NovelToon NovelToon
Kubungkam Hinaan Keluarga Dengan Kesuksesan

Kubungkam Hinaan Keluarga Dengan Kesuksesan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mengubah Takdir
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Araya Noona

"Pergi kamu dari sini! Udah numpang cuma nambah beban doang! Dasar gak berguna!"

Hamid dan keluarganya cuma dianggap beban oleh keluarga besarnya. Dihina dan direndahkan sudah menjadi makanan sehari-hari mereka. Hingga pada akhirnya mereka pun diusir dan tidak punya pilihan lain kecuali pergi dari sana.

Hamid terpaksa membawa keluarganya untuk tinggal disebuah rumah gubuk milik salah satu warga yang berbaik hati mengasihani mereka.

Melihat kedua orangtuanya yang begitu direndahkan karena miskin, Asya pun bertekad untuk mengangkat derajat orangtuanya agar tidak ada lagi yang berani menghina mereka.

Lalu mampukan Asya mewujudkannya disaat cobaan datang bertubi-tubi mengujinya dan keluarga?

Ikuti terus cerita perjuangan Asya di sini!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Araya Noona, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Asya baru akan angkat bicara untuk mengatakan semuanya namun Rudi sudah lebih dulu bersuara.

"Dia nih, Sayang. Masa godain aku terus ngajak aku bicara di sini."

Demi celana kotak spongebob, Asya sampai menganga lebar mendengar ucapan Rudi. Apakah pria itu sedang mencoba memutarbalikkan fakta dan memfitnah Asya?

"Apa?" Susi menatap ke arah Asya. "Lo kok jadi cewek gatel banget sih? Godain cowok orang!" hardik Susi sambil mendorong bahu Asya.

"Itu bohong, Kak. Yang ada Rudi yang godain aku," kata Asya membela diri. Dia tidak terima difitnah seperti ini.

"Alah! Lo pikir gue bakalan percaya sama Lo? Dasar cewek gatel!" kata Susi akan menampar Asya namun dihalangi oleh Indah.

"Apaan sih Lo, Ndah? Mau belain cewek gatel ini?" tanya Susi menatap sinis Indah. Namun bukannya takut Indah malah tersenyum remeh di sana.

"Mending Lo tanya dulu deh sama cowok Lo. Yang gatel di sini itu bukan Asya tapi cowok Lo," kata Indah melepaskan tangan Susi cukup kasar.

"Si4lan!" umpat Susi tidak terima di perlakuan seperti itu oleh Indah.

"SUSI!" Susi hampir memukul Indah dan Asya jika saja Roy tidak datang ke sana untuk melerai mereka.

Dan di sinilah mereka sekarang. Di salah satu rumah warga yang mereka tempati untuk berganti pakaian. Suasana terasa begitu tegang sampai tak ada yang mau membuka suara.

"Ada apa ini? Kenapa kalian bertengkar?" tanya Roy menatap Susi, Indah dan Asya bergantian setelah dia hanya terdiam cukup lama.

"Mereka nih, Bang. Godain cowok gue." Susi yang pertama angkat bicara. Menuding Indah dan Asya atas tuduhan yang dia sendiri belum tahu benar atau tidak. Wanita itu terlalu percaya pada Rudi. Baginya apa yang dikatakan Rudi, itulah yang benar. Sesuai dengan kata Indah, Susi itu b0doh mau saja percaya dengan pria mata keranjang seperti Rudi.

Roy melihat ke arah Indah dan Asya seakan menantikan pembelaan dari keduanya. Asya baru akan angkat bicara namun Indah sudah memegang tangannya. Gadis itu menoleh seakan bertanya kenapa. Indah menggeleng sambil mengulas senyum tipis menandakan agar Asya tenang dan tak perlu melakukan pembelaan.

Roy menghela napas panjang. Untung saja sedang waktu istirahat sekarang. Jika tidak dia jadi punya tugas tambahan untuk menjelaskan pada pemilik hajatan alasan kenapa musik berhenti.

"Ini sudah yang kedua kali ya, Susi," kata Roy membuat Susi yang tadinya tersenyum kini membolakan matanya bingung. Roy yang seharusnya membelanya kenapa kini malah balik menyerangnya?

"Bang, yang salah di sini itu Asya sama Indah. Kok Bang Roy malah marah ke saya sih?" tanya Susi tidak terima Roy menghakiminya.

"Ya iyalah, saya marah ke kamu. Dulu Indah sekarang Asya yang kamu tuduh godain pacar kamu," Roy menjeda sebentar ucapannya untuk mereda sedikit emosi yang mulai menguasai. "

"Emang seganteng apa sih Rudi sampai kedua teman kamu godain dia?" Sebuah sarkasme yang cukup kasar keluar dari mulut Roy. Jujur saja dia sudah jengah dengan masalah ini. Sebenarnya Indah bukan yang pertama. Sudah sangat sering Susi cemburu buta pada teman sesama penyanyinya. Menuduh mereka yang menggoda prianya padahal yang terjadi justru sebaliknya. Ironisnya lagi, Susi selalu lebih percaya pada ucapan pacarnya dari pada temannya.

Susi mengulum bibirnya sendiri. Tangannya sudah mengepal di kedua sisinya. Apalagi saat ujung matanya melihat Indah dan Asya yang sedang menahan senyumannya. Seperti sedang mengejek Susi.

"Bang Roy!" Susi sedikit meninggikan nada suaranya.

