Asterion Estevan menjadi target utama seorang gadis kecil yang bernama Aily Calista untuk mencuri benih ideal miliknya, Aily sangat aktif untuk naik ke atas ranjang seorang pria tampan yang belum pernah tersentuh wanita manapun.
Dia sangat ingin mempunyai anak dari bibit sempurna seperti Asterion, rencananya itu untuk meluncurkan aksinya agar mempunyai ahli waris saat dirinya tiada, agar seluruh harta kekayaannya jatuh kepada anak semata wayangnya, Aily sangat tidak rela jika kakak tirinya lah yang akan menerima seluruh hak miliknya.
Namun Aily herus lebih keras lagi berusaha mendapat bibit unggul itu, karena Asterion yang kerap di panggil Rion itu sangat susah untuk di dekati.
Apakah Rion akan tahan ketika mendapat godaan dari gadis cantik dan juga sexy seperti Aily?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 25
"Tuan..." tanya lagi Sekertaris Lee, pria itu sudah berbicara untuk yang keberapa kalinya. Namun semenjak kepulanganya dari Mansion utama Rion terus menatap layar ponselnya yang tidak memiliki notifikasi satupun, dia hanya sibuk dengan pemikiranya sendiri.
Tadu selama berada di Mansion utama Rion berdebat dengan sang kakek karena Rion tidak mau mengenalkan kekasihnya, tentu saja Rion tidak mau mengenalkanya karena Aily pasti akan sangat bahagia jika ketahuan mengaku kekasihnya.
Sekertaris Lee mengusap wajahnya kasar, dia masih melihat tuanya yang sedang menatap ponsel yang biasanya dia lupakan begitu saja. "Tuan! sampai kapan anda akan menatap ponsel itu! ini sudah 2 jam berlalu. Tapi anda masih saja belum memulai pekerjaan dan membuat pekerjaan anda terbengkalai!" ketus Lee panjang lebar dengan raut wajah kesal.
Rion pun menatap pria di depanya, "Diam Lee, aku sedang menunggu ponsel ini bunyi." jawabnya lalu kembali menatap layar ponsel yang tidak menyala itu.
"Dia tidak akan bunyi tuan jika tidak ada yang menghubungi mu!" ketusnya lagi kesal, karena Lee tau tuanya sangat gaptek tentang ponsel.
"Benarkah? coba periksa apa ponsel ini rusak?"
"Itu ponsel baru, memang tuan menunggu kabar dari siapa?" tanya nya karena setau dirinya semua yang berhubungan dengan pekerjaan sudah pasti masuk kedalam ponsel miliknya.
"Aily, dia bilang dia akan menghubungiku." jawabnya malas lalu meletakan ponsel itu di atas meja.
"Tentu saja dia tidak akan menghubungimu tuan, dia tidak punya nomor ponselmu." jawab Lee karena dia sendirilah yang selalu mengganti ponsel dan nomor baru Rion setiap kali pria itu lupa meletakan ponselnya dimana.
Rion menatap sinis Lee, "kenapa tidak dari awal kamu memberi tahuku Lee!" ketusnya kesal karena dirinya seperti orang bodoh yang selama dua jam ini menatap layar ponsel. "Oh ya, cari tau semua informasi tentang Aily dan masalah apa yang terjadi pada gadis itu."
"Untuk apa tuan?" tanya Sekertaris Lee bingung karena biasanya hanya client nya lah yang dia cari tau informasi pribadinya. Dan tumben-tumben nya seorang Asterion mencari tau informasi seorang gadis pikirnya, Rion tidak menjawab dan hanya menatap tajam Sekertaris Lee.
"Baik tuan."
......................
Aily tersenyum cerah saat mendapatkan lingeri yang dia pilih dengan waktu yang lama di dalam toko itu, Aily mengajak Eria untuk ikut membelinya. Namun Eria menolak dengan alasan geli melihat sesuatu yang seperti itu, mau tidak mau Aily berbelanja kedalam mall sendirian.
Setelah apa yang dia mau berhasil dia beli, gadis itu keluar dari toko pakaian dalam untuk kembali ke apatemen Rion. Namun saat hendak melewati salah satu lestoran di dalam mall itu, Aily di panggil oleh suara pria yang sangat dia benci.
"Aily tunggu," panggilnya sambil menyusul anak perempuanya. Aily tidak menoleh namun suara berat itu mampu membuat dirinya menghentikan langkahnya.
Alvin menatap Aily, dia senang melihat anaknya terlihat baik-baik saja apalagi saat melihat wajah Aily yang tersenyum saat berjalan tadi. "Besok pulanglah, kami akan mengadakan acara pertemuan dengan keluarga calon suami kakakmu," ucap Alvin tanpa basa basi karena dirinya menghindari pertengkaran kecil yang akan membuat Aily tidak akan datang di acara spesial besok.
Aily hanya diam menatap ayah yang sudah beberapa hari ini tidak ia lihat, ayah yang bahkan tidak menanyakan kabarnya sama sekali untuk sekedar basa-basi.
Pria itu menatap ponselnya yang berdering, lalu menatap Aily. "Jangan lupa untuk datang Aily," ucap Alvin lalu mengangkat telponya dan meninggalkan Aily.
Aily melihat kepergian ayahnya, ternyata pria itu sedang makan di dalam lestoran bersama ibu dan kakak tirinya. Dada Aily tiba-tiba merasakan nyeri dia sangat ingin menangis detik itu juga, namun Aily lebih memilih pergi meninggalkan temoat itu.
"Ayah, kenapa ga sekalian di ajak makan?" tanya Agatha karena dia mengira suaminya akan mengajak Aily.
"Habiskan makanan kalian, Ayah harus pergi menemui client." perintahnya tanpa menjawab pertanyaan istrinya. Alvin hanya menatap ke arah pintu keluar lestiran itu, dimana tadi Aily berdiri dengan tatapan sendu.
.
.
to be continued...
kalaungini yang modalin jadi erin🤣🤣
dan kalimat sebelumnya mengatakan ayahnya sayang padanya...Iki piyee kalimatnya gak konsisten Mulu😪
Yg gini nih gw bilang lu plin-plan, semua perasaan lu paparkan dari karakter Alvin gak cocok sama sekali. Dia tau salah tapi dia malah berlaku tdk adil pd kedua anaknya. Trus seolah" dia.menyalahkan aily yang tdk pernah mau mendengarkan penjelasannya. Iki piye toh, kalo Alvin aja bertingkah seperti ayah yang tdk mempedulikannya. Jadi pengorbanan ape yg dia lakukan?
Sebenarnya sifat Alvin yang mana toh 😵