"sugeng rawuh dhateng desa kembangan, sinten mlebet mboten saget medhal".
kalimat pertama yang ryuka dengar ketika memasuki desa kembangan yang penuh misteri.
Dapatkah ia memecahkan misteri asal usul desa kembangan yang penuh kutukan dan menggagalkan ritual kehidupan abadi nyai gandari?
Yuk baca bab-bab selanjutnya yang penuh teka-teki dan misteri ini dicerita kisah nyai gandari✨
_happy reading_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RoroAyu_Kimberly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KEMATIAN KARWATI
Pagii itu Ryuka ikut Mbah Sutijah pergi ke kebun pak Haryono. mereka akan memanen cabe hari ini.
"kamu petik sebelah sana saja, nduk" ucap Mbah Sutijah .
"iya mbah"
kebetulan lahan yang di panen Ryuka berdekatan dengan lahan yang sedang di kerjakan Egi.
hanya jarak beberapa meter saja Ryuka bisa melihat Egi sedang menyemprot tanaman di petakan tanah sebelahnya.
pohon cabai berbuah lebat, Ryuka senang sekali. kali ini pasti dapat upah banyak. lumayan buat beli daging di pasar.
Gemericik air mengalir di sela-sela perkebunan, memudahkan para petani menyiram tanaman mereka.
Terlihat seorang wanita berjalan mendekat.
"eh ada Ryuka juga ya? tadi aku ketemu Mbah Sutijah di ujung sana, " sapa wanita cantik yang menggendong bakul berisi nasi dan lauk .
" mba nining, pagi sekali sudah ke kebun , mau ngirim sarapan ya? " tanya Ryuka sambil tersenyum ramah.
"iya" jawab wanita berambut panjang yang di kepang ke samping itu.
"mari sarapan disana , ryuka" anaknya.
" Terima kasih mba, aku sudah sarapan petang tadi "
"oh ya sudah kalau begitu. aku jalan dulu ya"
" iya silahkan mbah nining"
Nining berjalan melewati pinggiran lahan, membagikan sarapan kepada semua pekerja tetap bapaknya itu.
Setelah semua kebagian, terakhir dia menghampiri Egi.
" mas Egi, ayo istirahat dulu sini, kita sarapan dulu disini ya, "ajaknya sambil mengeluarkan rantang makanan berisi lauk dan nasinya .
Egi menghampiri nining.
" apa tidak sebaiknya kita gabung sama yang lain saja ning? "
" alah, mas Egi ini. Ini spesial loh buat mas Egi, yang lain beda" bisik nining dengan nada suara manja.
" ya sudah, " Egi duduk di sebelah nining.
Nining mengeluarkan semua makanan yang di bawa . ada nasi, urab daun singkong, ayam goreng, tempe dan juga ada krupuk.
" yang lain ngga ada ayamnya loh mas, "kata nining.
" ah kamu ini, kenapa tidak samakan saja punyaku dengan yang lain, takut yang lain iri ning"
" ini sepesial aku yang masak buat mas Egi, bukan masakan dari ibu"
Egi memperhatikan gadis cantik di sampingnya itu. paras ayu alami khas gadis desa, rambut hitam panjang sepinggul, bibir tipis, kulit putih, tinggi semampai.
" di makan lho mas, kok malah bengong! "
Egi tersenyum, dia sedang mengagumi wanita di sebelahnya itu.
"bagaimana mas? enak gak masakan nining? "
"enak banget ning" ucap Egi yang masih sambil mengunyah makanan.
" bener mss? nanti kalau mas Egi jadi suami nining, nining bakal masak yang enak terus setiap hari untuk mas Egi "
Egi sampai tersedak mendengar ucapan nining.
" kenapa mas? minum dulu ini! ".
Nining menyodorkan segelas air pada Egi, Egi segera meneguknya samapi habis tak bersisa.
Egi kemudian melanjutkan makan . sementara nining tak henti-hentinya memandangi Egi Sambil senyum-senyum sendiri .
"aku lanjut kerja dulu ning, " ucap Egi setelah selesai makan dan istirahat sejenak.
" iya mas"
keduanya bangkit dari tempatnya duduk. nining hendak berjalan , namun terpeleset dan jatuh di pelukan Egi
Bukannya segera melepaskan pelukannya, nya Egi malah membelai rambut nining yang panjang itu.
"kamu cantik sekali ning" bisik Egi tepat di telinga nining.
Seketika bining merasakan jantungnya berdegup kencang. nining yang hanya setinggi pundak Egi pun merasakan jika dada Egi mempunyai getaran yang sama.
