NovelToon NovelToon
The Broken Ring

The Broken Ring

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Angst
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Tiwie Sizo

Di ulang tahun pernikahannya yang kedua, Lalita baru mengetahui kenyataan menyakitkan jika suaminya selama ini tidak pernah mencintainya, melainkan mencintai sang kakak, Larisa. Pernikahan yang selama ini dia anggap sempurna, ternyata hanya dia saja yang merasa bahagia di dalamnya, sedangkan suaminya tidak sama sekali. Cincin pernikahan yang yang disematkan lelaki itu padanya dua tahun yang lalu, ternyata sejak awal hanya sebuah cincin yang rusak yang tak memiliki arti dan kesakralan sedikit pun.
Apa alasan suami Lalita menikahi dirinya, padahal yang dicintainya adalah Larisa? Lalu akankah Laita mempertahankan rumah tangganya setelah tahu semua kebenarannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiwie Sizo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak Lagi Memiliki Kesempatan

Lalita akhirnya mengajak Erick ke sebuah kafe yang berada tak jauh dari hotel tempatnya menginap. Meski enggan berbicara dengan Erick lagi karena merasa tak ada yang mesti dibicarakan, tapi kali ini dia memilih untuk mengalah dan mendengarkan Erick bicara untuk yang terakhir kalinya.

"Mau bicara apa?" tanya Lalita setelah menyesap jus jeruk di hadapannya.

Sejak tadi, Erick tampak belum juga mengeluarkan suara, padahal sebelumnya lelaki itu mengatakan hendak berbicara dari hati ke hati dengan Lalita.

Erick sedikit menghela napasnya. Jelas sekali jika dia merasa gugup dan kesulitan untuk memulai pembicaraan.

"Sebenarnya apa yang mau kamu bicarakan, Erick? Kenapa kamu kelihatan gugup sekali begitu?" tanya Lalita lagi sembari mengerutkan keningnya.

"Aku sudah menyerahkan surat pengunduran diri pagi ini. Aku resign dari hotel papamu," ujar Erick kemudian.

"Lalu?" Lalita masih memperlihatkan raut wajah tak mengerti.

Erick mendongakkan wajahnya. Dia agak tak menyangka saat melihat Lalita tak menunjukkan ekspresi terkejut sedikitpun saat dirinya mengatakan telah mengundurkan diri dari hotel milik Arfan, mengingat selama ini Lalita adalah orang yang paling mendukung karirnya di sana.

"Aku akan memulai hidup baru tanpa bayang-bayang papamu lagi. Aku akan membangun usahaku sendiri." Erick kembali memberitahu.

Lailta tertegun sejenak. Dia berusaha meraba kemana arah pembicaraan Erick kali ini.

"Baguslah. Kita semua memang perlu memulai kehidupan baru yang lebih nyaman," ujar Lalita akhirnya menanggapi.

Lagi-lagi Erick seperti memperlihatkan ekspresi tak menyangka. Dia bahkan terlihat sedikit bingung serta ragu untuk melanjutkan pembicaraan.

"Apa hanya ini yang mau kamu katakan padaku, Erick?" tanya Lalita setelah Erick tak juga mengatakan apapun lagi.

"Kalau memang tidak ada yang mau kamu bicarakan lagi, aku permisi dulu. Sampai ketemu lagi di persidangan kita selanjutnya." Lalita menambahkan sembari bangkit dari duduknya.

"Jangan pergi dulu, Lita. Masih ada yang mau aku katakan," seru Erick sembari menahan lengan Lalita.

Lalita urung melangkah dan menatap ke arah lengannya yang dicekal Erick.

"Maaf," gumam Erick sembari cepat-cepat melepaskan cekalan tangannya. "Kumohon, duduklah dulu. Aku belum mengatakan yang sebenarnya ingin aku katakan."

Mau tak mau Lalita pun kembali duduk. Tatapan matanya kini beralih ke arah Erick.

Erick sendiri juga kembali duduk di kursinya. Lelaki itu tampak terkesiap melihat sorot mata Lalita yang kini terlihat amat sangat berbeda. Tak ada lagi binar mata memuja dan penuh cinta seperti yang selama ini Erick lihat setiap kali Lalita menatap ke arahnya. Dingin dan tak bersahabat. Itulah aura yang dikeluarkan Lalita yang Erick rasakan saat ini.

"Beri aku kesempatan sekali lagi, Lita." Erick akhirnya memberanikan diri mengatakan apa yang ingin dia katakan sejak tadi.

Sekali lagi, Lalita mengerutkan keningnya dan menatap tak mengerti ke arah lelaki yang akan segera menjadi mantan suaminya itu.

