NovelToon NovelToon
Mr. Adam & Mrs. Ana

Mr. Adam & Mrs. Ana

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Playboy / Anak Yatim Piatu / Percintaan Konglomerat
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: omen_getih72

Anastasia, seorang gadis cantik namun bernasib malang.
Dia di tinggalkan oleh kedua orang tuanya dan kini hidup sebatang kara.
Tapi, hal itu sama sekali tak melunturkan semangat hidup Anastasia.
Dia tetap tumbuh jadi gadis yang cerdas dan berpendidikan tinggi.
Hingga pada suatu hari, kehidupan Anastasia seketika berubah drastis saat ia harus terjebak dengan seorang pemuda tampan, kaya raya, namun berbahaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon omen_getih72, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Sekarang Ana dan teman-temannya sedang berada di kantin, Ana menceritakan semua kejadian yang menimpanya kemarin, sampai dia yang tidur sekamar dengan Adam.

"Hah, aku tidak salah dengar kan , dia tidak kasar padamu kan?" Tanya Putri.

"Tidak sama sekali, dia benar-benar memperlakukan aku dengan baik."

Setelah sarapan di kantin mereka memutuskan untuk kembali ke kelas, karena masih ada satu mata pelajaran lagi yang tersisa.

Saat mereka sudah berada di kelas, Mia masuk dan membagikan kartu undangan ulang tahunnya yang ke 20 tahun.

"Hai guys, perhatian semuanya!! Kalian jangan lupa datang malam ini ke acara ulang tahunku ya!" Mia dan teman-temannya membagikan kartu undangan ke semua orang yang berada di kelas tersebut.

"Jangan lupa datang ya, Ana. Oh iya, kalau kamu mau, kamu bisa ajak Om-om yang sudah membooking kamu kok."

Setelah mengatakan itu Mia meninggalkan Ana dengan wajah kesalnya.

"Bagaimana caranya kita bisa datang, sedangkan Ana saja tidak boleh pulang ke kontrakan?" Putri terlihat kesal.

"Aaahh. Aku ada ide, kamu langsung pulang saja ke kontrakan, lalu kita akan pergi ke acara Mia nanti malam. Jika Tuan Adam mencari kamu, kamu bisa bilang kalau kita ada kerja kelompok atau semacamnya." Saran Lisa.

"Dia tadi mengatakan jangan berani kabur, dia akan menjemputku setelah selesai kuliah. Bagaimana dong? Aku sudah seperti sanderanya saja. Jika aku tidak datang, kalian juga tahu sendiri seperti apa Mia dan Bibi. Pasti mereka mengira kalau aku sudah kalah."

Setiap Mia ulang tahun mereka memang selalu memamerkan kekayaan mereka.

Sejak 2 tahun belakangan ini, Ayah Mia sudah berhasil mendirikan sebuah restoran yang bisa di bilang lumayan ramai.

Hal itu membuat Bibi Ana menjadi sangat sombong, terakhir Ana bertemu dengan mereka 5 bulan yang lalu saat mereka mengundangnya ke acara anniversary pernikahan mereka.

Dan memperlihatkan betapa senangnya keluarga Bibinya saat ini.

"Bagaimana caranya ya agar Ana bisa hadir?" Mereka sama-sama memikirkan cara agar Ana bisa ikut ke pesta.

"Tunggu, mereka mengadakan pesta di mana sih?" Lisa membuka matanya lebar-lebar saat mengetahui kalau Mia menyewa hotel mewah yang terletak di pusat Kota.

"Apa!!! Mia benar-benar keterlaluan, dia pasti ingin mempermalukan kita bertiga." Putri merasa sangat kesal melihat tingkah Mia.

Setelah mata pelajaran terakhir selesai, Ana, Putri dan Lisa berjalan menuju gerbang.

"Apa sebaiknya kita keluar lewat gerbang samping saja? Bagaimana jika laki-laki itu benar-benar menjemput Ana?" Lisa yang mendengar Putri menganggukkan kepalanya setuju.

"Kenapa mereka berkumpul di depan gerbang? Apa ada sesuatu di sana?" Lisa melihat segerombolan mahasiswi yang tengah mengerumuni sesuatu.

"Lis, kita harus mencari jalan pintas, tidak usah perdulikan mereka, ayo!!" Putri menarik Lisa dari sana, namun langkahnya terhenti saat mendengar suara lantang seseorang.

