Karena kesalah pahaman Satria harus menikahi cewek yang masih duduk di bangku kuliah bahkan masih satu fakultas dengannya.
Lalu apa yang terjadi pada satria selanjutnya?
wajib baca sampai end !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Taurus girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Di jalanan Satria berhasil mendahului mobil yang Zo kemudi.
Zo terhenyak saat tiba-tiba motor milik Satria menyalip dan ada di depan mobilnya.
"Abang ngapain sih?" Zo sedikit heran tapi tetap fokus mengemudi.
Satria mengendarai motor dengan satu tangan.
Satu tangannya lagi bergerak mengetuk kaca mobil. "Zo berhenti!"
Satria berteriak sesekali menatap ke arah depan supaya motornya tak menabrak kendaraan lain.
"Zo berhenti Zo!" Satria kembali berteriak.
"Mama dan Papa bakal marah kalau tahu lo bawa mobil sendirian!" Teriak Satria lagi.
Zo berdecak sebal mendengar Satria yang meneriakinya. Akhirnya Zo memilih menepikan mobil dibahu jalan.
Melihat mobil yang Zo bawa menepi Satria pun mengikutinya.
Begitu motor terpakir dengan benar Satria buru-buru turun dari motor, menghampiri sang adik dengan wajah penuh kekesalan.
"Turun lo!" Satria mengetuk kaca mobil dengan tak sabaran.
Zo sebenarnya malas keluar karena sudah tahu jika dirinya akan diceramahi oleh Satria.
Tapi kalau dirinya tidak keluar abangnya justru akan semakin murka. Bisa-bisa dirinya dibikin jadi perkedel.
oow..
"Cepet keluar, kalau lo nggak keluar gue akan bakar ini mobil. Sekalian lo-nya juga gue ba--"
"Iya-iya gue keluar" Zo menyela.
"Nggak sabaran banget sih orang gue tadi kesusahan buka pintu mobilnya" Zo berkilah sembari keluar dari mobil.
Zo menunduk tidak berani menatap Satria yang berdiri dihadapannya. Zo yakin Satria pasti bakal maki-maki dirinya.
"Lo mau kemana hn? Lo sengaja mau buat gue dimarahi bokap nyokap gara-gara nge-biarin lo bawa mobil sendiri?!"
Satria menahan emosi untuk tak berbuat yang aneh-aneh pada Zo. Ini masih ada ditempat umum jadi Satria harus jaga image.
Bhahaaa..!
"E-enggak kok bang kan udah dibilang kalo motor gue ada dibengkel. Masa abang amnesia"
Zo nyengir menatap wajah abang takut-takut.
Satria berdecih, melengos sambil menekuk kedua tangan dipinggang.
"Pakai motor gu--"
Tin tin tin!
Suara klakson yang keras membuat bibir Satria mengatup, tidak jadi melanjutkan kata-katanya.
Satria dan Zo pun mengalihkan pandangan menatap kearah suara klakson itu.
Satria meringis saat satu mobil lamborghini warna hitam menepi disisi motornya berurutan juga dengan mobil yang Zo bawa.
Satria tahu siapa dibalik Mobil Lamborghini warna hitam itu.
"Ini semua gara-gara lo" Satria menatap Zo sengit.
"Maaf bang gue nggak tahu kalau-"
"Adik bangsat!"
Satria menyela rasanya pingin banget maki-maki Zo saat ini juga.
"Kalian sedang apa disini?" Tanya wanita berusia 40 tahun sambil turun dari mobil.
Wanita yang masih cantik ini mendekati Zo dan Satria yang berdiri saling berhadapan. Membuat Satria menunduk memilih menatap sepatunya yang bersih mengkilap.
Satria tak sedikit pun berani menatapnya.
Zo pun sama dia juga diam tak berani bersuara sedikit pun.
"Kalian sedang apa disini?" Tanyanya lagi mengulang pertanyaannya yang tidak dijawab.
Wanita ini adalah Sera Mamanya Zo dan Satria. Sera dan suami baru saja pulang dari perjalanan bisnisnya.
"Ma! Mereka lagi main kenapa disamperin? Nanti juga pulang!" Teriak Viktor Papanya Zo dan Satria sambil turun dari mobil.
Papa Viktor berdiri disisi mobil memasukkan kedua tangan didalam saku menatap istri dan kedua putranya bergantian.
Satria yang mendengar Papa berbicara pun memberanikan diri untuk menatap wajah Papa dan Mamanya.
"Iya Ma kita baru aja main kita nggak sengaja ketemu disini"
"Oh gitu, kirain Kalian berdua lagi ngapain" Sera tersenyum menatap Zo dan Satria bergantian.
