Karena Kesalapahaman Aku dipaksa Menikah dan diperlakukan dengan tidak adil. aku disiksa dan dilecehkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GeGra Mom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Setelah acara resepsi selesai, kami kembali menuju kamar Yang telah disiapkan dan disulap menjadi kamar pengantin kami. Dengan ragu aku memasuki kamar itu. Jantungku berdegup dengan kencang. Seolah- olah aku memasuki tiang eksekusi. Melihat keraguan di mataku Arnold berjalan mendekatiku.
“mandilah setelah itu kita istirahat, kamu pasti lelah kan? Sini biar kubantu melepaskan aksesoris di rambutmu“ sahut Arnold membuyarkan lamunanku.
“ia aku sangat lelah” sahutku dengan suara pelan sambil berjalan menuju kursi meja rias dan dibantu arnold melepaskan aksesoris di kepalaku. Setelah itu aku menuju kamar mandi. Setelah mandi mengunakan piyama, aku berjalan menuju meja rias dan mulai melakukan perawatan wajah sebelum tidur. Sekarang giliran arnold mandi.
Ceklek pintu kamar mandi terbuka, arbold keluar dengan segar bugar hanya mengenakan handuk Yang melilit pinggangnya.
Aku menelan salive melihat bentuk tubuh arnold Yang atletis dan roti sobeknya yang minta dibelai.
Dengan santai arnold berjalan menuju lemari mengambil piyama. Tanpa merasa malu, arnold melepaskan handuk dan memakai piyama tidurnya di depan Maria.
Setelah memakai pakaiannya, arnold menaiki tempat tidur dan merebahkan diri di samping Maria dan memeluk pinggang Maria dari belakang. Tidurlah, dan mengecup kepala Maria.
Berbeda dengan pasangan pengantin baru Yang menunda malam pertama karena kelelahan. Di kamar gloria suara desahan kembali terdengar. Setelah kembadi dari resepsi pernikahan Maria, karena mabuk hendri berjalan dan menuju kamar Gloria.
Hendri memutuskan kembali ke rumah setelah merasakan ada yang tidak beres dengan tubuhnya. Merasakan panas dan butuh pelampiasan. Dan sebagai pengusaha hendri paham betul tentang kondisinya saat ini.
Membuka pintu kamar dari luar masuk dan mengunci pintu dari dalam. Dengan napas penuh gairah membuka semua pakaian Yang melekat ditubuhnya. Menarik selimut Gloria tidur mengenakan daster mini Yang sudah kusam.
Dengan sekali tarikan daster terkoyak dari tubuh Gloria dan melepaskan semua dalaman Gloria hingga bugil.
Dengan penuh napsu melumat dan memaksa membuka mulut Gloria dan mulai menari menggunakan lid*****.
Kedua tangannya mulai meremas kedua melon Gloria Yang besar. Memainkan lid**** disana dan membuat tanda kepemilikan di area leher hingga ke dada. Setelah puas hendri mulai melancarkan aksinya, entah berapa kali pelepasan Yang hendri lakukan.
Karena Gloria selalu menkonsumsi obat pencegah hamil.
Hendri tidak ingin memiliki anak dengan glorial, baginya gloria hanya palampiasan sesaat.
Pagi menyapa, mentari pagi masuk melalui jendela kamar. Gloria merasakan remuk seluruh tubuhnya, ingatannya kembali pada malam panas dengan hendri.
Ketika terbangun hendri menyadari ini bukanlah kamarnya, duduk menyandar pada dinding menatap wanita Yang menjadi pemuas ranjangnya. Dengan perlahan bangkit dan memakai pakaiannya dan kembali menuju ke kamarnya di rumah besar.
Gloria terbangun di pandanginya tubuhnya Yang penuh dengan hasil karya hendri sampai perut dan pahanya. Sungguh buas. Bangkit dari kasr tipis dan berjalan menuju kamar mandi.
‘Halo vin, caritau pesta tadi malam di pesta siapa Yang menaruh obat perangsang dalam minumanku” titah hendri dengan tegas tak mau dibantah
“baik tuan” jawab hendri diseberang telpon.
‘siapa Yang berani-beraninya bermain denganku, kamu akan mendapatkan balasan Yang setimpal' batin hendri.
“Duh ko badanku sakit semua ya? Pasti karena kasur jelek dan tipis itu. Sialan. “lanjut hendri sambil memijat kedua lengannya.
Setelah
Pagi ini pasangan pengantin baru sedang sarapan di kamar. Ya mereka akan bersiap-siap bertolak ke bali untuk bulan madu.
Ting tong ting tong
Ceklek “selamat pagi, kami gak ganggu kan? “ kata mami sambil menaik turunkan alisnya menggoda
“ih mami apaan sih” jawab Maria dengan wajah merona menahan malu
“Sudah siap sayang? Kami akan mengantarkan kalian ke bandara” Sahut papi.
Kami menuju bandara dengan 2 mobil. Mobil papi dan ayah.