NovelToon NovelToon
KESALAHAN PENGHANCUR MASA DEPAN

KESALAHAN PENGHANCUR MASA DEPAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Nikahmuda / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mardianna

Di tahun terakhir mereka sebagai siswa kelas 3 SMA, Karin dan Arga dikenal sebagai musuh bebuyutan. Mereka sering bertengkar, tidak pernah sepakat dalam apapun. Namun, semua berubah di sebuah pesta ulang tahun teman mereka.

Dalam suasana pesta yang hingar-bingar, keduanya terjebak dalam momen yang tidak terduga. Alkohol yang mengalir bebas membuat mereka kehilangan kendali, hingga tanpa sengaja bertemu di toilet dan melakukan sebuah kesalahan besar—sebuah malam yang tidak pernah mereka bayangkan akan terjadi.

Setelah malam itu, mereka mencoba melupakan dan menganggapnya sebagai kejadian sekali yang tidak berarti. Namun, hidup tidak semudah itu. Beberapa minggu kemudian, Karin mendapati dirinya hamil. Dalam sekejap, dunia mereka runtuh.

Tak hanya harus menghadapi kenyataan besar ini, mereka juga harus memikirkan bagaimana menghadapinya di tengah sekolah, teman-teman, keluarga, dan masa depan yang seakan hancur.

Apakah mereka akan saling menyalahkan? Atau bisakah kesalahan ini menjadi awal dari sesuatu yang tidak terduga? Novel ini mengisahkan tentang penyesalan, tanggung jawab, dan bagaimana satu malam dapat mengubah seluruh hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mardianna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Benci

Saat pelukan itu terasa hangat, tiba-tiba Karin mendorong Arga dengan kuat hingga Arga terdorong ke belakang. Wajahnya penuh dengan air mata dan kemarahan.

Karin: tersedu-sedu, suaranya penuh amarah dan kebencian "Pergi! Gue benci sama lo, Arga! Lo udah bikin hidup gue rusak!"

Arga terdiam, terkejut dengan reaksi Karin. Dia tak tahu harus berkata apa. Jantungnya berdegup kencang, rasa bersalah semakin menyelimutinya.

Arga: dengan suara pelan "Karin... gue nggak bermaksud—"

Karin: memotong, suaranya semakin keras "Lo udah bikin gue jadi perempuan murahan! Gue jijik sama diri gue sendiri! Gue nggak pernah mau ini terjadi, tapi lo malah bikin gue begini!"

Tangisan Karin semakin kencang. Dia merasa seolah semua yang terjadi adalah akibat dari kebodohan mereka, dari kelemahannya, dan yang paling menyakitkan adalah rasa bahwa dia telah kehilangan kendali atas hidupnya.

Karin: suara tertahan, gemetar "Kenapa, Arga? Kenapa lo bikin gue kayak gini? Gue nggak akan pernah bisa balik jadi diri gue yang dulu... gue nggak mau hidup kayak gini..."

Arga, yang merasa sangat bersalah, mencoba mendekat lagi, tapi Karin mundur, menjauh. Air mata tak henti mengalir di wajahnya, dan tatapan penuh rasa sakit itu menembus hati Arga.

Arga: suara lemah, berbisik "Karin... gue bener-bener minta maaf... Gue nggak mau lo jadi kayak gini... Gue cuma pengen lo baik-baik aja..."

Karin menggeleng dengan keras, menolak semua kata-kata Arga.

Karin: dengan penuh kemarahan "Gue nggak bisa baik-baik aja, Arga! Lo pikir semuanya bakal balik normal? Lo pikir gue bakal bisa hidup kayak biasa lagi setelah apa yang lo lakuin ke gue? Nggak, Arga. Lo udah hancurin gue."

Tangannya masih gemetar, darah yang tadi mengalir di tangannya mulai mengering, tapi luka di hatinya semakin dalam. Karin menatap Arga dengan tatapan dingin, seolah semua kehangatan yang pernah ada di antara mereka lenyap dalam sekejap.

Karin: mengusap air matanya dengan kasar "Lo udah bikin gue jadi orang yang gue benci, dan gue nggak tahu apa yang harus gue lakuin sekarang... Lo bikin semuanya jadi berantakan."

Arga mencoba mendekat lagi, dengan wajah penuh rasa bersalah.

Arga: suara penuh penyesalan "Karin, gue minta maaf... sumpah, semuanya bakal baik-baik aja. Lo nggak akan hamil, gue yakin! Kita bisa lewatin ini..."

Karin tertawa getir, air matanya semakin deras mengalir.

Karin: dengan nada dingin dan putus asa "Baik-baik aja? Arga, lo pikir semuanya bakal baik-baik aja cuma karena gue nggak hamil? Lo nggak ngerti, ya? Ini bukan cuma soal itu!"

Arga terlihat semakin bingung dan tertekan. Dia ingin menenangkan Karin, tapi setiap kata yang keluar dari mulutnya hanya membuat Karin semakin terluka.

