.

“Ya, karena ini memang aku!” balas Enzio dengan nada semakin kesal. Ia mendorong Anna pelan, membuat wanita itu terjatuh berguling ke samping tubuhnya.

Anna langsung berdiri dengan panik, merapikan seragam kerjanya yang sedikit berantakan. Wajahnya memerah, lebih karena rasa malu dibandingkan rasa takut. 

“Maafkan saya, Tuan. Saya benar-benar tidak sengaja!” katanya terburu-buru, membungkukkan tubuhnya untuk meminta maaf.

Enzio bangkit perlahan, menepuk-nepuk pakaiannya. Matanya menatap Anna tajam, penuh penilaian.

Namun, begitu pandangan mereka bertemu, waktu terasa berhenti sejenak.

Mata Anna melebar, sementara Enzio mengernyit.

“Kamu!” pekik mereka bersamaan, saling menunjuk satu sama lain dengan wajah penuh kekesalan.

Anna mundur selangkah. “Bukankah kamu pria sombong yang menolongku tadi?”

“Dan kamu gadis miskin yang sok jual mahal itu?” Enzio menyipitkan matanya, memastikan bahwa wanita yang berdiri di depannya benar-benar orang yang ia temui tadi.

“Apa kamu bilang gadis miskin? Aku ini kak–” tersadar hampir bicara keceplosan, Anna memilih tidak melanjutkan ucapannya.

“Kenapa? Kamu pasti mengikuti aku dan berpura-pura menjadi pelayan disini setelah tahu aku kayak kan?!” tuduh Enzio sambil melipat kedua tangan di dada. 

Bisa-bisanya Enzio bersentuhan dengan gadis miskin dan kotor ini?

Meski tidak bisa Enzio pungkiri kalau gadis miskin ini yang sudah berhasil membangunkan asetnya.

“Aku tidak seperti itu,” ucap Anna, mencoba membela diri.

“Lalu ini apa?” Enzio menyentuh pakaian Anna dengan ujung jarinya, seolah jijik.

Anna menepis tangan Enzio dengan cepat. Tanpa membalas kata-katanya, ia bergegas meninggalkan kamar.

“Menarik, kita lihat sampai kapan kamu betah bekerja di sini,” kata Enzio sambil meraih cangkir kopi di atas meja dan membuangnya ke karpet.

Lalu, ia berteriak memanggil Hana.

1
kyo
semoga aja kejahatan viola terbongkar
Ani Basiati
lanjut
millie ❣
Ana bener3 munafik deh klo loe emank suka knp kalian g berjuang sih ehmmmm 😏😏
SenjaKala: Malu kak mau ngomong kali😂
total 1 replies
Opi Sofiyanti
ok kta liat apa yg akn terjadi....
Opi Sofiyanti: jgn kelamaan mikir nya... 😂😂😂
SenjaKala: Tak mikir dlu😆
total 4 replies
partini
jangan tunangan dong
yg atu lagi up ya Thor
SenjaKala: Malam ya kak insya allah🤭
total 1 replies
☠Fi⏤͟͟͞R𝕸y💞𒈒⃟ʟʙᴄ🚘
sayang ya tokoh utama seperti anna kakinya sakit
SenjaKala: Hehe iya kak,
total 1 replies
Eva Karmita
maaf otor mau nanya kakeknya Anna masih hidup KH ?? maklum aku agak lupa habis lama ngk up kn 😁😁
SenjaKala: Udah almarhum, Mak. mungkin nanti pras yang nongol
total 1 replies
jenny
waduuuhhh... laras minta enaknya doank
Eni Susilowati
lanjut terus lebih panjang nulisnya agar lebih seru membacanya
SenjaKala: Siap kak selalu panjang kok kayak.... 😂
total 1 replies
Opi Sofiyanti
eeuuuhhh atuh ada bahan anna di manfaatin nenek sihir kl gtu mah... 😒😒
Opi Sofiyanti: tp kl keburu zio yg ambil anna, Anna aman kyknya...
SenjaKala: Kita lihat anna mencla mencle nggak nanti🤭
total 2 replies
kyo
lanjut thor, makin seru
SenjaKala: Siap kak
total 1 replies
Eva Karmita
jangan katakan Anna mau ngalah nanti dari Viona dan nyerahkan Zio untuk ulat nangka ya otor
Eva Karmita: semoga saja aamiin 🤲🤲😅
SenjaKala: 😂😂 sebenernya nasib Viona nanti bakalan lebih ngenes mak🤣
total 4 replies
Opi Sofiyanti
knp hrs duluan ketemu ama nenek sihir atu ini kak???
Opi Sofiyanti: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
SenjaKala: Kalau nanti² kelamaan kak, aku sat set
total 2 replies
Yuliana Tunru
apa laras tak.bisa bertanya siapa anna atw lbh ramah sedikit tp sudah lah smoga jgn ada kisah mengemis pengakuan anna kelak yaa
SenjaKala: Galak dia emang kak dr awal juga😅
total 1 replies
Eva Karmita
beri alasan yang tepat supaya Anna bisa menunggu mu Zio jgn cuma ngomong cinta tapi tak da usaha dan bukti 🥺 didepan ortu mu kamu cuma diam tapi dibelakang kamu ngejar Anna sampai ugal"an 😩🤦🏻‍♀️ bukan cuma Anna aku pun bingung jadi bimbang dan ragu sama perasaan mu 😤 Anna butuh bukti bukan janji Zio jadi please tunjukkan keseriusan mu dan kesungguhan hati mu jgn plen plan macam anak TK 😩😤

kasih vote buat babang Zio biar dia semangat ngejar cinta Anna 😍🥰❤️
SenjaKala: 😍 siap mak
🤭
total 1 replies
kyo
Lumayan
kyo
Luar biasa
Eva Karmita
Zio jgn cuma ngomong di hati tapi emak" butuh bukti ayolah tunjukkan keseriusan mu jgn sampai kamu menyesal Anna nikah sama Arman
jenny
1 kata : Nyesek!!
SenjaKala: Siap kk
jenny: pokoknya kak author harus tanggungjawab bikin mereka bahagia, looo
total 3 replies
Eni Susilowati
ditungguh kelanjutannya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!