Mafia Cantik Penakluk Gus Tampan

*******

Gus Azka terus menarik tangan Ning Fatimah menuju kamarnya,tidak memperdulikan lagi rintihannya.

Setelah sampai dikamar nya Gus Azka menghempaskan Ning Fatimah hingga hampir saja dia terjerembab ke lantai.

"Kamu keterlaluan Fatimah!" bentak Gus Azka.

"Gak usah bentak bentak saya kamu gak ada hak untuk itu." balas Ning Fatimah sengit.

"Apa? aku gak ada hak, bahkan tubuhmu ini adalah hak ku, dibiarkan kamu semakin menjadi selama ini aku biarkan kamu karena kamu hanya tidak menghargai aku, tapi sekarang kamu telah menyakiti keluargaku dan aku tidak terima itu." ujar Gus Azka penuh emosi.

"Lalu kamu mau apa? hah, bela saja keluargamu itu yang berat sebelah."

"Ingat Fatimah saat perempuan sudah memiliki suami surgamu tidak lagi dibawah telapak kaki ibumu tapi ada di ridho suami, tapi seorang pria sampai matipun surga tetap berada di telapak kaki ibunya." peringat Gus Azka.

"Tapi kamu juga harus ingat setetes air mata yang keluar dari mata istrimu maka Malaikat akan melaknat setiap langkahmu." balas Ning Fatimah sambil menangis.

"Kamu jangan salah artikan kalimat tersebut, malaikat akan melaknat suami yang dzalim, bukan suami yang berusaha mendidik istri." Gus Azka sungguh tidak tahu lagi bagaimana cara menyadarkan sang istri.

Ning Fatimah menangis dia begitu sakit hati, semua keluarga ini terus membela bocah tidak bermoral itu.

Gus Azka meninggalkan kamarnya dia tidak ingin semakin emosi jika terus menanggapi sang istri yang tidak sadar akan kesalahannya.

Setelah kepergian Gus Azka Ning Fatimah bangun dia berdiri menuju meja riasnya, kemudian menghapus air matanya.

"Aku ini seorang Ning putri dari kyai yang disegani masyarakat, aku lebih segalanya ketimbang bocah tidak ber moral itu, aku harus mengubah semuanya," kemudian tersenyum licik.

Dia kembali mengubah wajahnya sesedih mungkin, menghampiri Abi, Umi ,Gus Alzam, dan Ning Syaqila, bersimpuh dihadapan Umi memeluk kaki Umi.

"Maafkan Fatimah Umi, Fatimah Hilaf, Maaf sudah menyakiti Umi, mengecewakan keluarga ini." sambil menangis sesenggukan.

Umi yang tidak tega memeluk Ning Fatimah.

"Sudahlah nak, Umi sudah memaafkan kamu,kamu ini putri Umi."

Ning Fatimah menatap Abi mencium tangannya" Maafkan Fatimah Abi,"

"Iya Abi maaafkan , lain kali jaga sikap kamu ya nak walaupun sedang emosi perbanyak sholawat , istighfar agar tidak mudah terbujuk rayuan setan." ucap Abi Reyhan.

Kemudiannya Ning Fatimah memeluk Ning Syaqila" Maaf kan mbk Qil."

"Iya mbk tidak apa apa" Ning Syaqila membalas pelukan Ning Fatimah.

"Maaf kan Fatimah ya mas " ucap Ning Fatimah pada Gus Alzam, hanya dibalas deheman singkat Gus Alzam.

"Kalau begitu Fatimah mau cari Mas Azka dulu ya." pamit Ning Fatimah meninggalkan ruang keluarga.

Ning Fatimah mencari Gus Azka keluar ndalem, ternyata Gus Azka lagu duduk di bangku taman sendirian, segera Ning Fatimah menghampirinya.

"Assalamu'alaikum mas." panggil Ning Fatimah.

Gus Azka menoleh begitu terkejut mendapati istrinya menyusul,"Waalaikum salam." jawab Gus Azka.

"Maaf kan Fatimah mas, selama ini tidak menghargai mas, menyakiti hati mas, melalaikan kewajiban sebagai seorang istri, maaf,," Ning Fatimah bersimpuh memegang lutut Gus Azka.

Gus Azka menarik tangan Ning Fatimah dari lulutnya membantu berdiri" bangun dulu Fatimah aku, sudah memaafkan mu." ucap Gus Azka.

