NovelToon NovelToon
Janda Miskin Menjadi CEO

Janda Miskin Menjadi CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / CEO / Janda / Mengubah Takdir / Kehidupan di Kantor
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sherly

"Heh, bocil? Nanti setelah ini aku minta di traktir ya." Goda adrian.

"Adrian!? Mulai deh kamu?." Ketus shely.

"Nggak mau!?, om adrian banyak makannya." Tebak aqilla membuat semua orang di sana tertawa.

"Ye? Mana ada aku makan banyak!? Lagian yang kamu pesankan, semua makanan nya hanya seumil. Gimana nggak makan banyak,." Jawabnya asal.

"Iss maruk, om adrian nya." Ujar aqilla namun tangan adrian mulai usil. Ia pun mulai menarik pelan hijab aqilla.

"Bundaaaaa!?." Teriak aqilla yang taj terima, jika hijab nya ditarik.

"Aduh sayang ampuuunn!!!!?." Pekik adrian yang merasakan nyeri di pinggang, akibat cubitan ulfa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sherly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terkuak kariyawan baru seri 2

.

.

.

"Una berapa hari kamu kerja disini?." tanyanya.

"Udah 2 bulan bu?." jawabnya tanpa ada rasa bersalahnya. Namun shely dengan tenang menghadapi kariyawan yang seperti ini.

"Baik! 2 bulan kan?, saya mau tanya sama kamu? kamu tau dia siapa?." tunjuknya kearah ibunya.

"E-enggak b-bu?." jawabnya gugup namun matanya menoleh sama bu ilma, yang sedang duduk santai.

"Asal kamu tau ya? meneger itu adalah ibu saya!?, dan kenapa kamu tadi berani membentak ibu saya!." ucap shely pada akhirnya, namun sebisa mungkin ia menahan amarahnya untuk tetap tenang.

"I-iya bu ma-maaf? Karna saya sudah berani, lantaran ibu itu mengakunya hanya pegawai disini, ja-jadi sesama pekerja saya lawan begitu saja?."ujarnya dengan gugup.

"Tapi kamu itu harus sadar diri dong! Kamu itu siapa? Dan dia siapa kamu? Meskipun dia bukan ibu saya, tapi kamu harus bisa mematuhi aturan disini, dan seharus nya kamu menghargai orang yang berada di atas kamu, apa lagi umur yang diatas kamu!? Bisa nggak kamu bicara sopan!." cerca shely kali ini sedikit membentak.

Bu ilma teringat kejadian beberapa hari lalu, saat ada1 kariyawan laki-laki menghampiri bu ilma. Dan saat itu ada laporan jika una korupsi dana gaji kariyawan di toko, semua dijelaskan sama lelaki itu dengan detail.

"Maaf saya ikut campur? Kemarin saya lihat kamu suka semena-mena sama pegawai disini, dan uang gaji mereka kamu potong, maka dari itu saya mengambil alih toko anak saya, karna ulfa anak mantu saya sedang hamil besar, dia sering cerita sama saya kalau ada salah satu kariyawan disini yang komen, jika gajinya sudah terpotong, dan itu kamu! Kan, yang memotongnya!? Aku ada buktinya, kamu lihat lah nak." kata bu ilma yang mangkit dari kursi, lalu memberikan ponsel nya pada shely, lalu menatap kariyawan nya, dengan tatapan tajam, dan una pun hanya menunduk, membuat shely semakin mendidih, tak abis pikir dengan kariyawan nya ini, namun ia lebih bersikap santai, tenang tidak mau terburu-buru bertindak.

"Makasih bu sudah memberitau saya jika ada yang korupsi di toko saya." jawabnya dengan menatap sinis una.

"Ma-maaf bu kalau itu saya tidak tau." elaknya. Namun bu ilma menujukan cctv di depan kasir, dan sontak semua itu terekam jelas jika una korupsi uang gaji kariyawan.

"Sa-saya tidak tau bu, itu pasti salah bu!?." dustanya namun bu ilma tidak bisa ditipu, dengan mulut manis nya una.

Shely pun yang melihat itu semu lantas semakin murka, darah nya mendidih, hingga shely pun menamparnya.

Plakk.

"Una! Kamu sangat keterlaluan! Berapa yang kamu ambil?.disitu sudah jelas kamu yang mengambilnya, namun masih saja kamu bilang itu bukan kamu!?." bentaknya seketika una pun terkejut, hingga memegangi pipinya yang teramat perih baginya.

"Maaf kan saya bu, ma-maafkan saya hiks hiks." lirihnya dan bersungkur dihadapan shely.

"Duduk!." bentaknya dan una pun mengikutinya.