"Kalian mau bawa kabur dia kemana?" Adam kini sudah berdiri di belakang mereka bertiga.

Ana menelan ludah kasar, dia tahu betul siapa pemilih suara tersebut.

"Mampus!" Ana bergumam pelan sambil memejamkan mata.

Mereka bertiga berbalik secara bersamaan, Putri dan Lisa terlihat ketakutan yang luar biasa.

Mereka bahkan tidak berani hanya untuk sekedar melihat tatapan mata tajam bak elang yang membuat nyali mereka ciut.

"Ayo ikut!!!" Adam menarik tangan Ana menuju mobil.

Para mahasiswi yang melihat hal itu memekik kegirangan.

Siapa yang tidak mengenal pengusaha terkaya dan termuda itu, Adam adalah pemuda kaya raya yang sukses di semua bidang.

Dia memiliki kekuasaan dan tahta tertinggi di perusahaan raksasa Steve Corporation.

'Dia kan Ana, gadis yang sering Mia ceritakan.'

'Pasti hanya teman ranjangnya saja.'

'Mana mungkin seorang Adam jatuh cinta pada gadis kampungan seperti dia?'

'Dia lebih pantas denganku daripada dengannya.'

Banyak sekali bisik-bisik yang masih bisa di dengar oleh Ana.

"Kak, aku mau izin menghadiri acara sepupuku nanti malam." Ana berkata sambil menunduk tidak berani melihat ke arah Adam, wajahnya benar-benar menakutkan.

"Kamu tidak boleh pergi!!" Adam menjawab dengan tegas.

"Tapi mereka..."

"Mereka keluarga yang tidak menganggap kamu ada, keluarga yang selalu menindasmu, keluarga yang selalu memukul dan menyiksamu, apa itu yang di sebut keluarga?"

Rahang Adam mengeras tanda betapa marahnya dia saat ini.

"Tapi, kalau aku tidak datang mereka akan mengira kalau aku tidak mampu menghadiri pesta mereka, mereka juga akan..."

"Baiklah kamu boleh pergi, tapi aku juga akan ikut bersamamu."

"Kenapa jadi seperti ini? Aku tidak ingin dia ikut, tapi kenapa semua seperti sia-sia saja. Ah, masa bodoh, yang penting aku bisa datang ke pesta itu." batin Ana.

Mereka kini berhenti di sebuah restoran mewah milik Adam.

"Aku akan tunggu di mobil saja?" Ucap Ana.

"Turun, atau aku akan membatalkan rencanaku tadi?" Ancam Adam.

Ana mengikuti keinginan Adam, dia turun dari mobil dan melihat ke sekitar restoran mewah tersebut.

Semua penjaga membungkuk hormat, para pelayan juga menyambut mereka dengan hormat.

"Apa dia sungguh sangat berkuasa?" batin Ana yang kini duduk di hadapan Adam.

Tak ada satupun kata yang keluar dari mulut mereka, Ana sibuk mengunyah sedangkan Adam yang melihat Ana hanya bisa tersenyum lembut.

Setelah mereka makan, Adam membawa Ana ke salah satu butik terkenal di kota tersebut, Ana yang melihat itu hanya mengikuti dari belakang, tanpa tahu tujuan mereka datang kemari.

"Selamat datang Tuan, Nyonya, mari saya tunjukkan beberapa gaun terbaik kami." Pelayan tersebut menuntun mereka menuju ke ruang VVIP, Ana hanya mengikuti tanpa bertanya apa-apa.

"Ambilkan pakaian keluaran terbaru!" Para pelayan segera mengerti, mereka langsung mengambil beberapa gaun pesta yang terlihat mewah dan elegan.

"Silahkan di coba Nyonya?" Ucap pelayan tersebut.

Ana menoleh ke arah Adam, apa dia tidak salah dengar? Pelayan tersebut memintanya memakai gaun seindah itu.

Adam menoleh kearah Ana lalu menganggukkan kepalanya, tanpa bisa menolak Ana langsung berdiri menuju ruang ganti.

Gaun pertama yang Ana kenakan berwarna navy, dengan belahan dada yang cukup terekspos, dia agak sedikit ragu mengenakan gaun tersebut, namun Ana tetap keluar untuk menunjukkannya pada Adam.

