NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Yang Salah

Takdir Cinta Yang Salah

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / One Night Stand / Selingkuh / Pelakor / Dijodohkan Orang Tua / Kontras Takdir
Popularitas:25.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lucky One

Keidupan normal Karina gadis 17 tahun yang baru saja putus cinta seketika berubah, Dengan kedatangan Dion yang merupakan artis terkenal, Yang secara tidak terduga datang kedalam kehidupan Karina, Dion yang telah mempunyai kekasih harus terlibat pernikahan yang terpaksa di lakukan dengan Karina, siapakah yang akan Dion pilih?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lucky One, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penjelasan

Karina dan Dion terdiam selama perjalanan pulang ke villa, masing-masing tenggelam dalam pikiran mereka sendiri. Karina terus berusaha mengingat kejadian semalam, namun ingatannya seperti terselubung kabut.

"Ah, sial, kenapa gue nggak bisa ingat apa-apa?" gumamnya kesal, frustrasi karena kepalanya terasa kosong. Sesampainya di villa, mereka disambut oleh Intan yang tampak ceria.

"Karinaaa, lo kemana aja?!" teriak Intan sambil memeluk Karina erat. Namun, Karina hanya bisa mengerutkan kening, bingung dengan sikap santai sahabatnya.

"Kok lo di sini sih? Kenapa lo ninggalin gue di club?" tanya Karina dengan nada sedikit merengek, jelas merasa terguncang dengan apa yang terjadi. Intan mengerutkan kening, mencoba mengingat apa yang sebenarnya terjadi semalam.

"Sorry, Rin. Gue kira lo sama Dion udah pulang duluan. Soalnya pas gue lagi asik joget, tiba-tiba kalian berdua ngilang. Yaudah, gue pulang aja sendiri," jelas Intan, tidak menyadari betapa serius situasi yang sedang dihadapi Karina.

Tante Sindy yang berdiri di dekat mereka segera memotong percakapan. "Ayo kita obrolin kejadian tadi di ruang tamu," ajaknya tegas. Wajah-wajah yang sebelumnya tampak ceria kini berubah menjadi muram, menambah ketegangan di udara. Intan, yang belum sepenuhnya paham situasi, hanya menatap bingung ketika mereka semua berkumpul di ruang tamu.

Tante Sindy menarik napas dalam-dalam, seolah bersiap untuk mengatakan sesuatu yang besar. "Kalo udah begini, kayaknya solusinya kalian nikah saja deh," celetuknya tiba-tiba. Semua orang di ruangan itu terdiam, tercengang mendengar saran itu.

"Enggak bisa lah, Mah! Dion kan masih punya pacar," protes Dion, menolak mentah-mentah ide itu. Wajahnya tegang, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja diucapkan oleh ibunya. Ibu Mira, yang sejak tadi diam, akhirnya ikut angkat bicara.

"Ibu setuju. Karina sudah kehilangan keperawanannya, dan itu juga sama kamu, Dion. Kamu harus bertanggung jawab," tegasnya, nadanya serius dan tak terbantahkan.

Karina, yang sejak tadi diam dengan wajah pucat, akhirnya menyela dengan suara lirih namun penuh ketegasan. "Nggak, Bu. Karina nggak mau. Karina masih mau sekolah, Karina nggak mau nikah..." ucapnya dengan mata yang mulai memerah, air mata menggenang di sudut matanya.

Ruangan itu terisi oleh keheningan yang berat. Tak ada yang tahu harus berkata apa lagi, karena di depan mereka, dua masa depan yang begitu muda dan tak siap, kini berada di ambang keputusan yang besar.

“Gak mau, Bu! Karina masih pengen sekolah, Karina gak mau nikah...” rengek Karina, matanya mulai berkaca-kaca, penuh penolakan dan ketakutan.

Tante Sindy dengan tenang menimpali, “Gampang kok, pernikahan kalian bisa kita tutupi. Kalian tetap bisa sekolah dengan tenang, asal Karina tidak hamil.”

Dion yang sejak tadi merasa bingung akhirnya ikut bicara. "Tapi, Mah... Karina gak mungkin hamil.

Dion gak ngapa-ngapain Karina, kok," bantahnya, mencoba mencari jalan keluar dari situasi yang semakin rumit. Namun, Ibu Mira yang sudah terbawa emosi segera menyela.

"Dion, jelas-jelas tadi ada darah di kasur hotel! Itu artinya Karina udah pecah perawan, dan itu sama kamu!" ucapnya dengan nada tegas, kemarahan dan kekecewaan terlihat jelas di wajahnya.

Tante Sindy mencoba menenangkan. "Udah, Mir, tenang... Dion urusan aku," katanya, menepuk bahu Ibu Mira dengan lembut. Ia kemudian menatap Dion dengan pandangan dingin. “Dion, tidak ada penolakan atau bantahan. Kalau kamu menolak, Mamah gak akan anggap kamu anak lagi. Dan jangan harap kamu dapat warisan sepeser pun.”

