NovelToon NovelToon
Suamiku Guru Galak

Suamiku Guru Galak

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Terpaksa Menikahi Murid
Popularitas:29.9k
Nilai: 5
Nama Author: Cahyaning fitri

"Karena kamu yang menggagalkan acara pernikahan ini, maka kamu harus bertanggung jawab!" ucap pria sepuh didepannya.
"Bertanggung jawab!"
"Kamu harus menggantikan mempelai wanitanya!"
"APA?"

****
Bagaimana jadinya kalau seorang siswi yang terkenal akan kenalan dan kebar-barannya menjadi istri seorang guru agama di sekolah?!?

Yah dia adalah Liora Putri Mega. Siswi SMA Taruna Bangsa, yang terkenal dengan sikap bar-barnya, dan suka tawuran. Anaknya sih cantik & manis, sayangnya karena selalu dimanja dan disayang-sayang kedua orang tuanya, membuat Liora menjadi gadis yang super aktif. Bahkan kegiatan membolos pun sangatlah aktif.

Kalau ditanya alasan kenapa dia sering bolos. Jawabnya cuma satu. Dia bolos karena kesetiakawanannya pada teman-teman yang juga pada bolos. Guru BK pusing. Orang tua juga ikut pusing.

Ditambah sikapnya yang seenak jidatnya, menggagalkan pernikahan orang lain. Membuat dia harus bertanggung jawab menggantikan posisi mempelai wanita.

Gimana ceritanya?!!?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cahyaning fitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 : Hotel

"Kamu nggak nanya kita mau kemana?" tanya Agam pada istri kecilnya.

"Terserah!" jawab Liora galak. Ternyata Agam membawa gadis itu ke sebuah hotel. Liora hanya pasrah, tapi di dalam otaknya dia sedang menyusun rencana buat kabur.

Mimpi apa gue semalam? Nikah muda sama guru sendiri!

Ya Ampun, lama-lama gue bisa gila!

Apa gue kabur aja?

Minggat gitu. Kayak dipelem-pelem. Tapi... kalau gue minggat, mereka semua pada heboh nggak ya?

Gimana kalau heboh semua?!?

Gara-gara video saja, Pak Yai masuk RS, yang heboh satu RT. Nah ini kalau gue minggat, terus Pak Yai denger, lalu drop, gue juga yang entar disalahin.

Duhhh, Napa gue jadi kejebak begini sih?!?

Sebel, sebel, sebel.....

"Ayo turun! Kamu mau tidur di mobil?" tanya Agam mengajaknya turun.

Liora masih bergeming. Sama sekali tidak ada gerakan dari tubuhnya untuk turun dari mobil.

"Mau saya gendong?"

Sontak mata Liora membulat, ia langsung keluar dari mobil dengan sedikit menghentakkan kakinya. Melihat itu, Agam seperti sengaja pura-pura tidak tahu dan tidak mau tahu.

Liora berjalan dengan langkah yang terburu-buru, seakan-akan ingin melampiaskan amarahnya dengan meninggalkan suaminya, Agam, yang masih tertinggal di belakang. Namun, ketika ia mencoba memasuki ruangan, seorang security menghadangnya.

"Maaf, dia datang bersama saya!" Agam tiba-tiba saja muncul di belakang Liora.

Wajah security itu tampak tidak enak hati saat ia berbicara, "Ah, maaf. Saya kira mbaknya ini bolos sekolah, dan sedang janjian sama om-om!"

Liora terkejut, matanya membulat. Ia tidak menyangka security bisa berpikir sejauh itu tentang dirinya. Hotel apa ini? Gumamnya dalam hati.

"Hotel ini memang khusus untuk pasangan yang sedang honeymoon. Makanya security itu mengira kamu gadis yang..." bisik Agam menjeda kalimatnya, tapi Liora sudah paham maksud suaminya itu.

"Kenapa harus ke hotel kayak gini?" Liora bertanya, rasa tidak percaya bercampur kesal menggema dalam suaranya.

"Bukan saya yang booking. Kakek yang sudah membookingnya jauh hari. Sebenarnya ini sudah dibooking untuk honeymoon saya dan Sarah. Tapi karena kamu yang menikah dengan saya, jadi kamu yang menggantikan Sarah. Sayang uangnya, kalau nggak kita manfaatkan!" ucap Agam dengan ekspresi datar, tapi bibirnya terlihat berkedut.

