Takdir Yang Kusalahkan

Aku Ajid Nurdin berusia 23 tahun Aku seorang Prajurit TNI. AKu asli keturunan cirebon Sunda. Ibuku asli Cirebon dan bapakku dari Cihampelas Bandung. Aku anak pertama dari dua bersaudara. Adikku lakilaki masih bersekolah di salah satu SMK swasta di kota cirebon. Ibu sering memanggilku Nang singkatan dari Lanang atau anak bujang. Yah aku masuk menjadi anggota prajurit TNI sejak keluar SMA, usia 18 tahun alhamdulilah sudah lulus testing keanggotaan prajurit TNI lewat jalur prestasi raport.

Selama disini, kodim *** saya belum pernah jatuh hati kepada siapapun kecuali masa lalu di kampung saya. Padahal ini kota, banyak yang cantik cantik bodi seksi aduhay tapi tak satupun yang memikat hati saya. Namun, seorang gadis telah memalingkan duniaku. Gadis Manis sederhana dikucir kuda rambut lurus hitam, dengan kulit tidak terlalu putih dan tidak terlalu hitamu sedang membersihkan dan mengelap meja cafe dan karaoke Arr*** memakai kemeja putih dan celana hitam. Terampil sekali.

Siang hari selepas piket di kantor sering nongkrong di sebrang cafe ada lesehan warung sederhana. Setiap jam 10 pagi kulihat gadis itu sedang siap siap membersihkan kaca dan meja kursi cafe. Hanya kuperhatikan saja selanjutnya saya tak peduli. Melanjutkan kembali aktifitas seperti biasa. Akan tetapi sudah satu minggu ini setiap jam 10 pagi saya nongkrong disana tak kelihatan gadis itu, kemana dia. Kutanya security disana.

"pak maaf biasanya ada waitress yang dikuncir kuda rambutnya tingginya 157 centian lah. Sekarang qo jarang terlihat."

"oh, Neneng... Dia shift malam pak." jawab security itu.

"shift malem jam berapa aja pak? Jam 8 malem pak ganti shift. Kalau shift malam biasanya di room pak menyajikan pesanan para tamu yang booking room. Kalau cafe nya emang tutup tapi malem yang buka room karaoke nya." terang pak security cafe.

Seketika pikiranku terhanyut memikirkan, apa memang gadis itu seorang LC ? Atau bagaimana. Arghh, aku terus memikirkan dia. Membuat konsentrasiku di kantor jadi buyar dan sering melamun sendiri.

"wey, Jid napa beberapa hari ini sering menyendiri." tiba tiba seniorku mengagetkanku.

"entahlah ndan," jawabku

"cewek yak,,," tebaknya tepat sasaran.

"aku heran ndan kenapa ya pikiranku memikirkan terus gadis itu padahal aku gak tau dia siapa."

"kok bisa, ya kenalan geh." kekeh nya. Komandan Arif menarik nafas, "kejar apa yang membuatmu ingin tahu dan jangan mencari tahu sesuatu yang tidak perlu kamu ketahui." tandasnya.

"maksudnya ndan" tengokku ke arahnya.

"nanti kamu paham maksud ku." sambil berlalu meninggalkanku kembali sendiri di bangku kerjaku.

......................

Sore ini, aku hendak makan di warung nasi padang. Ternyata ada gadis itu lagi, sedang melayani para tamu restoran nasi padang. Yang tadinya mau aku bungkus, ku urungkan saja dan makan di sana. Kulihat dia sibuk melayani para pesanan membungkuskan nasi dan beberapa sterofoam chatering pesanan costumer. terampil dan cekatan ketika dia merapikan dan memasukkan lauk lauknya ke dalam sterofoam putih itu. Tak berani kusapa dia, hanya sebatas memandangnya dari kejauhan.

Akhirnya kutemukan kembali kau gadis manis. Aku tak yakin menyukainya hanya sebatas penasaran saja.

Kembali keesokan harinya aku ke restoran padang lagi, tapi tak kutemukan dia. Mencari dari sudut manapun. Iseng kutanya uda nasi padang.

"da, kemarin aku lihat ada gadis manis bantu bantu menyiapkan nasi kemana dia sekarang." tanyaku iseng.

"nah,, pak tentara naksir yak. " canda uda nasi padang.

"gak cuma pernah lihat aja di cafe ujung sana da. Takut aku salah lihat." kututupi rasa malu ku dan kepo ku pada gadis itu.

" iya, pak itu neneng. Dia kuliah sambil kerja pak. Kalau kerja nya shift pagi, dia ambil kuliah jam siang kerja setengah hari kalau shift malam dia ambil kuliah pagi. Kalau kami lagi full orderan chatering kayak kemarin tuh dia bersedia bantu bantu kami dengan upah gak seberapa sih tapi dia mau ngelakoninnya."

aku seksama merhatiin. "kenapa pak tentara suka yak,, dia manis anaknya cerdas dan periang istri saya suka sama dia sayang malah. Jujur anaknya dan pekerja keras. Detail kehidupannya saya juga gak tahu sih pak, cuma waktu itu pernah beli makan disini dia tanya ke kita ada bisa kasih kerjaan, kan kita dan cukup segini ya istri saya nawarin kalau ada orderan chatering nanti di kabarim katanya gituh. Ya alhamdulilah beberapa kali pesanan chatering dia selalu bersedia buat bantu bantu disini walawpun tidak setiap hari ya lumayan aja pak."

"oohhhhh" ku oh kan terkagum kagum dengan cerita uda nasi padang.

"sekali lagi da, itu di cafe dia sebagai apa kalau shift malem?" makin keppo aku.

"ya kerja pak seperti biasa ya entahlah di dalam nya kerja apa. Tapi selama disini dia tetap santun menjaga etika, karena dia juga kan mahasiswi bahasa asing juga, dia amat sangat menjaga privasinya."

"oohh.."

"oh oh terus pak buruan mah pesan apa."

"paket naspad biasa da. Dibungkus aja da ya aku mau makan sekalian di mes." ucapku .

...****************...