Di sarankan membaca novel pertama nya dulu yang berjudul "Terpaksa Menikah dengan Pembantu" biar lebih nyambung dan tau jalan cerita nya 🥳
.
.
Sejak Dimas menolongnya waktu ia hampir dilecehkan oleh preman, Chaca langsung jatuh cinta pada pandangan pertama padanya.
Ditambah waktu ia tahu bahwa Dimas adalah kakak ipar dari sahabatnya dan ayah dari seorang pangeran kecil yang sangat menggemaskan bagi Chaca.
Chaca Aninditha yang memang sedari kecil tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu merasa iba dan sedih kala mengetahui Aiden anak dari Dimas juga memiliki nasib hampir sepertinya. Dan itu semakin menjadikan kan motivasi untuk terus membuat agar Dimas mencintainya.
Yuk ikuti kisah Chaca untuk mengejar cinta Om Duda...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Semprotan pedas dari Chaca
Sesampainya di lantai atas Dimas langsung membuka pintu kamar Aiden dan menarik Chaca agar segera masuk.
Deg!
Chaca terdiam kala melihat Aiden terbaring di tempat tidur dengan mata terpejam dan wajah pucat.
Chaca langsung mengalihkan pandangannya dan menatap Dimas dengan tatapan sayu.
"Entah racun apa yang kamu berikan pada anakku, sampai dia sakit kaya gini." Ujar Dimas dingin.
Tes.
Setetes air mata langsung jatuh melewati pipi mulus Chaca namun Chaca langsung menghapusnya agar Dimas tak melihatnya.
"Di dia sakit apa?" Tanya Chaca terbata.
"Demam, sudah 3 hari dia mendiamkan ku dan tidak mau makan kaya biasanya. Dia hanya terus memanggil nama kamu." Ucap Dimas lalu menatap mata Chaca dengan tajam.
"Kamu kasih apa anakku sampai dia begitu tergila gila dengan mu?" Tanya Dimas lagi dengan raut wajah yang di penuhi kemarahan.
Bohong bila Chaca tidak takut dan sakit hati, karena sejujurnya hati Chaca sangat sakit menerima tuduhan seperti itu dari Dimas terlebih melihat Aiden terbaring sakit tak berdaya seperti itu.
"A aku gak ngerti yang om maksud." Jawab Chaca terbata sambil terus memundurkan langkahnya karena Dimas terus menatapnya tajam dan memajukan langkahnya.
"Asal kamu tau, aku nyesel karena sudah menolongmu malam itu! Harusnya aku biarkan kamu di perkosa oleh preman itu agar hidupku gak kacau seperti ini." Ucap Dimas tajam.
Deg!
Bagai di tusuk ribuan jarum hati Chaca sangat sesak dan perih saat mendengar ucapan Dimas.
Chaca memejamkan matanya sejenak dan menarik napasnya dalam sambil mengepalkan tangannya kuat untuk meredam sakit di hatinya.
"Iya harus nya om gak usah nolongin Chaca waktu itu." Ucap Chaca lirih sambil menatap wajah Dimas. "Terus om mau apa sekarang? toh semua sudah terjadi, om sudah terlanjur nolongin Chaca." Katanya lagi lalu Chaca menarik napasnya dalam dalam dan menghembuskan nya perlahan.
"Apa om mau perkosa Chaca juga sekarang buat ganti nya karena kalau om waktu itu gak nolongin Chaca maka sudah di pastikan Chaca sudah gak perawan lagi." Kata Chaca dengan wajah datar nya.
"Dan juga buat ganti waktu beberapa hari kemarin om gagal melakukan ITU dengan mantan istri om!" Kata Chaca lagi dengan tawa getir membuat Dimas terdiam.
"Apa om pikir Aiden sakit seperti ini karena Chaca? Coba om pikir dan INTROPEKSI diri om dulu. Apakah sikap dan sifat om tidak melukai hati Aiden?" Tanya Chaca membuat Dimas terdiam.
"Om gak tau bagaimana rapuhnya anak om, om gak tau bagaimana kesepiannya dia. Dan om gak tau bagaimana terluka nya dia!" Kata Chaca. "Yang om pikirin hanya diri om sendiri. Om hanya mikirin perasaan om sendiri tanpa mikirin perasaan anak om. Apakah menurut om Aiden bahagia selama ini hah!" Ucap Chaca lagi dengan suara agak meninggi.
"Disini om." Ujar Chaca menyentuh dada nya. "Sakit kalau om mau tau. Chaca tau banget bagaimana rasanya hidup tanpa kasih sayang seorang ibu. Chaca tau bagaimana kesepian nya Aiden selama ini dan Chaca tau bagaimana terluka nya dia saat dia harus menghabiskan masa kecilnya tanpa seorang ibu. Disaat semua teman teman nya bahagia bersama keluarganya yang utuh namun Aiden hanya bahagia bersama Oma dan Opa nya bahkan papi kandung nya sendiri tidak pernah memikirkan perasan nya dan hanya mementingkan dirinya sendiri." Ucap Chaca panjang lebar.
"Om gak tau bagaimana sulitnya menutup luka di hati agar orang lain tak melihatnya. Terlebih dari orang yang kita sayang." Katanya lagi dengan air mata yang sudah mengucur deras di pipinya.
"Tante ... " panggil Aiden yang terbangun saat mendengar perdebatan Chaca dan Dimas.
"Sayang ... " Chaca segera menghapus air matanya dan langsung menghampiri kasur Aiden. Chaca pun segera memeluk Aiden dengan erat dan Aiden pun langsung membalas pelukan Chaca tak kalah erat. Sedangkan Dimas hanya diam mematung di tempat melihat interaksi Chaca dan Aiden. Serta ucapan demi ucapan yang Chaca lontar kan selalu terngiang ngiang di telinganya.
.
.
.
Nih Om Duda minta di cip@k pantat panci gosong kayaknya yah 🙊🙈😂💃💃💃