Seorang gadis yang terpaksa menerima pernikahannya demi kakeknya yang memiliki sebuah perjanjian dengan sahabat lamannya.
Nah.
Bagaimana kisah selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewidewie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 12
Seorang wanita datang menghampiri Zahara dan Radit yang sedang duduk di sebuah kafe.
''Em ,Zahara?kamu Zahara kan ?" sapa wanita itu.
Zahara pun tersentak dan sempat syok melihatnya " Kak Silvi? Wah kak Silvi ada di sini ?".
Silvi pun mengangguk kemudian ikut duduk bersama mereka.
" O iya kak kenalkan ini Radit teman Zahara " Zahara memperkenalkan Radit .
" Bukankah anda Silvi Putri yang seorang artis itu ya " Tanya Radit yang dijawab sebuah anggukan dan senyuman manis oleh Silvi.
Mereka pun saling bercanda dan tertawa namun tiba tiba Silvi pamit pergi dari sana setelah mendapatkan pesan Whatsap dari seseorang di dalam ponselnya.
...🌺🌺🌺...
Arhan dan Ferdi baru saja menyelesaikan meeting penting dengan klien di restoran Jepang yang tidak jauh dari area kantornya.
Tiba tiba seseorang menabraknya membuat minuman yang di bawa wanita itu tumpah di bajunya sendiri.
bruks
"Au "
" Ah, maaf nona " Ucap Arhan dengan pesonanya yang membuat wanita itu terdiam dengan seribu kata " Wah gantengnya ".
" Nona, anda tidak apa apa? " Tanya Arhan.
" Eh iya tuan, saya tidak apa apa, tapi baju saya? " Jawab Zahida sambil menunjuk pada bajunya yang basah terkena juz apel miliknya sendiri.
Arhan memberikan kartu namanya pada Zahida " Nona ini ada kartu nama saya, datanglah ke kantor nanti saya ganti kerugiannya karena kebetulan saya saat ini tidak membawa uang kes " kemudian Arhan melangkah pergi dari sana.
" Tuan muda, apa tidak terlalu berbahaya memberikan kartu nama ke sembarangan orang, saya takut dia akan memanfaatkan situasi tuan " Ucap Ferdi sambil berjalan melangkah di samping Arhan.
Arhan tidak menjawab hanya tersenyum sambil terus berjalan.
" Mengingat status tuan muda yang masih disembunyikan jadi tidak ada yang tahu kalau sebenarnya anda sudah menikah, takutnya " Ucap Ferdi kembali tapi dipotong oleh Arhan.
"Takut dia menyukaiku, karena aku terlalu tampan, tenang saja Ferdi, aku adalah tipe laki laki setia, aku akan menunggu istri kecilku hingga dia dewasa dan benar benar siap menjadi ibu dari anak anakku " Ucap Arhan yang membuat Ferdi yang balik terkejut.
" Jadi tuan muda sudah menerima nona muda sebagai istri seutuhnya " Tanya Ferdi sambil tersenyum yang dijawab senyum malu malu oleh Arhan kemudian masuk ke dalam mobilnya.
Sementara itu Zahida yang masih berdiri mematung di tempatnya hanya senyum senyum sendiri karena masih terpesona dengan ketampanan Arhan , matanya seketika melotot tajam setelah membaca nama yang tertera di kartu nama tersebut
" Hahhh Arhan Admaja, ini, hah jadi dia, wah pucuk dicinta ulam pun tiba " gumamnya dengan girang kemudian bergegas untuk pulang dan memberitahukan kepada mamanya (Laura).
...###...
"Danu! Apa lagi yang kamu mau! Cukup Dan kamu hancurkan hidupku jangan lagi kamu hancurkan hidup sahabatku Zahida, dia gadis polos yang tidak tahu dunia luar " Ketus Silvi.
Danu tersenyum menyeringai kemudian beranjak dan memeluk tubuh sintal yang seksi itu dari belakang dan meremas bokongnya membuat pemiliknya memejamkan matanya menahan desahannya.
" Aku akan berhenti main main dengan sahabatmu itu tapi aku minta sama kamu sekali saja,, cukup sekali dan setelah ini terserah kamu mau lanjutkan hubungan kita atau kamu pergi dariku" Bisik Danu dengan senyum liciknya.
Silvi mendengus dan memutar tubuhnya
" Apa lagi Danu? ".
" Kamu temani seseorang nanti malam, dia pengusaha kaya raya dan kamu pasti akan menyukainya " Ucap Danu kemudian menyambar bibir merah yang menggoda di depannya.
