NovelToon NovelToon
KEHIDUPAN KEDUA [HELENA]

KEHIDUPAN KEDUA [HELENA]

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir
Popularitas:80.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: Sandri Ratuloly

"Bila aku diberi kesempatan kehidupan kembali, aku berjanji tidak akan mencintaimu, Damian. Akan ku kubur dalam-dalam perasaan menyakitkan ini. "


Pernikahannya sudah menginjak usia tiga tahun. Namun, cinta Damian tak bisa Helena dapatkan, tatapan dingin dan ucapan kasar selalu di dapatkannya. Helena berharap kehidupan pernikahannya akan terjalin dengan baik dengan adanya anak yang tengah di kandunginya.

Namun nasib buruk kembali menimpanya, saat tengah dalam perjalanan menuju kantor Damian untuk mengatakan kabar baik atas kehamilannya, kecelakaan masal tak terduga tiba-tiba menimpanya.

Mobil dikendarainya terpental jauh, darah berjejeran memenuhi tubuhnya. Badannya sakit remuk redam tak main, lebih lagi perutnya yang sakit tak tertolong.

Lebih dari itu, rasa sakit dihatinya lebih mendalam mendengar ucapan dan umpatan kasar Damian padanya saat Helena menelpon untuk meminta pertolongan pada Damian-suaminya.

"Mati saja kau, sialan! Dengan begitu hidupku akan terbebas dari benalu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sandri Ratuloly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

dua puluh lima

Kini Helena menjalani hidupnya penuh dengan kehati-hatian dan merasa tidak tenang saat tau bahwa ada seseorang yang tengah menguntitnya, mengambil gambarnya bila Helena bersama atau bertemu laki-laki lain- teman kuliahnya, dan mengirimkannya kepada Damian.

Untuk saat ini Helena masih dalam keadaan tenang karena Damian tidak terpengaruh akan foto-foto yang di kirim oleh orang yang tidak di kenal itu, Damian sudah melacak dan mencari tau siapakah dalang nomor tidak dikenal itu. Namun, semua hasil pencariannya tidak memiliki hasil sama sekali, orang itu benar-benar bermain aman, setelah mengirimkan foto Helena, nomor itu akan otomatis mati dan tidak bisa di lacak. Dan setelahnya, dengan nomor yang lainnya atau nomor baru, si pengirim akan kembali mengirimkan foto Helena, begitu terus dilakukannya dan terhitung sudah ke lima kalinya kejadian seperti itu terjadi.

'Hhuhhh'

Helena membuang nafas gusar, karena kejadian-kejadian menyebalkan itu. Helena harus terkurung di dalam rumah selama tiga hari ini, dirinya tidak berani untuk berkeliaran di luar sebelum Damian menemukan siapa pelaku yang ingin merusak hubungan mereka dengan mengirimkan foto-foto Helena.

'Dreeet'

'Dreeet'

Ponsel Helena tiba-tiba saja berbunyi dengan nyaring, dahinya mengerut saat nomor tidak dikenal menghubunginya. Helena ragu untuk mengangkatnya, takut ternyata itu adalah orang yang selalu menguntitnya, namun dirinya juga penasaran. Setelah bergelut panjang di pikirannya, Helena akhirnya mengangkat telepon tersebut.

"H-halo...? " ujarnya dengan gugup.

"Helena! Kenapa lama sekali mengangkat menelpon ku? Ini aku Sera. "

"Ahhh, sera! Kamu ternyata. " Helena akhirnya menghembuskan nafas dengan tenang, dikira tadi yang menelpon adalah si penguntit ternyata adalah Sera, "Ya, kamu ada menelpon kenapa? "

"Datang ke hotel xxxx, kita lagi kumpul-kumpul di sini, ada Lucia dan Tari juga, tinggal kamu saja yang tidak ada di sini, ayo ikut biar lengkap personel kita. " ajak Sera.

