KESEMPATAN KE2 TELAH TIBA!!
Roselyn, 26tahun. Dia hanyalah anak panti yang merangkak sukses selangkah demi selangkah, harus mati menyedihkan karena ulah suami dan sahabat baiknya..
Kekayaan dan kerja kerasnya selama ini direnggut, bahkan ia tak diberi kesempatan untuk memiliki keturunan..
Saat ia terbangun, ia kembali saat usianya 21 tahun, dimana semua bencana masih belum terjadi..
Kali ini ia bertekad! Bukan hanya memmbalas dendam kepada sahabat dan suaminya, Ia juga akan menyelamatkan orang - orang tercinta bahkan ia akan mencari kekuarga kandungnya!!
~ Kheh.. Mario, Jessica. AKU KEMBALI!! TUNGGU SAJA.. !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bubun ntib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33
“APA!! JADI kalian bahkan tidak bisa mengakses halaman keuangan? Lalu kenapa Rose bilang jika KAS Perusahaan kosong!!”
TUT TUT TUT
Tanpa menunggu jawaban dari D, Jessica segera menutup sambungan teleponnya. Nafasnya tidak beraturan dan amarah jelas menguasainya saat ini.
“Jika apa yang dikatakan D adalah kebenaran, lalu bagaimana dengan ucapan Rose? Tidak mungkin Si Idiot itu berani membohongiku,” Jessica menggigiti kukunya karena sudah kebiasaan dirinya ketika ia berada dalam masa panik dan emosi.
TILILIT
CKLEK
Perhatian Jessica langsung teralihkan dengan suara pintu Apartemen yang terbuka dan langsung menampilkan sosok tegap Mario yang tampak kelelahan.
Setelah pulang dari mengantarkan Jessica ke tempat Rose, Mario memang melanjutkan pekerjaannya di perusahaan milik keluarganya.
“Sayang, kamu sudah pulang?” semarah – marahnya Jessica, ia tetap saja berlari lalu melemparkan dirinya ke dalam pelukan Mario.
Mario tersenyum kecut melihat tingkah Jessica yang selalu bersemangat saat menyambut kepulangannya, yang sayangnya ia juga tahu jika wanita ini pasti akan mengeluhkan sesuatu terhadapnya.
“Ya, sebentar aku mandi dulu, aku juga sudah membeli makanan saat pulang tadi,” Mario segera melepaskan pelukan Jessica dan berjalan menuju ke Kamar mereka berdua.
Ya, tentu saja selama Jessica tinggal disitu, ia akan 1 ruangan dengan Mario!
Jessica tentu saja mengangguk patuh. Ia juga tidak menganggur, ia segera mengambil makanan yang disebutkan oleh Mario dan segera menyiapkan untuk makan mereka berdua. Jika dilihat dengan benar, sebenarnya kehidupan dua orang ini layaknya suami istri pada umumnya.
Bedanya Mario memang hanya memiliki Jessica dikehidupannya meskipun ia sempat tertarik dengan penampilan Rose yang baru. Sementara Jessica, Haaaaahhh sudah bak mengganti baju setiap hari saja ia dalam berganti Pria.
Hampir 1 jam semenjak Mario pulang, dan kini mereka berdua sudah menyelesaikan makan malam. Jessica sedang asyik berbaring dipaha Mario sementara Mario masih melihat laporan pekerjaan dari laptop miliknya.
“Bagaimana hasil kunjunganmu tadi?” tanya Mario begitu ia selesai dengan pekerjaannya.
Seperti diingatkan tentang kelemahannya, Jessica tiba – tiba bangkit dengan wajah yang memerah karena marah. Gerakannya yang tiba – tiba tentu saja membuat Mario terkejut setengah Mati.
“Ada apa denganmu?” ucap Mario dengan kesal, tangannya tampak berada di dadanya, tengah meredam detak jantungnya yang sedang dugem karena terkejut akibat gerakan spontan Jessica.
“Haaah, aku sangat kesal, awalnya aku sempat melupakan hal ini, tetapi kamu malah mengingatnya,” dengan wajah cemberut, Jessica menjawab nada kesal dari Mario.
“Ada apa? Kenapa kamu begitu marah?” nada Mario sudah tidak sekesal tadi. Tangannya terulur untuk membantu Jessica kembali duduk. Mario bahkan melingkarkan pelukannya di pinggang Jessica.
“Begini keadaannya ....”
Dengan singkat padat dan menambahkan sedikit bumbu – bumbu terutama ketika menyebutkan nominal uang yang diberikan ke Rose, Jessica berhasil menyelesaikan ceritanya. Termasuk mengenai uang kas perusahaan yang diceritakan oleh Rose dan pernyataan D yang berbeda.
“Sayang, katakan padaku. Menurutmu siapa yang benar dan siapa yang salah?” tanya Jessica dengan menggebu – gebu.
