Niat baik salsa untuk membantu sang bos yang sedang hangover ternyata membawa petaka untuknya. bagaimana tidak, malam ini kesuciannya di rengut oleh Azka Aditama dengan paksa.
sementara Azka sendiri bingung, sudah hampir tiga puluh tahun dia tahu dirinya impoten, tapi malam ini, kamar apartemennya menjadi saksi bisu,bagaimana keperkasaan alatnya saat menggagahi gadis di bawah kungkungannya.
Azka-Salsa here
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluBerkarya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
deddy tahu semuanya!
Azka mengikuti Deddy Raka menuju ruang kerja. dia mengetok pintu lebih dulu, setelahnya barulah dia masuk saat sudah di persilahkan oleh deddynya.
tatapan tajam dari pemilik ruangan menyambut pria tampan itu, Azka meneguk ludahnya kasar, jika sudah seperti ini, besar kemungkinan ayahnya memang sudah tahu.
"duduk!!" suara itu terdengar datar dan dingin. jika tadi di depan istrinya, dia masih berujar lembut lain halnya dengan sekarang, aura intimidasi dari pria itu mendominasi.
Azka mendudukkan bokongnya di hadapan kursi sang ayah, walau dia sudah berusaha bersikap biasa saja, tapi jauh di dalam lubuk hatinya dia masih takut dengan sorot tajam itu.
"tidak ada yang mau kamu jelasin pada deddy, Azka Aditama?" ujar pria paruh baya itu, dia lebih dulu minta penjelasan, walau sudah mengetahui semuanya.
"aku rasa Azka tidak perlu menjelaskan lagi karena deddy pasti sudah tahu!" jawab Azka berusaha mengimbangi kalimat tegas ayahnya.
pria paruh baya itu mengangguk perlahan, tangannya mengetuk meja.
"ayah tahu semuanya, bahkan ayah tahu apa yang sudah kamu sembunyikan selama ini!" tanpa perlu menjelaskan detailnya, Azka sudah mengerti kemana arah pembicaraan sang deddy. dia sedikit syok, dia pikir hanya mereka bertiga yang tahu.
"si-siapa yang memberitahu deddy?" sedikit malu tapi rasa gugup lebih dominan. Azka bertanya pelan, sementara sang Deddy hanya meliriknya sekilas.
"itu tidak penting, tapi lihat dulu ini!" tidak hanya satu kejutan, Azka bertubi tubi di berikan sesuatu yang kembali membuatnya syok.
"sudah dari dulu mommy-mu katakan, jauhi gadis itu, dia tidak sebaik yang kamu pikirkan!!" suara tegas itu menggema, untung saja ruang kerja itu kedap suara jadi kecil kemungkinan untuk bisa di dengar oleh orang di luar.
"aku memang akan menjauhinya deddy!" jawab Azka datar sembari mengepal tangannya kuat.
.
.
se- ngebet itu ingin dia nikahi dan di tiduri, hingga Alia merencanakan hal licik seperti ini. Azka belum beralih dari rekaman cctv yang tadi di berikan sang deddy padanya. dua manusia beda generasi itu masih betah bersua di ruang kerja.
tidak hanya itu, deddy Raka bahkan mengirim vidio syur Alia, yang di dapatkan oleh asistennya. walau selama ini tidak terlihat ikut campur, ternyata pria paruh baya itu bergerak diam diam, memantau kehidupan putranya. cukup lama dia pantau, sampai satu tahun terkahir ini dia baru mendapati sebuah fakta yang membuatnya kaget dan syok.
Alasan putranya tidak kunjung menikah, deddy Raka menjadi merasa bersalah saat selama ini dia turut menanyakan tentang kapan nikah pada putranya itu.
"deddy tidak memberitahu mommy kan?" tanya Azka harap harap cemas. pria itu menggeleng, membuat Azka menghembus nafas lega.
"terus,, deddy juga tahu masalah kamu dengan sekertarismu itu,, jadi alatmu masih berfungsi?" tanya deddy Raka mulai frontal. mendapati pertanyaan itu, Azka jadi malu sendiri.
"hmm, aku juga kaget ded.." jawabnya dengan sedikit berbisik. pria itu tertawa bahak, puas sekali rasanya melihat wajah Azka yang seperti malu malu begitu. di mata pria itu, Azka masih anak kecil yang dulu dia gendong kemanapun.
"jadi??"
"aku sedang berusaha dedd, salsa sepertinya tidak mau aku tanggung jawab!" Azka berujar dengan wajah mulai sendu.
"halah, tentu saja dia enggak mau,, orang kamu masih berstatus pacar orang,, cepat putusin si Alia, baru ngejar Salsa!"
"iya,, besok aku selesaikan hubungan kami,, oh iya ded, untuk Dion biar aku yang urus!" setelah mengatakan itu, Azka pamit ke kamar. sedikit lega karena sudah berbicara dari hati ke hati dengan sang ayah, beban dalam hati Azka sedikit menghilang, walau tidak sepenuhnya.
di dalam kamar, pria itu menyusun rencana untuk hari esok. tentang Alia juga tentang Dion. baru setelahnya dia harus makin gencar untuk mendapati hati Salsa.
usai berpikir tentang rencana esok hari, Azka membawa tubuhnya tidur..
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...