Ning Fatimah berdiri langsung memeluk Gus Azka, mengucapakan terimakasih" terimakasih kasih mas mulai sekarang aku akan berusaha menjadi istri yang baik buat kamu."

Awalnya Gus Azka merasa terkejut mendapatkan pelukan mendadak, perlahan dia mulai membalas pelukan Ning Fatimah.

"Kita mulai semuanya dari awal , menjadi suami istri sesungguhnya ," ucap Gus Azka mendapatkan anggukan dari Ning Fatimah.

Gus Azka melepas pelukan ning Fatimah menggenggam tangan nya, mendapat perlakuan seperti itu Ning Fatimah jadi salting pipinya memerah seperti kepiting rebus.

"Yasudah yuk kedalam , kita istirahat sudah malam." ajak Gus Azka dengan senyum manisnya.

mereka berjalan beriringan menuju ndalem dengan tangan saling menggenggam, Abi ,Umi, dan Ning Syaqila tersenyum melihat itu,mengucapkan syukur Ahirnya Ning Fatimah mendapat hidayah.

Berbeda dengan Gus Alzam dia tersenyum memikirkan kecemburuan Queena, tingkahnya benar benar berbeda dengan gadis yang pernah dia temui, sifatnya yang bar bar dan apa adanya, bahkan terkesan tidak sopan , bahkan saat pertemuan pertama dirinya begitu tidak menyukai Queena bahkan mendekati benci.

Saking malasnya berurusan dengan Queena kerjaan pun dia percayakan pada Arvin, tapi sekarang rasa tidak suka itu hilang berganti dengan rasa cinta, Gus Alzam tersenyum mengingat hadist nabi yang diriwayatkan oleh abu Hurairah R A.

احبب حبيبك هوناما، عسى ان يكون بغيضك يوماما وابغض بغيضك هونا ما، عسى ان يكون حبيبك يوماما

Artinya:" Cintailah orang yang kamu cintai sekadarnya. Bisa jadi orang yang sekarang kamu cintai suatu hari nanti harus kamu benci. Dan bencilah orang yang kamu benci sekadarnya, bisa jadi di satu hari nanti dia menjadi orang yang harus kamu cintai.” [HR. At-Tirmidzi no.1997 dan dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 178]

Kita tidak bisa berlebihan dalam mencintai atau membenci karena bisa saja itu terbalik, berpasrah pada Allah dzat yang maha membolak-balikkan hati,cintai pasangan kita dengan sepenuh hati tapi jangan sampai melampaui rasa cinta kita pada Allah.

"Ana Uhibbuka Fillah"

************

Queena membolak balikkan badannya ke kanan ke kiri dirinya tidak bisa tidur ,terus memikirkan pernikahannya.

"Ya ampun, kenapa gue gak bisa tidur sih."

"Bagaimana dengan hidupku kalau benar benar menikah dengan Gus Alzam, dia agamis Sangat takut dengan dosa lah gue, ilfil gak ya kalau dia tahu gue ini mafia."

"apa gue bubarkan aja ya Black Diamond, tapi gue kan enggak melakukan kejahatan, gue hanya akan membunuh orang yang mengusik ketenangan gue."

"Apa gue kabur aja ya biar gak usah nikah?"

"Tapi itukan emang kemauan gue, nanti kalau di ambil si J***** gat*l gimana Akh,,,"

"Bisa botak gue, eh,, jangan botak dong entar gue gak cantik lagi dong."Queena terus berbicara sendiri.

Queena kembali merebahkan tubuhnya, memejamkan matanya.

*********

Tuan Fredy meneteskan air matanya memandang Foto mendiang istrinya," putri kita sudah besar, sebentar lagi akan menikah, princess yang manja akan meninggalkan Daddynya."

"Sayang,, dia begitu mirip denganmu, senyumannya, semuanya hanya sifatnya saja menurun dariku, dia akan menikah dengan lelaki yang tepat, dalam keluarga itu dia mendapatkan apa yang tidak pernah dia dapatkan dalam keluarga ini,hiks,," Tuan Fredy mengusap foto mendiang istrinya.

"Kasih sayang seorang ibu," lanjut Tuan Fredy.

Tangisannya sudah tidak terbendung, dia teringat bagaimana dulu dia dan istrinya begitu menantikan kelahiran putrinya.

Malam itu tuan Fredy habiskan dengan bercerita tentang Putrinya dengan Foto mendiang Nyonya Angela Mommy Malvin dan Quenna.

_

_

_

TBC

Jangan lupa tinggalkan jejak 😘😘😘