Sekuel (My Cantik)
Victor Valdes Dewangga,pria mapan berusia 37 tahun.Pria yang gila kerja hingga diusianya yang hampir kepala empat tak kunjung memiliki kekasih.Namun sebuah insiden membuatkannya harus menikahi gadis belia yang masih di bawah umur yaitu Yohanna Revalia Kenzani cucu bungsu dari keluarga Aditama.
Bagaimanakah kelanjutan pernikahan mereka?yuk simak kisahnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ban 12.Satu atap
Sepulang dari kantor Victor, Anna menyusul Arumi di sebuah Mall. Gadis itu sedikit kesal karena Victor langsung menyuruhnya pulang usai mereka makan siang karena pria itu harus pergi ke tempat proyek untuk mengecek pembangunan yang saat itu sempat terbengkalai.
Anna semakin kesal karena tidak bisa menemukan keberadaan sepupunya itu. Di hubungi ponselnya tidak aktif membuat gadis cantik itu bertambah kesal saja. Anna berjalan tanpa tujuan karena dia juga malas untuk berbelanja. Dan tiba-tiba saja ia tidak sengaja menabrak seseorang.
Brug
"Aw...Lo punya mata tidak sih?,"omel seorang wanita pada Anna yang meringis kesakitan karena bahunya terasa begitu sakit.
Anna menoleh pada wanita itu dan sedikit terkejut melihat siapa yang tidak sengaja ia tabrak."Ka--mu--
"Ish...Lo si bocil istrinya Victor kan,"ujar wanita itu menunjuk Anna dengan raut wajah penuh keterkejutan.
"Iya...bukankah kamu Tante yang tadi datang ke kantor suamiku kan?,"tanya Anna dengan beraninya. Jika tadi dia diam saja itu demi menjaga image nya di depan Victor. Tapi sekarang dia tidak akan diam saja.
"Tante... Tante. Sejak kapan gue jadi Tante Lo?,"teriak wanita hingga menyita perhatian orang-orang yang melintasi mereka.
"Ups... sorry. Habisnya sih dandannya kayak Tante-tante sih,"jawab Anna dengan senyuman meledek membuat wanita itu menggeram kesal.
"Lo--meski gue Tante-tante tapi setidaknya gue sudah pernah tidur dengan suami Lo. Sedangkan Lo jangan tidur bersama di cium Victor saja gue yakin belum pernah,"ucap wanita itu dengan kedua tangan terkenal. Ia sengaja berkata seperti itu untuk membalas gadis itu.
Anna terdiam mendengar ucapan wanita itu yang mengaku pernah tidur dengan Uncle Victornya."Cih... pernah tidur sama suami orang saja bangga. Dasar murahan,"jawab Anna dengan lantang membuat wanita itu terlihat geram karena orang-orang mulai menatapnya dengan sinis.
"Lo dengar gue baik-baik. Victor tidak sebaik yang Lo pikirkan. Coba Lo pikir saja, tidak akan ada pria yang mau menikahi anak di bawah umur kayak Lo jika bukan punya tujuan. Victor itu selain tukang selingkuh dia juga mengincar harta kekayaan keluarga Lo,"ucap wanita itu.
"Diam...!, jangan sesekali memfitnah Uncle Victor,"jawab Anna.
"Ohoho... sepertinya istri kecil Victor ini mulai emosi tapi gue suka. Ingat ya bocil, Victor itu milik gue dan sampai kapanpun dia cuma milik gue,"ucap wanita itu sengaja memanas-manasi Anna.
"Dan Lo lihat ini baik-baik!, foto gue sama Victor beberapa bulan yang lalu di sebuah klub,"ujar wanita itu menunjukkan fotonya bersama Victor yang terlihat begitu sangat dekat.
Anna yang melihat foto-foto itu terlihat mengepalkan kedua tangannya. Ia tidak menyangka Uncle Victornya mengingkari janjinya untuk tidak berdekatan dengan wanita manapun selama ia melanjutkan pendidikannya.
Anna pergi begitu saja meninggalkan wanita itu yang terlihat tersenyum puas. Wanita itu tidak menyangka semudah itu membuat Anna terprovokasi."Jika tau begini kenapa tidak aku lakukan dari dulu untuk memisahkan keduanya,"batin Bella.
Anna memilih untuk pulang dan melupakan niatnya untuk mencari sepupunya. Gadis itu menjalankan mobilnya meninggalkan pusat perbelanjaan itu dengan kecepatan tinggi. Ia benar benar marah karena mudahnya percaya pada pria seperti Victor yang jelas bisa melakukan apapun yang dia mau. Hatinya benar benar sakit melihat foto yang ditunjukkan oleh Bella padanya. Selama ini ia tidak pernah seberani itu pada Uncle Victornya.
