Bagas Pratama seorang pria lemah lembut serta penyayang.
Namun satu kejadian membuatnya berubah dalam sekejap saja, kecelakaan dua tahun lalu membuat dirinya menjadi pria dingin, kejam serta emosi.
Kecelakaan itu membuatnya dirinya menjadi lumpuh bahkan dia tidak ingin mendekat dengan siapapun, selama dia lumpuh dia hanya mengurung dirinya didalam kamar..
Dia tidak ingin bertemu siapapun, bahkan dia juga membenci wanita terkecuali Sang Ibunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terima Kasih
Anna yang sedang berlari menghampiri Bibi Inah dengan air mata yang mengalir hal itu membuat Bibi Inah menjadi sangat kebingungan serta heran.
" Bibi" panggil Anna dengan nada tangisnya
Bibi Inah menoleh kearah suara tersebut dengan mata yang begitu terkejut.
" Anna, mengapa kamu menangis?"
" B-bibi, Anna takut akan dipecat oleh Nyonya"
Bibi Inah mengerutkan keningnya.
" Mengapa Nyonya memecat kamu?" tanya Bibi Inah dengan wajah yang bingung
" Anna sepertinya telah membuat Nyonya marah bi, tetapi sebenarnya bukan niat Anna untuk menggoda tuan serta tidur bersamanya"
Bibi Inah semakin sangat terkejut saat mendengar ucapannya Anna.
" Sebentar, maksud kamu tadi malam kamu tidur bersama Tuan Bagas?"
Anna menganggukkan kepalanya, membuat Bibi Inah merasa tidak percaya sekali dengan hal itu.
" T-tapi bukan maksudnya Anna ingin menggoda tuan bi, hanya saja tadi malam saat Anna ingin mengecek keadaan tuan sudah tidur atau belum Anna mendengar suara teriakan serta tangisan yang begitu keras sekali lalu terdengar ada sesuatu yang jatuh, Anna masuk dengan cepat untuk melihat apa terjadi ternyata saat Anna masuk tuan sudah jatuh dari kursi rodanya serta menutup kedua telinganya dengan tangisan yang begitu histeris sekali, Anna mendekat dan bertanya namun tuan semakin berteriak seolah-olah dia tidak mengenal dirinya siapa, akhirnya Anna membawa tuan kedalam pelukannya Anna agar tuan merasa baikan dan ternyata setelah beberapa menit tuan menjadi mulai tenang saat dia tenang niatnya Anna hanya membantunya untuk ketempat tidur dan agar menyuruhnya istirahat namun ternyata tuan menahan Anna dia meminta Anna untuk menemaninya karena dia takut bahwa dia akan seperti sebelumnya, Anna awalnya menolak namun tuan memegang tangan Anna dengan gemetar itulah sebabnya Anna menemaninya tetapi tanpa sadar Anna juga ikut tertidur hingga pagi" jelas Anna kepada Bibi Inah
" J-jadi maksudmu tuan sedang kambuh tadi malam?" tanya Bibi Inah kepada Anna
Anna menganggukkan kepalanya, lalu dia memeluk Bibi Inah dengan tangisannya yang begitu keras sekali.
" Bibi, Anna takut akan dipecat Nyonya"
" Bersabarlah Anna, mungkin Nyonya hanya salah paham saja dengan apa yang dia lihat"
" T-tapi Anna benar-benar tidak ada berniat untuk menggoda tuan bi"
" Bibi tau Anna gadis yang baik tidak akan mungkin menggoda tuan"
Tiba-tiba.
" Anna" panggil Sara membuatnya terkejut
Dengan cepatnya Anna melepaskan pelukannya dari Bibi Inah lalu dia menoleh kearah suara itu.
" Nyonya" kata Anna langsung bersujud didepan Sara" Maafkan saya Nyonya, tetapi saya tidak ada niat untuk menggoda tuan s-saya hanya menemani tuan t-tapi tidak sadar bahwa saya tertidur" jelas Anna
" Bangun dan berdiri" kata Sara dengan nada dinginnya
Mau tidak mau Anna menuruti perkataannya Sara, kini dia bangun dan berdiri menghadap Sara dengan wajah yang menunduk.