Mario sedikit mengerutkan keningnya dan nampak sedang berpikir keras sebelum ia bisa menjawab pertanyaan Jessica.
“Bukankah kamu bilang jika Rose selama ini hanyalah gadis pemalu dan polos? Dia bahkan mempercayakan urusan perusahaan kepadamu bukan?” tanya Mario dengan wajah yang serius. Jessica mengangguk bagaikan ayam mematuk nasi, setuju dengan apa yang diucapkan oleh Mario.
“Lalu bagaimana ia tahu tentang adanya pengurangan uang kas? Bukankah baru 2 bulan yang lalu kamu mengecek perusahaan?” tanya Mario lagi.
Jessica terasa tercerahkan setelah mendengar pertanyaan Mario. Ia juga segera teringat fakta ini. 2 bulan yang lalu, Rose tentu saja masih sama menjadi Rose yang polos dan pemalu, tetapi hanya dalam waktu sesingkat ini dia berubah menjadi orang yang hampir tidak ia kenal.
Jessica kembali mengingat kejadian saat teman – temannya didepak dari perusahaan, mencoba mengingat kembali apa yang salah saat situasi tersebut.
‘.... Kami melihat Gendhis mendekati Rose...’
‘ ...Keduanya terlihat dekat, bahkan Rose tertawa bersama Gendhis,’
“ GENDHIIISSSSSS...! ya itu pasti si Ja*lang itu yang sudah memberitahu Rose dan bahkan memanipulasi kas perusahaan!” pekik Jessica dengan semangat. Wajahnya penuh dengan kemurkaan karena ia kembali mengingat jika Gendhis agi yang berusaha untuk menghalangi rencananya lagi dan lagi.
“Gendhis? Aku ingat jika wanita ini yang melihat kita bersama, bukan? Sepertinya kamu pernah bilang jika Rose dan dia tidak pernah dekat? Lalu kenapa kamu mengatakan jika ini adalah ulahnya?” kening Mario berkerut karena bingung.
“Ya, memang benar mereka berdua dulu sempat tidak akrab karena aku berhasil menghasut Rose, tetapi aku tidak tahu mantra apa yang dibisikkan oleh J*lang itu!” kesal Jessica.
“Lalu, apa yang akan kita lakukan? Bukankah rencana kita akan semakin lama untuk bisa dilakukan?” tanya Mario. Dia sudah kebingungan karena perusahaan kosmetik miliknya juga tengah diujung telur. Tidak adanya pembaruan dalam produknya menyebabkan posisi perusahaan semakin terpuruk.
Mario jelas sangat menginginkan formula milik ROSE_V yang selalu meluncurkan produk – produk baru dan inovatif secara bertahap selang 6 bulan sekali. Dan produk – produk milik mereka terbukti laku keras di pasaran.
Jessica langsung meraih tas tangan yang sedari sore tadi tergeletak di meja. Ia menarik sebuah map dan memberikan kepada Mario dengan mata yang berbinar
Mario segera mengambil dna membacanya, matanya membelalak sebelum berubah menjadi binaran bahagia. Mario meraih Jessica kedalam pelukannya dan menciumi wajah dan bibirnya dengan ganas.
“Waah, terima kasih sayang. Bukankah ini adalah formula mereka yang rencananya akan di luncurkan 3 bulan lagi?” ucap Mario dengan sukacita sementara Jessica merasa bangga didalam pelukan Mario.
‘Jadi kenapa jika kamu sukses, Rossie. Pria yang kamu damba nyatanya lebih memilih berada dipelukanku,’ gumam Jessica angkuh. Rose yang tengah berkutat dengan Desain seketika merinding dan bersin~
“Hmm, ini memang formula itu. Untungnya aku sudah mengambilnya sejak 2 bulan lalu, tetapi aku lupa memberikannya kepadamu. Jangan marah, hm?” ucap Jessica sambil menjulurkan lidah dan bertingkah genit.
“Tidak, aku tidak akan marah. Tenang saja, uang yang kamu keluarkan untuk Rose hari ini akan aku ganti. Gunakan untuk bersenang – senang,” Mario sedang dalam suasana hati yang baik, dia tentu saja tidak akan pelit kepada Jessica.
Mata Jessica berbinar, ia segera bersukacita kembali seolah masalah dengan Rose sama sekali tidak terjadi.
“Lalu bagaimana kita menghadapi Gendhis?” tanya Mario setelah ia puas bereuforia dengan formula di tangannya.
“Tenang saja, aku sudah memikirkan bagaimana aku harus berhadapan dengan wanita J*lang dan malang itu. Aku tentu tidak akan membiarkan dia terus – terusan menghalangi rencana kita,” mata Jessica berkilat kejam saat ia memikirkan apa yang akan ia rencanakan untuk Gendhis.