Sesaat tatapan Adam berhenti, dia tidak dapat berpaling dari wajah cantik Ana.

"Ehem!!" Adam berdehem, untuk menghilangkan rasa gugupnya.

"Ganti, tapi yang itu tetap di bungkus." Adam membuka tabletnya untuk menutupi rasa gugupnya.

Sudah tiga gaun Ana yang coba, namun belum ada yang menarik perhatian Adam.

Gaun terakhir yang Ana kenakan berwarna marun, di bagian bawah terdapat sedikit warna silver, dress tanpa lengan tersebut begitu membuat seorang Ana menjadi terlihat lebih cantik.

Dress berbahan satin lembut itu memiliki model yang cukup indah, apalagi Ana yang memakainya.

Adam terpaku saat melihat Ana menggunakan dress maroon tersebut, dress yang sangat indah, apalagi setelah melekat di tubuh Ana.

"Kak, aku rasa ini sudah cukup, aku sudah lelah berganti pakaian." Ucap Ana.

Adam tidak menggubris ucapan Ana, dia berdiri mendekati Ana, tangannya hendak menyentuh pinggang Ana, tapi saat dia tersadar dia langsung berdehem.

"Hem, baiklah kurasa itu sudah cocok." Adam langsung mengeluarkan black card miliknya untuk membayar beberapa gaun yang sempat di coba oleh Ana.

Ana melotot sempurna saat melihat nominal angka yang di habiskan seorang Adam hanya untuk 3 gaun saja.

Adam keluar dengan membawa 3 paper bag yang cukup besar.

Adam mengajak Ana ke toko sepatu dan tas bermerek.

Pilihan Ana jatuh pada heels berwarna silver dengan hak yang tidak terlalu tinggi, karena Ana tidak terbiasa memakai heels yang terlalu tinggi, dia juga memilih tas yang berwarna senada dengan heelsnya.

Setelah selesai membayar mereka langsung menuju mansion.

Tanpa terasa hari sudah gelap, sebentar lagi Ana akan bersiap-siap menuju ke tempat Mia mengadakan pesta.

Tok....tok...tok...

Ana langsung membuka pintunya.

"Maaf Nyonya, kita MUA yang akan merias anda, Tuan Adam yang meminta kita kemari." Ucap salah satu MUA tersebut.

Ana mempersilahkan mereka masuk, Ana sudah selesai mandi, dia kini duduk di meja rias dan para MUA langsung merias wajah Ana.

"Sial, kenapa mereka selalu cari gara-gara?" Adam melempar ponselnya ke sembarang arah.

Niatnya yang ingin menemani Ana ke pesta gagal total, karena ada urusan yang mendesak dan dia harus segera menyelesaikannya.

Tok...tok...tok...

Adam mengetuk kamar Ana, tanpa menunggu pintu terbuka dia langsung membuka pintu untuk masuk ke dalam.

"Kalian bisa tunggu di luar sebentar?" Tatapan Adam mengarah pada wajah cantik Ana, dia sejenak terpaku melihat kecantikan Ana.

"Belum selesai dandan saja sudah sangat cantik." batin Adam.

"Aku harus pergi, ada urusan mendadak yang tidak bisa di gantikan oleh orang lain, kamu akan di antar oleh sopir, jangan coba-coba kabur, aku akan selalu mengawasimu."

"Baik, apa Kak Steve akan lama?" Tanya Ana, entah mendapat keberanian dari mana dia bertanya seperti itu.

"Entahlah, akan ku usahankan secepatnya, aku pergi dulu." Adam yang hendak keluar mendadak urung, dia membalikan badannya, dan mendekat ke arah Ana.

Cup!!

Satu kecupan mendarat di bibir mungil Ana, Ana yang mendapat kecupan dari Adam seketika terpaku.

"Aku pergi dulu!" Adam meninggalkan Ana yang masih terpaku.

"Dia menciumku, apa aku sedang tidak bermimpi?" Ana menyentuh bibirnya dan sedikit tersenyum.

***********

***********

1
♥Kat-Kit♥
Aku beneran suka dengan karakter tokoh dalam cerita ini, thor!
Mamimi Samejima
Terus semangat nulis, cerita ini bikin mood aku ke atas.
Jihan Hwang
hai thor aku mampir..mampir juga dikaryaku ya jika berkenan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!