NovelToon NovelToon
My Wife Is A Missing Heir

My Wife Is A Missing Heir

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Berbaikan / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:118k
Nilai: 4.9
Nama Author: Hana Reeves

Spin off The Soldier and The CEO

Sabrina Lee selalu merasa dirinya bukan anak kandung sang ibu karena perlakuannya yang terlalu over protektif apalagi dia tinggal di sebuah dusun yang terpencil. Lulus SMA dan ibunya meninggal, Sabrina nekad ke Jakarta untuk mencari pekerjaan yang layak sambil kuliah online. Sabrina diterima di Ramadhan Securitas sebagai bodyguard. Kemampuan Sabrina bela diri itulah yang diterima kerja di sebuah perusahaan perlindungan klien VIP. Lima tahun pekerjaan itu dilakoni Sabrina hingga dia ditugaskan mengawal CEO muda bernama Ardiona Waranggana yang menyebalkan. Ardiona atau biasa dipanggil Ardi, awalnya tidak suka dikawal perempuan tapi Sabrina wanita tangguh hingga Ardi mengakui gadis cantik itu keren. Disaat Ardi diwajibkan menikah, dia membawa Sabrina sebagai calon istrinya. Mereka menikah dengan perjanjian selama setahun tanpa Ardi tahu jika Sabrina adalah pewaris yang hilang dari keluarga Pratomo.

gen ke 8 klan Pratomo

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penasaran

"Memang mirip siapa, Jeng Daisy?" tanya Dokter Lucky. "Artis Korea? Eh iya, mirip artis Korea lho."

Daisy mengangguk dengan wajah ragu. "Mungkin ya... Apa kemarin gara-gara Kenzie rewel terus aku nungguin dia bobok sambil nonton Drakor ya."

"Bisa jadi sih," senyum Dokter Lucky.

Daisy menatap wajah Sabrina lebih lekat. "Kamu asprinya Ardi kan?"

"Iya... Dok," jawab Sabrina.

"Oke. Kalau aku sudah ingat kamu mirip siapa, biar mas Lucky hubungi Ardi. Ya Ar, tolongin. Aku penasaran karena biasanya aku tidak pernah salah menilai orang," ucap Daisy ke Ardiona.

"Gampanglah mbak Daisy," jawab Ardiona.

"Yuk kita balik ke rumah sakit. See ya Ardiona, Sabrina," pamit dokter Lucky sambil menggandeng tangan Daisy.

"Hati-hati mas Lucky, mbak Daisy," senyum Ardiona.

"Senang bertemu dengan anda berdua, Dokter Lucky dan Dokter Daisy," balas Sabrina sambil mengangguk sopan.

Pasangan dokter itu pun meninggalkan Ardiona dan Sabrina yang melanjutkan makannya. Gara-gara ucapan Daisy, Ardiona pun menatap wajah Sabrina yang sedang menikmati sashiminya.

"Benar kata mbak Daisy, kamu mirip artis Korea."

Sabrina hanya menatap datar. "Apa saya harus jadi artis Korea, pak Ardiona?"

"Naaaahhhh, tidak usah! Nanti kamu stress, banyak tekanan, malah bunuh diri! Rugi !"

Sabrina tersenyum tipis. "Pak Ardiona mikirnya kejauhan."

Ardiona hanya mengedikkan bahunya. "Ada yang mau kamu beli Brina? Mumpung kita di mall."

Sabrina tampak berpikir. "Saya mau ke drug store membeli keperluan pribadi saya pak."

Ardiona mengangguk. "Beli saja Brina. Mumpung kita disini. Yang banyak sekalian biar kamu tidak bingung. Oke?"

Sabrina mengangguk. Aku memang butuh sabun, pembalut, obat-obatan, beberapa makeup dan cleanser aku juga sudah tinggal sedikit.

***

Ardiona menunggu Sabrina yang sedang berbelanja di drug store di sebuah kursi yang disediakan mall. Tadi pria itu menawarkan untuk membayar pengeluaran Sabrina tapi gadis itu menolak. Ardiona pun akhirnya memilih memberikan kebebasan pada pengawalnya itu.

Ardiona Waranggana

Sementara Ardiona duduk sambil menikmati pemandangan sekelilingnya dan otak bisnisnya mulai bekerja, Sabrina berbelanja agak banyak. Bukan apa-apa, gadis itu tidak mau ada yang ketinggalan dan harus keluar beli di mini market yang agak jauh dari rumah Ardiona. Sementara jika dalam mode bekerja, Sabrina harus profesional.

Tunggu, besok kan weekend, apa ada acara si CEO?

Sabrina melihat keranjang belanjaannya antara mau beli semua atau tidak tapi akhirnya dia memilih membelinya agar tidak bingung. Sabrina berdiri di kasir untuk mengantri ketika seseorang berada di belakangnya.