Anna memarkir mobilnya sembarangan lalu berlari masuk ke dalam rumah. Gadis itu benar benar kesal dan marah. Andai Uncle Victornya ada disini ia akan melampiaskan semuanya pada pria itu.
"Anna...dari mana sayang?,"tanya Ara saat melihat cucunya itu akan menaiki tangga menuju lantai dua.
"Gak ada Oma,"jawab Anna tanpa menoleh pada Omanya itu. Ia begitu sangat kesal dan juga marah pada Victor saat ini.
"Opa nunggu kamu di ruang kerjanya. Ada yang mau Opa kamu bicarakan,"ucap Ara. Ia tau cucunya itu tidak baik baik saja tapi ia membiarkan Anna menyelesaikan masalahnya sendiri
"Nanti saja Oma,Anna lagi kesal,"jawab Anna.
"Tidak ada tapi-tapian. Kamu sudah ditunggu oleh Opa,"ucap Ara menarik pergelangan tangan Anna. Gadis itu mau tidak mau mengikuti langkah Ara meski ia masih kesal.
***
"Nah tuh orangnya,"ucap Kevin melihat kedatangan sang cucu pada Victor.
Anna cukup terkejut melihat Victor ada di kediaman Opa dan Omanya. Gadis itu langsung duduk bersebelahan dengan Victor dan memasang wajah datarnya. Ia semakin bertambah kesal saat melihat wajah Victor.
Victor menatap Anna yang terlihat berbeda kali ini dari biasanya. Gadis itu tidak menegurnya dan terkesan menghindarinya. Bahkan Anna membuang muka saat tatapan mereka bertemu. Apakah ini ada hubungannya dengan tadi ia meminta gadis itu pulang.
"Karena kalian sudah ada disini jadi Opa langsung pada intinya saja. Opa ingin kalian tinggal bersama mulai hari karena sesuai perjanjian saat itu kalian akan menjalani rumah tangga yang sebenarnya jika Anna sudah menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atasnya,"ucap Kevin.
"Anna tidak mau Opa,"jawab Anna tiba-tiba membuat Victor semakin heran dengan sikap Anna sekarang.
"Ini sudah keputusan Opa. Kalian harus sering bertemu agar benih-benih cinta tumbuh di hati kalian karena Opa tidak ingin terjadi yang namanya perceraian,"ucap Kevin yang tidak mau dibantah.
Anna yang hendak kembali berbicara langsung tak berkutik saat sang Opa menatapnya dengan tajam.
Gadis itu merengut kesal karena Opa nya dengan seenaknya memintanya untuk tinggal bersama Victor.
"Victor... silahkan bawa istrimu kemana pun kamu mau. Jaga dia dan jangan sakiti dia,"ucap Kevin.
"Baik Uncle...,"jawab Victor.
Anna menatap tak suka pada Victor, gadis itu langsung pergi begitu saja meninggalkan ruangan kerja Opanya menuju kamarnya di lantai dua.
"Apakah kalian bertengkar?,"tanya Ara karena yang ia tau ini semua keinginan cucunya dulunya tapi entah kenapa Anna seperti sedang merajuk.
"Tidak Aunty... mungkin Anna hanya kaget saja dengan keputusan Uncle Kevin karena Aunty tau sendiri jika pernikahan kami dilakukan secara mendadak,"jawab Victor.
"Oh begitu...,"jawab Ara bernafas lega.
Dan disinilah Anna dan Victor saat ini, keduanya berada di dalam mobil dan dalam perjalanan menuju apartemen Victor. Pria itu sengaja membawa Anna ke apartemennya karena rumahnya masih sering dikunjungi oleh ibu tirinya.
Sepanjang perjalanan keduanya saling diam dan tidak ada yang bicara. Anna memilih menatap keluar jendela sementara Victor fokus pada jalanan.
Sebenarnya Victor ingin menegur gadis ini tapi ia urungkan karena tidak ingin nantinya gadis itu besar kepala. Sesampainya di unit milik Victor pria itu memilih untuk duduk dan menjelaskan pada Anna peraturan yang ia tetapkan di apartemen ini."Kita akan tidur terpisah, apakah kamu keberatan?,"tanya Victor pada Anna yang diam saja.
"Tidak...,"ketus Anna.
"Dan itu kamarmu. Silahkan lihat,"ucap Victor mengabaikan sikap ketus Anna, pria itu memilih masuk kerja kamarnya.
Anna menatap punggung lebar Dion yang menghilang di balik pintu kamar. Jika bukan karena permintaan Opanya dia tidak akan tinggal disini bersama Victor.
...************...
bikin ana hamil thor ank kembar biar bersaing sama arsen