"Cih, siapa juga yang mau honeymoon sama bapak?" decak gadis itu terlihat sewot banget.

Agam terkekeh geli dalam hati.

"Ayo!" ajaknya.

"Kemana?"

"Kamar kita berada di lantai 7."

"Ck, tidak usah digandeng juga bisa jalan sendiri?" dumel Liora, tapi langkahnya tetap mengikuti Agam dari belakang.

Agam menggunakan kartu untuk membuka kamar hotel. Pintu terbuka, ia menoleh ke belakang, tersenyum dan memberi isyarat kepada Liora untuk masuk terlebih dahulu.

Mata Liora langsung membelalak saat ia melangkah masuk, kaget melihat hanya satu tempat tidur yang dilapisi kelopak mawar merah berceceran. Di tengahnya, terdapat handuk yang ditata rapi membentuk sepasang angsa yang sedang berciuman. Merona menyelinap di pipi Liora, ia tertunduk malu, semburat merah terlihat di pipinya.

"Ke-kenapa cuma satu tempat tidur?" tanya Liora pada Agam.

"Lah, memang seharusnya satu tempat tidur kan? Kamu maunya berapa tempat tidur?"

"Pak Agammmmm......!" Liora menggeram kesal.

"Kenapa? Apa ada yang salah?"

"Saya nggak mau satu tempat tidur. Pokoknya saya tidur di kasur, Pak Agam tidur di sofa," ujar gadis itu.

"Ya nggak bisa. Saya paling nggak bisa tidur di sofa. Kalau kamu nggak mau tidur di kasur yang sama, ya kamu bisa tidur di sofa!"

"Bapak kok tega nyuruh saya tidur di sofa? Kalau saya masuk angin gimana? Terus saya sakit gimana?"

"Kalau gitu kita tidur satu kasur. Gampang kan?"

"Ih, Pak Agam emang nyebelin!" sungut Gadis itu.

"Kamu mau kemana?" tanya Agam melihat istri kecilnya itu berjalan ke arah pintu.

"Saya mau pergi. Saya nggak mau tidur sama pak Agam. Lagipula saya ini masih kecil, Pak. Belum pantes jadi istri. Napa bapak manut-manut aja sih? Bapak nggak mikir apa, gara-gara bapak masa depan saya hancur!" cerocos gadis itu.

"Masa depan mana yang saya hancurkan? Bahkan saya tidak melarang kamu berhenti sekolah. Meski kita sudah menikah, saya tidak melarang kamu untuk mengejar mimpi kamu. Cita-cita kamu. Lalu kesalahan saya dimana?"

Liora menatap benci ke arah Agam. Sama sekali tidak ada takut-takutnya. Bahkan ia mengangkat dagunya tinggi-tinggi.

"Saya itu belum siap untuk menikah. Napa waktu itu bapak setuju-setuju saja sih? Harusnya kan bapak nolak!" sungut gadis itu.

"Saya paling gak bisa mengecewakan kakek. Kakek itu sudah sepuh, kalau kepikiran sedikit, tensinya langsung naik. Kamu tahu, orang tua yang tensinya terlalu tinggi, bisa kena stroke atau jantung. Saya nggak mau itu terjadi. Apa saya salah?" jelas Agam panjang lebar, "Kita jalani pernikahan ini pelan-pelan saja!"

"Saya nggak mau. Lagipula saya masih ingin bebas. Masih ingin main sepuasnya. Saya juga masih ingin ikut tawuran. Belum tentu saya diperbolehin ini dan itu sama bapak!" keukeh Liora keras kepala.

Agam justru mendekati istrinya, membuat Liora menatap deg-degan.

"Bapak mau apa? Jangan macem-macem ya! Saya tonjok nih? Saya pernah ikut karate waktu SD, sabuk putih loh. Jangan macem-macem ya!" Liora ambil kuda-kuda.

Sudut bibir Agam berkedut mendengar colotehan istrinya. Semua orang juga tahu, sabuk putih itu hanya untuk pemula karate. Tapi gaya Liora mirip senior aja, pas di deketin malah gemetaran.

"Ck, gayanya sok jagoan. Baru dideketin udah gemetaran kayak gitu. Kamu pikir saya mau ngapain?"

