NovelToon NovelToon
Hubungan Tak Seiman

Hubungan Tak Seiman

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Slice of Life
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Faustina Maretta

Ketika cinta hadir di antara dua hati yang berbeda keyakinan, ia mengajarkan kita untuk saling memahami, bukan memaksakan. Cinta sejati bukan tentang menyeragamkan, tetapi tentang saling merangkul perbedaan. Jika cinta itu tulus, ia akan menemukan caranya sendiri, meski keyakinan kita tak selalu sejalan. Pada akhirnya, cinta mengajarkan bahwa kasih sayang dan pengertian lebih kuat daripada perbedaan yang ada.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faustina Maretta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berbeda

Freya duduk di tepi tempat tidurnya, menatap langit-langit kamar yang redup. Malam itu sunyi, hanya suara jarum jam yang berputar pelan di dinding. Pikirannya berkecamuk, penuh dengan perasaan yang tak terdefinisi. Sejak kejadian pahit dengan Rey, mantan kekasihnya, Freya sulit mempercayai cinta lagi. Luka emosional yang ia bawa setelah hubungan itu membuatnya takut untuk membuka hati kepada siapa pun.

Namun, Tama berbeda.

Tama, lelaki yang selalu hadir di sampingnya sejak Rey meninggalkan bekas luka itu, adalah sosok yang selalu bisa diandalkan. Tama menjadi lebih dari sekadar teman. Dialah yang membawa Freya keluar dari kegelapan emosional, membuatnya tersenyum lagi, dan memberikan dukungan tanpa pamrih. Tapi di balik semua itu, Freya mulai merasa takut pada apa yang tumbuh di hatinya.

Ia takut perasaannya terhadap Tama hanyalah pelarian dari rasa sakit yang ditinggalkan oleh Arga. Dia tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama. Tidak ingin membiarkan dirinya jatuh cinta lagi hanya untuk terluka.

Freya menarik napas panjang dan mengambil ponselnya. Ada pesan dari Tama yang belum ia balas.

Besok kita nonton konser yang kamu suka, ya? Aku sudah beli tiketnya.

Pesan singkat itu disertai dengan emotikon senyum. Tama tahu bahwa musik adalah salah satu hal yang bisa membuat Freya merasa lebih baik.

Freya tersenyum kecil membaca pesan itu. Tama selalu tahu apa yang membuatnya bahagia, seolah-olah dia bisa membaca pikirannya. Ia mengetik balasan.

Terima kasih, Tama. Kamu selalu tahu caranya bikin aku merasa lebih baik.

Tak lama, ponselnya bergetar. Tama membalas cepat.

Aku hanya ingin kamu bahagia, Freya. Kamu layak dapat yang terbaik.

Pesan itu menghantam hati Freya. Dia tahu, bahwa Tama benar-benar tulus. Namun, rasa takutnya masih begitu besar. Freya menutup ponselnya, memeluk bantal, dan mencoba tidur. Tapi malam itu, pikirannya terus-menerus berputar di sekitar Tama.

---

Keesokan harinya, Tama menjemput Freya di apartemennya yang baru. Mereka akan pergi ke konser yang sudah lama Freya ingin tonton. Tama, seperti biasa, tersenyum hangat saat melihat Freya turun dari tangga. "Hai, sudah siap?"

Freya tersenyum lembut, meskipun hatinya masih dipenuhi oleh kebingungan. "Siap. Makasih, ya, udah mau nonton konser ini bareng aku."

"Apapun buat kamu," jawab Tama dengan santai, seolah-olah kata-kata itu bukanlah hal yang besar.

Di dalam mobil, perjalanan menuju tempat konser terasa nyaman. Mereka mengobrol tentang hal-hal ringan seperti film, musik, dan sedikit tentang pekerjaan. Tapi di balik semua obrolan itu, hati Freya masih terus berperang dengan dirinya sendiri. Setiap kali Tama tertawa atau tersenyum, perasaannya semakin kuat. Dan itu membuatnya takut.

Mereka tiba di lokasi konser tepat waktu. Freya merasa bersemangat melihat kerumunan orang yang sudah mulai masuk ke dalam arena. Konser ini adalah sesuatu yang sudah lama ia tunggu-tunggu, dan Tama membuat semuanya lebih istimewa dengan kejutan tiket itu. Di dalam arena, suara musik mulai menggema, dan Freya merasa sedikit lebih ringan. Bersama Tama, ia bisa menikmati momen tanpa harus memikirkan rasa sakit di hatinya.

Saat konser mencapai puncaknya, Freya merasa tenggelam dalam melodi. Dia sesekali melirik Tama yang tampak asyik menikmati musik, meskipun dia tahu genre ini bukan favorit Tama. Itu membuatnya tersenyum. Dia merasa beruntung memiliki seseorang seperti Tama di hidupnya.