Arga: suara parau "Karin, gue serius... kita bisa benerin semua ini. Gue nggak akan ninggalin lo. Gue janji."

Karin: menggertakkan giginya, suaranya bergetar "Bukan cuma soal lo nggak ninggalin gue, Arga. Masalahnya... gue udah kehilangan sesuatu yang nggak bisa gue dapetin lagi! Kesucian gue... itu cuma buat suami gue nanti. Tapi sekarang... sekarang gue udah nggak suci lagi!"

Dia terisak, rasa putus asanya begitu dalam hingga membuatnya sesak.

Karin: melanjutkan dengan suara bergetar "Gue udah nggak punya apa-apa lagi buat orang yang gue cintai di masa depan. Gue udah jadi perempuan hina, Arga! Perempuan yang udah kehilangan dirinya... dan itu semua gara-gara kita... gara-gara lo!"

Arga semakin merasa hancur mendengar kata-kata Karin. Dia tak tahu bagaimana harus merespons, karena apa yang dikatakan Karin adalah hal yang tak bisa dia sangkal.

Arga: berbisik, hampir tak terdengar "Gue... gue nggak bermaksud... gue juga nggak mau ini terjadi, Karin..."

Karin: menangis histeris, memeluk dirinya sendiri "Tapi lo tetep lakuin! Lo biarin gue jatuh sejauh ini! Gue benci lo, Arga! Gue benci lo karena lo bikin gue jadi kayak gini... gue benci diri gue sendiri..."

Karin berbalik, tak sanggup lagi menatap Arga. Arga hanya bisa berdiri di sana, tak berdaya dan penuh rasa bersalah.

Karin tiba-tiba berdiri dengan amarah yang memuncak, air matanya masih deras mengalir di pipi. Dengan tangan gemetar, dia mendorong Arga dengan kasar.

Karin: teriak histeris "Keluar! Gue nggak mau lihat lo lagi, Arga! Pergi dari sini!"

Arga terkejut dengan dorongan Karin yang kuat. Dia mundur beberapa langkah, matanya penuh rasa sakit dan penyesalan, tapi Karin tak peduli. Dia terus mendorong Arga menuju pintu kamar.

Arga: suara parau "Karin, please... gue nggak mau ninggalin lo kayak gini."

Karin: dengan nada tajam "Gue bilang keluar, Arga! Gue nggak mau lihat lo lagi! Lo udah ngerusak hidup gue!"

Karin terus mendorong Arga hingga dia sampai di ambang pintu. Dengan satu dorongan terakhir, Karin menutup pintu kamar dengan keras, membuat suara bantingan terdengar di seluruh rumah.

Arga hanya bisa berdiri di luar pintu, terpaku, sementara Karin terisak di dalam kamarnya. Perasaannya kacau, tubuhnya gemetar antara kemarahan dan keputusasaan.

Karin: berbisik pada dirinya sendiri, penuh rasa sakit "Kenapa semua ini harus terjadi...?"

Di lantai bawah, Ibu Salma yang sedang berada di dapur mendengar suara ribut-ribut dari kamar Karin. Dengan cemas, ia berteriak ke arah atas.

Ibu Salma: teriak dari bawah "Karin! Arga! Ada apa ? Kenapa ribut-ribut?"

Arga yang baru saja diusir oleh Karin, menghela napas panjang. Dia mencoba menenangkan diri sebelum turun dan menemui Ibu Salma. Saat sampai di lantai bawah, ia berusaha bersikap tenang.

Arga: senyum tipis, berusaha menyembunyikan kegelisahannya "Nggak apa-apa, Mah. Tadi Arga cuma marahan sedikit sama Karin. Biasa lah, namanya juga sahabat, kadang ada cekcok kecil."

Ibu Salma menatap Arga dengan sedikit curiga, tapi dia tidak ingin terlalu mendesak.

Ibu Salma: dengan nada lembut tapi penasaran "Kamu yakin nggak apa-apa, Ga? Kalau ada apa-apa, bilang aja sama mamah, mamah lihat tadi kalian kayak ribut beneran."

Arga: menggeleng pelan "Nggak, Mah, tenang aja. Nggak ada apa-apa yang serius. Arga cuma butuh waktu buat nenangin diri dulu. Yaudah, kalau gitu Arga pulang dulu, Mah. Nanti Arga balik lagi."

Ibu Salma: masih tampak khawatir "Ya udah, hati-hati di jalan, Ga. Kalau Karin butuh apa-apa, kasih kabar mamah ya."

Arga: mengangguk "Iya, Mah. Makasih ya."

Setelah itu, Arga dengan cepat meninggalkan rumah Karin, hatinya masih berat dengan rasa bersalah dan khawatir. Sementara itu, Ibu Salma hanya bisa menatap punggung Arga dengan rasa penasaran, bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi antara Karin dan Arga.

Bersambung….

1
Ella Ella
semangat up thor
Rieya Yanie
smga karin gak hamil tp arga tetep tanggung jawab
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!