"A-a-pa?"

"Saya tidak akan menyentuh kamu sebelum kamu sendiri yang meminta. Saya tidak mau kamu terpaksa melayani saya. Lagian kamu juga masih sekolah, saya tidak mau menghancurkan masa depan kamu!" ujar Agam.

"Beneran, Pak? Bapak nggak akan nyentuh saya? Janji ya?" Liora nampak senang. Dia seperti mendapat angin segar.

"Iya. Tapi selama jadi istri saya, kamu harus nurut. Tidak boleh membangkang!"

"Iya. Iya. Saya sebenarnya nurut kok. Saya juga anak baik sebenarnya!"

"Nah, itu bagus. Saya ingin, kamu jadi cewek yang anggun dan Solehah. Bisa?"

"Heh, maksudnya?"

"Maksud saya. Saya ingin kamu jadi wanita yang feminim. Nggak pecicilan. Disiplin. Dan yang paling penting solehah!" ucap Agam menekan kata Solehah dalam kalimatnya.

"Kalau itu sih saya nggak janji, Pak! Bapak kan tau, saya seperti apa....!"

"Ya udah kalau kamu nggak mau berubah. Kalau begitu malam ini, layani saya....!"

"Eh, kok gitu?" mata Liora membola.

"Itu hukuman karena kamu nggak nurut sama saya!"

"Akan saya usahakan," jawab Liora nyengir.

"Ya udah kalau begitu, layani saya malam ini!" Agam menggandeng tangan istri kecilnya menuju tempat tidur.

"Tu-tunggu. Oke. Saya akan nurut. Tapi nggak gini juga kan? Masa iya saya harus nurutin semua perkataan bapak!"

"Iyalah. Karena sekarang saya suami kamu. Itu kalau kamu inget!"

"Ish, nyebelin banget sih nih orang?" gumam Liora dalam hati.

"Saya tahu kamu sedang mengumpati saya dalam hati....!"

Degh....

"Dari mana dia tahu? Ya Ampun! Apa dia cenayang? Apa dia bisa baca isi hati orang?" gumamnya lagi.

"Iya, Saya akan nurut. Bapak tenang saja."

"Tenang apa?"

"Emmmm, Saya nggak akan pecicilan lagi. Saya juga nggak akan buat onar. Bikin huru hara. Gitu kan?"

Agam manggut-manggut, "Bagus!"

"Kalau tawuran, masih boleh nggak?!?"

"NGAAAAAAAAAKKKKKKKK!"

Bersambung....

Xixxiixixi..

Komen ya..

🤗🤗😋😋😋😋

1
Nur Adam
lnjut
Aditya HP/bunda lia
Aamiin 🤲 ... dan semoga othor juga sehat selalu
☠☀💦Adnda🌽💫
semoga musibahnya cepet teratasi y othor doa terbaik ttp semangat Thor 💪💪💪
Sugiharti Rusli
semoga Allah jaga dan mudahkan yah tempat othor bermukim, soalnya cuaca sekarang benar" ga bisa ketebak, bisa sangat panas banget tapi tetiba hujan😔
Rini
guru stress
☠☀💦Adnda🌽💫
syukur Naila dulu kamu ulyg ninggalin sekarang berharap agam mau BLK sama kamu ,anda waras buguru .....🤭🤪
Nur Adam
lnjut
Sugiharti Rusli
sok kepedeean sih kamu Nai disukai segitunya sama si Agam😅😅😅
Rini
wo stress
نور✨
PD amat bu
نور✨
Alhamdulillah 🤩
نور✨
melar😭
Aditya HP/bunda lia
pak Agam lehernya kena cubit tuan crab 🤭
☠☀💦Adnda🌽💫
pake pengaman nggak tuh ...kan lion masih sklh klo Hamidun gimana ,emang see ada suami tpi kan ribet lah 🤭🤔
Nur Adam
lnju
Aditya HP/bunda lia
gol gol goooool ... akhirnya pak guru jebol gawang .... 😂
Sugiharti Rusli
si Liora sekolahnya dah mau lulus belum tuh, tar kelupaan dah keburu hamil lagi dia😁😁😁
☠☀💦Adnda🌽💫
itu hasil karya pak guru agamanya Liora .....🤭🤪
نور✨
semua jadi panik
نور✨
panik panik🤣... Liora panik sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!