Helena terdiam sejenak, melirik pada jam dingin yang menujukan pukul delapan malam, Helena bisa saja pergi menyusul teman-temannya berada, mumpung Damian juga lagi ada kerjaan di luar kota hingga seminggu nanti. "Iya, di hotel mana? Aku siap-siap dulu. "

"Nanti aku sharelock tempatnya, udah dulu ya, baybay. "

'Tut'

Setelah sambungan telepon keduanya telah terputus, Helena segera bersiap-siap mengganti pakaian tidurnya menjadi dress sederhana namun begitu indah di tubuhnya, setelah merasa sudah siap. Helena keluar rumah menuju pak Tarno berada, meminta untuk di antarkan ke hotel yang di bilang kan Sera tadi.

"Ibu mau kemana malam-malam begini? " tanya pak Tarno, dia bangkit dari posisi duduknya saat Helena datang mendekatinya.

"Saya ada mau pergi sebentar bertemu teman-teman, pak Tarno, tolong anterin saya ke sana ya. "

"Malam-malam begini, bu? Bukannya mas Damian udah ngewanti-wanti ibu untuk tidak keluar rumah dulu untuk saat ini? Saya takutnya terjadi sesuatu sama, ibu Helena. " ujar pak Tarno panjang lebar dengan guratan ketakutan dan khawatir yang terpancar di wajahnya, dia bukannya tidak tau apa yang tengah terjadi kini pada Helena.

"Bapak gak perlu khawatir begitu, di sana ada teman-teman saya, saya gak bakal kenapa-napa nanti di sana, saya juga gak akan lama kok di sana. " kata Helena memperjelas agar pak Tarno tidak begitu mengkhawatirkan padanya. "Pak Tarno tolong anterin saya, saya buru-buru banget ini, teman-teman saya udah nungguin di sana. "

Dengan perasaan tak tenang dan khawatirnya, pak Tarno mengambil mobil yang sudah terparkir rapi di dalam bagasi. Selagi menunggu pak Tarno, Helena kini sibuk bertukar pesan dengan Sera yang mengirimkannya lokasi hotel yang akan dia datengin.

"Kita mau ke mana ini, ibu? " tanya pak Tarno saat keduanya sudah berada di dalam mobil, dia melirik sebentar pada wajah Helena melalui kaca spion mobil yang berada di atas kepalanya.

"Di hotel xxxx, bapak tau di mana tempatnya, kan? "

"Di hotel, bu? Apa kita balik pulang saja, perasaan saya jadi gak enak begini, takut terjadi sesuatu sama ibu di sana. "

"Saya gak bakal kenapa-napa, pak. Kalau pak Tarno masih ketakutan, nanti bapak tunggu aja di parkiran, saya gak bakal lama di sana, ngobrol bentar saya langsung pamit pulang. " ujar Helena berusaha menyakinkan pak Tarno.

Laki-laki baya itu menghembuskan nafas panjang, sebelum mengangguk setuju keinginan Helena, itu lebih baik daripada membiarkan Helena sendiri walaupun di hotel sana ada banyak teman-teman Helena, namun itu tidak menjamin atas keselamatan Helena.

Hingga mobil yang dikendarai pak Tarno berhenti di parkiran hotel seperti apa yang Sera kirimkan alamatnya, "Saya masuk ke dalam dulu, pak Tarno gapapa kan saya tinggal sendirian disini? "

"Saya tunggu di sini saja, bu. Kalau ada apa-apa di dalam, ibu langsung telepon saya aja, ya? "

"Yasudah, kalau gitu saya ke dalam dulu, pak. " setelahnya, Helena berlalu memasuki hotel yang tidak begitu ramai itu.