"Aku tahu, selama ini aku tidak pernah menjadi suami yang baik untukmu. Aku tak ubah seperti benalu yang bisa hidup dengan menempel pada papamu. Tapi kali ini, aku akan berusaha berdiri dengan kedua kakiku sendiri. Meski mungkin aku tidak bisa meraih pencapaian seperti yang diberikan oleh papamu, tapi setidaknya aku akan berusaha menjadi lelaki yang lebih bertanggung jawab. Tolong beri aku kesempatan untuk membuktikan ucapanku saat ini. Aku janji akan memperbaiki semuanya, Lita," ujar Erick lagi dengan nada memohon.

Lailta tertegun. Seumur hidupnya, tak pernah dia membayangkan Erick akan berbicara dengan begitu lembut padanya sembari memperlihatkan raut wajah sendu, seolah lelaki itu teramat sangat takut kehilangan dirinya.

"Lita, kita mulai semuanya dari awal lagi, ya." Kali ini Erick bahkan meraih tangan Lalita dan menggenggam erat jemarinya.

Dapat Lalita rasakan hangat tangan Erick menggenggam jemarinya. Hal kecil yang dulu sangat dia harapkan, tapi tak pernah dia dapatkan. Senyum pahit nan miris pun tanpa sadar tersungging di bibir perempuan muda itu. Dia merasa lucu sendiri dengan apa yang Erick lakukan padanya saat ini.

"Ada beberapa hal yang kamu salah memahami, Erick," ujar Lalita kemudian sembari menarik tangannya hingga jemarinya terlepas dari genggaman Erick.

"Pertama, aku tidak pernah menganggapmu sebagai benalu, entah dulu maupun sekarang. Kedua, aku bukannya mengajukan gugatan cerai ke pengadilan untuk merajuk atau mencari perhatianmu, tapi itu memang keputusan yang kuambil setelah memikirkannya matang-matang. Dan terakhir, aku tidak tertarik mengulang kisah dari awal bersama seseorang yang cinta mati pada perempuan lain." Lalita berujar tenang, namun terlihat penuh dengan keyakinan.

"Selama ini, aku memang sangat mencintaimu, Erick. Aku bahkan tidak mempermasalahkan sikapmu padaku. Tapi tentu itu dulu, sebelum aku tahu kalau di hatimu ada perempuan lain, yang parahnya itu adalah kakakku sendiri. Mungkin di luar sana banyak perempuan yang rela menderita demi untuk bertahan dengan lelaki yang dicintainya, meski dia tahu kalau lelaki itu tidak mencintainya sama sekali. Tapi jelas aku tidak termasuk ke dalam golongan perempuan yang seperti itu. Aku tidak mau mati sengsara karena cinta. Siapa lagi yang akan menghargai diriku, jika bukan aku sendiri. Jadi, aku sarankan lebih baik sekarang kamu tidak lagi datang menemuiku hanya untuk sekedar mengatakan hal tak berguna seperti tadi." Lalita kembali menambahkan.

Kali ini Erick yang dibuat terperangah dengan setiap kata-kata yang diucapkan oleh Lalita.

"Lita, aku tahu saat ini kamu marah dan kecewa. Aku juga tidak akan meminta kamu memaafkanku. Tapi apakah pernikahan kita mesti berakhir seperti ini? Pernikahan itu sakral, Lita. Tidak bisa asal diakhiri begitu saja hanya karena tidak diinginkan lagi," ujar Erick menanggapi.

Sontak saja Lalita tertawa mendengar itu.

"Harusnya ucapanmu itu kamu tujukan pada dirimu sendiri, Erick. Aku yakin, kamu masih ingat apa saja yang kamu ucapkan pada Kak Risa di malam ulang tahun pernikahan kita. Bukannya kamu yang begitu berhasrat untuk menceraikanku? Bukannya kamu sendiri yang bilang kalau kamu sudah tidak sanggup lagi menjalani rumah tangga denganku? Kamu juga bilang kalau pernikahan kita itu pernikahan terkutuk. Iya, kan?" Lalita berseru dengan agak emosional.

"Satu hal yang benar-benar tidak bisa aku lupakan, Erick. Kamu bahkan mengatakan pada Kak Risa jika setiap kamu menyentuhku, kamu bahkan membayangkan kalau aku adalah dia ...," ujar Lalita lagi dengan suara yang agak bergetar.

Erick terkesiap. Tentu saja dia ingat pada setiap ucapan yang keluar dari mulutnya saat itu. Tentu saja tak ada yang bisa dia katakan untuk membela diri karena semua ucapannya tersebut memanglah kejam.

"Cukup sampai di sini saja, Erick. Aku harap, setelah ini kamu tidak lagi mempersulit jalannya persidangan. Bukan hanya kamu yang ingin bebas, aku pun sama. Mari kita jalani kehidupan masing-masing tanpa saling memberatkan."

Lalita pun kembali bangkit dari duduknya, dan kali ini Erick tak berusaha mencegahnya seperti tadi.

