NovelToon NovelToon
Kulepas Kau Dengan Bismillah

Kulepas Kau Dengan Bismillah

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Janda / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Paksa
Popularitas:16.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: D'wie

Ariana tak sengaja membaca catatan hati suaminya di laptopnya. Dari catatan itu, Ariana baru tahu kalau sebenarnya suaminya tidak pernah mencintai dirinya. Sebaliknya, ia masih mencintai cinta pertamanya.

Awalnya Ariana merasa dikhianati, tapi saat ia tahu kalau dirinya lah orang ketiga dalam hubungan suaminya dengan cinta pertamanya, membuat Ariana sadar dan bertekad melepaskan suaminya. Untuk apa juga bertahan bila cinta suaminya tak pernah ada untuknya.

Lantas, bagaimana kehidupan Ariana setelah melepaskan suaminya?

Dan akankah suaminya bahagia setelah Ariana benar-benar melepaskannya sesuai harapannya selama ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Firasat seorang ibu

"Maaf, Anda ... " Samudera yang tadinya hendak menangis pun menoleh. Matanya terbelalak saat melihat Arkandra.

"Anda ... Dokter Arkan kan?" tanya Samudera saat melihat keberadaan Arkandra. Tadi karena terlalu fokus dengan Ariana, Samudera sampai tidak menyadari ada orang lain di sana. Setelah sadar, Samudera pun menoleh dan matanya terbelalak saat melihat dokter senior yang pernah dijumpainya bertahun-tahun yang lalu.

Saat itu Arkandra sedang bertugas mengisi seminar di universitas tempat Samudera menimba ilmu. Tepatnya khusus di fakultas kedokteran. Samudera sangat mengagumi sosok Arkandra. Meskipun terkenal dengan dokter dingin, tapi dengan tangan dinginnya pula ia berhasil menyelamatkan banyak nyawa.

Bertahun-tahun kemudian, lagi-lagi Samudera di pertemukan dengan Arkandra. Saat itu sedang diadakan simposium di Jimbaran, Bali. Jadi Samudera ikut memboyong anak-anak dan istrinya ke sana untuk sekalian berlibur. Samudera tidak sengaja dipertemukan dengan Arkandra yang juga sedang berlibur dengan anak-anak dan istrinya. Bahkan mereka juga menginap di hotel yang sama.

Samudera yang sejak lama mengagumi sosok Arkandra pun menghampiri sambil memperkenalkan anak dan istrinya. Arkandra dan istrinya menyambut Samudera dan istrinya dengan ramah. Bahkan anak laki-laki Arkandra yang saat itu sudah remaja tampak suka sekali mengusili Ariana yang saat itu baru berusia 10 tahun. Dan itu adalah pertemuan terakhir mereka sebelum kembali di pertemukan di rumah sakit ini.

"Benar. Anda ... " Arkandra tidak begitu mengingat siapa Samudera. Pertemuan mereka sudah berlalu terjadi belasan tahun yang lalu jadi sangat wajar Arkandra lupa. Terlebih Arkandra hanya sekedar berkenalan biasa saja.

Samudera melebarkan senyumnya. Ia segera mengusap kasar bulir bening yang sempat meluncur dari pelupuk matanya.

"Saya Samudera, Dok. Kita pernah bertemu di Jimbaran, Bali sekitar 17 tahun yang lalu."

Arkandra mengerjapkan matanya. Dahinya sedikit berkerut, berusaha untuk mengingat.

"Mas, kayaknya ini dokter yang bawa keluarganya berkenalan sama kita waktu kita liburan di Jimbaran itu lho. Yang bawa anak kecil perempuan sama balita itu kan?" sergah Azura yang memang lebih dulu mengingatnya.

"Ah, Anda benar, Bu. Senang sekali, Anda masih mengingatnya."

"Ah, iya, iya, saya ingat. Senang bertemu dengan Anda lagi." Arkandra mengulurkan tangannya. Mereka pun bersalaman.

"Tunggu, apa gadis cantik ini anak perempuanmu waktu itu?" terka Azura yang langsung diangguki Samudera.

"Anda benar, Bu. Dia Ariana, putri sulung kami."

"Ya Allah, aku nggak nyangka lho, Mas, kita malah dipertemukan lagi dalam kondisi seperti ini. Sebelumnya, aku sebagai ibu Athariq benar-benar memohon maaf atas kecerobohan putra saya sehingga mengakibatkan putri Anda mengalami kecelakaan seperti ini," tukas Azura penuh sesal.

