Hans, CEO Muda yang arogan dan terkenal Mesum ini, salah meniduri wanita yang di kira wanita malam yang telah dia pesan, namun ternyata Seorang gadis pekerja di hotel tersebut, yaitu Lianne Lindsey, gadis yang masih berusia 20 tahun...
.......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam Pertama ?
"Apa yang kau lakukan?! Cepat turunkan aku!” teriak Lianne memberontak, tangan wanita itu terus memukul dada bidang Hans kuat.
Sedangkan Hans hanya diam dan terus berjalan menuju kamar mereka. Setelah sampai disana, ia menurunkan Lianne di depan pintu kamar mereka. “Kau dan aku akan tidur disi—”
“Aku tidak ingin satu ranjang dengan mu,” sergah Lianne cepat, ucapannya itu membuat Hans menoleh seraya mengernyitkan dahi.
“Apa maksudmu?”
Aku tidak ingin satu ranjang dengan mu,” jawab Lianne menunjuk wajah tampan Hans “Apalagi satu kamar dengan mu,” lanjut wanita itu.
Hans memasukkan tangan kiri pada saku celana sembari berjalan mendekati Lianne membuat matanya membulat, dengan cepat ia memundurkan langkah ke belakang.
“Aku suamimu, dan kau istriku,” balas Hans. “Bukankah pasangan suami istri yang sudah menikah harus tidur bersama?” tanya pria itu menundukkan kepala seraya menaruh tangan pada sisi kepala Lianne di tembok.
Lianne berdecih sinis mendengar itu, tangan lentiknya bergerak mendorong dada bidang Hans agar menjauh darinya, tapi usaha nya itu tidak membuahkan hasil karena kekuatan Hans yang lebih besar.
“Menjauh lah dariku!” titah Lianne membuat pria tampan itu malah terkekeh mendengarnya.
“Akh!” Lianne terkejut saat Hans tiba-tiba saja mengangkat tubuh nya dan menggendong nya seperti karung beras, dengan sekali tendangan, pintu kamar itu terbuka dengan sempurna bahkan suara dari hantaman pintu serta dinding yang saling bertabrakan itu terdengar sangat jelas dan juga sangat kuat.
Bruk!
Hans menjatuhkan tubuh Lianne pada ranjang dengan kasur big zise empuk itu dengan sedikit kuat, dan mampu membuat Lianne meringis merasakan sakit pada punggung nya.
“Aku sudah bersabar dengan sikap mu sejak tadi,” ujar Hans melepaskan dasi yang melingkar di leher nya.
“A—apa yang ingin kau lakukan?” tanya Lianne beringsut mundur ke belakang, was-was melihat tatapan mata itu.
“Bukankah ini adalah malam pertama kita?” balasnya melepaskan kacamata nya dan juga memutar-mutar dasi berwarna hitam itu di tangan kanannya sembari menaiki ranjang menghampiri Lianne.
Lianne menoleh ke arah lain mencari celah agar bisa lari dari sana. Baru saja ia ingin turun dari ranjang, Hans sudah lebih dulu mengunci pergerakan nya dengan cara mendorong tubuh itu hingga terlentang pada kasur, dan mengikat kedua pergelangan tangan Lianne menggunakan dasinya, lalu menindih tubuh itu.
“Ingin lari? Tidak bisa, sayang.” Hans menyunggingkan senyum sinis, setelah itu, kedua tangan Lianne ia cengkram dan menaruh nya di atas kepala wanita itu.
“Le—lepaskan, pergelangan tanganku sa—Hmmph!”
Lianne di buat bungkam karena bibir ranumnya di sambar oleh Hans, rontahan demi rontahan ia layangkan agar ciuman mereka terlepas, hingga pada akhirnya ....
“Akh!” Hans melepaskan ciuman nya sembari mengusap darah yang keluar dari bibir bawah nya menggunakan lidah akibat gigitan dari Lianne. “Beraninya kau!”
“Lepaskan aku pria sialan!” sahut Lianne kembali memberontak.
Hans menoleh dengan tatapan tajam tangan kekar nya bergerak mencekik leher Lianne sedikit kuat. “Sepertinya aku harus memberimu pelajaran!” tekan Hans
Wajah cantik Lianne memerah karena tidak bisa menghirup oksigen akibat Hans masih belum melepaskan tangan dari lehernya.
“Hah ... Hah ... Hah .... ” Lianne menghirup udara sebanyak-banyaknya saat cekikan itu dilepas oleh Hans.
“Malam ini adalah malam pertama kita bukan? Ya, walau pun kau tidak perawan lagi, tapi aku ingin mencicipi mu,” bisik pria tampan itu membelai leher Lianne