Ancaman itu langsung membuat Dion terdiam. Kata-kata ibunya menghantam keras, lebih dari yang ia perkirakan. Harta dari keluarga ibunya, warisan dari kakeknya yang memiliki pabrik rokok terbesar di Indonesia, adalah sesuatu yang sangat besar. Dion tahu, jika ia menolak, semua hak warisannya akan hilang begitu saja—dan itu bukan sesuatu yang bisa ia lepaskan.

Di tengah-tengah tekanan dari keluarganya dan rasa bersalah terhadap Karina, Dion hanya bisa menunduk, terdiam dalam kebingungan. Masa depannya, yang sebelumnya terasa cerah, kini terasa buram, penuh dengan pilihan-pilihan yang tak pernah ia bayangkan harus diambil.

Karina duduk di tepi ranjang, air matanya terus mengalir tanpa henti. Intan, yang masih kebingungan dengan semua kejadian ini, berusaha menenangkan sahabatnya, meskipun ia sendiri tak paham apa yang terjadi. "Karina, cepet ceritain, gimana kejadiannya," tuntut Intan, penasaran dan khawatir.

"Gue gak tahu, Tan. Gue juga bingung... tiba-tiba gue sama Dion udah ada di satu ranjang," jawab Karina sambil terisak. Tangisannya membuat suaranya terdengar semakin lemah dan terputus-putus.

"Ya kok bisa sih? Tapi gue juga bingung... kemarin tuh, sejak kita minum bir, gue masih inget meskipun mabok parah. Tapi sama sekali nggak lihat kalian berdua lagi," sahut Intan yang juga terlihat tak kalah pusing. Ia mencoba mengingat-ingat, namun kepingan ingatannya tak banyak membantu.

Tiba-tiba, suara ketukan terdengar dari pintu kamar.

Tok, tok, tok... "Karina, keluar dulu. Gue mau ngobrol sama lo," terdengar suara Dion memanggil dari luar.

"Si Dion tuh, Rin," kata Intan.

"Males banget, ah," keluh Karina. Meski begitu, ia tahu mereka harus berbicara. Dengan enggan, ia bangkit dan membuka pintu, lalu mengikuti Dion ke balkon untuk mengobrol.

Di balkon, suasana terasa tegang. Dion mengalihkan pandangannya ke langit, seakan mencari kata-kata yang tepat. "Karina, gue gak mau nikah sama lo. Gue masih punya pacar, dan gue cinta banget sama dia," ucap Dion dengan suara rendah namun tegas.

Karina menghela napas panjang, berusaha menahan rasa kecewanya. "Yaudah, lo bilang aja sama nyokap lo. Gue juga gak mau nikah sama orang yang baru gue kenal, apalagi lo udah punya pacar," jawab Karina, suaranya terdengar getir.

Dion tampak bingung, lalu berkata, "Gak bisa. Harus lo yang minta batalin."Karina menatapnya tajam, lalu menghela napas berat. "Ayo kita ngomong sama mereka sekali lagi," ajaknya, mencoba mencari jalan keluar. Dion mengangguk setuju.

"Oke, ayo."Mereka berdua berjalan menghampiri kedua orang tua mereka, mencoba sekali lagi untuk membatalkan pernikahan yang terasa semakin menjerat mereka. Karina berdiri di depan Ibu Mira dengan mata yang masih merah, tetapi kali ini suaranya tegas. "Bu, Karina gak mau nikah sama Dion. Karina gak cinta sama dia," pintanya memohon, berharap ada secercah pengertian dari ibunya.

Namun, Ibu Mira menatapnya dengan penuh keyakinan. "Ini bukan soal cinta, Nak. Kamu sebagai perempuan harus punya harga diri. Keperawanan kamu sudah hilang sama dia, dan siapa yang tahu? Mungkin saja kamu hamil," ujar Ibu Mira, suaranya lembut namun sarat dengan ketegasan. Ia berusaha membuat Karina mengerti bahwa ini bukan hanya masalah pilihan, tapi tentang tanggung jawab dan konsekuensi.

Karina hanya bisa menunduk, perasaannya semakin terhimpit. Baginya, jalan keluarnya masih terasa jauh dari jangkauan.

“Tapi, Mah…” Dion baru saja hendak berbicara, namun langsung dipotong oleh Tante Sindy. “Kamu nggak boleh nolak, Dion. Kamu jadi cowok harus tanggung jawab, mau ini disengaja atau tidak. Kamu tahu kan konsekuensinya kalau kamu menolak?” Nada ancaman dalam suara Tante Sindy membuat Dion hanya bisa terdiam.

1
putri cobain 347
absen kk, follback kak
Cmp
Karina sekali-kali nonton Filem india tu
Sof Tia
mampir keceritaku yah jangan lupa
Fa.NT
Ceritanya luar biasa
Fa.NT
bener bener patah hati
Fa.NT
lagi putus cinta Bu, kasian anak mu ini pilu
Sakuya Wish
seru banget, gak bosen bacanya
naya
lanjuttttt thor
Essy Kehi🦋
ceritanya menarik
Lucky One: makasih 🙂
total 1 replies
semangat
keen
satu episode nya terlalu sedikit 🥲
Kia Shoji
Smngat..
Heart Attack
seru sih sejauh ini
spiderwomen
dih ricky🤨
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!