NovelToon NovelToon
Kawan Serumah

Kawan Serumah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Karangkuna

Mereka bertemu dalam tujuan masing-masing. Seperti kata temannya dalam hubungan itu tidak ada perasaan yang dipertaruhkan hanya ada profesionalitas semata.

Bersama selama tujuh bulan sebagai pasangan suami-istri palsu adalah hal yang mudah pikir mereka. Tapi apakah benar takdir akan membiarkannya begitu saja?

"Maksudku. Kita tidak mudah akur bukan? kita sering bertengkar dan tidak cocok."

"Bernarkah? tapi aku merasa sebaliknya."

***

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karangkuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Di Mana Dia ?

Pondok kayu itu berada di bagian paling belakang rumah dekat dengan sebuah pohon besar. Dulu ayah mereka membuat pondok itu untuk Dira yang merengek ingin dibuatkan rumah pohon. Namun tidak ada pohon yang cukup kuat untuk menopang bobot berlebih maka dari itu ayahnya membuat pondok kayu sebagai gantinya. Tiap kali salah satu dari mereka ingin menyendiri, maka itulah tempat pelarian yang dituju.

Mereka berdua duduk disebuah kursi kayu yang sudah kecil untuk ukuran tubuh mereka. Sambil memandangi pemandangan di depan yang langsung berhadapan dengan kolam ikan bagian favorit ibunya dari rumah itu.

Baswara pun menceritakan detail kejadian itu dengan sang kakak. Sofia ternyata mengenal ayahnya Kani dulu sekali, ketika pria tua itu bekerja  sebagai sopir mereka. Namun karena ada suatu kejadian Budi dipecat dan mereka tidak pernah bertemu lagi.

Sampai akhirnya Sofia bertemu dengan Budi yang sedang berdiri di gerbang rumah Rastomo. Sofia penasaran dan mengetahui bahwa dia adalah ayah Kani. Sofia pun tiba-tiba memikirkan sebuah ide untuk memisahkan Baswara dan Kani, berbekal dengan informasi yang didapat suaminya dengan tidak sengaja bahwa mereka berdua melakukan pernikahan kontrak. Sofia menghubungi Budi dan menawarkan kerjasama, untungnya karena kesulitan ekonomi pria tua itu setuju untuk membodohi putrinya.

Ide gila itu terlaksana, Sofia pun memberikan imbalan pada Budi dan menyuruhnya untuk pergi membawa Kani sejauh mungkin menghilang dari pandangan Baswara.

"Ya tuhan! Dasar wanita tidak tau diri. Dia benar-benar keterlaluan," ucap Dira geram mendengar semua penjelasan dari adiknya.

"Entah bagaimana aku harus menghadapi Kani, aku sudah bersikap kasar padanya." Baswara mengusap kasar wajahnya menandakan dia amat frustasi.

"Kau juga jadi korban Bas. Temuilah Kani dan bicarakan semua baik-baik," ucap Dira mencoba menyemangati Baswara.

Pria itu menatap kakaknya putus asa, "Apa menurutmu dia mau memaafkanku?".

"Pasti dia akan memaafkanmu Bas." Dira mengusap punggung Baswara pelan menyalurkan semua energi pada pria itu.

Tanpa pikir panjang dia mengunjungi rumah nenek Kani dan berharap wanita itu mau menemuinya.

***

Kevin malam itu terbangun dari tidurnya, kondisinya yang kurang sehat membuat dia tidur dengan cepat. Dia terbangun ketika mendengar suara bel dari luar dan dengan buru- buru turun dari rumahnya.

Tidak disangka ia melihat Baswara berdiri di sana dengan penampilan yang acak-acakan. Baswara menerobos masuk sehingga Kevin terdorong ke belakang, diketuknya pintu rumah Kani tapi tidak ada jawaban.

"Dia tidak ada di dalam," ucap Kevin santai.

"Akanku tunggu di sini," ucapnya sembari mencari tempat untuk duduk.

"Terakhir aku melihat dia beberapa hari yang lalu bersama ayahnya. Setelah itu dia tidak pernah kembali kemari. Oh ya, rumah ini sudah di jual ke orang lain. Mereka memberiku waktu sampai minggu depan untuk pindah." Baswara bingung harus mencari wanita itu di mana lagi, dia mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan pada seseorang.

"Apa kau tau di mana aku bisa menemukannya?" tanya Baswara yang masih sibuk dengan ponsel di tangannya.

"Apa kau berpikir aku akan memberitahukanmu?" ucap Kevin yang bersender malas di ambang pintu pagar sembari memperhatikan gerak-gerik pria itu.

Sebelum sempat membalas ucapan pria itu, Baswara dikejutkan oleh suara kucing yang menuruni tangga berlari ke arahnya.

"Dudut? Bagaimana kau bisa ada di sini?" tanyanya pada kucing itu seakan-akan dia bisa mendengar omongan pria itu.

"Kani menitipkannya padaku." Kevin hendak menggendong kucing itu namun Baswara mendahuluinya.

"Kubawa dia pulang," ucapnya sambil mengelus kucing cokelat itu.

"Turunkan dia." Kevin tampak tidak mau mengalah, sementara Dudut tampak nyaman dipelukan Baswara.

"Kucing ini milik Kani. Jadi aku akan mengambil apa yang jadi milikku," ucap Baswara sembari melangkah keluar dari sana dan masuk ke dalam mobil dan meletakkan Dudut di kursi sampingnya.

 

 

1
Koirul Rahman
kalau kalian temukan karya ini cepetan deh mulai save di rak kalian... ini cerita paling bagus buat dibaca
Karangkuna: terima kasih untuk dukungannya ya /Smile/
total 1 replies
Norselie
Kak, Novel ini tidak dilanjutkah?
Karangkuna: terima kasih untuk dukungannya /Smile/ ditunggu next part-nya ya.
total 1 replies
Murniyati Mommy
ceritanya keren banget, thor! Aku jadi ketagihan!
Karangkuna: terima kasih /Smile/ ditunggu part selanjutnya ya..
total 1 replies
tae Yeon
Seru banget! 🤩
Karangkuna: thanks uda baca, ditunggu next chapter ya /Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!