"Sudah selesai belanja kamu?" tanya Ardiona.

"Sudah pak."

Ardiona melirik ke arah keranjang pengawalnya yang berisikan semua barang-barang khas wanita. Ardiona tersenyum samar saat melihat selera Sabrina cukup lumayan untuk seorang pengawal. Pria bertinggi 185cm itu berdiri di belakang Sabrina membuat malah dirinya yang mirip pengawal gadis itu.

Sabrina tiba di kasir dan hendak mengambil dompetnya untuk membayar, namun Ardiona sudah memberikan black card nya di petugas kasirnya.

"Lho pak?" Sabrina menatap Ardiona yang tetap berdiri tanpa menoleh ke dirinya.

"Sudah. Kamu diam saja." Ardiona menyelesaikan transaksinya dan mengajak Sabrina keluar yang membawa tas belanjaannya.

"Brina, bawa mukena?" tanya Ardiona tiba-tiba.

"Ada pak. Kenapa? Bapak mau pakai?" jawab Sabrina dengan wajah polos membuat Ardiona menyipitkan matanya sebal.

"Sholat duhur dulu baru kita pergi lagi," ajak Ardiona ke mushola yang ada disana.

"Baik pak," jawab Sabrina.

Keduanya pun melaksanakan ibadah duhur di mushola mall baru berjalan menuju parkiran mobil dan Sabrina lagi-lagi tidak diijinkan menyetir.

"Kalau berurusan dengan acara sidak menyidak, harus aku yang nyetir Sabrina," ucap Ardiona.

"Baik pak."

Usai dari Central Park, keduanya pun ke beberapa mall hingga melaksanakan ibadah asar dan Maghrib. Menjelang makan malam, Ardiona malah mengajak Sabrina makan di pinggiran kaki lima untuk makan penyetan.

Sabrina menatap Ardiona dengan tatapan tidak percaya. Selama ini dia mengawal banyak orang, tapi bisa dihitung pakai jari yang mau humble seperti pria di depannya. Rata-rata orang yang dikawalnya adalah orang-orang kaya baru jadi merasa mereka rules the world. Justru yang sudah terbiasa sudah kaya, lebih santai hidupnya. Mereka jarang flexing, jarang pamer dan lebih suka tidak dikenal jika mereka kaya raya.

"Kamu tidak apa-apa kita makan malam disini?" tanya Ardiona.

"Tidak apa-apa, pak. Saya malah suka karena bisa makan banyak tapi tidak menguras dompet."

Ardiona tersenyum smirk. "Ayam goreng atau bebek?"

"Ayam goreng, paha, pakai sayur asem, sama kulit goreng," jawab Sabrina.

Ardiona yang sedang menulis pesanan, tertegun karena selera Sabrina sama dengan dirinya.

"Kenapa pak?" tanya Sabrina bingung.

"Kamu meneliti selera makan aku?" balas Ardiona.

Sabrina melongo. "Tidak pak. Saya malah tidak tahu selera bapak makan di tempat seperti ini."

Ardiona tersenyum dan melanjutkan menulis pesanan. "Minumannya es jeruk?"

"Tidak pak. Air mineral dingin."

Ardiona mengangguk lalu memberikan kertas pesanan mereka ke pelayan.

Sabrina melihat sekelilingnya dan merasa dirinya sangat nyaman dengan lingkungan seperti ini. Bukan berarti dia tidak bisa diajak makan fine dining tapi makan di kaki lima itu jauh lebih enak dan nyaman.

"Kamu kenapa?" tanya Ardiona sambil mengetik beberapa notes di ponselnya sebagai hasil sidaknya hari ini.

"Tidak apa-apa pak. Besok bapak acaranya apa?" Sabrina menatap Ardiona.

"Besok? Jogging di GBK. Mau?"

Sabrina mengangguk. "Tugas saya kan harus mengawal bapak."

"Jangan pakai baju yang mencolok."

"Nggak pak. Besok saya pakai baju zirah."

Ardiona tertawa kecil. "Kamu itu menyebalkan, tahu nggak!"

"Maaf."

Pesanan mereka pun datang dan mulai makan. Sabrina terkejut karena Ardiona makan menggunakan tangan, bukan sendok garpu.

Terkadang orang kaya itu memang ajaib.

***

Kediaman Dokter Lucky dan Daisy

"Papa curaaaannggg!" teriak Kenzie saat dia kalah main catur dengan Dokter Lucky. Ayah dan anak itu sedang berada di ruang tengah dengan ditemani Winston yang tiduran di sebelah Kenzie.

"Papa nggak curang, cuma lebih pintar!" balas Dokter Lucky ke putranya yang berusia tiga tahun.

Kenzie pun cemberut dan menata kembali bidak catur nya. "Lagi! Aku penasaran!"