"Emch emch emch " Silvi tak bisa menghindari serangan bibir Danu dan hanya pasrah dengan apa yang dilakukan Danu padanya, hingga keduanya berakhir di atas ranjang dengan desahan dan keringat yang menetes bersama sama.
Setelah selasai dengan aktifitas haramnya mereka sama sama duduk di sisi ranjang
" Kamu sering menduriku, apa tidak takut kalau aku hamil dan meminta pertanggungjawabanmu Danu, pasti dunia hiburan akan menghujatmu " Ucap Silvi .
Danu menyeringai kemudian menunjukkan tempat k****m yang sudah kosong yang membuat Silvi mendengus kesal "Brengsek kamu Danu! ".
Danu terus tersenyum penuh kemenangan tapi tiba tiba dia terdiam membuat Silvi menatapnya heran " Danu, kamu kenapa? ".
Danu mengacak kasar rambutnya dan menatap Silvi " Vi, satu bulan yang lalu sewaktu kita datang ke pesta temanmu itu, aku meniduri seorang gadis tanpa pengaman, jangan jangan dia hamil, Vi tolong Vi pastikan dia tidak ribut di media ".
Silvi tersenyum menyeringai " Kalau kamu jatuh memang sudah saatnya kamu hentikan kejahatanmu Danu ".
" Kalau aku jatuh aku pastikan kamu juga akan jatuh sayang " Bisik Danu sambil mencium pundak wanitanya itu.
"Hhh itu lebih baik Danu kita akan sama sama jatuh dan mengakhiri semua ini, aku capek Danu, sungguh aku ingin kehidupan yang normal seperti mereka" Ucap Silvi kemudian luruh dan menangis menyesali semua keadaannya.
Danu pun bangkit dan mencengkram dagu Silvi " Dasar wanita jalang, kamu jangan pernah berharap memiliki kehidupan normal karena kamu dan aku sama, sama sama binatang yang haus nafsu dan tidak punya harga diri ".
Silvi meronta dan tangannya meraih vas bunga yang berada di belakangnya.
bruks
pyarrr
" Au " Danu pun memegangi kepalanya yang berlumuran darah.
Silvi melotot tajam dengan tubuh gemetar.
" Brengsek kamu Silvi! "Gertak Danu kemudian menarik rambut Silvi dengan kuat membuat pemiliknya meringis kesakitan " Au, lepaskan! bajingan kamu Danu!"
Danu yang sudah berlumuran darah masih mampu untuk menyeret tubuh Silvi dan menjatuhkannya di bathup yang berisi air . Danu menundukkan kepala Silvi ke dalam air membuat Silvi gelabakan .
"Lebih baik kamu lenyap sekarang juga wanita jalang! " Ucap Danu sambil terus menenggelamkan kepala Silvi.
Silvi pun mencoba untuk terus meronta dan akhirnya dia mampu melawan dengan menginjak kaki Danu.
Silvi yang sudah lemas pun mencoba untuk terus melawan hingga terjadi perkelahian dan saling lempar barang.
bruaks
bruaks
"Danu aku tidak akan menyerah padamu lagi bajingan kamu, pergi saja ke neraka! " Teriak Silvi sambil terus melemparkan apa yang berada di sampingnya.
Danu pun dengan geram berusaha untuk menghindar dan meraih Silvi.
" Silvi! hentikan atau kamu akan menyesal! " Danu yang sudah dikuasai setan terus berusaha melukai Silvi.
Silvi berjuang sekuat tenaga hingga dia mampu keluar dari apartemennya yang sudah seperti kapal pecah, diapun segera berlari keluar untuk mencari bantuan dan akhirnya seseorang meraih tangannya dan membawanya bersembunyi di dalam mobilnya.
Danu yang berjalan sempoyongan sambil memegangi kepala nya yang berlumuran darah terus berjalan hingga seorang jurnalis tidak sengaja menolongnya dan membawanya ke rumah sakit.
###
"Kak Silvi, kamu kenapa kak? " Ucap Zahara yang tidak sengaja bertemu dan menolongnya waktu di parkiran apartemen karena kebetulan temannya berada di apartemen yang sama.
Silvi yang sudah lemas pun tak kuat lagi untuk menjawabnya.
" Baiklah kak, aku akan membawa kakak pulang baru nanti kakak bisa menceritakan semuanya " Gumamnya sambil terus melajukan mobilnya menuju rumah besar Admaja.