Charya , seorang gadis SMA yang sangat nakal , bahkan selalu membuat masalah di sekolahnya , hingga ayahnya sudah tidak kuat dengan sifatnya, dan terpaksa dia di masukkan ke dalam pesantren ya sangat dia benci.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nfzx25r, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Dengan pelan, Charya meletakkan pecahan itu di tong sampah luar, agar petugas kebersihan bisa langsung membuangnya. Charya melihat sekeliling dan sepertinya sangat sepi tapi dia tidak menghiraukannya kemudian kembali masuk.
"Mas, kok di sini malah sepi ya sekarang?" berjalan ke dapur untuk mencuci tangannya.
"Mungkin orang orang lagi nikmatin acara sayang,"
"Hah, acara apa mas, kok aku gk tau ya?" dengan nada bingung sambil menggaruk kepalanya lembut dia berjalan ke kursi tempatnya makan.
"Kayaknya nanti malam bakal ada kembang api sayang, karna ada yang akan menikah malam ini jadi mereka semua kesana buat beli sesuatu, di sana juga meriah banget," menghqmpiri istrinya di meja makan.
"Mau si mas kesana tapi kaki kamu kan masih cedera dan gk boleh banyak gerak, kamu ngapain gendong Alana," mengambil paksa Alana dari gendongan sang suami.
"Alana gk berat kok sayang," tertawa kecil
"Tetep aja gk boleh mas, harus nunggu lukanya kering dulu baru bisa bawa yang berat berat," ucapnya lembut sambil menunjukkan wajah marah nya yang sangat lucu.
"Iya iya sayang," mengecup pipi istrinya dengan lembut.
Pelan pelan, Gus Rayyan melangkahkan kakinya ke arah ranjang. Dia mengambil kotak p3k dan segera membuka perban lukanya.
Charya yang melihat Gus Rayyan seperti kesusahan membuka perban langsung menghampiri nya "Mas, aku bantuin ya," mendudukan Alana di ranjang.
Alana yang melihat ayah angkatnya terluka, langsung duduk di paha Gus Rayyan dan berbicara kecil "Papa tan uatt," tersenyum lebar
Gus Rayyan yang melihat tingkah gemas anak nya itu langsung mencium pipinya yang gembul "Iya sayang,"
Sementara Charya masih berusaha mengobati luka suaminya yang lukanya terbuka sedikit.
Dengan pelan, Charya membersihkan darah yang masih sedikit mengalir kemudian mengganti perbannya.
"Udah nih mas," sambil menata kembali obat dan meletakkannya di tempat awal.
Gus Rayyan mengambil ponselnya setelah mendengarnya berbunyi "Sebentar ya sayang, karyawanku lagi butuh bantuan,"
Charya mengangguk, memilih bermain dengan Alana "Sayang, mau ice cream ndak?" tanyanya lembut
Alana menatap dengan girang dan mengangguk cepat.
Beberapa saat kemudian, Gus Rayyan memasuki kamar dengan wajahnya yang frustasi. Charya yang melihat suaminya seperti itu langsung saja menghampirinya dan memeluk nya pelan "Kamu kenapa mas?"
Gus Rayyan yang terduduk diam seketika merasa hangat karna pelukan istrinya yang bisa di bilang obat penenangnya "Udah ya mas, coba cerita, ada apa?"
Charya memeluk suaminya lebih erat lagi dan mengelus rambut suaminya pelan.
Gus Rayyan menarik nafas nya pelan dan menghembuskan kasar "Perusahaan lagi gk baik baik saja sayang,"
Dengan terkejut, Charya melepas pelukannya dan menatap lekat suaminya "Kok bisa si mas?" duduk di samping suaminya.
"Iya sayang namanya juga musibah, nanti kita pulang dulu ya, aku harus urus perusahaan dulu sayang," mengecup istrinya lembut
Charya yang khawatir dengan kondisi suaminya berusaha untuk menenangkan dan menghiburnya "Mas, sebelum pulang, kita jalan jalan dulu ya, kalo kamu gk kuat biar aku cari kursi roda dulu."
Tingkah perhatian istri kesayangannya itu membuat Gus Rayyan merasa sedikit bahagia "Aku masih bisa kok sayang buat jalan jalan, lagipula ini juga buat kamu," mengecup punggung tangan istrinya singkat.
...----------------...
Di sisi lain, Sofia yang sangat membenci Charya, mulai menyusun rencana licik agar dirinya bisa mendapatkan Gus Rayyan.
Di laci tempat tidurnya dia mengambil sebuah obat berwarna putih dan membungkusnya dengan tisu "Aku ingin tau, bagaimana nanti dia menghadapi ini," terlihat senyumannya yang sangat licik.
...----------------...
"Mas, kita kan bakalan pulang secepatnya, undangan dari lio gimana mas?" dengan raut wajahnya yang bingung.
"Masih 4 hari lagi sayang, aku usaha in pas acara kita udah di sana ya," mengelus pundak istrinya lembut.
Charya mengangguk pelan dan membereskan semua barangnya dengan teliti "Mas, tiketnya udah di beli kan?"
"Udah sayang, tinggal kita ke bandara aja,"
Dengan lelah, Charya merebahkan tubuhnya "Huft… aku cape banget mas."
Gus Rayyan yang masih berdiri di dapur untuk membuatkan susu Alana, menatap tersenyum ke arah istrinya "Kamu ambil aja camilan sayang di tas."
Begitu mendengar ada camilan, Charya langsung buru buru membuka tas itu dan mencari camilannya.
Alana pun ikut mencari dengan girang bahkan melempar barang kesana kemari dengan tertawanya yang lucu.
Setelah mendapatkan camilannya, Charya segera menggendong Alana di pangkuan kecilnya. Dengan pelan menyuapi Alana sedikit.
"Sayang, camilannya buat kamu aja, Alana biar minum susu," ucapnya mendekati mereka.
"Kamu aja yang gendong Alana yaa."
"Kalo aku yang gendong Alana, kamu yang bawa koper sama tas berarti, ya?"
"Ihh yaudah aku bawa Alana," ucapnya cemberut.
......................
🙌💗