NovelToon NovelToon
Antara Hijrah & Dosa

Antara Hijrah & Dosa

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Hamil di luar nikah / Cinta Terlarang / Anak Haram Sang Istri / PSK / Tukar Pasangan
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: DityaR

Semua telah terjadi, imanku rasanya telah kubuang jauh. Berganti Nafsu syahwat yang selama ini selalu kupendam dalam-dalam.

Apakah ini benar-benar keinginanku atau akibat dari sesuatu yang diminumkan paksa kepadaku oleh pria-pria itu tadi.

Aku tidak tahu dan tidak ingin tahu.

Satu yang pasti, aku semakin menikmati semua ini atas kesadaranku sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DityaR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jalan yang Salah

Aku tidak percaya pada akhirnya para gang motor itu sudah pernah menjilati lubang anvsku. Rasanya lubang pembuanganku itu semakin nyut-nyutan dan berkedut kencang. Rasanya semakin terbuka lebar karena terus-terusan mereka rangs4ng dengan jil4tan nakal.

“Gue masukin pant4t lu ye!” kata seseorang anggota gang motor membuatku ketakutan.

Karena aku sangat memahami bersetubuh dengan menggunakan lubang anvs adalah sesuatu yang haram. Aku yang saat itu masih polos dan tidak tahu apa-apa hanya berpikir, "emang ada yang mau lewat situ? Kan Jorok dan kotor?" pikirku kala itu.

Jelas saat itu aku sama sekali tidak ada minat dan tergoda untuk melakukannya. Bahkan suamiku pun kelak, aku yakin tidak akan berminat melakukan s3x melalui pant4t karena memang jorok dan kotor.

Tetapi saat ini aku menyadari, bahwa bersetubuh melalui jalur anvs memang ada dan benar-benar ada. Kulihat sebuah bat4ng keras mulai diarahkan ke lubang pant4tku.

“Eehhh Jangan disitu mas. Haraaammmm....” pintaku ketakutan saat ia sentuhkan ujung pensilnya ke lubang pant4tku.

“Hahahah.. Jadi kalau kita lewat mem3k lu halal ya?” godanya.

Aku terdiam mendengar pertanyaannya, memang benar meski mereka menyetubuhiku melalui vagin4, tetap saja hukumnya haram karena mereka bukanlah orang-orang yang halal bagiku.

..."plak plak plak"...

Tiba-tiba pant4tku ditamparnya dengan kasar

“Jawab, berarti kalau mem3k lu kita masukin, halal?”

“Eeehhhh... I—Iya... Boleh mas... Saya mohon jangan di dubulvr saya... Mas boleh setvbuhi saya di vagin4 saya...” kataku mencoba bernegoisasi.

“Hehehe.. Gak ah gue pengen genjot lubang pant4t lu! Ngangkang lu!” ujarnya sambil memasukkan ujung pensilnya membelah lubang pant4tku yang belum siap sepenuhnya.

“Heeegggggghhhh... Aaahhhh,” kepalaku sampai terangkat saat lelaki itu mendorong masuk.

Rasanya terasa aneh saat benda asing itu masuk di dalam, seperti ada yang mengganjal di dalam saluran pencernaanku.

Rasanya seperti ingin BAB, tapi mengganjal dan tidak ingin keluar. Ah susah sekali aku menjelaskan perasaanku saat ini.

Yang pasti terasa sekali lubang pant4tku dipaksa terbuka mengikuti ketebalan pensil lelaki yang menyetubuhi anvsku. Luar biasa sakitnya karena pant4tku tidak siap untuk itu.

Kakiku sampai gemetaran dan tubuhku sampai ambruk dalam posisi menungging. Kurasakan pensil lelaki itu kedutan di dalam, dan memberiku kesempatan untuk beradaptasi. Rasanya benar-benar mengganjal dan tidak nyaman.

Lalu setelah beberapa saat ia diamkan pensilnya di lubang anvsku, lelaki itu mulai menggerakkan sedikit pensilnya maju sehingga membuatku kembali mengaduh. Kembali rasanya lubang pembuanganku ini harus beradaptasi melebarkan dirinya agar bisa dimasukan pensil lelaki itu.

“Aaaahhhh mas sakittttt....” kataku namun sepertinya tidak menyurutkan niatnya.

Ia kembali menggerakkan batang pensilnya lebih dalam, memberikan gesekan perlahan pada permukaan kulit dubvrku yang tipis. Gesekan sekecil itu saja rasanya sudah sakit bukan main.

