Arvin Evano dia adalah seorang Dokter Psikiater bisa dikatakan Dokter Gangguan Mental/Jiwa dia sangat terkenal tidak pernah tertarik dengan siapapun.
Namun hal berbeda terjadi pada dirinya, saat diminta untuk menyembuhkan satu pasien Gadis yang sudah lama berada dirumah sakit jiwa tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terasa Hangat
Arvin yang baru saja selesai membersihkan dirinya karena sudah terasa sangat lengket sekali.
Lalu Dicky juga sudah kembali ke rumah sakit karena dia harus menyerah beberapa dokumen kepada Direktur Hendi.
Setelah Dicky kembali, Arvin mencoba mengecek keadaan Priscilla ternyata panasnya sudah turun lalu Arvin menyuruh Bibi Nera untuk membersihkan Priscilla.
Tidak mungkinkan dirinya yang membersihkan Priscilla, disaat Bibi Nera membersihkan Priscilla.
Arvin membuatkan sesuatu untuk dimakan oleh Priscilla, karena dia ada diapartemennya biasanya Arvin membuat sendiri makanan jika dia sempat memasak.
Setelah 10 menit, Arvin telah selesai membuatkan makana untuk Priscilla, dimana Bibi Neri juga sudah selesai membersihkan Priscilla.
Dia pun melangkahkan kakinya menuju kamarnya serta membawa napan yang berisi beberapa jenis makanan dan buah.
Karena Arvin ingin Priscilla cepat sembuh makanya dia selalu memberi makananya bersayur serta ada buahnya.
Wajah Priscilla tersenyum saat melihat Arvin masuk dimana Arvin duduk ditepi tempat tidurnya.
" Waktunya makan, setelah itu minum obatnya walaupun badanmu sudah tidak panas lagi" kata Arvin dengan lembutnya
" Lalu kamu tidak makan?"
" Aku akan makan nanti setelah mengurus kamu"
Priscilla menganggukkan kepalanya lalu tersenyum, dimana Arvin mulai menyuapi makanan kemulutnya Priscilla.
******
Setelah beberapa menit akhirnya Arvin telah selesai memberi makan kepada Priscilla lalu membuat Priscilla minum obatnya.
Lalu, Arvin pun keluar dari kamarnya sambil membawa napan itu kembali kedapur dan mencucinya.
Saat Arvin mencuci piringnya, terdengar suara seseorang membuka pintunya dengan cepat Arvin melangkahkan kakinya kearah depan.
" Loh Mama" kata Arvin dengan nada terkejutnya" Kapan Mama kemari? Mengapa gak beri kabar kepada Arvin"? Sambung Arvin
" Mama tau kamu sedang sibuk, makanya sengaja tidak memberi kabar kepadamu bahwa Mama kemari"
" Walaupun Arvin sibuk, pasti bisa menjemput Mama dibandara sana" jawab Arvin sambil membawa koper Mamanya
Denna adalah Ibunya Arvin, dia memang tinggal di Paris tetapi karena tau putranya dipindah kemari makanya dia kemari.
Dia juga ingin bertemu Priscilla, karena dia sangat penasaran setiap menelpon putrnya, pria itu selalu membahas Priscilla.
" Apa dia ada disini?" tanya Denna dengan wajah senyumnya
" Mama kesini hanya ingin bertemu Priscilla?"
Denna hanya menganggukkan kepalanya dengan wajahnya terlihat sangat bahagia sekali.
Arvin hanya menggelengkan kepalanya saja, dia sudah menduganya kedatangan Mamanya kali ini bukan rindu kepada dirinya namun dia ingin bertemu Priscilla.
" Baiklah-baiklah, ayo Arvin antar Mama buat ketemu dia" dengan nada pasrahnya Arvin
Langkah Denna sangat cepat sekali, dia begitu sangat bahagia siapa sangka dia kemari bertepatan juga Priscilla dipindah kemari.
Tok. Tok.
Suara pintu terbuka membuat Priscilla menatap kearah pintu itu, dia sedang duduk bersantai diatas tempat tidur dengan bersandar dikepalanya tempat tidur.
Tatapan Priscilla sedikit terkejut melihat Arvin bersama seseorang..
" Tidak apa-apa, jangan takut dia adalah Mamaku" kata Arvin membuat Priscilla lega
Dimana Denna langsung melangkahkan kakinya masuk kedalam dan mendekat kearah Priscilla, Arvin hanya menghelankan nafasnya saja melihat tingkah Mamanya.
" Mama ingin bertemu dengan dirimu sayang, makanya dia kemari" kata Arvin membuat Priscilla merasa gugup" Ma, Arvin titip Priscilla ya soalnya ada pekerjaan yang harus Arvin selesaikan" sambung Arvin
" Sudah sana, biarkan Mama bersama dia"
Arvin menghelankan nafasnya dalam-dalam lalu menggelengkan kepalanya, dia merasa sekarang ada saingan didalam dirinya.
