Grace Jacorey, seorang editor di salah satu perusahaan media di California. Karena kecerobohannya bersama temannya membawanya ke dalam sebuah masalah. Ia dipertemukan dengan salah satu keturunan Walton, seorang pria tampan dan kaya raya. Sejak pertemuan itu, Grace merasakan jantungnya berdebar saat berada di dekat pria itu. Mungkinkah ia jatuh hati pada Pria itu? Akankah pria itu memiliki perasaan yang sama dengan Grace?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12: Mencari Informasi
"Grace.. Grace..." Jena menepuk-nepuk bahu Grace sembari menatap pria tampan yang baru saja keluar dari mobil bersama wanita paruh baya. Wanita itu terlihat cantik dan anggun meskipun sudah berkepala lima. Keduanya dikawal oleh bodyguard.
"Apa?"
"Lihat.. lihat Grace. Itu William dan ibunya," kata Jena. Grace mengikuti arah pandangan Jena. Para wartawan dan fotografer mengerubungi mereka.
"Dia tampan bukan? Kasihan sekali. Kalau aku jadi kekasihnya aku tidak akan pernah berpaling darinya. Bahkan melirik pria lain saja tidak sempat," ujar Jena dengan mata berbinar. Ia salah satu penggemar pria itu. Ia bahkan selalu memantaunya dari media sosial. Grace kemudian mengambil kameranya dan mengambil beberapa foto di lapangan.
"Iya dia memang tampan, tapi dia tidak akan mau denganmu," kata Grace membuat Jena refleks membulatkan matanya.
"Kamu membangunkan ku dari imajinasi indahku," kata Jena dengan ekspresi wajah masam.
"Hei.. kenapa kalian di sini saja. Cepat kejar mereka!" perintah Jena pada anak magang di kantor mereka.
Tak lama kemudian Aron Walton, putra pertama Simon Walton turun dari mobilnya. Pria itu tampak biasa saja, seolah tidak terjadi sesuatu. Sesekali tersenyum menyapa wartawan.
"Itu Aron Walton.." tunjuk Jena menyalakan kameranya lalu membidik sosok pria tampan berbalut tuxedo hitam.
"Sepertinya kamu cukup mengenal keluarga Walton," ujar Grace sembari memotret.
"Mereka terkenal di sini. Sejak kecil aku sudah sering mendengarnya," kata Jena. Grace lalu mengangguk. Ia hanya pendatang di California. Berbeda dengan Jena yang memang sejak kecil sudah tinggal di California.
"Dia sudah menikah dan punya anak kalau tidak salah," lanjutnya.
"Tapi aku penasaran dengan putra kedua Simon. Dia tidak muncul sejak tadi. Dia sangat tertutup," kata Jena.
"Apa itu pria yang kita bicarakan di cafe tempo hari?" tanya Grace mengambil botol minum dari tasnya.
"Yap.. aku tidak yakin dia akan datang. Dia berbeda dari keluarga Walton yang lainnya. Ada banyak rumor yang berseliweran tentang dia di luar sana. Tapi dia tidak peduli dengan berita tentangnya. Bahkan saat dia dirumorkan seorang gay dia juga tidak peduli," ujar Jena. Grace mengangguk.
"Sepertinya dugaanku kali ini salah. Dia datang Grace. Ayo ikuti aku," Jena menarik tangan Grace. Ia melihat Kendrick Walton memasuki gedung hotel dari pintu lain sehingga tidak akan melewati kerumunan. Sudah lama Jena ingin mencaritahu informasi tentang pria itu.
"Kita kemana Jen?"
"Kendrick Walton ada di sini Grace. Aku ingin mencari informasi tentangnya," kata Jena kegirangan.
"Bagaimana dengan berita Simon?" tanya Grace.
"Biarkan mereka yang mengurusnya," kata Jena.
"Bagaimana kalau Nolan datang? Kita bisa kena marah," kata Grace mengikuti Jena.
"Tenang saja Grace. Aku bisa mengatasinya," jawab Jena menarik tangan Grace dan bersembunyi dibalik tembok saat Kendrick berhenti dan melihat kebelakang.
"Ayo Grace, kita tidak boleh kehilangan jejaknya," ujar Jena saat melihat Kendrick berjalan kembali menaiki tangga.
Cukup lama Grace dan Jena mengikuti Kendrick dan mereka tidak mendapatkan apapun kecuali lelah karena berjalan. Kendrick sejak tadi hanya berjalan dan tidak melakukan apa pun. Hingga mereka tiba di basement hotel.
"Jena, sebaiknya kita pergi saja. Tidak ada informasi yang kita dapatkan. Lihatlah, dia hanya berjalan sejak tadi. Dia bahkan membuat kita naik turun tangga. Aku lelah," ucap Grace bersembunyi dibalik mobil. Satu fakta yang baru ia ketahui ternyata Kendrick Walton adalah pria yang pernah ia temui saat di coffee shop dekat kantornya. Pria yang bajunya kotor karena kopi miliknya tak sengaja mengenai pria itu.
"Kamu benar Grace. Tau begini aku tidak akan mengajakmu. Sulit sekali menggali informasi tentang pria itu," balas Jena tanpa mengalihkan pandangannya dari Kendrick.
"Tunggu dulu, sepertinya kita tidak akan pergi dengan sia-sia Grace," kata Jena menyeringai.
Jena mengambil kameranya dan memotret Kendrick bersama wanita yang baru saja datang entah darimana. Keduanya masuk ke dalam mobil. Kendrick membuka pintu mobilnya hingga Jena bisa melihat dengan jelas wajah mereka.
"Oh God.. ini menarik sekali," Jena kembali mengambil gambar Kendrick dan wanita itu saat berciuman.
"Lihat Grace... Mereka berciuman. Sepertinya wanita itu kekasihnya. Itu artinya rumor tentang kendrick seorang gay tidaklah benar," ujar Jena. Grace hanya mengangguk sembari menatap sepasang manusia yang berada di dalam mobil itu.