Samudera menghela nafas panjang. Ia tadi sudah mendengar penjelasan dari perawat yang sempat mencari informasi mengenai alasan kecelakaan yang terjadi pada Ariana. Menurut hasil analisanya, hal ini tidak murni karena kesalahan si penabrak. Tapi memang karena kondisi kesehatan Ariana yang sedang tidak bagus. Samudera kesal sekali. Mengapa Danang tidak tahu kalau kondisi istrinya sedang tidak baik-baik saja. Bahkan ia dibiarkan saja pergi bekerja seorang diri. Beruntung kecelakaan itu tidak berakibat fatal. Kalau fatal, Samudera pastikan takkan pernah memaafkan menantunya itu.

"Saya juga, Dok. Saya sebagai ayah Athariq meminta maaf yang sebesar-besarnya atas kelalaian putra saya."

"Dok, saya Athariq. Saya lah yang lebih pantas meminta maaf. Karena kelalaian saya, putri Anda mengalami kecelakaan ini. Saya benar-benar meminta maaf."

Samudera tersenyum lalu menepuk pundak. Ia salut dengan keluarga Arkandra yang mana mampu mendidik anaknya sehingga mau mengakui kesalahan yang padahal bukan murni kesalahannya.

"Tidak perlu meminta maaf sampai segitunya. Saya sadar, ini bukan murni kesalahanmu. Memang kondisi kesehatan Ana sedang kurang bagus, tapi dia justru memaksakan diri untuk tetap bekerja."

Terdengar helaan nafas berat dari bibir Samudera.

"Padahal dia juga dokter, tapi dia malah lalai dengan kesehatannya sendiri."

Suara Samudera terdengar getir. Entah mengapa, ia merasa putrinya sedang tidak baik-baik saja. Sama seperti cerita istrinya tempo hari. Tatiana pun merasakan kalau Ariana sedang tidak baik-baik saja. Hanya saja saat itu Samudera tidak begitu memikirkannya. Pikirnya mungkin itu karena masalah pekerjaan. Kalaupun ada masalah dengan Danang, mungkin hanya permasalahan biasa. Bukankah yang namanya rumah tangga wajar bila ada masalah. Namun bila masalah terus berlarut, barulah itu tidak wajar.

"Jadi putri Anda pun seorang dokter?"

"Benar. Tapi bukan di rumah sakit ini."

"Wah, anak Anda benar-benar gadis yang mengagumkan. Sudah cantik, berprofesi seorang dokter juga. Saya juga yakin, dia gadis yang baik. Pasti banyak jadi incaran para laki-laki," puji Azura membuat Samudera terkekeh.

"Tapi dia sudah tidak gadis lagi, Bu," jawab Samudera tersenyum simpul.

"Hah, maksudnya?"

"Sayangnya mau banyak laki-laki yang incerin pun sudah nggak berguna, soalnya anak saya sudah menikah. Dan suaminya juga dokter di rumah sakit ini," jelas Samudera membuat Azura seketika terdiam dengan tatapan rumit.

Bukan hanya Azura, tapi juga Athariq. Laki-laki itu melirik Ariana yang masih terpejam dengan tatapan tak kalah rumit.

...***...

Krieet ...

Pintu terbuka, tak lama Danang masuk dengan raut wajah khawatir.

"Ayah ... bagaimana keadaan Ana?" tanyanya cemas. Ia benar-benar tidak tahu kalau Ariana mengalami kecelakaan. Ia tahu setelah Samudera menghubunginya.

Danang melirik Ariana yang sedang tertidur pulas. Ariana sebenarnya tadi sudah bangun, tapi saat ini ia sudah kembali tertidur setelah makan dan meminum obat.

Tampak Tatiana sedang menatap sedih keadaan sang putri sambil menggenggam tangannya.

"Kau ini sebagai seorang suami bagaimana? Bagaimana kau membiarkan Ariana tetap bekerja dalam keadaan sakit? Bahkan kau juga membiarkannya pergi dengan menyetir seorang diri. Untung saja kecelakaan ini tidak berakibat fatal, kalau tidak ... " desis Samudera. Ingin rasanya ia membentak Danang, tapi ia tidak mau justru mengganggu istirahat putrinya.

"Maafkan Danang, Ayah, Ibu." Danang hanya bisa mengatakan itu. Ia tidak mau membela diri sebab ia sadari dirinya memang salah.

Samudera mendengus kesal. Namun ia tidak bisa terlalu ikut campur urusan anaknya. Ia hanya bisa berdoa agar anaknya baik-baik saja. Baik kesehatannya maupun hubungannya dengan suaminya.