"Sekarang katakan!?. Berapa yang kamu ambil dari kariyawan saya!?." tanyanya yang kini mencoba meredam amarahnya.

"500 bu." jawabnya.

"Itu perorangan? Yang kamu ambil gajinya!?." tanyanya lagi mengintrogasi, namun tangan nya memegang posel dan merekamnya.

"I-iya ?." jawab una yang semakin terpojok. Shely pun hanya menghembuskan nafas gusar.

"Baik?. saya akan perhitungkan uang yang sudah kamu ambil, dan kamu harus mengembalikan uang kariyawan lain yang sudah kamu ambil!? Apa sanggup!?." tanyanya.

"Ba-baik bu." katanya sambil sesegukan.

"Baik, pegawai saya ada 8 orang, itu bukan sama kamu? Karna kamu sudah saya pecat, Jadi total 500 yang kamu ambil? Jumlahnya ada 8 juta? Apa kamu sanggup!." jawabnya dengan nada sinis, Berbeda dengan una yang tak bingung harus bagai mana mengembalikannya, karna ia tak memiliki uang sebanyak itu, apa lagi ia sudah di pecar karna kecerobohannya sendiri.

Shely yang sudah membaca pikiran una, ia pun tersenyum miring sehingga, memberikan pilihan pada una.

"Gimana!?, jika kamu tidak sanggup membayarnya, saya akan terpaksa membawamu ke jalur hukum, karna kamu sudah menggelapkan sisa gaji kariyawan." katanya dengan menatap tajam una, kini una yang bingung hanya bisa menangis.

"M-maaf kan saya bu, saya meminta waktu untuk melunasinya, saya mohon bu?." ujarnya memohon.

Kini shely pun mengotak atik ponselnya. Dan menghubungi seseorang di seberang.

"Halo! Aya! Saya minta data kariyawan di butik yang bernama una, segera kirim kesaya sekarang juga!?, Lalu besok kamu jangan kasih uang pesangon buat  dia! saya tidak mau kariyawan yang tidak mematuhi aturan butik paham!?. saya juga minta untuk kamu terus awasi una? karna dia sudah berani menggelapkan sisa uang gaji kariyawan." ujarnya dan setelah itu mematikan ponselnya, dan melirik tajam una.

"Maafkan saya bu, saya tidak mau dipecat?." rengeknya namun shely tak memperdulikannya.

"Saya memaafkan, tapi saya minta sekarang kamu pulang! Dan kembali besok untuk pelunasan, jika tidak! saya akan bertindak tegas untuk membawamu ke jalur hukum?, saya tidak mau menerima kariyawan seperti kamu!? Ayo buk pulang kasian aqil menunggu aku pulang?." bentaknya dan kini shely pun langsung mengajak bu ilma untuk pulang, lalu seorang wanita juga pria.

Dan mereka pun diminta untuk mengajak una keluar dari ruangan, sehingga shely dan bu ilma pun pergi dari toko, sebelumnya ia berpamitan pada kariyawan lainnya, juga meminta untuk menutup butiknya. Agar kariyawan nya dapan liburan tanpa memikirkan perasaan una.

**

Di perjalanan shely tak lupa membelikan pitza buat anaknya.

"Loh kok berenti disini shel, emang mau beli pitza?." tanya bu ilma, pada putrinya yang berhenti tepat di parkiran depan.

"Iya tadi aqil yang minta beliin, tadinya dia nggak mau ditinggal, namun setelah aku  goda akhirnya dia minta beliin pitza kalau pulang." jelasnya membuat bu ilma tersenyum.

"Yaudah sana gih, kasihan nanti kalau kelamaan beli?." ucap bu ilma.

15 menit kini shely kembali dengan 1 kotak pitza kesukaan aqil, sosis keju dengan daging melimpah.

Dan akhirnya shely pun melajukan mobilnya, disepanjang jalan hening tak ada sepatah kata.

Kini sesampainya di rumah, shely dan bu ilma turun dari mobil, dan langsung memasuki rumah.

"Shel ibu masuk kamar dulu ya, rasanya badan capek, bau keringat lagi ini." pamit bu ilma yang mencium ketiaknya, yang terasa kecut.

"Iya bu,  langsung istirahat aja, oh ya bu udah makan belum tadi." tanyanya.

"Udah tadi?." kata bu ilma yang pergi meninggalkan ruang tamu, sehingga shely pun tersenyum ketika melihat putrinya datang menghampirinya.

"Hay anak mamah, kok belum tidur?." tanya shely.

"Mmh, nungguin mamah pulang, mana pesenan ku mah." ujarnya setelah itu shely pun meminta pengasuhnya untuk, mengajaknya keruang makan.

