Diawali dengan kisah perjalanan cinta seorang gadis muda bernama Iren Zefanya, saat pertama kali diterima bekerja diperusahaan ternama di kota nya,,,
Ada salah satu pria yang Iren kagumi saat di kantornya, tapi yang tidak diketahuinya pria itu adalah anak tunggal pemilik perusahaan tersebut,,,
Bagaimana selanjutnya perjalanan cintanya Iren?, apakah dia bisa memperjuangkan cintanya bersama pria itu?, atau dengan pria yang lainnya? yuk simak cerita selanjutnya bestieee...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rainara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11
Tidak butuh waktu lama iren pun sudah selesai sarapan dan mencuci piring bekas ia makan tadi, bude juga sudah selesai mebereskan barangnya, mereka pun langung bergegas untuk berangkat ke caffe bude raya, setelah 35 menit mereka sampai dicaffe, iren pun memarkirkan motor nya diarea parkir...
“Selamat pagi buk” sapa pak asep kepada bude yang ingin masuk kedalam caffe,, pak asep adalah salah satu karyawan bude yang menjaga caffe (satpam)…
“Pagi asep” bude membalas sapaan pak asep dengan ramah
“Eeehhh ada neng iren, sudah lama ya tidak main kesini” pak asep melihat iren yang berjalan mendekat kearah mereka...
“Hehehe iya pak, saya sudah kerja jadi jadwalnya agak padet hihihi” jawab candaan iren dengan tawaan kecil,, bude dan pak asep pun ikut tertawa mendengar jawaban iren...
“Yasudah kami masuk dulu ya” jawab bude kepada pak asep
Bude, iren, dan karyawan bude lainnya pun membereskan caffe sebelum ada pelanggan yang datang…
----------------
Disisi lain Abian yang sudah rapi dengan pakaiannya pun turun kebawah menemui mama vera, mama vera yang melihat anaknya yang baru saja turun dari anak tangga itupun langsung senyum senyum sendiri, abian keheranan melihat tinggah aneh mamanya pagi ini…
“Mama kenapa?” tanya abian sambil menyatukan alisnya sambil berjalan kerah meja kulkas untuk mengambil minuman kaleng..
“Kamu sangat tampan sekali hari ini bian, mama yakin calon mantu mama pasti langsung menerimamu sebagai suaminya” jawab mama vera dengan penuh semangat diiringi dengan tawan kecilnya,,,
Abian hanya diam saja dia tidak terlalu menganggapi omongan mama Vera, abian terlalu malas jika berdebat dengan mama nya itu, abian berjalan menuju mobil diikuti dengan maama vera yang berjalan dibelakang nya abian sambil tersenyum dan menaik turun kan kedua alisnya seperti sedang merencanakan sesuatu….
................
Mereka pun sudah sampai di caffe yang sudah ditentukan mama vera…
“RAMASSS CAFFE” batin abian yang melihat nama caffe tersebut, abian pun memarkirkan mobilnya ditempat yang sudah tersedia untuk parkir,,,,
Setelah selesai memarkirkan mobilnya, abian pun melangkah kedalam caffe mengikuti arah mama verra, sebuah caffe yang terlihat simple tapi elegant membuat orang yang datang kesana merasa happy, banyak spot spot untuk foto aesthetic...
Waiters pun datang kemeja mereka untuk mencatat pesanan yang ingin dipesan, mama Vera memesan coffe latte, sedangkan abian pesan picollo dan beberapa cemilan, tidak lama kemudian pesanan mereka pun datang..
"Ini temen sama jadi datang gak si?" tanya abian yang mulai kesal karna temen mama Vera dan anaknya tak kunjung datang,,,
"bentar dong sayang, kamu uda gasabar ya lihat calon istrimu hihi" mama Vera terus terusan menggoda abian "Ehh itu mereka" mama Vera mengangkat satu tangannya untuk mengasih tanda bahwa mereka duduk di meja itu..
Abian yang mengikuti kemana arah mata mamanya itupun langsung mencari yang mana orangnya,,, setelah abian melihat dua orang wanita yang sedang berjalan kearah meja mereka itu, abian langsung terpelongo dan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya abian melihat penampilan dua wanita, satu wanita yang seumuran mama Vera dan yang satu lagi terlihat lebih muda yang abian yakin itu adalah orang yang ingin di jodohkan dengannya...
"Mm... maa. .. ini mama tidak bercanda kan" tanya abian dengan terbata bata dan merasa jantungnya seperti berhenti berdetak, abian berharap ini mimpi...
...****************...