NovelToon NovelToon
Gadis Buta Milik Sang Tuan Muda

Gadis Buta Milik Sang Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yulianti Oktana

Pertemuan yang tidak di sengaja antara gadis buta bernama Alana Maherwari, dengan seorang pria malah membawanya pada cerita romansa sekaligus awal dari kepahitan.
Siang itu sehabis ia menjual bunga di temani oleh anjing husky kesayangannya tiba-tiba tongkat kayunya mengenai sesuatu. Alana kira itu sebatang kayu namun tak lama terdengar suara melenguh seperti orang yang sedang kesakitan.
Setelah mengetahui itu adalah seseorang, Alana langsung membawanya ke rumah tanpa ia tahu latar belakang orang itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Oktana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan

Agusta terus berjalan tetapi naas ketika ia akan menginjak sebuah jalan yang di bawahnya terdapat rumput-rumput, kakinya malah terperosok ke dalam lubang yang dalamnya sekitar 1 meter.

Agusta mengaduh kakinya merasa terkilir, ia pun hanya bisa meringis pasalnya sekarang sedang di dalam hutan tidak ada orang satupun yang bisa menolongnya, Agusta hanya menanti sebuah keajaiban. Tidak lucu jika ia harus mati di dalam sebuah kubangan.

Ketika Agusta meringis, tiba-tiba ada seseorang menghampiri dirinya.

"Sedang apa kau di dalam sana?" tanya orang itu.

"Saya terperosok ke dalam sini, kek dan kaki saya sakit" jawab Agusta.

Orang itu ternyata kakek Issac. Ia sedang mencari jamur sendirian sementara Vin ditugaskan untuk memperbaiki dapur yang kemarin tertimpa reruntuhan kayu.

Kakek Issac lalu menolong Agusta dan membantu pria itu keluar dari kubangan yang menjebaknya.

Sesudah Agusta berhasil keluar, kakek membawa Agusta menuju ke kediamannya karena ia iba kepada pria itu sebab kakinya terluka.

"Sakit sekali" ringis Agusta.

"Jangan meringis seperti anak gadis, kau harusnya malu dengan tubuh besarmu" ledek kakek Issac.

"Tapi ini benar-benar sakit, kakek" balas Agusta.

Kakak Issac memapah tubuh besar Agusta walaupun tubuh kakek Issac kecil namun ia bisa membantu memapah tubuh besar Agusta.

Mereka pun kini telah tiba di depan rumah Kakak Issac. Terlihat Alana yang sedang bercanda dengan Hugo dan nenek Maya yang sedang membereskan kayu bakar.

"Kakek bawa siapa?" tanya nenek Maya ketika melihat sang suami memapah seorang pria asing.

"Dia terluka! Kakek menemukannya di dalam sebuah Parit kecil" balas kakek Issac.

Nenek Maya pun langsung menyuruh sang suami memasuki rumah membawa Agusta. Ia pun langsung ditidurkan di dipan yang biasa dipakai untuk Vin tidur.

"Vin Ke mana?" tanya kakek Issac.

"Dia masih membetulkan dapur Kita" jawab nenek moyang

Nenek Maya melihat keadaan kaki Agusta dan benar saja Lukanya cukup parah dan lumayan bengkak.

"Tunggu di sini nenek akan bawakan obat untukmu" ucap nenek Maya.

Tak lama nenek Maya membawa sebuah tembikar yang terisi dedaunan yang sudah ia tumbuh. Nenek Maya pun langsung membalurkan obat itu ke bagian kaki Agusta yang terluka.

"Istirahatlah semoga kau cepat sembuh" ucap nenek Maya.

"Terima kasih nek sudah menolong saya" balas Agusta.

Nenek Maya hanya menggangguk.

Agusta melihat rumah itu yang tampak sederhana namun ia heran kenapa ada rumah di tengah hutan.

Vin kini sudah selesai membetulkan dapur yang semalam tertimpa dahan kayu, berjalan menghampiri kakek Issac.

"Sudah selesai Kek! ucap Vin sembari menyeka keringatnya.

"Sebaiknya kau istirahat saja Vin! Oh ya tadi kakek bertemu seseorang, dia terluka dan masuk ke dalam parit" ungkap kakek Issac.

Mendengar itu ada nada kekhawatiran dari Vin, ia takut orang yang akan memburunya adalah orang yang ditolong oleh kakek issac.

Ini pun hanya mengangguk tidak memberikan komentar apapun. ia juga penasaran siapa orang yang ditolong oleh kakek Issac.

Vin berjalan menuju rumah, menemui pria itu namun seketika netranya langsung melotot melihat seseorang yang begitu ia kenal.

"Agusta!" Vin memanggilnya.

Agusta yang namanya dipanggil seketika membuka matanya. Ia begitu terkejut melihat siapa orang di hadapannya.

