Lima puluh ribu tahun yang lalu terjadi perang besar yang melibatkan semua aliran seni beladiri di Medan Perang Asyura.
Dewi Pedang Yuanxin, yang berhasil menjadi peri pedang terkuat juga harus gugur di dalam medan tempur. Namun sebelum kematiannya, dia melepaskan jiwanya untuk berkelana mencari pewaris agar aliran pedang yang sebenarnya tidak menghilang dari dunia ini.
Lima puluh ribu tahun kemudian, Juan Bai yang tidak memiliki akar spiritual dan diafragma bertemu dengan wanita cantik di dalam mimpinya.
"Apakah kamu ingin berkultivasi pedang?"
"Yah, Aku ingin membalas dendam orang yang telah membantai keluargaku, dan menjadi orang kuat yang tak terkalahkan!"
Lalu, bagaimana kisah Juan Bai selanjutnya?
Simak terus ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jazzy bold, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 Menerobos Ranah
Dalam sekali lambaian tangan, puluhan kepala serigala langsung putus.
Namun Juan Bai tidak berhenti disitu, dia langsung lompat dari atas batu lalu menyerang dengan kecepatan tinggi.
Syiuu! Syiuu!
Semua orang hanya mendengar deru suara angin lalu mereka menyaksikan kepala binatang monster yang menakutkan itu sudah putus dari tubuhnya.
Melihat kekuatan Juan Bai, moral semua orang nampak meningkat.
"Serang!"
"Serang!"
"Bertarung!"
Patrick yang menyaksikan Juan Bai terus membunuh ratusan binatang monster dengan mudah, seketika merasa malu.
Sebelumnya dia berkata akan melindungi Juan Bai, namun melihat kekuatan Juan Bai saat ini, wajahnya terasa panas.
Wanita yang sebelumnya menghina Juan Bai juga seketika menjadi pucat.
Dia akhirnya sadar bahwa Juan Bai bukanlah manusia awam seperti mereka, namun dia adalah Kultivator.
"Fio ley, awas!"
Melihat wanita yang sebelumnya menegur Juan Bai terbengong, Lu Xin berteriak dari kejauhan.
Dia ingin menolong, namun jaraknya terlalu jauh.
Dari arah belakang, dua ekor serigala hitam mengayunkan cakarnya ke arah wanita itu.
Wanita yang bernama Fio ley, tidak sempat bereaksi dan hanya bisa terbengong.
"Adik, aku akan menyusul mu!"
Fio ley tersenyum kecut. Dia sudah siap mati kali ini.
Namun Juan Bai secepat kilat langsung muncul di depan Fio ley dan langsung mengayunkan tangannya ke depan, dua energi pedang langsung memotong dua serigala hitam menjadi beberapa bagian.
"Senior, jangan lengah!" Juan Bai berkata pada Fio ley, kemudian dia langsung menyerang kawanan monster yang terus menerus datang.
Dari arah lain, seorang pria berbaju putih juga sedang bertarung dengan puluhan binatang monster sendirian. Disekelilingnya juga terdapat puluhan mayat serigala yang berserakan.
Meskipun bajunya penuh dengan bekas darah, namun dia tidak terluka sama sekali.
Tapi tidak semua orang memiliki kekuatan seperti dia.
Dari 60 orang yang tersisa setelah 20 orang melarikan diri, kini yang masih bertahan hidup hanya tersisa 30 orang, dan ini akan terus berkurang.
Bahkan dua penjaga keluarga Qin meskipun mereka memakai baju besi juga tidak bernasib baik.
"Nona, ini tidak bisa terus seperti ini." Pelayan Yun Xiao berkata, "Jika orang-orang itu terus berkurang, saat kita bertemu aliansi perampok kita tidak akan bisa melawan!"
Yun Xiao juga menyadari hal ini, jadi dia mencabut tombak yang ada di sampingnya.
Rata-rata binatang monster yang menyerang adalah binatang monster level 1 dan 2, jadi ini bukan masalah besar bagi Yun Xiao. Yang merepotkan adalah jumlah binatang monster ini terlalu banyak.