Sampai-sampai nining yang awalnya banyak bicara menjadi diam seribu bahasa.
Egi mengambil kesempatan. membelai wajah cantiknya!..kemudian memegang kedua pipinya dan mendongakkan kepala yang sedari tadi tertunduk tak berani menatap Egi.
kini mereka saling berpandangan . nining tak sanggup menatap mata Egi dan lebih memilih menutup mata . Wajahnya memerah tersipu malu.
perlahan Egi mengecup bibirnya dengan lembut . kemudian berlalu tanpa berbicara sepatah kata apapun
Nining masih memandang kepergiannya ia merasa bagai terbang di atas awan. senyum melebar di bibirnya.
hari menjelang siang, Ryuka dan Mbah Sutijah sudah selesai dari pekerjaannya, mereka berjalan beriringan menuju rumah pak Haryono.
usai menyetor hasil panen dan mendapatkan upah mereka pun pamit untuk pulang
Di depan rumah Pak Haryono, Ryuka melihat ada jimin yang sedang mengangkat angkat karung ke atas gerobak.
" mbah pulang dulu saja, aku masih ada perlu, " ucap Ryuka!
" ya sudah, tapi jangan lama-lama ya! "
"iya mbah"
Ryuka menunggu jimin sampai selesai dengan pekerjaannya.
setelah selesai, jimin hendak pulang. namun Ryuka mencegatnya di depan pagar rumah Pak Haryono
" kang jimin! tunggu! "
"ada apa? "
" aku mau ketemu karwati boleh? " tanyak Ryuka
" karwati belum pulang sejak semalam , setelah ini aku mau lanjutkan mencarinya. ".
" Oh kasihan sekali karwati. dimana kiranya dia sekarang? ".
"sebaiknya kamu tidak perlu bertemu dengannya. dia bisa melukaimu" ucap jimin sambil berjalan terus.
" tapi aku yakin, apa yang dia katakan itu tidak sepenuhnya nglantur kang! "
Jimin menoleh pada Ryuka yang berjalan di sampingnya. .
"aku tahu! makanya aku melarang kamu penasaran dengan wanita berkebaya putih itu! karena karwati pernah bercerita jika ia dibawa pergi oleh wanita berkebaya putih dengan ronce melati di rambutnya.! "
mendengar penjelasan jimin. Ryuka jadi semakin yakin kalau karwati mengucapkan suatu kebenaran. terutama tentang nyai gandari.
Ryuka semakin bertekad untuk mencari tahu kebenarannya
" bukankah jalan ke rumah mu belok kiri? kenpa kau mengikuti ku sampai sini!? "
"oh ya, aku lupa! " Ryuka menggaruk garuk kepala.
Ryuka pun berbalik arah .
____________________________________
Sore harinya. Ryuka duduk melamun di teras rumah , memandang daun-daun yang menari diterpa angin.
Ryuka seperti melihat sekelebat bayangan, ia lalu berjalan ke halaman rumah , ia melihat karwati bersembunyi di balik pohon nangka .
Karwati melambai-lambai kan tangan ke arah Ryuka. Ryuka berjalan mendekat, namun karwati malah berjslan menjauh.
"karwati! " Ryuka terus memanggilnya, tapi ia terus berjalan. Dan Ryuka mengikuti ke arah mana ia pergi.
tak sangka karwati berjalan sejauh itu, hingga masuk ke dalam hutan.
" karwati pulang! kasihan simbok mu dan kakangmu mencarimu! "
Teriakan Ryuka tak di gubris karwati. Ia malah terus berjalan smapai di tepi jurang. .
Ryuka melihat sekeliling, ia tidak menemukannya lagi.
" kemana perginya? kenapa secepat itu dia menghilang?"
Dengan napas yang masih tersengal sengal , Ryuka masih terus mencari karwati di sekitar jurang.
Dan berapa terkejutnya Ryuka, ia melihat tubuh karwati yang tergeletak di dinding jurang
Tubuh yang sudah membiru menginggalkan bekas noda darah di lehernga yang hampir putus .
perutnya sobek dan tersangkut di rating pohon. Hingga isi perutnya berhamburan keluar.
"aaakkkhhh!! " Ryuka berteriak histeris. .
Spontan ia menutup mata dengan ke dua tangannya
keringat mengucur di sekujur tubuhnya, kakinya gemetar dan jantungnya berpacu begitu cepat.
Di ujung ketakutannya, sebuah tangan menepuk pundaknya.
perlahan Ryuka menoleh.
" Aaaaa!! " ia kembali berteriak karena kaget. .
seseorang di belakangnya langsung menutup mulut Ryuka.