"Apakah ini mimpi?" gumam Agusta kala melihat yang ia cari selama ini berdiri di hadapannya.

"Agusta, Agusta" Vin langsung mengguncangkan kedua pipi Agusta dengan tangannya.

"Tuan! Tuan Robin Defalco. Tuan apakah ini anda, tuan?" Augusta langsung berdiri dan menyentuh bahu Vin.

Namun bukannya menyahut Vin malah membawa Agusta ke belakang rumah.

Ya benar, selama ini pria yang disebut Robin Defalco adalan Vin Anderson.

Di belakang rumah, Agusta masih menangis tentunya menangisi pria di hadapannya.

"Tuan Robin, saya mencari anda, tuan" ucap Agusta sembari menangis.

"Mereka penghianat, Agusta! Ya mereka mencoba melenyapkan ku" balas Vin dengan nada yang menyiratkan sebuah kemarahan yang luar biasa. Tangannya mengepal dan urat-urat di tangannya terlihat menonjol.

"Saya tahu tuan, saya tahu semuanya! Dalang di balik ini semua adalah adik anda, tuan Deriz" ungkap Agusta.

Vin tampak diam, dengan rahang mengetat.

"Sudah aku duga jika setan itu memang terlibat" ucap Vin.

"Mansion di kuasai oleh tuan Deriz dan perusahaan di kuasai oleh tuan Baron" ungkap Agusta.

"Padahal mereka keluargaku tetapi mereka juga orang yang menginginkan ku mati" ujar Vin.

"Tuan, apakah anda ingin ikut pulang bersama saya?" tanya Agusta.

"Big no untuk sekarang! Kondisinya belum memungkinkan. Aku harus sembunyi terlebih dahulu di tempat ini. Aku harus mengumpulkan energi untuk balik melawan mereka" jawab Vin.

"Agusta, di tempat ini kau tidak boleh memanggil nama ku. Kau panggil saja Vin dan jangan memanggilku tuan karena aku tidak ingin membuat keluarga kakek Issac curiga. Aku khawatir jika Deriz tahu aku di sembunyikan maka jahanam itu akan berbuat jahat pada keluarga kakek Issac" perintah Vin alias Robin Defalco.

"Baiklah tuan!" balas Agusta.

"Agusta, selepas aku menghilang apakah Laura datang ke mansion?" tanya Robin.

Agusta mengangguk.

"Datang tuan tapi..." ucapan Agusta menggantung.

"Tapi apa Agusta?" tanya Robin.

"Tapi datang sebagai kekasih tuan Deriz" jawab Agusta.

Deg!!!!

Fakta apa ini? Sebuah fakta yang membuat Robin serasa hatinya di hujam beribu sembilu.

"Rupanya dia tidak tahan jika terlalu lama tidak ada yang memberikan uang. Laura, kau akan menyesal dasar wanita jal@ng sialan. Kurang apa aku selama ini padamu? Apa yang kau inginkan, selalu aku turuti, namun inilah balasannya" geram Robin.

"Nona Laura kerap datang ke Mansion jika tuan Deriz sedang membutuhkan kehangatan ranjang" ungkap Agusta.

Robin hanya mengangguk saja. Kini tak ada yang bisa ia pertahankan dari wanita yang selama tiga tahun menjadi pujaan hatinya dan kerap kali menjadi penghangat ranjangnya. Laura sudah menjadi bagian dari Deriz sekarang dan itu takan ia maafkan.

"Alfonso berkhianat, Laura berkhianat lantas siapa yang bisa aku percaya sekarang?" ucap Robin dengan wajah yang sarat menggambarkan akan sebuah kekecewaan.

"Saya, tuan, pegawai mansion dan para maid-maid yang akan selalu setia pada anda" ujar Agusta.

"Terimakasih Agusta! Kalian memang keluargaku yang paling berharga" balas Robin.

Mereka berdua lalu berpelukan dengan penuh haru.

Robin dan Agusta pun kembali ke dalam rumah.

"Ingat kita harus bertingkah seolah tidak saling mengenali" perintah Robin.

Agusta hanya mengangguk.

Malam harinya hidangan dari rusa yang kemarin di tangkap oleh Robin dan kakek Issac sudah tersaji.

"Makanlah yang banyak Vin, rusa ini kau yang menangkapnya" ucap kakek Issac.

"Enak sekali dagingnya, Kek" balas Robin.

"Makanlah Agusta, kau tak usah sungkan" ucap kakek Issac.

"Terimakasih kakek" balas Agusta.

1
Bivendra
koq gt sih mnt jd kekasih cm buat kuda²an terus dtggl kmdian hamil kan kasihan
Lembayung Senja: Robin baik kok....😢
total 1 replies
Suanti
cerita menarik, bagus mudah2an cerita nya ngak berbelit-belit 🥰🥰🥰🥰
Lembayung Senja: terimakasih Kak...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!