Saat Anna sudah berdiri, betapa terkejutnya Anna saat Sara langsung memeluknya.
" Terima kasih berkat kamu Bagas tidak perlu meminum obat dari Dokter itu Anna"
Anna benar-benar sangat terkejut dan bingung, bukannya Sara marah namun dia malah berterima kasih kepada Anna.
" Ny-nyonya" panggil Anna
Sara melepaskan pelukannya lalu menatap wajahnya Anna.
" Maafkan saya yang tanpa mendengar penjelasannya langsung memukulmu dan marah-marah, s-saya hanya takut jika itu terulang lagi seperti Lily waktu itu dia mengatakan bahwa sudah tidur bersama Bagas dan ternyata itu semua bohong saya sangat trauma dengan hal itu makanya saat melihatmu tidur bersama Bagas membuat amarah saya dalam sekejap saja naik"
Anna menggelengkan kepalanya dengan wajah yang tersenyum kepada Sara.
" Nyonya tidak perlu meminta maaf, wajar saja mungkin Nyonya seperti itu karena tidak ingin tuan kembali ke masa itu bukan, s-saya juga minta maaf Nyonya seharusnya tidak ikut tertidur disana sehingga membuat Nyonya salah paham"
Sara hanya bisa menganggukkan kepalanya lalu dia kembali memeluk Anna, dimana Bibi Inah tersenyum merasa senang bahwa Sara dan Anna sudah seperti biasanya lagi.
Kini Sara kembali melepaskan pelukannya dari Anna dengan wajah yang tersenyum.
" Sekarang bersihkan dirimu, lalu setelah itu antar sarapan untuk Bagas dia sudah membersihkan dirinya"
Anna menganggukkan kepalanya.
" Baik Nyonya"
******
Setelah 30 menit.
Tok. Tok.
Terdengar suara ketukan pintu membuat Bagas langsung menoleh dia sangat tau siapa yang datang itu.
" Masuklah Anna"
Ceklek!
Suara pintu terbuka dimana raut wajah Bagas tersenyum saat melihat Anna masuk sambil membawakan nafan yang berisi makanan itu.
" Tuan, sarapannya sudah jadi saya taruh diatas meja ya" kata Anna sambil menaruhnya
Setelah sudah menaruhnya niatnya Anna ingin pergi namun ditahan oleh Bagas.
" Tunggu Anna" kata Bagas membuat Anna berhenti
" Ada apa tuan? Ada hal yang lain anda butuhkan?" tanya Anna dengan lembutnya
Bagas menggelengkan kepalanya, dimana dia menggerakkan kuris rodanya mendekat kearah meja itu serta Anna.
" Apa kamu setelah ini memiliki pekerjaan?" tanya Bagas membuat Anna bingung
" Hmm, tidak ada tuan saya hanya difokuskan Nyonya untuk merawat anda saja, ada apa tuan?"
" Kalau begitu temani aku sarapan" kata Bagas dengan wajahnya tersenyum
Dug!
Seketika jantung Anna berdebar saat melihat senyuman Bagas, ini untuk pertama kalinya Bagas tersenyum.
Biasanya juga saat Anna mengantarkan sarapan wajah Bagas selalu terlihat dingin tanpa berekspresi namun sekarang sangat berbeda sekali Anna benar-benar tidak tau sebenarnya apa yang terjadi kepada Bagas.
Karena tidak ada jawaban kini Bagas kembali bertanya kepada Anna.
" Bagaimana Anna?" tanya Bagas membuat Anna sadar
" Eh iya tuan, saya bisa kok menemani anda sarapan"
" Baguslah, terima kasih banyak"
" S-sama-sama tuan"
Anna benar-benar dibuat Bagas sangat bingungan sekali, ternyata aslinya Bagas memang sangat lemah lembut.
