Sarah seorang wanita yang dibenci dan di pandang buruk oleh semua orang, karena berhasil menikahi seorang pria kaya raya dengan cara yang licik.
Semua orang membencinya dan menghinanya, hingga suatu hari ia bertemu dengan orang yang sangat membencinya tapi akhirnya orang itu malah terobsesi kepadanya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
OSP : Bab 29
Hari sudah mulai menjelang malam, Sarah menatap Andrew dengan tatapan kesal. Pria itu kini tengah bicara dengan Dodi, sesekali Andrew menatap Sarah dan tersenyum ke arahnya.
"Mas.. Sudah malam, sebaiknya kau segera beristirahat." Ajak Damini dengan nada lembut.
"Baiklah Sayang, Reno.. Kua juga harus segera istirahat dan sebaiknya kau segera memberikan ku seorang cucu." Bisik Dodi dengan senyuman di wajahnya.
Andrew tersenyum senang, "Tentu saja, aku akan segera memberikan cucu untuk mu ayah." Jelas Andrew.
Dodi lalu di bawa oleh Damini untuk beristirahat di dalam kamar, kini di ruang keluarga hanya ada Sarah dan juga Andrew.
"Mari kita membuat anak." Ajak Andrew seraya bangkit dari tempat duduknya, Sarah terkejut dengan ucapan Andrew.
"Kau gila." Maki Sarah kesal.
Andrew tersenyum tipis dan berjalan ke arah Sarah, "Apa kau tidak dengar, ayahmu ingin segera memiliki seorang cucu." Jelas Sarah.
Pria itu bahkan tanpa ragu langsung menggendong tubuh Sarah dan membawa wanita itu masuk ke dalam kamar, "Turunkan aku." Jawab Sarah yang memberontak.
"Dimana kamar kita sayang." Ucap Andrew yang belum mengetahui kamar Sarah.
"Turunkan aku." Jawab Sarah yang terus memberontak.
"Oh, di lantai dua." Jawab Andrew yang seakan tuli dengan makian Sarah, pria itu langsung naik ke atas tangga dan langsung masuk ke sebuah kamar.
Sarah terdiam saat pintu kamar terbuka, menampilkan sebuah ranjang yang tidak terlalu besar namun terlihat sangat nyaman.
Deg..
Jantung Sarah berdetak dengan kencang saat mengingat malam panasnya dengan Andrew, meski itu sebuah pemaksaan tapi Sarah tidak bisa memungkiri jika hal tersebut adalah sebuah kenikmatan.
"Apa kau sudah siap untuk memberikan cucu untuk kedua orang tua mu." Jelas Andrew seraya berbisik.
Sarah seketika tersadar dari lamunannya, "Turunkan aku, dan jangan berpikir untuk macam-macam. Aku wanita yang sudah memiliki suami." Jelas Sarah dengan nada tinggi.
Andrew lalu menatap Sarah dengan tatapan lembut dan senyuman mengejek, "Pria seperti itu jangan kau anggap suami." Jawab Andrew.
"Dimata ku dan semua orang kau seperti seorang wanita lajang, karena dia bahkan tidak pernah memenuhi kewajibannya sebagai seorang istri. Dia memang memberikan mu uang.. Tapi apa dia memberikan mu kenikmatan batin yang harus di dapatkan oleh setiap wanita." Sambung Andrew yang menurunkan Sarah dan mendudukkan wanita itu di atas ranjang.
Keduanya saling menatap satu sama lain, "Kau adalah wanita, di lubuk hatimu kau pasti menginginkan sesuatu yang sangat di inginkan oleh setiap wanita... Wanita mana yang tidak tahan untuk tidak melakukan hal seperti itu, sebuah kepuasan dan kenikmatan duniawi." Sambung Andrew seraya mendekatkan wajahnya pada Sarah.
Meski umur Sarah sudah menginjak usia 28 tahun, tapi ia adalah seorang anak-anak di mata Andrew yang sudah menginjak 40 tahun. Bagi Andrew segalak-galaknya seorang wanita, mereka pasti akan luluh ketika menyangkut sesuatu yang berbau keintiman.
Plak..
Andrew terkejut saat pipinya di tampar oleh Sarah, wanita itu menatap dingin ke arah Andrew. "Apa kau pikir, aku seperti wanita yang kau bayangkan. Jika aku mau melakukannya hal itu, aku tinggal melakukannya dengan pria lain. Tapi sayangnya, aku tidak seperti yang kau bayangkan. Jadi sebaiknya kau menjauh dari ku. Dan jangan harap bisa menyentuh tubuh ku lagi!" Ucap Sarah dengan nada mengancam.
Andrew langsung bangkit dan memegang pipinya, meski tamparan Sarah tidak terlalu sakit. Tapi entah kenapa bekas tamparannya seakan masih terasa dan seperti membekas di pipinya.
Andrew lalu mundur dua langkah, ia langsung duduk di atas kursi dan menatap Sarah. "Kau wanita yang menarik Sarah, kenapa kau tidak menikah dengan ku saja. Dan bercerai dengan Reno.." Jelas Andrew yang langsung berterus terang, di tambah lagi Andrew menyukai Sarah karena di usia setua itu Sarah masih bisa menjaga kesuciannya.
Sarah tersenyum mengejek saat mendengar hal itu, "Pernikahan ku bukan urusan mu, jika pun aku bercerai dengan Reno. Aku belum tentu mau menikah dengan mu! Pria yang sudah menghina ku habis-habisan lebih dulu." Sindir Sarah dengan nada kesal, ia masih belum bisa melupakan penghinaan Andrew kepadanya di saat mereka baru bertemu.
Andrew tersenyum tipis, wanita di depannya memang hebat dalam hal menyindir orang. Lalu Sarah bangkit dari tempat duduknya, ia berjalan ke arah lemari dah mengambil sebuah selimut yang aga tipis.
Tanpa rasa simpati, Sarah melemparkan selimut itu pada Andrew. "Kau tidur di lantai." Jelas Sarah dengan nada kesal.
Andrew tersenyum mengejek, pria yang sepertinya yang merupakan seorang bos di perusahaan besar dan selalu di layani oleh setiap pelayan dengan sangat baik. Bahkan ketika akan menginap dis suatu tempat ia pasti akan di berikan ranjang yang paling empuk dan paling nyaman, tapi kini Sarah malah menyuruhnya tidur di lantai yang hanya beralaskan tikar dengan sebutan selimut tipis.
😠😠😠
hehehe