Cinta Tulus Seorang Mafia

“Daniel,” Tanpa sadar, Lucy memanggil kekasih hatinya yang telah pergi. Dia tampak mengigau. Suhu tubuhnya pun semakin tinggi saja.

Jared sudah menggantikan kompres di dahinya tapi seluruh pakaian Lucy basah akibat keringat.

Dia tahu jika dia harus segera  menggantinya tapi membuka pakaian wanita itu bukanlah sesuatu yang boleh dilakukan.

Bukan karena dia tidak pernah melihat tubuh wanita sebelumnya tapi dia khawatir setelah dia melakukannya, hal itu akan terngiang di kepalanya lalu menghantui dirinya sepanjang hari.

Untuk seumur hidup, ini kali pertama dia tampak bimbang hanya untuk membuka pakaian seorang wanita. Dia merasa seperti orang bodoh padahal dia tinggal melepaskan pakaian Lucy dan mengganti yang baru tapi kenapa hal itu terasa begitu sulit dia lakukan?

“Daniel,” Lucy kembali memanggil Daniel. Dia bergerak gelisah seolah-olah tidak nyaman.

Jared menghela  nafas, dia benar-benar merasa seperti orang bodoh.

“Jika aku bertemu denganmu nanti di neraka. Aku akan memukulmu, Daniel!” Jared melangkah pergi untuk mengambil pakaian bersih milik Lucy di dalam lemari pakaian.

Dia tampak termenung beberapa saat dan setelah itu Jared mengambil pakaian Lucy. Dia kembali menghampiri Lucy dan tidak lupa dia juga mengambil pakaian dalamnya. Bagus, dia seperti menggali lubang kubur sendiri.

Antara ingin membuka mata dan menutup mata, dia tampak ragu untuk melakukannya. Sekarang dia sudah seperti tukang  intip yang takut ketahuan.

“Daniel, apa itu kau?” Lucy masih mengigau.  Dia mengangkat tubuhnya dengan susah payah dan memandangi Jared dengan tatapan sayu.

“Aku bukan Daniel!” Meski dia berada di sana untuk menepati janjinya tapi dia tidak suka Lucy menganggap dirinya sebagai Daniel.

“Jangan meninggalkan aku, Daniel. Aku mohon padamu, jangan tinggalkan aku!” Lucy mulai memeluknya. Dalam pandangannya saat ini Jared seperti pria yang begitu dia cintai selama ini.

“Hei, sudah aku katakan jika aku bukan Daniel!”

“Aku begitu mencintaimu, Daniel. Kenapa kau pergi meninggalkan aku begitu cepat dan kenapa kau membiarkan pria jahat itu mendekati aku?”

Jared memijat pelipis. Lucy memeluknya padahal dia belum memakai baju.

“Seharusnya kau mengajak aku serta tapi kenapa kau pergi seorang diri dan meninggalkan aku. Kenapa, Daniel?”

Lucy menangis  terisak. Jared tidak bisa menahan diri lagi. Apakah wanita itu pikir seseorang akan tahu kapan dia akan mati?

“Kau benar-benar wanita paling bodoh yang pernah aku temui!” Jared memeluknya erat. Wanita bodoh itu, kenapa tidak bisa dia tinggalkan begitu saja?

Jared membiarkan Lucy memeluknya dan membiarkan wanita itu menumpahkan segala kesedihan pada dirinya. Mungkin setelah ini, Lucy tidak akan menangis lagi.

Lucy tidak mau melepaskan dirinya. Hangat tubuh pria itu membuatnya merasa nyaman. Dia kembali tertidur di dalam pelukan Jared. Usapan tangan pria itu pun terasa nyaman.

Jared meninggalkan dirinya. Pria itu memilih keluar untuk membuatkan bubur yang dapat Lucy nikmati setelah dia terbangun nanti tapi sebelum melakukannya, dia menjawab panggilan dari sahabat baiknya.

“Hei, pria gila. Di mana kau, kenapa kau tidak ada di bar?”

“Untuk sementara waktu aku tidak bisa menemuimu, Robert.”

“Apa maksudmu, apa kau sedang melakukan perjalanan bisnis?”

“Tidak, aku sedang melakukan sesuatu yang gila tapi sebaiknya kau jangan bertanya!”

“Jika aku tak boleh bertanya lalu untuk apa kau memberitahu aku? Katakan, di mana kau sekarang dan perbuatan gila apa yang sedang kau lakukan?”

“Aku, yeah?”

“Hei, jawaban macam apa itu? Katakan padaku sekarang juga jika tidak aku akan merebut Mikail darimu!”

“Kau bisa mengambilnya dan aku akan memberikannya kepadamu dengan senang hati!”

“Apa maksud perkataanmu itu!” Dia tahu Jared tergila-gila dengan Mikail. Gadis itu adalah seorang penyanyi yang manis dan Jared akan menghabiskan banyak uang hanya untuk menonton pertunjukannya tapi kenapa hari ini Jared terdengar tidak menyukai gadis itu lagi?

Jared memang menyukai Mikail tapi  perasaan yang ada di hati hanyalah sebuah perasaan kagum saja. Dia tidak menganggap Gadis itu spesial, dia menonton pertunjukannya hanya untuk menghibur diri.

Ketika Daniel memintanya untuk bersumpah, tentu dia sudah memikirkan hal itu baik-baik. Dia datang ke Moskow dengan banyak pertimbangan. Mungkin setelah mengenal Lucy, dia bisa terlepas dari bayang-bayang Mikail dan berhenti mengagumi gadis itu.

“Aku sudah tidak tertarik dengannya, Robert. Sekarang aku sedang melakukan misi lain yang lebih penting daripada menonton pertunjukan Mikail yang telah membuang banyak waktuku!”

“Wah.. wah, kenapa terdengar serius. Coba katakan, misi apa yang sedang kau jalankan saat ini? Aku benar-benar ingin tahu!”

“Aku sedang belajar mencintai seseorang dan aku pun sedang berusaha membuat wanita itu jatuh cinta padaku!”

“What the hell!” Robert berteriak dengan keras sampai membuat Jared harus menjauhkan ponsel dari telinga.

“Apa kau sudah gila?!” Robert kembali berteriak.

“Anggap saja begitu. Aku memang sudah gila. Sekarang jangan mengganggu aku, aku mau memasak.”

“What?!” Robert kembali memekik untuk yang kesekian kali. Apa dia tidak salah mendengar? Dia ingin kembali bertanya tapi Jared telah mengakhiri percakapan mereka.

Robert tertegun. Apa Jared sedang menipu dirinya saat ini? Siapa yang tidak tahu dirinya, dia adalah pemimpin Mawar Hitam, mafia yang disegani oleh banyak orang tapi apa yang baru saja dia dengar?

Jared sedang memasak? Tiba-tiba dia membayangkan pria itu dengan sebuah celemek  bermotif beruang. Rasanya sedikit konyol tapi dia tahu sahabatnya itu tidak mungkin membuang waktunya untuk melakukan sesuatu yang tidak berarti.

Dia jadi penasaran. Siapa yang telah membuat pria bengis itu melakukan sesuatu yang bodoh?