NovelToon NovelToon
Is This A Perfect Marriage?

Is This A Perfect Marriage?

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Konflik etika / Selingkuh
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Byerlyan

Adelia Kirani seorang mahasiswi cantik terpaksa menikahi Azzam Prasetyo mantan kekasihnya, karena sebuah jebakan.
Mereka putus karena Azzam terlalu mengekang dan berani bermain api di belakangnya.
Akankah pernikahan mereka berjalan dengan lancar?
Bagaimana cara Adel bertahan dengan sikap Azzam yang tidak pernah Ia ketahui?

Yuk simak terus kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Byerlyan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Beberapa hari ini, cuaca terlihat sangat cerah. Adel sibuk menyelesaikan skripsinya, dia rela bolak balik kampus sampai pulang sore. Target Adel setelah menikah adalah wisuda sarjananya.

Selain itu, dia juga sedang menghindari Azzam. Mereka hanya berkomunikasi lewat ponsel saja, lebih tepatnya Azzam yang sering menerornya.

Melangkah riang Sela dan Adel berjalan keluar, Sela yang melihat Azzam dan seorang pria mungkin sepantaran dengan Azzam sedang berdiri bersandar di kap mobil.

"Di jemput tuh" goda Sela sambil menunjuk Azzam dengan dagunya.

Adel menoleh, melihat calon suaminya yang berjarak beberapa meter di depannya.

"Dia siapa ya? Gue nggak pernah lihat."

"Oh itu, kak Rama sekretarisnya." jawab Adel.

Sela hanya mengangguk angguk kepalanya pelan, "Udah sana" di dorongnya Adel ke depan.

"Ish" Adel langsung berlari menuju mobil Azzam berada. Sela hanya tertawa pelan melihat itu, tangannya melambai pada Adel. Kemudian Sela meninggalkan area kampus untuk berangkat bekerja seperti biasa.

"Kak" sapa Adel dengan senyum ramahnya. Namun, belum sempat Rama mengukir senyum di bibirnya. Tiba tiba mulutnya, di bekap dari belakang oleh Azzam.

"Masuk" kata Azzam dengan muka datarnya, tangannya masih membekap mulut Rama. Adel langsung membuang muka, dan membawa tubuhnya masuk ke dalam mobil.

"Jangan ganjen!" tekan Azzam pada sang sekertaris, lalu melepaskan bekapannya dan mengikuti Adel.

Rama hanya mengelus dadanya sabar, untung atasannya, "Dasar posesif" gerutunya dalam hati.

Di dalam mobil hanya di isi keheningan, Adel dan Azzam duduk di belakang. Sementara Rama fokus mengemudi, dia tak ubahnya menjadi seorang nyamuk. Bisa dilihat dari kaca spion, Azzam tak henti hentinya mengelus rambut Adel lalu turun menyusuri tangan.

Sebenarnya Adel merasakan risih, berulang kali tangan Azzam di hempaskan. "Ada orang lain Azzam, malu" lirihnya.

Azzam hanya berdehem, dan melirik ke arah spion. Melihat tatapan tajam yang dilayangkan Azzam, membuat Rama cepat cepat membuang muka.

Setelah itu, Azzam melanjutkan kegiatannya yang tertunda. Adel hanya pasrah duduk disebelahnya.

Tanpa terasa, mobil yang mereka tumpangi berhenti di halaman rumah Adel. Sebelum membuka pintu mobil, Azzam menahan tangan Adel. Di peluknya tubuh Adel dengan erat.

Setelah merasa cukup barulah dia melepaskan dekapannya dan mengecup keningnya. Membuka pintu untuk Adel keluar mobil. Melihat Adel yang sudah masuk ke dalam rumah, dia berpindah duduk disamping Rama

"Ayo jalan" titah Azzam pada Rama.

"Oh sudah? Akhirnya selesai juga drama ini" ucap Rama mendramatisir keadaan.

"Huh!" dengus Azzam.

................

Hari ini tepat di berlangsungkannya pernikahan Adel dan Azzam. Menyatukan dua keluarga, mengikat janji suci sehidup semati. Bersama hingga maut memisahkan.

Di sebuah taman kecil belakang rumah Adel, dengan sudut sudut tempat di hias balon balon putih. Kursi kursi di susun berjejer, di kelilingi bunga mawar putih seolah menggambarkan bagaimana bahagia dan sucinya cinta sepasang pengantin ini.

Dengan gaun pengantin putih bersinar yang menjuntai, di padukan dengan mahkota kecil sebagai hiasan kepalanya. Adel berdiri melihat di atas balkon, melihat ke bawah. Walau hanya di hadiri keluarga inti, betapa ramainya acara hari ini membuat ia turut bahagia.

Suara pintu dibuka, membuyarkan lamunan Adel. Dia menoleh kemudian, masuk ke dalam melihat Ayah dan Ibu yang berdiri mematung memandangnya berkaca kaca.

"Ayah Ibu" lirihnya menghampiri kedua orang tua. Adel terisak dalam dekapan mereka.

Melepas pelukannya memandangi wajah yang semakin menua itu, "Aku masih putri kalian bukan" ujarnya sedih.