Tanpa sadar aku bahkan sampai mengangkat pant4tku agar merangs4ng lubang pant4tku dapat terbuka lebih lebar lagi.

“Eh busyettt sempit bener...” ujar lelaki itu semakin tertantang.

Ia gerakkan pensilnya maju mundur di dalam anvsku secara perlahan. Rasanya semakin tak karuan, perutku rasanya diaduk-aduk oleh batangnya. Mataku sampai terbelalak tidak percaya kalau aku benar-benar disetvbuhinya melalui lubang pembuanganku.

Mau tak mau aku berusaha beradaptasi dengan persetvbuhan ini. Membiarkan anvsku menjadi saksi pemuas bagi pensilnya.

Beberapa menit kemudian, aku merasakan tusukan pensil pemuda itu ke lubang pembuanganku sudah tidak seperih tadi. Awalnya rasanya masih kaku dan ngilu saat dimasuki kemalu4nnya.

Namun saat ini terasa beda, terasa semakin licin sehingga sod*kannya pada anvsku tidak lagi sesakit awal-awal tadi. Desahanku pun mulai berubah dari yang tadinya kesakitan menjadi desahan keenakan.

Ternyata rasanya seenak ini setelah berhasil beradaptasi. Lubang anvsku terasa penuh dan sempit saat pensil itu mengaduk-aduk bagian dalam jalur pembuanganku itu. Bahkan mulai terasa ada sensasi gatal yang kurasakan akibat gesekan-gesekan yang ia berikan kepada lubang dubvrku.

..."plok plok plok plok"...

Suara sodokan pensilnya ke lubang pant4tku.

“Oooohhh.. Sshhhhh... Aaahhhhh.. Mas......” lenguhku nakal menikmatinya.

“Keenakan lu sekarang,” ujarnya semakin semangat mengg3njot dubvrku.

“Eeh jangan lu keluarin dulu, gue juga mau nyoba lubang bok*ngnya,” ujar salah satu temannya mengejutkanku.

“Boleh.. Nih,” kata lelaki yang barusan menyetubuhi anvsku dan ia cabut pensilnya dari pant4tku.

“Busyet sampai melar gini. Hahahahahah...” komentar temannya memandangi lubang pant4tku.

“Sekarang bersihin kont*l gue pake mulut lu!” kata lelaki yang tadi mengg3njot pant4tku.

Aku baru sadar rupanya yang menggoyakku pertama kali adalah lelaki yang memiliki tatto banteng di lengannya. Ia lalu memintaku untuk menyep*ng pensilnya yang baru saja ia masukkan ke dalam pant4tku.

Sebenarnya aku mau saja, tetapi membayangkan batang pensilnya baru saja mengobok-obok bagian tubuhku yang paling kotor aku jadi takut. Melihatku yang masih enggan, ia mulai menjambak kerudungku kembali dan melud4hi wajahku.

“Juh Juh Juh.. Sep*ng gak!” katanya sambil menempel-nempelkan batang pensilnya ke mulutku.

Mulutku masih terkunci hingga pertahananku goyah setelah ia pencet hidungku sampai aku kesulitan bernafas. Mulutku yang spontan terbuka untuk mengambil nafas, langsung dijejalinya dengan pensil ke dalam mulutku.

Seketika aku merasa mual saat batang itu sudah berada di mulutku. Aku buru-buru menyep*ng pensilnya dengan cepat dan berharap pensil itu bisa kembali suci dengan air livrku.

“Nih kasih ini...” ujar salah satu rekannya tiba-tiba meneteskan sebotol b1r ke pensil itu.

Aku langsung lahap menjil4ti pensil itu. Aku lebih memilih menjil4ti air haram itu dibandingkan menjil4ti bekas pembuanganku sendiri. Untungnya rekannya tadi menuangkan birnya cukup banyak sehingga minuman itu bisa memberikan kesegaran bagi tenggorokanku yang rasanya mual tadi.

Kujil4ti pensil itu dengan rakus dan penuh nafsv dan kupastikan ia bersih kembali seperti semula.

Namun cobaanku tidak berhenti sampai disitu. Karena seseorang kembali menancapkan alat kel4minnya ke lubang pant4tku untuk kedua kalinya.

Kembali aku sampai mendongakkan kepala saat sebuah pensil tertancap di lubang pant4tku. Lelaki itu tidak banyak diam seperti pemuda pertama tadi, yang membiarkan pensilnya berdiam diri di dalam saluran pembuanganku. Ia langsung mengg3njot lubang anvsku tanpa ampun.