"Ya sudah Mama sama Papa pulang dulu ya. Sampai ketemu dirumah"
"Mama sama Papa hati-hati" Ucap Zo dan Satria bersamaan.
Sera tersenyum membalik badan dan menghampiri sang suami.
"Ayo Pa kita pulang"
Viktor pun mengangguk lalu keduanya masuk ke dalam mobil. Viktor segera menjalankan mobilnya menuju rumah.
Melihat mobil Papa menjauh Satria merasa lega beruntung karena Papa dan Mama tidak memahami situasi yang terjadi.
"Bang"
"Pake motor gue biar gue yang bawa mobilnya"
Satria melirik Zo yang menatapnya, dengan sengit Satria menyodorkan kunci motor.
"I-iya Bang" Jawab Zo menerima kunci motor yang Satria berikan.
Satria masuk ke dalam mobil dan melajukan mobil menuju rumah.
🛐🛐🛐🛐
Keesokan harinya.
Pukul 07.30, pagi.
Gadis cantik berjilbab tengah mematut dirinya di depan cermin. Iya sudah siap untuk menuntut ilmu di salah satu Universitas Jakarta.
Ibu yang baru saja selesai menjemur baju tersenyum menatap anak gadisnya sudah dandan rapih dan cantik sedang berkaca di depan cermin
"Cantik banget anak Ibu mau ke kampus ya"
Eria sedikit terkejut. Membalik badan menatap ibu yang menghampirinya.
"Iya Bu, pagi ini Eria ada jam kuliah. Papa di mana Bu?" Tanya Eria karena sejak dirinya bangun belum melihat Papanya.
"Papa lagi keluar katanya pengen lihat-lihat dan menikmati suasana di sini"
Eria mengangguk paham lalu menatap jam tangan di lengan kirinya.
Di sana jarum jam sudah menunjukkan pukul 07.38, pagi.
"Kalau gitu Eria berangkat dulu ya Bu bentar lagi jam kuliah udah mau di mulai. Assalamualaikum" Eria pamit.
"Waalaikumsalam hati-hati ya nak"
Ibu mengusap puncak kepala Eria yang terlapisi jilbab.
Eria tersenyum melambai tangan pada ibu sambil keluar kost.
Begitu di luar kost Eria melotot melihat cowok yang baru saja tiba dengan mengendarai motor hitam sportnya.
Siapa lagi kalau bukan Satria.
Dibalik helm full facenya Satria tersenyum karena menjemput Eria tepat waktu. Dengan senang hati Satria membuka kaca helmnya.
Bertepatan seorang pria memakai jaket hijau menghentikan motornya disamping motor Satria.
Eria tersenyum ceria.
Ah pas banget.
"Atas nama Eria?"
"Iya, betul Pak" Tanpa menunggu lagi Eria naik diboncengan belakang.
Si sopir ojol pun langsung melajukan motornya meninggalkan lokasi.
"Bajingan!" Satria mengumpat sambil memukul tangki motornya.
"Gue nggak mau tahu pokoknya lo harus jadi cewek gue"
Satria menutup lagi kaca helmnya menyalakan mesin, memutar gas dan melajukan motor dengan pelan ke Jalan Raya.
Begitu motor sudah ada dideretan pengendara lain Satria menambah laju semakin cepat mengendarai motor secara ugal-ugalan.
Universitas Z.
Ojek online yang membawa Eria berhenti didepan kampus. Eria pun turun dan memberi dua lembar uang berwarna hijau pada si sopir.
"Terima kasih ya Pak. Bapak datang tepat waktu"
"Sama-sama Dek. Tapi lain kali jangan dicuekin pacarnya kasihan udah dijemput malah ditinggal"
Eria melotot mendengar perkataan sopir ojol.
"Bapak jangan sok tahu ya dia itu bukan cowok saya!"
Eria kesal berjalan menuju kelas dengan wajah bete.
Sopir ojol menggeleng melihat tingkah Eria.
"Dasar anak muda"
terimakasih thor.
Hadehh Eria Eria....dibalikin pulang lu baru rasa
walaupun kamu nggak cinta tapi satria adalah suami kamu.
ada orang yang bilang.
lebih baik di cintai daripada mencintai
si eria kok gitu apa beneran nggak ada rasa sayang buat satria secara kan mereka suami istri.
eria /Angry//Angry/
erianya baru bangun tidur nyenyak.
/Proud//Proud/
jadi pingin tahu reaksi eria pas tahu satria yang keadaannya kaya gitu.