"Oke. Siapa takut!" balas Dokter berusia empat puluh tahun itu. Kenzie pun mulai menyusun dan melakukan langkah pertama.

Dokter Lucky melihat Daisy yang tampak bingung di meja kerjanya. "Kamu kenapa Jeng?"

"Hanya penasaran saat bertemu asprinya Ardiona tadi. Wajahnya bikin aku seperti melihat seseorang. Tapi siapa..." jawab Daisy.

"Sayang, jangan terlalu banyak pikiran. Ingat adiknya Kenzie di dalam perut."

Daisy memang sedang hamil anak kedua dan kandungannya sudah berjalan tiga bulan. Pasangan dokter itu berharap anak keduanya adalah perempuan biar pas.

"Iiissshhh... Aku penasaran mas!"

***

Yuhuuuu up malam Yaaaaa gaeeesss

Thank you for reading and support author

don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

1
Noey Aprilia
Ya wjar sih kl dia mrah...kn d sngkanya kluarga ardi sma gila'ny ky tu orng,pdhl ardi ga tau apa2....
mngkn bs d jlsin sih yg sbnrnya,biar sabrina ga smp psah sm ardi....
awesome moment
jun jun g salah. tp brina dan ardio bukan radio jg g salah..kn yg salah Waranggana yg lain. jgn lah dicampur2. tar jd es campur lho
Yuli Budi
pasti tambah seru
Jenong Nong
ardiona tdk tahu2 lho appa itu indrajit dn sist emng buang udah keluar dri kk pak bratajaya.... ❤❤🙏🙏
sefi dwi handriyantin
bisa jadi emang tante dan om nya Ardi yang ngelakuin.. tapi bener apa yang dikatakan Sena,, Ardi dan kakeknya gak tahu apa-apa,, malah Ardi dan kakeknya juga jadi korban dari dua manusia serakah itu.. jangan gitu dong appa Yuyu Kangkang,, kan appa udah tahu rasanya kehilangan anak,, jadi jangan egois kasihan Brina.. semoga Ardi bisa memperjuangkan cintanya dan meluluhkan hati appa Yuyu Kangkang..
tan_wiedya
kasihan Ardi, jalannya berat ini, sangat berat. Ardi menanggung beban kelakuan om sama tantenya itu
Septi Lahat
ardiona tdk salah loh pak Junjun,, yg salah tuh paman n bibinya yg keblinger gilanya!!! kasian sm Brina dri kecil sdh menderita n berjuang sendiri pas dewasa bru mulai bahagia dg pasangan yg mnerima dia apa adanya eh malah dsuruh pisah!! mgkin inilh kisah romeo juliet di novel mbak Hana yg keren ni yah😎😎😎
🍭ͪ ͩᗩᖇ _97 ⁷⟬⟭💜❄🏡
oalah gitu...
Sayem Sayem
Oalah begono to story ne Cen sing jahat Indrajit sing Nompo getah e Ardi Yo Ndak bs gt to oppa Lee...Sik jahat bin iblis kn Indrajit ...kudu d selidiki tragedi hilang e Sabrina d balik tragedi jebakan ala Indrajit
Entang Sukmawati
ternyata tanten dan omnya ardiona itu emang suka dan hobinya bikin masalah dimana"di amazon pun sama bikin masalah
Elsa Fanie
ya allah ternyata indrajit dan sissy memang lah 😏😏😏
🥰Siti Hindun
ternyata eh ternyata..
tapi tetap saja Ar itu gak tahu apa² tentang masalah ini, bahkan dia pun turut menjadi korban kegilaan mereka berdua..
amilia amel
ternyata itu storynya....
tapi ardi nggak salah lho yuyu kangkang, apa kamu tega misahin suami istri yang sudah saling mencintai....
jangan ya pak Yuyu kangkang.... jangan dilakukan....
Tri Yoga Pratiwi
dan kejadian di nikahan Alan Sasongko 🤣
sefi dwi handriyantin
lho lho ada apa ini.. kenapa Yuyu Kangkang benci banget sama keluarga Waranggana.. jangan-jangan salah satu keluarga Waranggana yang menjadi dalang kasus hilangnya Brina..
Noey Aprilia
Waduhhhh....
Gliran anknya ktmu,tp nongol mslh yg lain....jgn2 mreka ada mslh d msa lalu???dndam mngkn....
Rohmatul Kusumaningayu
wawww ada apa ini
dhe styles
Steven masih Iptu aja pangkat nya bukan nya udah naik pangkat yah di novel nya Dr lucky klu nga salah.
Hana Reeves: aku salah ketik
total 1 replies
awesome moment
jgn2 hilangnya brina dlu krn waranggana. soale diawal cerita kn setting di pengadilan agama. ardio bukan radio ogah pisah dri brina.
Lindu Wati
Benar2 bikin spot jantung deh Thor ..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!