Sementara pak Tarno masih terus mengawasi Helena hingga wanita itu sudah hilang dari pandangannya, "Semoga saja tidak terjadi sesuatu di sana. "

Sementara di dalam hotel, Helena di sambut para teman-temannya, "Ini ada acara apaan? Kok tiba-tiba suruh kumpul di hotel ini? " tanyanya, karena di ballroom hotel ini tidak begitu banyak kursi untuk dia duduk. Helena terpaksa harus ikut berdiri seperti teman-temannya, Lucia, Serad dan Tari.

"Cuman acara pembukaan hotel baru tunangan aku, makanya aku undang kalian ke sini karena gak ada satupun orang yang aku kenal. " ujar Sera, dia memanggil waiters untuk meminta minuman. "Ini, kamu minum dulu. " ujarnya sambil memberikan segelas minuman pada Helena.

"Ini minuman alkohol? " tanya Helena, sambil menatap minuman bening dengan sedikit warna kuning pucat itu.

"Kamu gak perlu khawatir, ini kadar alkoholnya rendah, jadi gak perlu takut mabuk. "

Helena dengan perasaan ragu meminum minuman tersebut hingga habis, dahinya mengernyit saat merasakan pahit di tenggorokannya.

"Gimana rasanya minum alkohol pertama kali? Enak? " tanya Tari, menatap wajah Helena yang terlihat mengkerut aneh.

"Pahit, gak enak rasanya. "

Sera tertawa gemas melihat wajah lucu Helena tampilkan, "Hahaha, itu karena baru pertama kalinya kamu minum ini, ayo ini coba satu gelas lagi. " dia memberikan lagi segelas minuman alkohol pada Helena.

Dan Helena, entah sadar atau tidak kembali menerima dan meminumnya hingga tandas. Helena memejamkan matanya saat rasa pusing tiba-tiba saja menderanya, dia memijit pelan dahinya agar mengurangi rasa pening.

"Sshhh, kepalaku pusing banget. " adunya sambil memejamkan erat kedua matanya.

"Eh? Kamu mabuk, Helena? Aduh, gimana ini. Kamu istirahat aja di salah satu kamar di sini ya. " Sera menuntun Helena untuk ikut menuju kamar.

Namun, di pertengahan jalan Sera tiba-tiba kebelet ingin buang air, "Aduh, aku tiba-tiba kebelet mau buang air, kamu gapapa, kan pergi ke kamar sendiri? Kamarnya udah dekat kok, kamu jalan lurus aja terus nanti bakal ketemu kamar di sana, kamu pilih aja mau masuk yang mana, kalau gitu aku ke toilet bentar ya. " Sera pergi begitu saja meninggalkan Helena yang sudah sedikit sempoyan.

Dengan langkah gontai, Helena melangkah lurus seperti apa yang di bilang Sera tadi. Saat dirinya sudah tiba di dekat kamar hotel, tiba-tiba saja bahu Helena ada yang memeluk dari belakang.

"Kamu siapa?! Tolong lepas, jangan kurang ajar kamu. " gertak Helena, dia memberontak berusaha melepaskan dari pelukan laki-laki yang tidak di kenalinya itu.

"Kamu cantik banget kalau di lihat dari dekat begini. " laki-laki itu tiba-tiba saja mengelus pipi Helena dengan sensual, membuat Helena ketakutan sekaligus marah karena di sentuh sembarangan begitu.

"Br*ngsek! Lepas aku bilang. " Helena terus memberontak, membuat laki-laki itu langsung kesal di buatnya.

"Jangan jual mahal kamu, kamu sudah aku bayar mahal di teman kamu yang menjual kamu di aku, jadi kamu harus nurut sama aku kalau tidak aku bakal pukul kepala kamu. " ancam laki-laki itu.

Helena membulatkan matanya mendengar ucapan laki-laki itu, temannya menjual dirinya pada laki-laki ini? Siapa? Apa Sera? Otak Helena kini tidak bisa berpikir dengan jernih, tubuhnya terdiam kaku membuat laki-laki itu memiliki kesempatan yang hampir saja ingin mencium bibir Helena.

Namun....