" diamlah! ada apa berteriak? " tanyanya.
Ryuka tak sadar langsung memeluknya. menyembunyikan wajahnya di dada aditama.
Ryuka menangis sesegukan .
" dasar cengeng diamlah! dan ceritakan apa yang terjadi? "
Aditama mengusap air mata Ryuka dengan telapak tangannya.
Ryuka mengacungkan tangan pada mayat karwati tanpa menoleh. Aditama sadar apa yang bisa membuat Ryuka sampai histeris.
" kita harus lapor warga! " ucap aditama.
Mereka kembali ke desa dan melapor kepada warga. Warga berbondong-bondong menuju ke tengah hutan dan mengangkat mayat karwati.
" ini pasti ulah nini gandrung! " ucap salah satu warga.
" iya, nini gandrung sangat meresahkan warga. kalau dibiarkan lama-lama kita semua habis menjadi korban;" sahut yang lainnya.
setelah selesai memakamkan jasad karwati. Semua warga mengadakan pertemuan. mereka membahas perihal nini gandrung, yang makin meresahkan warga. .
" bagaimana pak lurah? " tanya pak Darto.
" menurut saya, percuma melawan demit! kita semua manusia biasa! Mana mungkin bisa kita melawan makhluk halus ! "kata purnomo yang menjabat sebagai lurah di desa kembangan.
" apa tidak ada cara lain untuk mengusirnya pak lurah? misalkan dengan em manggil dukun atau memakai benda tolak bala ? "
" kita kan sudah berulang kali memanggil dukun! tapi hasilnya nihil! sudahlah lebih baik kalian jaga diri saja! kalau kita berhati-hati pssti akan selamat! "
jawaban purnomo tidak menyelesaikan masalah! membuat warga kecewa. akhirnya mereka bubar tanpa mendapat solusi.
Purnomo menatap kepergian mereka lalu tersenyum sinis, menyulut rokok dalam pipa dan menghisapnya.
"pak tolong pak! " tiba-tiba terdengar suara istrinya memanggil.
" ada apa astuti? " tanya purnomo.
" ageng pak. ageng kejang-kejang! "
Purnomo berlari ke arah kamar putrinyaputrinya, Ajeng.
" jaga dia astuti! aku akan memanggil nini gandrung ke sini"
Purnomo bergegas menuju kamar sebelah dan menyalakan kemenyan. mulutnya komat kamit sambil baca mantra dan tangannya terus menabur kelopak bunga di sekitar ruangan.
sketika asap mengepul dan muncullah nini gandrung di hadapannya.
"ada apa kau memanggil ku Purnomo? "
" bukankah kau semalam sudah medapatkan korban! kenapa kau tidak datang memberi energi pada putriku! "
Purnomo terlihat marah. .
" aku memang sudah mendapatkan darah manusia. tapi setelah itu aku bertarung dengan anak sialan itu! Dan dia membuat energi ku lemah! aku kembali ke curug gandrung katresnan dalam keadaan lemah! " jelasnya.
" kurang ajar! aku melepasmu dari jeratan yang mengurung mu itu untuk menolong anakku! tapi kau ternyata tidak bisa di andalkan! jika malam ini kau tidak memberi energi pada anakku! , maka kau akan ku kembalikan dalam kurunga itu! "ancam Purnomo.
" ampun Purnomo! aku berjanji kali ini tidak akan gagal. "
" baik, pergilah "
Seketika nini gandrung menghilang.
______________________
sementara di kamar Ryuka...
Ryuka baru saja terlelap dalam tidurnya!
Ia memasuki dunia mimpi, disana ia melihat karwati sedang mencuci baju di sungai .
tiba-tiba seorang wanita berkebaya putih itu melintas. karwati mengikutinya. seketika mereka menghilang. dan Ryuka pun sudah berpisah ke sebuah ruangan gelap dan pengap .
ia melihat karwati dengan ketakutan , duduk memeluk lutut di pojok ruangan sempit itu.ia menangis dan terus meminta pertolongan.
Ryuka ingin menyentuhnya namun tidak bisa , tapi ia sadar bahwa dia hanya bisa melihat tanpa bisa menyentuh.
tiba-tiba pintu di buka kasar.
Brakkkk!!!
" bawa dia! " ucap seseorang.
dua orang laki-laki memasuki ruangan itu dan menyeret paksa tubuh karwati.
" tolonggg!!!! tidakkk!!!aku tidak mau!! ".
karwati terus berteriak namun tak ada orang yang perduli.
terpaksa deh...nikah sm org jahat