Namun, saat senyum itu melintas di wajahnya, perasaan takut kembali datang. Apakah ia benar-benar jatuh cinta pada Tama? Atau apakah ini hanya pelarian dari luka yang masih belum sembuh?

Setelah konser selesai, mereka berjalan keluar bersama-sama, menyatu dengan kerumunan orang yang masih bersenandung lagu-lagu yang baru saja dimainkan. Di luar, udara malam terasa segar, tetapi ada ketegangan di antara mereka yang tak terucapkan.

"Freya," panggil Tama tiba-tiba saat mereka berhenti di sebuah sudut yang tenang, di bawah lampu jalan yang temaram.

"Hmm?" Freya menoleh, mencoba menyembunyikan keraguan yang berkecamuk dalam dirinya.

Tama menatapnya dengan mata yang penuh perhatian, matanya mencari-cari sesuatu di wajah Freya. "Aku cuma mau bilang ... aku senang bisa bareng kamu malam ini. Aku tahu belakangan ini nggak mudah buat kamu, tapi aku ada di sini. Kamu tahu itu, kan?"

Freya merasakan tenggorokannya mengencang. Perasaan hangat menyelimuti hatinya, tetapi rasa takut masih menggantung di sana. "Aku tahu, Tama. Kamu selalu ada buat aku."

Tama tersenyum, meskipun ada sedikit keraguan di balik senyum itu. "Aku nggak minta kamu harus cerita sekarang. Aku cuma mau kamu tahu kalau aku nggak akan pergi. Aku nggak akan ninggalin kamu."

Freya merasakan air mata menggenang di matanya. Kata-kata Tama begitu tulus, begitu sederhana, namun begitu berarti. Bagaimana mungkin dia bisa meragukan ketulusan lelaki ini? Tapi di saat yang sama, Freya masih merasa takut. Dia takut jatuh cinta lagi dan terluka seperti sebelumnya. Dia takut perasaannya pada Tama hanyalah pelarian dari hubungan yang gagal.

Mereka kembali ke mobil, dan sepanjang perjalanan pulang, keheningan menyelimuti. Freya tenggelam dalam pikirannya, sementara Tama tampaknya memahami bahwa Freya butuh waktu. Dia tidak memaksanya untuk berbicara, tidak menuntut apa pun.

Sesampainya di depan apartemen Freya, Tama menghentikan mobil dan berbalik menatapnya. "Freya, aku tahu mungkin ini bukan waktu yang tepat buat ngomongin hal ini. Tapi aku cuma ingin kamu tahu satu hal."

Freya menatapnya, hatinya berdetak lebih cepat. "Apa, Tama?"

Tama tersenyum lembut. "Terima kasih sudah tersenyum hari ini."

Freya terdiam, hatinya seperti dipenuhi oleh campuran kebahagiaan dan ketakutan. "Kamu nyindir, ya? Seharusnya aku yang berterima kasih sama kamu. Belakangan ini, kamu selalu ada buat aku, selalu mengajakku ke suatu tempat, dan itu sangat membantuku. Terima kasih, Tama."

Tama tersenyum, lalu mengulurkan tangannya, meraih tangan Freya dengan lembut. Dan untuk pertama kalinya, Freya merasa bahwa mungkin, cinta yang baru ini tidak akan berakhir dengan luka. Perlahan, ia membuka hatinya, membiarkan Tama masuk, meskipun rasa takut itu masih ada. Karena di balik semua ketakutan itu, ada harapan yang semakin tumbuh dan harapan akan cinta yang tulus dan tanpa syarat.

"Kalau begitu, aku pulang, ya?" pamit Tama yang tidak lupa tersenyum lembut.

Freya mengangguk, wanita itu melihat kepergian Tama hingga mobil yang di kemudikan Tama menghilang dari bayangan kedua matanya.

Sesampainya di apartment, Tama masih membayangkan senyum Freya yang tidak bisa menghilang dari benaknya. Lelaki itu mulai melihat album foto di ponselnya. Kemudian, dia mencoba mencari tahu media sosial Freya.

Senyum di wajahnya perlahan memudar saat melihat satu foto. Sebenarnya tidak ada yang aneh dengan foto itu, foto Freya sedang berdoa.

Namun, cara berdoa mereka berbeda.

To be continued......

1
Kas Gpl
terlalu sulit untuk tidak perduliin freya
Kas Gpl
beratkan tama,,,,,
Kas Gpl
paling susah kalo sudah menyangkut keyakinan
Kas Gpl
kyknya buat tama cinta pandangan pertama ya
Kas Gpl
wah mantan gelo itu si rey
Kas Gpl
ada apa dengan freya
Kas Gpl
lanjut, penasaran
Kas Gpl
baru mulai baca, liat dr fb semoga ceritanya menarik
IG: faustinretta: thank you kak❤❤
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!