'Bugh'

Laki-laki itu tiba-tiba terhempas jatuh di bawah lantai, Helena menjerit kaget. Dia menoleh dan mendapati pak Tarno lah dalang yang memukul laki-laki tersebut.

"Ibu Helena gapapa? Laki-laki itu ada berbuat sesuatu sama ibu? " tanya pak Tarno khawatir, dia menghampiri Helena yang berdiri kaku di tempatnya setelah pak Tarno menghajar habis laki-laki kurang ajar tadi yang hampir mencium Helena.

"Saya gapapa, makasih banyak, pak Tarno. Untung pak Tarno datang menyelamatkan saya, kalau tidak..... " Helena tidak mampu lagi untuk melanjutkan ucapannya.

"Sebaiknya kita pulang saja, bu. Saya takut bila ibu masih di sini akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. "

Helena mengangguk setuju, dia juga tidak berani untuk berlama-lama di tempat ini setelah kejadian yang menimpanya tadi. Tanpa sepengetahuan Helena, ada seseorang yang memotret Helena yang di peluk laki-laki tidak dikenal tadi.

"Tunggu waktunya kamu akan segera hancur, Helena. " orang itu tersenyum miring, menatap sebentar pada hasil foto Helena tadi, dia dengan cepat pergi dari tempat tersebut, takut bila ada yang melihatnya.

detik-detik menuju konflik atau detik-detik mau tahun baru nih? kira-kira siapa ya teman Helena yang udah ngejual dia ke laki-laki tadi? komen dong.

1
Kaka v
haduhh ceroboh mu ini Helena akan membuat mu menuju kematian lagi😪
Kaka v
jangan percaya helena,bulllsit
Rina Nurvitasari
ceritanya bagus👍👍👍
Zulfan Hadi
siangkat amat tour., lm upnya
Sandri Ratuloly: sorry, lagi sakit soalnya jadi otak kadang susah berpikir
total 1 replies
Yusni
kenapa helena kecelakkan lagi thor
Sandri Ratuloly: biar dramatis aja
total 1 replies
Uthie
Harus di selidiki itu, sebenarnya itu telp siapa yg suka menteror Helena 💪🤨
Uthie: untungnya udah keciduk yaa... 😏
Sandri Ratuloly: si Trissa suka sama Damian btw
total 3 replies
Erlita Yuki
👍👍👍🥰🥰
Evi Ariani
👍👍👍👍👍👍
Uthie
btw.. itu Helena kenapa juga Thor??? apakah jiwa nya akan tertukar lagiii??? 😁😁
Sandri Ratuloly: malas banget kalau Helena berpindah jiwa lagi, jadinya gak bakal ada ujungnya
total 1 replies
Levhiosha Levhiosha
bgus crta ny 👍🏻 tlong d percepat ding jln crta ny
Aulia
cepat jg Helena luluh nnti bucin cuma bentar abis itu disakitin LG ma Damian pasti
Aulia
jngn lngsung cepat luluh ingat LG kta2 terahir Damian yg sangat menyakitkan itu😌
Lili Inggrid
lanjut
Uthie
Jangan2 Helena hamil .. terus keguguran tuhhhh 😢
Sandri Ratuloly: 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
total 1 replies
ntsyady07
astaga semoga Helena gapapa deh, di tunggu part selanjutnya kak
ntsyady07
delila aja kak gapapa yang di buat meninggoy jangan Helena maupun Damian
Sandri Ratuloly: 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
total 1 replies
ntsyady07
astaga, waktu itu Damian yang di kirim foto Helena selingkuh sekarang Helena, musuh mereka banyak banget
ntsyady07
masih saja sih delila ini! pelakor harus di empaskan!!
Sandri Ratuloly: udah mau di hempaskan itu
total 1 replies
Arieee
ayo Niko gercep singkirin ulat bulu 😡😡😡😡😡😡😡😡
M.az
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!