Novel ini squel dari novel DIKIRA TUKANG OJEK TERNYATA PENGUSAHA Dan MENTARI TERTUTUP AWAN.
Novel ini menceritakan kisah cinta dan kecewa, seorang Nadia, Putri dari Arkan dan Senja, Sedangkan yang lelaki Putra dari Awan dan Mentari.
yang penasaran dengan percintaan mereka, yok ikuti novel ini yang berjudul.DIKIRA GADIS DESA TERNYATA KAYA RAYA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 19. Kenzo Dan Nadia Tiba Dirumah
"Oh itu, Mama tadi menyuruh Kenzo pulang dan membawa istrinya, jadi Mama menyiapkan banyak makanan untuk menyambut menantu kita." Mentari menjelaskan pada suaminya agar Awan tidak penasaran lagi.
"Oh, gitu ya? Aku pikir ada acara apa, ternyata menantuku akan pulang, kalau begitu aku mandi dulu." Ucap Awan antusias menyambut kedatangan menantu kerumahnya.
Disaat Awan dan Mentari lagi omongin tentang kepulangan Kenzo dan Nadia, Oma Laras datang langsung Mengomeli Awan.
"Pergi mandi sana, siap-siap sebentar lagi menantu kalian datang, Oma tidak mau kamu bau, merusak suasana makan malam nanti." Omel Oma Laras pada Putranya.
Awan mencebik kesal, dirumah dia selalu kena omel Mamanya, namun kalau Mentari sama Kenzo sangat dimanja oleh Oma Laras.
"Tunggu apa lagi, sana mandi, Kenzo sama Nadia sudah hampir sampai." lanjut Oma Laras lagi, karena Awan masih belum beranjak.
"Iya, iya..." Jawab Awan kesal, lalu berjalan kekamarnya diikuti oleh Mentari dibelakang.
Sedangkan di mall, Kenzo sedang memilih-milih Hp yang ingin dia beli. Setelah menemukan yang cocok, Kenzo langsung membayar.
Namun Kenzo tidak lupa menawarkan Nadia pakaian dan tas, tapi Nadia menolak karena dia sudah banyak koleksi tas dirumahnya.
Akhirnya kedua suami istri itu keluar dan melanjutkan lagi perjalannya biar tidak magrib sampai dirumah.
***
Ditempat lain dua Anak manusia sedang mengatur rencana untuk merayakan kemenangannya karena telah berhasil membuat Kenzo lenyap dari muka bumi.
"Sayang, kita harus merayakan, kemenangan kita, karena Kenzo sudah tidak ada." Ujar Damar pada Sintia kekasihnya, yaitu mantan kekasih Kenzo.
Sintia yang belum tau kalau Damar menyuruh orang membunuh Kenzo, dia bingung dengan apa yang dikatakan oleh Damar.
"Apa maksudmu, Kenzo sudah tidak ada?" tanya Sintia tidak mengerti, Sintia ingin tau kenapa Damar berkata kalau Kenzo sudah tidak ada.
Damar menyeringai, dia melirik Sintia yang terkejut saat dirinya berkata Kenzo sudah tidak ada.
"Kenapa kamu terkejut seperti itu, apa mencintainya?" tanya Damar pada Sintia dengan nada yang sedikit keras.
Sintia jadi ketakutan dan sedikit gugup, memang benar Sintia saat ini merasa sepi tanpa Kenzo, sebenarnya Sintia juga suka sama Kenzo, tapi dia takut sama Damar.
"Kenapa kamu diam, jangan-jangan benar kamu mencintainya 'kan?" gertak Damar lagi karena Sintia hanya diam tidak menjawab.
"Apa maksudmu, aku sudah bilang, aku hanya mencintaimu, aku tidak mencintai damar." Jawab Sintia takut dan bibir bergetar.
"Damar sudah mati, aku sudah menyuruh orang membunuhnya, jadi tidak usah berharap kalau Kenzo masih hidup." Damar memberitahu Sintia kalau dia sudah membunuh Kenzo.
Sintia sebenarnya terkejut mendengar Kenzo dibunuh, namun dia tidak berani berekpresi didepan Damar karena takut Damar marah.
"Apa? jadi Kenzo sudah mati, bagus berarti tidak ada lagi yang menjadi saingan bisnismu." Ujar Sintia berpura-pura senang, padahal dia juga sedih karena dia sudah jatuh cinta sama Kenzo.
"Benar, tidak ada lagi yang menghalangi ku, kita harus merayakan kemenangan kita nanti malam." Damar memeluk Sintia senang.
Sementara dirumah S' Bagio Kenzo dan Nadia baru sampai. Oma Laras langsung berlari kemobil.
Kenzo yang baru turun dari mobil dengan Nadia, dia langsung melebarkan kedua tangannya Karen mengira kalau Oma Laras akan memeluknya karena sudah beberapa hari tidak bertemu.