"Kenapa? Kamu gak terima?" tanya Roy. Pria itu lalu mengeluarkan ponselnya yang tadi sempat merekam kejadian dimana Rudi mengikuti Asya tadi.

"Ini buktinya. Bukan Asya yang menggoda Rudi, tapi Rudi yang tergila-gila sama Asya," katanya.

Seketika Susi kehilangan kata-kata melihat video tersebut. Si4lan! Jadi selama ini Rudi sudah membohonginya.

"Dengar ya baik-baik, Susi. Kalo kamu masih mau ikut kerja sama saya, gak usah ajak Rudi lagi karna saya gak mau hal seperti ini terulang lagi," kata Roy mengambil ponselnya lalu mengajak Asya dan Indah kembali ke lokasi.

Sebelum benar-benar pergi Asya sempat melirik Susi yang masih terdiam di tempatnya. Asya jadi merasa bersalah pada wanita itu. Namun hal ini juga bukan sepenuhnya salah Asya. Dia sudah berusaha untuk menghindar tapi Rudi yang memepetnya. Bahkan tadi pria itu sampai memfitnahnya.

"Aaarrgghh sial!" Susi mengeram frustasi. Tidak. Dia tidak bisa menerima dirinya kalah seperti ini. Wanita itu menatap ke arah pintu utama sebelum bangkit dari tempat duduknya. Ketahuilah rasa benci Susi terhadap Asya semakin dalam sekarang. Namun sebelum membuat perhitungan dengan Asya terlebih dahulu dia harus menyelesiakan masalahnya dengan Rudi. Berani sekali dia membuat Susi hampir kehilangan pekerjaannya.

Plak!

Satu tamparan mendarat sempurna di pipi kiri Rudi. Sialnya lagi dia ditampar di depan teman-temannya yang ikut menonton di sana.

"Sayang kok kamu nampar aku sih?" tanya Rudi masih mencoba berpura-pura.

Susi tertawa sinis. "Berhenti Lo panggil gue sayang. Mulai sekarang kita putus," katanya.

"Loh kok putus sih? Emang aku salah apa?" kata Rudi menahan tangan Susi agar tidak pergi dari sana.

"Lo masih nanya salah Lo dimana?" Susi seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar dari mulut Rudi. "Lo yang godain Asya. Iya kan?"

'Sial! Kok Susi tau sih?' Batin Rudi.

"Enggak, Sayang. Dia bohong. Orang dia kok yang duluan godain aku," Rudi meraih tangan Susi lalu menggenggamnya erat. "Kamu percaya ya sama aku. Aku sayang banget sama kamu," katanya mencoba menggali lagi rasa percaya Susi terhadapnya.

Susi belum sempat menjawab sebab Roy sudah memanggilnya.

"Kita bicarain lagi ini nanti," ujar Susi kemudian pergi dari sana meninggalkan Rudi bersama teman-temannya.

"Eh, Rudi. Lo beneran suka sama janda satu anak itu?" tanya salah satu teman Rudi.

Pria dengan kemeja kotak-kotak itu tertawa kecil kemudian duduk kembali di tempatnya tadi. Mengambil sebatang rokok kemudian membakarnya.

"Ya gak mungkinlah gue suka sama dia," jawab Rudi setelah selesai menghisap asap dari batang nikotin tersebut. "Gue pacaran sama dia karna gue butuh uang dia," lanjutnya.

"Ck! Br3ngs3k Lo," kata teman Rudi ikut tersenyum. Ternyata temannya itu masih tidak berubah juga. Memacarai cewek yang lebih tua agar bisa mendapatkan uang mereka.

"Gue sukanya sama yang baju pink itu," kata Rudi membuat temannya melihat ke arah Asya.

"Iya sih. Gila dia cantik banget," jawab temannya setuju.

"Eh, Lo jangan liatin mulu. Dia punya gue," kata Rudi menoyor kepala temannya.

Pokoknya apapun yang terjadi Rudi harus bisa menjadikan Asya miliknya. Bagaimanapun caranya. Meski itu dengan cara yang tidak benar sekali pun.

1
Nur Hayati Dzacaulnaufin
mengapa Asya tidak minta izin pd Ustadz tuk menjenguk ayahnya
n memberitahu klo dia adalah tulang punggung kluarganya n ada utang yg harus dibayar
Araya Noona
Jangan lupa memberikan dukungan jika kalian suka dengan karyaku ini yah😁😁. Terimakasih untuk yang sudah membaca😉
Nur Hayati Dzacaulnaufin
Biasa
Shezan Ezan
ceritanya bagus, dan keluarga pak hamid harus melawan jngn diam kalau diintimidasi oleh keluarganya, karena mereka susah keluarganya ogah untuk membantu,



saran saya kalau bisa ceritanya s lanjutkan terus supaya pembaca tidak terputus untuk membaca novelnya, karena kalau suka berhenti sampai berhari hari baru muncul kelanjutan bab nya mana pembaca akan bosan menunggu,
Araya Noona: untuk saat ini memang sampai bab 27 kak besok akan diperbaharui lagi babnya😊😊
Shezan Ezan: tapi kenapa setelah saya sampai bab 27 ada tulisan bersambung, trus sya scrolling k bawah untuk lanjut bab selanjutnya sdah cerita lain yg muncul,
total 4 replies
Anto D Cotto
lanjut crazy up thor
Araya Noona: Iya kak sabar yah
total 1 replies
Anto D Cotto
menarik
Ah Serin
lanjut lagi please
Araya Noona: pasti kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!