Membuat tubuhku bergetar-getar hebat dan terus mendesah dengan kencang. Kurasakan vagin4ku mulai kedutan kencang seperti hendak kenc1ng dan aku tidak bisa menahan untuk mengeluarkannya.

Aku terus disetvbuhinya dengan cepat walau vagin4ku terkenc1ng-kenc1ng. Aku tidak tahu ini cairan kencing atau apa dan aku tidak memperdulikan hal yang itu. Yang pasti yang kurasakan saat ini adalah rasa nikmat yang begitu memanjakan lubang pant4tku.

Lubang itu sudah benar-benar licin sehingga memberikan kenikmatan yang sungguh nikmat tiada tara bagiku. Lubang pant4tku terasa mencengkeram erat batang pensilnya dan tiap tusukannya sangat mantap mengobati rasa gatal yang ada di dalam lubang anvsku.

Aku sampai kewalahan melayani mereka, aku semakin disiksa oleh kenikmatan syahwat yang diberikan oleh mereka. Sambil terus dian4l, tubuhku kembali dirangs4ng habis-habisan oleh seluruh lelaki di ruangan ini.

Tangan mereka berebutan menjamah tubuh telanj3ngku, memainkan beberapa titik-titik sensitifku, put1nkku ditarik dan dicubit dengan kasar. Ditambah vagin4ku sudah dikoc*k-koc*knya bergantian hingga tak bisa berhenti muncrat.

Aku tidak bisa menghitung berapa kali aku orgasm3 saat ini, setiap rangs4ngan mereka terus membuat tubuhku mengejang dan bergetar hebat hingga vagin4ku tak bisa berhenti mengucurkan cairan encernya.

..."srettt srettt sretttttt"...

“Muncrat terus mem3knya. Anj1rrrr....”

“Dicabvli malah seneng, cadaran lont3...”

“Enak jadi lonte, kan? Lu bisa hibur orang-orang pakai tubuh lu... Hahahah...”

Aku hanya mengangguk kelelahan menjawab ucapan mereka. Kuakui ini semua memang nikmat. Tindakan kasar mereka kepadaku justru membuatku semakin terangs4ng hebat.

Belum lagi wajahku beberapa kali ditampar-tampar dan dipaksa mereka untuk menyep*ng kemalu4n mereka satu per satu. Aku benar-benar menikmati direndahkan seperti ini. Kurasakan beberapa pensil terasa sedikit asin saat kusentuh dengan lid4hku.

Mulutku terus bergerak secara liar, mencari batang-batang yang bersiap untuk kukvlum penuh nafsv.

1
Botlě
lanjut kk
Heri Wibowo
luar biasa, Seperti tidak ada habis-habisnya tenaga Ariefna.
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Botlě
keren
Heri Wibowo
Ariefna telah bermetamorfosa 180 derajat dari wanita Salehah menjadi perempuan rusak serusak-krusaknya dalam satu malam.
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
KLO tau bakalan bgni gak usah kamu anter Farida,,sedang Farida SDH tidur anteng dan nyenyak
Heri Wibowo
loh kok lain Jawabnya, diraba-raba nggak mendesah mendesah lagi Na.
Heri Wibowo
lanjut Thor, mau tahu endingnya seperti apa.
Heri Wibowo
memang sungguh mengerikan dampak obat perangsangnya
Heri Wibowo
sungguh tidak manusiawi di luar akal sehat
Yuliana Purnomo
gak sampe hati aku bacanya 😢
Yuliana Purnomo
MasyaAllaah 😢
Yuliana Purnomo
benar 2 gaknada tanda-tanda pertolongan bakal datang
Yuliana Purnomo
heehhhh deg degan aku,, gimana nasib mu,,,mb
Yuliana Purnomo
ya Allah 😢,,, semoga ada pertolongan untuk hamba Mu,,ya Rabb
Yuliana Purnomo
MasyaAllaah,,lah rumah' nya Farida jauh gitu mana malam malam lagi,,,KOG gak mikir juga minta dianterin,,yg nganterin juga kasian mana cuaca gak mendukung,,jalanan gelap lagi,,ngeri ngeri juga ngebayangin
Heri Wibowo
sungguh menyedihkan nasibmu Ariefna.
Heri Wibowo
kok jadi gila begitu kamu Na.
Heri Wibowo
lanjut bos.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!