Ternyata perkiraan Kenzo sangat salah, Oma Laras tidak memeluk dirinya, tapi Oma Laras langsung Nadia.
"Wah, cucu menantu Oma sangat cantik." Ujar oma Laras memeluk tubuh Nadia dan mengajak Nadia masuk kedalam rumah.
Oma Laras mengabaikan Kenzo yang masih terpaku dengan tangan yang terbentang mengharap pelukan dari Oma Laras.
Oma Laras tidak mengucapkan sepatah katapun, bahkan meliriknya pun tidak, Kenzo seperti mahkluk tidak kasat mata dan tidak terlihat.
Kenzo hanya bisa melihat punggung kedua wanita yang dicintainya saja yang sedang berjalan menuju pintu rumah.
"Oma cucumu disini." Panggil Kenzo, namun Oma Laras tidak mengindahkan, dia terus berjalan membawa Nadia.
Mentari dan Awan yang menunggu diteras, keduanya tertawa melihat tingkah Mamanya dengan Putranya.
Awan bukan hanya tertawa, dia malah meledek Kenzo yang diabaikan oleh Oma Laras dengan menjulurkan lidahnya pada Kenzo.
Kenzo sungguh sangat kesal, pada Oma Laras yang mengabaikannya, apa lagi mendapat ledekan dari Papanya.
Akhirnya Kenzo mengalah, dia berjalan sendiri memasuki rumah sembari menarik koper baju Nadia.
Sedangkan Oma Laras, Nadia, Mentari dan Awan sudah standby dimeja makan.
Sedangkan Kenzo hanya berdiri dengan tangan masih memegang koper, wajah Kenzo terlihat cemberut. Namun Oma Laras sedikitpun tidak peduli, dia sibuk dengan Nadia.
Mentari yang melihat Putranya cemberut dan masih berdiri disana, dia menghampiri Putranya itu.
"Sayang Mama kok cemberut sih, nanti tampannya hilang, menantu Mama tidak suka lagi, ayo makan." Ajak Mentari menghibur Putranya itu agar tidak cemberut lagi.
Kenzo tidak menjawab, dia hanya mengangguk mengiyakan ajakan Mamanya. Namun dalam hatinya berkata kalau dia tidak akan bicara sama Omanya.
"Bik tolong Bawa koper menantuku ke kamar Kenzo ya!" titah Mentari pada Art rumahnya.
"Baik Nyonya," Jawab Bibi langsung menarik koper Nadia kekamar Kenzo.
Mentari merangkul Kenzo yang masih tidak berekpresi menuju meja makan.
Setelah semuanya duduk, Mentari menuangkan nasi kedalam piring Awan, Nadia yang melihat itu dia juga ingin melakukan hal yang sama seperti mertuanya lakukan.
Namun Oma Laras langsung mencegahnya, dia tidak membiarkan Nadia melakukan itu.
"Tidak usah, Kenzo sudah besar, bukan Anak-anak lagi, dia bisa sendiri." Ujar Oma Laras matanya melirik Kenzo.
Oma Laras tau kalau cucunya sangat kesal padanya, tapi dia senang mengerjai cucunya itu.
Awan tertawa meledek Kenzo yang diabaikan oleh Oma Laras, biasanya Awan yang selalu diabaikan oleh Mam Laras sebelum Kenzo menikah.
Kenzo juga sangat senang meledek Papanya karena sebelumnya Oma Laras sangat protektif padanya.
"Ma, lihat Papa tu,?" Ujar Kenzo mengadu pada Mamanya karena Awan terus-terusan menertawakannya.
"Sudah-sudah, ayo makan, nanti dingin!" titah Mentari menengahi Putra dan suaminya.
Akhirnya semua makan, Oma Laras terus saja menyuruh Nadia menambah makannya dengan alasan agar Nadia tidak kurus.
Setelah selesai makan malam, semuanya berkumpul diruang keluarga sembari menonton tv.
Oma Laras terus saja mengajak Nadia mengobrol dan mengabaikan Kenzo.
Setelah beberapa lama mengobrol, Oma Laras mulai menanyakan soal Kenzo dikejar hingga sampai terjadi pernikahan dadakan.
"Bagaimana, apa kamu sudah menyuruh Bagas mencari tau siapa orang yang mengejarmu?" tanya Oma Laras pada Kenzo.
Namun Kenzo tidak menjawab, dia membalas Oma Laras yang mengabaikannya sejak tadi.
Sudah beberapa kali Oma Laras bertanya, namun Kenzo masih mengabaikannya.
Oma Laras tersenyum, dia punya ide untuk membuat cucu kesayangannya itu berbicara padanya.
Oma Laras tau kalau Kenzo kesal padanya makanya dia akan membuat Kenzo berbicara padanya.
"Baiklah kalau kamu mengabaikan Oma, dengan ide Oma ini, Oma mau lihat apa kamu masih mengabaikan Oma?" gumam Oma Laras dalam hatinya.
Bersambung.