Shely tak menemani aqil makan, kini ia langsung menuju ke ruang kerjanya, sehingga mencari semua berkas aqila, ia juga masih penasaran yang bernamakan aji.

Saat menemukan berkasnya, yang ada di salah satu berkas aqila, ia pun segera membukanya.

"Aku coba mau lihat nama lengkap aji apakah sama, dia dengan nama ayah kandung aqilla." gumamnya.

Setelah beberapa lembaran kertas, namun tak ada satupun lampiran foto atau nama lengkap, sehingga ia mengambil akta kelahiran aqilla yang dulu, sebelum di gantikan namanya.

Dan alangkah terkejutnya disana terpampang nama. Aji prawiro.

"Jadi benar dugaanku, dia memang aji ayah dari aqilla, ini tidak bisa aku biarkan!?, aku tidak mau jika aqilla di bawa olehnya!?." gumam shely sehingga ia mengambil benda pipihnya, untuk menghubungi seseorang.

"Halo bu." jawab dari seberang telepon.

"Ade, saya mau minta tolong, kamu cari informasi tentang, aji prawiro, cari apapun informasinya tentang dia, dan kasih kabar ke saya secepatnya." ujar shely.

"Baik bu?." jawabnya setelah itu menutup panggilan.

.

.

Akhirnya setelah semuanya kelar, kini shely kembali kekamarnya lalu mandi dengan air hangat, agar buat badannya kembali segar, sebab dari tadi menghadapi orang-orang yang merumitkan baginya.

Shely di kamar mandi hampir 20 menit, sehingga ia pun bergegas keluar kamar mandi, dan memakai baju tidur ia pun sempat menengok benda pipihnya, dan tertera panggilan tak terjawab dari seorang pria yang setahun ini baru jadi pacarnya.

"Assalamu'allaikum cantik, gimana udah pulang say." shely pun membuka pesan singkat itu.

"Wa'allaikumsallam say, ini udah dirumah baru pulang dan mandi? Capek banget rasanya." balasnya membuat di sebrang sana tersenyum.

"Mmh, udah cantik dong, boleh vidio call nggak?." ujarnya membuatnya seketika shely membulat, gimana mau vidio call orang dirinya sedang memakai dres tanpa lengan, sehingga panggilan itu pun terpampang dilayarnya, sedangkan shely mencari rompi baju.

"Hay sayang, kenapa lama banget ngangkatnya." ucapnya setelah diangkat telefonnya, dan shely pun sudah memakai rompi buat menutupi buah dada nya yang tak terlalu besar, dengan memakai hijab kecil buat tidur.

"Hmm abis cari baju buat nutupin aurat hehe."

"Hmm, yasudah bobok gih? Katanya capek lagian ini dah malam, aku temenin ya." ujarnya dan setelah itu pun shely mengangguk.

Tak terasa perbincangan kecil itu pun mendadak menjadi hening, sehingga sampai pagi pukul 09:37 shely pun lupa akan sholat subuhnya.

"Haduh aku kok jadi kesiangan gini sih, apa karna semalam tidurnya kemalaman ya, huhf." shely pun menghela nafas berst, hingga berlari kekamar mandi untuk mandi, setelah itu mengambil baju kerja dilemarinya, setelah dirasa semua siap kini ia pun keluar kamar, dan mendapati anaknya sudah cantik.

"Ayah ibu, shely berangkat dulu ya, aqila maaf ya nanti sore aja kita jalan-jalannya, mamah kesiangan, aku ambil roti aja ya buk, dada semuanya berangkat dulu assallamu'allaikum." ucapnya setelah sampai di meja makan, tak lupa ia mencium aqila dan mencium kedua tangan orang tuanya, lalu tak berselang lama berpamitan.

"Iya mah."

"Wa'allaikumam?." jawab orang-orang yang berada di meja makan.

Kini shely pun membawa mobil sport nya, agar segera sampai di kantor, saat berhenti ke supermarket buat beli sesuatu, tiba-tiba ponselnya berdering.

Dreet, dreet, dreet.

"Halo ay ada apa ya?." tanya shely setelah mengangkatnya.

"Bu gawat!, pak aldi memecahkan barang di dapur!?, karna istrinya datang kekantor mengamuk, pokoknya gawat bu." ujar aya panik.

Istrinya? Wow pasti ini seru kayaknya istrinya ini, ingin aldi yang mengganti rugi uang kariyawan? Sudah aku duga sebelumnya pasti dia kekantor menemui aldi?' batin shely.

.

.

Bersambung..

1
Sulfia Nuriawati
Luar biasa
momoy: terimakasih, bab berikutnya makin seru lagi kak, tapi maaf masih pemula.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!