"Dibandingkan terus mencariku, mungkin lebih baik kamu mencari Kak Risa. Dia sekarang pergi dari rumah bersama Mama. Aku tidak tahu kemana mereka pergi dan mereka tidak mau menerima telepon dariku. Kamu mesti ingat kalau dia adalah perempuan yang kamu cintai dan sekarang dia mrmbutuhkanmu. Kamu pasti tahu apa yang mesti kamu lakukan saat perempuan yang kamu cintai berada dalam kesulitan." Lalita kembali menambahkan sebelum benar-benar pergi dari hadapan Erick.

Erick sendiri tampak termangu dengan raut wajah yang tak dapat dijabarkan dengan kata-kata. Terlepas dari informasi tentang Larisa yang didengarnya barusan, satu hal yang dia pahami saat ini mengenai hubungannya dengan Lalita, dirinya sudah tak lagi memiliki kesempatan.

Bersambung ....

1
Pak dhe Tono
Luar biasa
Bintang Gatimurni
Wow ...konfliknya benar2 ruarrbiasa, konfliknya terkait dgn kesehatan mental.
Mak othor kereeen /Good//Good//Good//Good//Good/
Nunik Wahyuni
nunggu end ahhh🤣🤣🤣
Nunik Wahyuni
happy ending tgl cuzzz ke kisah papa Erick dan kak Shelin ....thorrr sukses semangat terbaiks suka sama endingnya Lita Risa Riani smua happy dgn jodoh dr thorrr🫰😍🙏👍👍💃💃💃
Nunik Wahyuni
sbnrnya aku berat membiarkan Lita dan Erick bnr bgt tdk bisa bersatu lagi tapi klo mrk balikan juga byk hati yg ambyar lagi .... Opa Arfan Oma Riani Risa dan Rain.... udahlah mang udh plg bnr Erick ma kak Shelin pacarnya Kalan 🤣🤣😍🫰
Nunik Wahyuni
hmmm so sweet nya Daddy Rain ke mama Lita.....happy slalu iahhh kalian berdua kesayangan Kalan 🫰🍼😍🙏
Nunik Wahyuni
🤣🤣🤣🤣kalan hiburan utk keluarga opa Arfan pinter cerdas tampan dan sdh tau perempuan....kak Shelin di tandain ma Kalan 🤣🤣🤣🤣dasar bocah kecil.kecil tau yg glowing km kalan ....darah playboy papa Erick 😂😂😂😂
Nunik Wahyuni
thorrr maha cerdas memberikan kebahagiaan bagi Lita dan Risa tanpa hrs bermain perasaan antar adik kakak ....mrk punya cinta sejati msg msg ....tihorrr terbaiks ....mksh juga nama Seruni juga terbaiks malaikat buat anak anaknya dan cucu tersayang zydan 🍼💪🙏😍🫰
Nunik Wahyuni
ok thorrr gpp yg penting Erick juga menemukan jodoh terbaik nya ....terbaiks utk smuax bahagia dgn takdir msg msg....ok saya ikutin sampe happy ending smuanya....semangat thorrr 💪💪🙏😍🫰
Nunik Wahyuni
Zayn km suami terbaiks berbahagialah bersama Rosa dan zydan 😍😍😍🫰🍼🫰🍼
M Yusuf Prayogi
Lumayan
M Yusuf Prayogi
Biasa
Nunik Wahyuni
semangat Risa km kuat ada Zayn yg melindungi km dan Zidan 💪💪😍🍼🙏🫰
Nunik Wahyuni
Shelin ma Erick ....kalan nti km pgl onty Shelin jd mommy apa mama ?😂😂😂
Nunik Wahyuni
udah Zayn km tepar memilih Risa jd bunda zydan toh mama kandung nya juga udh meninggal dunia.....ga mslh justru bgs klo diambil dr bayi ....🫰🙏😍🍼💪
Nunik Wahyuni
udah Zayn nikah ma Risa ambil anakmu legalitas kan beres smoga Risa menerima anakmu dgn senang hati ..... kalian saling melengkapi 🫰🙏😍🍼
Nunik Wahyuni
smoga Zayn jodohnya Risa ....Risa juga berhak bahagia apapun masa lalunya apapun kekurangan nya .....ayo Zayn soal anak km bisa adopsi 🫰🙏😍
Nunik Wahyuni
klo Risa ma Erick udh pasti Riani ga setuju....Krn dihati Erick ada Lalita....mendingan Risa ma Zayn soal anak bisa adopsi di panti asuhan yg byk 😍🫰🙏
Nunik Wahyuni
kalan ajak papamu bulan madu papamu lg broken heart 🙈🙈🙈
Nunik Wahyuni
Erick ma Shelin aja klo gt thorrr mending sana orang lain sekalian 😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!