Dimana Bagas telah mulai memakan sarapan yang dibawakan oleh Anna, ada rasa canggung dirasakan Anna karena ini untuk pertama kalinya tampilan Bagas benar-benar beda sekali.
Setelah beberapa menit akhirnya Bagas sudah selesai dengan sarapan, kini Anna mulai membereskannya.
" Anna" panggil Bagas
" Iya tuan ada apa?"
" Terima kasih untuk yang tadi malam, berkat kamu aku merasa tenang dalam tidurku"
Anna tersenyum kepada Bagas.
" Sama-sama tuan, itu sudah kewajiban saya merawat anda untuk menjadi baik tuan"
" Tapi sangat berbeda dari sebelumnya Anna, sudah beberapa kali Mama memberikan aku pengasuh namun mereka tidak sebaik dirimu"
" Tuan berhak mendapatkan perawatan yang lebih bagus"
Bagas hanya menganggukkan kepalanya lalu tersenyum kembali kepada Anna.
" Apa anda merasa bosan didalam kamar tuan?"
" Aku selalu merasa bosan Anna, tetapi rasa hatiku tidak percaya ingin keluar dari kamar ini"
" Kalau begitu, apakah tuan ingin keluar berjalan mengelilingi taman?"
Bagas terdiam sejenak, sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu tetapi dia sudah berjanji kepada Sara untuk melakukannya.
" Boleh jika kamu tidak sibuk"
Anna tersenyum, ternyata Bagas tidak menolak ajakannya untuk mengelilingi taman di Mansion ini.
" Baiklah kalau begitu saya akan membawa anda keluar dari kamar ini" kata Anna sambil berjalan mengarah pegangan kursi rodanya Bagas
Bagas hanya menganggukkan kepalanya, dimana Anna mendorong kursi rodanya Bagas untuk keluar dari kamarnya tersebut.
Saat keluar dari kamarnya, betapa terkejutnya Sara dan Bibi Inah melihat Anna sedang mendorong kursi rodanya Bagas mengarah pintu luar.
Mereka berdua saling bertatapan karena merasa sangat heran, ini untuk pertama kalinya Bagas ingin keluar dari kamarnya.
Sebenarnya Bagas merasakan gelisah yang begitu hebat tetapi dia mencoba untuk menahannya karena dia sudah berjanji kepada Sara agar tidak selalu menutup dirinya lagi.
Ceklek!
Suara pintu terdengar terbuka tentu saja Anna yang membukanya, saat melihat kearah halaman Mansionnya betapa semakin gelisahnya Bagas.
Tangannya mulai gemetar hal itu membuat Anna sadar apa yang terjadi kepada Bagas.
" Tenangkan diri anda tuan, jangan takut ada saya disini yang menemani anda" kata Anna sambil memegang tangannya Bagas
" A-aku sudah berusaha menahannya Anna" jawab Bagas dengan nada gemetarnya
" Percayalah kepada saya tuan, bahwa anda baik-baik saja"
Bagas menganggukkan kepalanya, dia menarik nafasnya sangat dalam sekali agar dirinya merasa sedikit tenang.
" Mau lanjut atau kembali masuk kamar anda tuan?" tanya Anna kepada Bagas
" Lanjut saja Anna, aku sudah berjanji dengan Mama untuk tidak menahannya lagi"
" Baiklah tuan" jawab Anna dengan tersenyum
Anna sangat tau bahwa Bagas sedang berusaha untuk menahannya, kini Anna mendorong kursi rodanya Bagas hingga keluar dari pintu Mansion.
Berkali-kali Bagas menarik dan menghelakan nafasnya agar membuat dirinya lebih baik dan tenang.
Namun saat dipertengahan halaman tersebut tiba-tiba saja terdengar seseorang memanggil Bagas hal itu membuat Anna berhenti mendorong kursi rodanya.
" Bagas" panggil seseorang