"Tentu saja! Selamanya, kamu putri kami satu satunya. Belahan jiwa kami, semua akan di usahakan demi kebahagiaan mu. Dengan kedua tangan ini, Ayah bekerja keras untukmu. Membantumu belajar berjalan, menggendong mu, menimang mu. Semua kamu di rayakan."

Mendengar itu, Adel semakin menangis. Di merasa berdosa setiap kali membantah, mengecewakan kedua orang tuanya. Dia tidak pernah tahu bagaimana pengorbanan keduanya. Mereka selalu memberikan yang terbaik untuknya.

Sela masuk, melihat harmonisnya keluarga Adel ikut terharu, dia mengusap air matanya dengan hati hati. "Sudah sudah, om tante acara mau dimulai. Harusnya kalian senang dong, Adel akan memulai hidup baru! Nanti aku yang menggantikan Adel untuk jadi anak kalian" ucap Sela bercanda.

Mereka hanya tertawa mendengar perkataan Sela. Akhirnya Adel harus dirias lagi, setelah semua siap kini waktunya acara di mulai.

Tamu tamu berdiri rapi menyambut pengantin wanita yang berjalan berdampingan dengan Ayahanda. Berjalan menuju altar dimana sang kekasih hati berada.

Dari kejauhan. Azzam mengenakan tuxedo berwana hitam selaras dengan gaun yang dikenakan Adel. Melihat Adel berjalan menujunya. Merasakan debaran menggila di dada. Ia akui bahwa wanitanya sangat cantik, membuat dia tidak bisa menahan senyum lebarnya.

Sampai di depan altar, Ayah Adam menyerahkan tangan putrinya. Dia menahan tangan keduanya sebelum berucap. "Tolong sayangi dan jaga dia melebihi caraku menjaganya. Jangan pernah membentaknya apalagi menamparnya. Jika kau sudah tak lagi mencintainya, kembalikan padaku, sebagaimana kau meminta untuk menjadikannya pendamping hidupmu."

Ayah melepaskan tangannya dan memeluk Azzam. Dia berganti mencium kening putrinya, dengan langkah yang berat meninggalkan altar dan kembali duduk bersama istrinya.

Rangkaian acara pembukaan berjalan dengan lancar. Kini saatnya panda acara inti yaitu, pertukaran janji.

Dengan memegang tangan Adel, Azzam mencoba menarik napas dalam. Selama hidupnya ini adalah hal yang paling menegangkan yang pernah ia alami.

"Aku tak punya banyak janji, tapi satu hal yang perlu kau ketahui. Bahwa aku akan selalu mencintaimu, menyayangi mu, menjagamu melebihi nyawaku sendiri." Azzam menatap manik mata Adel dalam.

Mencoba membalas tatapan azzam, "Aku akan selalu menemanimu, dalam suka dan dukamu. Ku serahkan semua yang ada di dalam hidupku kepadamu."

Tepuk tangan menggema, Adel merasakan tangan Azzam bergetar ketika memasang cicin di jari manisnya. Dengan lembut dia berusaha mengelus tangan itu, setelah bergantian memasang cicin pada Azzam.

Di lanjutkan dengan ciuman singkat, namun Azzam tak kunjung melepaskannya.

"Tahan dulu Woi" teriak Niko di kerumunan, sontak saja membuat gelak tawa semua orang. Membuat wajah Adel terlihat memerah, sedangkan Azzam dia hanya lempeng lempeng saja.

Sesi yang di tunggu-tunggu akhirnya tiba, lempar buket. Ada Niko, si kecil Nika, Rama, Sela, Arsen, Bahkan papa Juan ikut merayakan sesi ini.

Sorakan Menggema ketika, Nika yang mendapatkan buket tersebut. Bocah kecil berusia lima tahun itu, menatap buket di tangannya dengan polos. Dia berlari menuju Rama, dan menyerahkan buket bunga itu membuat semua orang terkejut sekaligus merasa lucu.

"Buat om saja, bial kita bisa menikah" ucap Nika lugu.

Rama hanya tersenyum masam, mana mungkin dia menikah dengan bocah cilik ini. Harus menunggu lima belas tahun lagi supaya bisa meminangnya. Keburu ubanan Rama. Tapi takdir siapa tahu kan.

Acara di akhiri dengan sesi foto dan makan makan. Azzam hanya menatap wanita di sampingnya yang sudah menjadi istrinya.

"Terima kasih" ucapnya lembut.

Adel tersenyum membalas genggaman suaminya. Dalam hati dia berdoa semoga pernikahannya lancar sampai ajal menjemput.

Di sudut lain, terlihat seorang wanita menatap muak kearah kerumunan tersebut, lalu dia melangkah keluar meninggalkan rumah Adel.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Little Sister
mampir di novelku jg kak
Little Sister
lanjut lg kak, episode selanjutnya
byerlyan: Update besok ya kak
Thank you!
total 1 replies
I'm your.hero
semua anak ttp jd anak kecil dihadapan orang tuanya
I'm your.hero
kayaknya emaknya adel bener² definisi emak² di Indonesia, klo liat jam dilebihin/Sob//Sob/
seftiningseh@gmail.com
wah novel ini tuh menurut aku bagus bgt
dan tak membosankan kan sama sekali
oh ya jangan lupa dukungan nya di novel ku judul nya
istri kecil tuan mafia dan juga
dia imam ku Jagan lupa mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!