Saat Arvin pergi dan menutup pintunya, dimana Denna menatap wajah Priscilla dengan lekat sekali.
" Ternyata kamu benar-benar cantik ya, pantas saja Arvin yang tidak pernah suka dengan wanita sekarang malah memiliki kekasih"
Priscilla sedikit merasa malu,dimana Denna memegang tangannya Priscilla matanya mulai berkaca-kaca sehingga membuat Priscilla semakin bingung.
" Jangan pernah tinggalkan Arvin ya, Mama sangat bahagia melihat dia tersenyum begini, dulu dia tidak pernah tersenyum seperti ini setelah kepergian Papanya"
Air mata Denna mengalir begitu saja, dia merasa sangat senang melihat Arvin yang begitu bahagia saat bersama Priscilla.
Priscilla mencoba untuk menenangkan Denna walaupun ini untuk pertama kalinya.
" T-tidak, Priscilla tidak akan pernah meninggalkan Arvin karena Arvin adalah rumah Priscilla, semenjak Arvin menjadi penanggung jawab Priscilla semaunya terasa beda begitu juga kasih sayang dan kepedulian Arvin membuat hangat bagi Priscilla, karena dari dulu Priscilla tidak pernah merasakan kehangatan itu"
Denna tersenyum lalu dia membawa Priscilla masuk kedalam pelukannya, dimana terasa sangat hangat sekali bagi Priscilla.
Dia sangat merindukan pelukkan sosok seorang Ibu, namun sekarang akhirnya Priscilla merasakannya.
Tanpa disadari air mata Priscilla juga ikut mengalir karena dia sangat-sangat merindukan pelukkan ini walaupun Arvin sering memeluknya tapi rasanya sangat berbeda sekali.
" Terima kasih" kata Denna dengan nada tangisnya
" Tidak, seharusnya Priscilla yang berterima kasih karena setelah kehadiran Arvin membuat dunia Priscilla sangat berbeda sekali"
Dibalik pintu, Arvin yang mengintip melihat antara Denna dan Priscilla. ternyata Arvin tidak menyangka saat melihat responnya Priscilla kepada Denna.
Dia benar-benar merasakan sangat bahagia sekali bahwa semakin sangat baik sekali responnya Priscilla kepada orang yang baru dia temui.
Kini Arvin memerhatikan lagi kearah Denna dan Priscilla. Dimana Denna melepaskan pelukannya lalu mengusap air mata yang mengalir dipipinya Priscilla.
" Jangan menangis, nanti wajah cantiknya hilang loh" kata Denna mencoba untuk bercanda
Priscilla hanya tersenyum, dia tidak tau harus mengatakan merasakan perasaan hangat.
" Jadi, kamu jangan pantang menyerah ya untuk sembuh, Mama yakin kamu akan sembuh karena Mama percaya kepada Arvin"
Priscilla menganggukkan kepalanya dengan wajah tersenyumnya, dia merasa sangat bahagia sekali masih ada orang yang peduli kepada dirinya.
" Priscilla akan berusaha untuk sembuh, karena Priscilla tidak mau membuat Arvin kecewa, karena Arvin sangat berharga untuk Priscilla"
" Bagus, Mama yakin kamu akan sembuh, Mama akan selalu mendukung kamu"
********
Keadaan dirumah sakit, dimana Ardelle yang sedang dimarah oleh Direktur Hendi. Karena dia tidak menyelesaikan pekerjaannya dengan baik-baik.
Brak!
" Kamu Dokter atau bukan?" teriak Direktur Hendi
Ardelle hanya menundukkan kepalanya saja, dia benar-benar sangat apes kali ini.
" Lihatlah, dokumen yang kamu kerjakan semuanya hancur jika kamu Dokter pasti kamu paham data-data yang harus dimasukkan ini mengapa semuanya kamu hanya mengarangnya Ardelle" bentak Direktur Hendi
" M-maafkan saya Direktur"
Plak!
Direktur Hendi melemparkan satu dokumen yang lumayan tebal kewajahnya Ardelle.
" Apakah maafmu bisa membuat dokumen itu baik ha?" teriak Direktur Hendi
Kali ini Direktur Hendi benar-benar sudah sangat lepas kendali sekali, untuk pertama kalinya dia kasar kepada anak muridnya.
" Pantasan saja Arvin selalu murka kepadamu, ternyata kamu hanya bisa membuat masalah saja jika masalah pekerjaan otak kamu dangkal sekali"
Kata-kata itu sangat menusuk hatinya Ardelle sehingga membuatnya sangat kesal, tetapi yang dikatakan Direktur Hendi adalah benar pekerjaannya sangat tidak ada beresnya sama sekali.
" Perbaiki pekerjaanmu, jangan harap bisa pulang sebelum pekerjaanmu selesai" kata Direktur Hendi dengan nada marahnya
Saat Priscilla sakit dia membayar dokter Valencia agar sakit Priscilla tambah parah dan segera lenyap dari muka bumi.
.
Apa yang kau tanam akan kau tuai seperti yang kau tanam....😟😟