Sinopsis : Nama ku David Taufan seorang kurir paket yg rela mendonorkan satu ginjal ku untuk papah dari wanita yg ku cintai .tetapi dia sangat kasar ,mudah emosian dan tak mencintaiku secara tulus .tetapi diriku rela memberikan semua nya yg ku mampu untuk nya .diriku berusaha menjadi kekasih yg baik dan sabar .tetapi suatu saat diriku menerima pil hitam ketika hari ulang tahun kekasih ku itu dia diberi kado istimewa sebuah mobil bagus dari lelaki lain .
diriku sangat hancur .semua pengorbanan ku sia sia setelah melihat itu .hingga kondisi ku drop karna hanya memiliki satu ginjal saja .
kedua orang tuaku telah tiada .kenapa diriku memberikan ginjal ini pada papah kekasihku itu?"jawaban nya adalah diriku pernah di bantu dalam materi sewaktu ayah ku sakit keras diriku tak punya biaya banyak .sebagai balas budi nya diriku rela mendonorkan ginjal ini .tetapi semua itu tiada artinya .karna dia memilih lelaki lain
di saat detik terakhirku , aku menuliskan sebuah surat untuk nya .simak di sini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 22" mulai bekerja lagi
Aku hari ini mulai bekerja lagi , sebelum berangkat abang menyiapkan bekal untuk ku dulu karana dia sangat tak ingin jika aku memburuk karna tak makan siang .
Kami sudah melaksanakan shalat subuh berjamaah , aku memakai kemeja biru celana hitam dan jas itu aku bawa tidak di pakai dahulu karana takut terkena keringat .
" bang apakah tidak marah pemilik kafe itu kalau kau cuti nya banyak?" aku makan sambil menatap mata nya.
" tidak , karna pak Danu sangat mengerti dia juga sayang dengan abang jadi tidak marah ." Abang memasukan bekal ku ke tas ransel ku dengan senyuman nya.
" takut nya kau di pecat" aku minum sambil menoleh ke arah abang.
" tidak ,jangan khawatir " abangku membawa piring bekas makan ke dapur .
Lalu aku memakai sepatu , kami pun berangkat .
Aku tidak di izinkan abang naik motor jadi abang memesankan ojek online untuk ku.motor lama ku di bengkel karna rusak.jadi abang menggunakan motor baru yg di pakai aku.
Begitu takut nya abang akan kehilangan ku jadi dia berusaha membuatku bahagia dan selamat.
Aku sampai di kantor nya Ditya dengan tepat waktu.
Mobil Ditya sudah ada di depan tempat parkir .
Aku masuk dengan membawa tas dan memakai jas .
ku buka pintu ruangan kerja ku ,betapa kaget nya aku para karyawan lain dan staf menyambutku dengan meriah .
" selamat datang pak David , kami belum sempat menjenguk bapak" ucap karyawan lain sambil memberikan aku hadiah.
" iya tidak papa , saya bukan orang penting seperti pemilik perusahaan ini , jadi tak perlu repot -repot" aku menerima nya dengan bahagia.
" vid elu itu sangat rendah hati ya , gua salut " Ditya muncul sambil memberikan ku kotak berwarna kuning.
" aku malu , karna diriku adalah orang biasa derajatku hanya mantan kurir paket " aku menyimpan hadiah itu di meja kerja ku.
" jangan malu pak, karna kami suka dengan sikap ramah bapak , kerja keras nya membangun semangat kami lebih membara lagi" ucap Celia staf HRD.
" iya benar pak, kami selalu menunggu bapak untuk bisa kembali bekerja lagi , kami merasa kehilangan " ucap Ridho sang OB baru di kantor Ditya.
"terimakasih , seharusnya tidak perlu seperti ini" Aku memberikan senyuman manis kepada mereka.
"iyah , sama - sama , kami senang jika bapak kembali lagi" Ucap mereka semua sambil tersenyum hangat.
Aku hanya tersenyum melihat mereka .
Berperilaku baik lah pada siapapun , di mana pun karana tempat yg kita injak dan tempati akan menyesuaikan dengan sikap kita sendiri.jika kita bisa membawa diri dengan baik maka tak sulit bagi kita untuk di hormati , di hargai , walau aku sendiri tak di hargai oleh Diani tapi banyak orang di luar sana.yg menghargai ku.
Di kantor Diani , dia sedang sibuk dengan tugas nya Om Aby masih di rawat , aku berencana akan ke sana jika sudah pulang nanti.
Aku sangat bahagia karana tak pernah menyangka kalau akan di buat kejutan seperti pagi ini.
Sungguh sangat membuat ku bahagia sekali.rasa lemas ku berubah menjadi semangat karana mereka .
Hatiku ceria lagi meski bukan Diani yg menghiburku.
Aku bekerja dengan bahagia sambil menatap kotak hadiah itu.
Ditya hanya melihat ku dengan bahagia meski rasa bersalah nya masih ada .senyuman nya begitu terpancar dengan sangat bahagia.