"Sudah. Jaga Ana baik-baik. Ayah dan ibu mau pulang dulu. Mungkin nanti malam Giandra akan kemari menemanimu menjaga Ana," tukas Samudera dingin.

"Baik, Yah."

"Titip putri ibu ya, Nang."

Padahal memang sudah menjadi kewajiban Danang menjaga istrinya, tapi entah mengapa yang terucap dari bibir Tatiana justru kalimat itu. Sebagai seorang perempuan, entah mengapa, ia bisa melihat ada sesuatu diantara keduanya. Terlebih, dulu ia pun pernah merasakan momen seperti ini. Tatiana seakan memiliki firasat yang kurang baik.

Tatiana menghela nafas sambil menggigit bibirnya.

'Tidak. Tidak mungkin putriku mengalami hal yang sama seperti yang aku alami dulu. Ya Allah, tolong jaga dan lindungi putriku,' batin Tatiana.

Setelah sepasang suami istri itu berlalu, Danang pun segera duduk di samping Ariana. Ia menghela nafas panjang. Danang merasa bersalah. Ia benar-benar tidak peka dengan keadaan istrinya sendiri.

"Maafkan aku, Na. Aku benar-benar menyesal."

Pukul 3 sore, akhirnya Ariana terbangun dari tidurnya. Danang yang melihat Ariana membuka mata pun tersenyum.

"Ana? Kau sudah bangun. Kau butuh sesuatu?"

Ariana melirik Danang dan menatapnya datar. Kemudian ia menggeleng.

"Tidak. Terima kasih," ucapnya singkat.

Danang yang merasa bersalah pun menghela nafasnya, "Ana, maafkan aku. Seharusnya aku melarang mu bekerja tadi dan memeriksa kesehatanmu. Maafkan atas ketidakpekaan ku ini. Semua salahku. Sekali lagi maafkan aku," ucapnya penuh sesal.

Seharusnya Ariana senang mendengar permintaan maaf Danang, tapi entah mengapa Ariana merasa semuanya seperti tidak berarti apa-apa. Hampa dan hambar. Ini yang Ariana rasakan saat ini.

"Na ... kau masih marah padaku?" ucapnya lagi saat Ariana hanya diam.

"Tidak. Sudahlah. Aku lelah. Aku ingin istirahat. Jangan banyak bicara lagi."

Degh ...

Entah mengapa mendapatkan respon yang begitu dingin dari istrinya membuat Danang merasa tak nyaman.

...***...

Hai Kak, othor mau promoin cerita teman othor sesama penulis nih kak. Siapa tahu butuh bacaan baru anteng-anteng nungguin cerita othor update. 😄

Silahkan mampir! Jangan lupa like and komennya ya!!! 🥰🥰🥰

...Happy reading 🥰🥰🥰...

1
🌹Erna 2 🌹
apakah Ricka gak bisa diselamatkan yaa
🌹Erna 2 🌹
mungkin Ricka kangen dgn ibu Maena yaa
🌹Erna 2 🌹
mungkin kah Ricka keguguran yaa..
Soale kan kandungan nya emang udah lemah ditambah pula,sekarang makin stress gitu ngadepin mantannya Wira
🌹Erna 2 🌹
nah loh... Ibu Maena jadi sakit kan...
🌹Erna 2 🌹
bersedia lah Ricka, jangan sampai nasib anakmu macam dirimu kelak
Muhammad Zaki
jodoh om mario jangan-jangan nih
Muhammad Zaki
giandra ini ce apa co sih?
Muhammad Zaki
hmmm, jangan-jangan adeknya jg suka ariq nih
Muhammad Zaki
pasti Krn takut jabatannya diturunkan sama ayahnya itu, makanya pura-pura baik
Ayii Endah
Luar biasa
Apis
bagus thor ceritanya aku suka
Aseyrah Butik
Luar biasa
eneng Heryani
ada ya manusia seperti itu 🤔
bukannya berpikir dari kesalahan
eneng Heryani
pasien berlebihan juga 😂
eneng Heryani
hello mas Danang siapapun manusianya dan secinta apapun dia
kalou hatinya tersakiti cinta akan memudar & yg ada hanya kebencian...
eneng Heryani
mantap lah adik sang pembela tanpa banyak bicara
eneng Heryani
dua manusia yg tak punya pikiran 😂
eneng Heryani
ariq datang
eneng Heryani
jangan sampai terbuai lagi
eneng Heryani
sebelum ini ada judulnya Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!