Namun Yun Xiao juga seorang Kultivator yang telah berada di tahap ke 7 alam Pemurnian, jadi dia tidak takut pada binatang monster ini.
"Zura Lei, kamu tetaplah di sini!"
Yun Xiao berkata pada pelayan yang ada di depannya, kemudian dia langsung lompat keluar.
Dengan bergabungnya Yun Xiao, keadaan mulai sedikit membaik.
Ledakan!
Ledakan!
Suara pertempuran terus terdengar.
Duarrrrr!
Yun Xiao menghantam kan tombaknya ke salah satu binatang monster hingga terlempar puluhan meter menghancurkan pohon-pohon kecil.
Juan Bai juga kini mulai merasa kelelahan, bajunya sudah penuh dengan darah binatang monster.
Namun beruntungnya monster-monster ini adalah binatang dengan level rendah. Jika itu seperti ular yang terakhir dia bunuh, mungkin dia akan memilih melarikan diri sejak awal.
Malam berlalu dengan cepat, akhirnya fajar tiba.
Saat matahari mulai muncul, gelombang monster yang sangat banyak perlahan-lahan kembali ke kedalaman hutan.
Bukan hanya Juan Bai yang merasakan kelelahan, tapi semua orang juga mengalami hal serupa.
"Senior, apakah kalian baik-baik saja?"
Juan Bai menghampiri Patrick dan bertanya.
Melihat kehadiran Juan Bai yang penuh dengan darah di sekujur tubuhnya, jantung Patrick bergetar ketakutan.
Dengan nafas terengah-engah dia menjawab, "Aku baik-baik saja, Namun Lu Xin sedikit terluka!"
Benar saja, saat Juan Bai melihat ke arah Lu Xin, terlihat ada dua cakaran di bagian betis dan punggung.
Melihat Juan Bai yang khawatir padanya, Lu Xin berkata, "Jangan khawatir, ini hanya luka luar. Lagi pula ini tidak beracun, jadi setelah di teteskan obat luka, ini akan sembuh!"
Juan Bai mengangguk.
"Baiklah jika seperti itu, kalian istirahat lah dengan baik!"
Setelah itu dia kembali duduk di atas batu, lalu dia mengeluarkan satu biji batu energi yang di berikan SiKocak padanya.
Batu energi memiliki energi yang sangat kaya dan murni, ini adalah batu yang di gunakan oleh para Kultivator untuk meningkatkan kultivasi.
Meletakan Batu energi di tangannya, Juan Bai mulai menyerap energi di dalamnya.
Saat ini Juan Bai baru berada di tahap ke 4 alam pemurnian, dia berharap dengan bantuan batu energi kali ini bisa menaikan ranah kultivasi.
Setelah menstabilkan pikirannya, Juan Bai mulai menyerap batu energi yang ada di tangannya.
Energi Spiritual yang sangat murni memasuki tubuhnya, lalu menjalar di setiap titik akupuntur tubuh, kemudian melewati seluruh Meridian.
Juan Bai melihat ke dalam tubuhnya, energi spiritual yang murni terus menerus menyusuri setiap inci tubuhnya.
Namun alisnya sedikit berkerut saat melihat jalur Meridian di tubuhnya sangat sempit, ini hanya sedikit lebih baik daripada Meridian manusia.
"Tidak bisa seperti ini!" Juan Bai bergumam, "Pantas saja aku merasa energi seolah tersendat, ternyata ukuran Meridian juga berpengaruh!"
Lalu Juan Bai mencoba memandu energi murni itu untuk memperlebar Meridian tubuhnya.
Waktu dengan cepat berlalu, hingga akhirnya Juan Bai berhasil memperlebar seluruh Meridian di tubuh. Bersamaan dengan itu, kacha..
Suara seperti pecahan terdengar dari dalam tubuh Juan Bai.
"Akhirnya aku menerobos ke tingkat lima alam pemurnian!"