***^^ Cerita ini adalah kisah nyata.
Nama tempat dan tokoh dalam cerita hanya samaran semata, serta ada tambahan-tambahan bumbu di dalamnya. Selamat membaca 🤗🤗 ***^^
Yulia Kinanti, wanita cantik asal desa yang menikah dengan seorang laki-laki dewasa asal kota yang bernama Rama Bagaskara 45 tahun. setelah mereka menikah, Yulia di boyong ke rumah suaminya yang ada di kota.
Namun siapa sangka, sang suami ternyata mempunyai anak laki-laki yang sudah dewasa, dia bernama Dewangga Arya Bagaskara 23 tahun yang seorang mahasiswa.
Dewangga Jatuh hati terhadap ibu tirinya sejak pertama kali melihatnya. namun, Angga berusaha untuk menahannya dan melupakannya, akan tetapi rasa itu tidak bisa di hilangkankan dan justru semakin besar. membuat Angga gila dan melakukan banyak cara untuk mendapatkan hati ibu tirinya. bagaimana kah kisah mereka selanjutnya. ? yuk terus ikuti ceritanya ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ~ Dewi KEGELAPAN ~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1.
Hari ini tepat 10 hari pernikahan Yulia dengan seorang Pria yang bernama Rama Bagaskara, Dan pada hari ini juga Yulia akan di bawa oleh Suaminya menuju ke kota untuk menempati Rumah Sang Suami yang ada di sana.
" Sayang...sudah selesai semuanya ? " Tanya Rama. Laki-laki itu menghampiri Sang Istri yang terlihat tengah mengemasi pakaian dan barang-barang mereka.
" Sudah kok Mas..., Sudah semuanya. " Jawab Yulia. wanita itu menoleh dan tersenyum manis ke arah sang suami yang berjalan mendekat ke arahnya.
" Ya sudah...Ayo Kita keluar, Ayah dan Ibu sudah ada di depan" Rama meraih pergelangan tangan sang istri, kemudian mereka berjalan keluar bersama.
Setelah sampai di depan, Yulia melangkah dengan cepat ke arah orang tuanya yang tengah bediri di teras depan, kemudian memeluk mereka dengan tangisan yang mendalam.
" Yah...Buk...,, Aku sama Mas Rama pamit Ya.,, Kalian harus sehat-sehat di sini. Kalau ada apa-apa segera hubungi aku ya.." Ucap Yulia, sembari melepas kan diri dari pelukan kedua orang tuanya.
" Iya sayang, Berhati-hatilah ya Nak. Jangan lupa patuhi Suamimu. jika dia berada di jalan yang salah, jangan bosan untuk selalu mendoakannya dan mengingatkannya. Dan sering-seringlah berkunjung kemari." Ucap Sang Ibu dengan raut wajah sedihnya.
" Tentu Buk...Aku pasti akan mengajak Mas Rama untuk sering-sering datang kemari." Ucap Yulia masih dengan tangisannya.
Sedangkan Ayah Yulia ( Dany santosa ) terlihat Menghampiri Rama sang menantu yang baru 10 hari ini menjadi Suami dari Putrinya.
" Rama...Ayah titipkan putri Ayah satu-satunya ini kepadamu, jangan pernah kamu menyakitinya. Jika kamu sudah tidak menyukainya, tolong jangan kamu telantarkan Dia..pulangkan dia kepada kami. Ujar Dany dengan bijak.
" Saya berjanji akan menjaga dan menyayangi Yulia selalu, Ayah. Ayah bisa pegang janji beserta kata-kata dari saya. " Jawab Rama dengan mantap ke arah sang mertuanya
Dany tersenyum mendengar kata-kata dari menantunya, kemudian ia mendekati sang menantu dan memegang pundaknya sembari berkata "
" Ayah tidak butuh janji atau kata-kata. Ayah perlu bukti. Buktikan kalau kamu bisa membuat anak Ayah bahagia meskipun dengan cara yang sederhana.
Sedangkan Rama yang mendengar kata-kata dari sang Ayah mertua, hanya menjawab dengan senyuman dan anggukan kepala dengan mantap.
Yulia merasakan sesak di dadanya, ketika Ia harus meninggalkan kedua orang tuanya. karna bagaimana pun, mereka tidak pernah berpisah sebelumnya.
Namun, kini status Yulia telah berubah menjadi seorang Istri, yang harus mengabdi sepenuhnya kepada sang suami.
Setelah selesai berbincang dan berpamitan, mereka pun akhirnya memasuki sebuah mobil sport berwarna Silver yang di kemudikan oleh Rama, kemudian mereka berlalu meninggalkan pekarangan rumah itu.
Sepanjang perjalanan, Yulia tak henti-hentinya mengeluarkan air mata. ia merasakan berat di hati harus berpisah dengan kedua orang tuanya
Rama yang mendengar istrinya menangis, tidak mengeluarkan satu patah kata pun. Laki-laki itu memilih diam, memberikan waktu kepada sang istri untuk menumpahkan segala kesedihannya.
Tak terasa sudah 2 jam mereka menempuh perjalanan, dan kini mereka sudah berada di seputar daerah perkotaan, Namun...untuk mencapai tujuan mereka membutuhkan waktu kurang lebih setengah jam lagi
Setelah cukup lama saling berdiam diri,, Rama pun mulai membuka percakapan terlebih dahulu.
" Sayang..,, Apakah Kamu lapar ? " Tanya Rama sembari menoleh ke arah Sang Istri.
" Sedikit..." Yulia menjawab dan tersenyum kearah sang suami
" Kalau begitu kita cari makan dulu ya,, di depan sana ada sebuah Restaurant yang makanannya terkenal cukup lezat." Setelah mengatakan kalimat itu, Rama memelankan laju mobilnya, kemudian berbelok dan berhenti di depan salah satu Restaurant cepat saji.
Rama turun dari mobil, dan membukakan pintu mobil untuk sang istri. Setelah Yulia turun, Rama menggandeng tangan sang istri dan mereka melangkah masuk ke dalam Lestoran.
Rama mengajak sang istri untuk duduk di meja nomor 9 yang terletak tidak jauh dari pintu jendela, supaya mereka masih bisa melihat pemandangan perkotaan dari dalamnya.
Tak berselang lama seorang pelayan datang dan menghampiri mereka,
" Maaf Tuan Nyonya...silahkan buku menunya. " Ucap pelayan itu, seraya menyodorkan sebuah buku menu ke hadapan mereka.
" Kamu Mau pesan apa Sayang ? " tanya Rama menoleh kearah Sang Istri.
" Sama'in aja sama pesanan Kamu Mas.." Jawab Yulia. Sedangkan Rama yang mendengar ucapan Sang istri, hanya menganggukkan kepala.
" Saya pesan dua piring Crab stick, dan dua gelas jus Semangka." Jawab Rama seraya menyodorkan buku menu itu kepada pelayan yang ada di depannya.
" Baik. Mohon di tunggu sebentar ya Tuan, Nyonya. Pesanan akan segera kami siapkan " Jawab pelayan itu sembari pergi dari hadapan mereka.
Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya makanan yang di pesan pun datang. Mereka mulai menyantap makanan tanpa ada yang bersuara. Namun hal itu tidak bertahan lama, karena tiba-tiba Rama bersuara.
" Oh ya Sayang...Mas sebenarnya punya satu anak laki-laki. Tapi saat ini, dia berada di tempat neneknya. Mungkin lusa nanti dia akan kembali. Bagaimana sayang? Hem..kamu tidak keberatan kalau kita tinggal bertiga ? " Tanya Rama. Laki-laki itu menatap sang istri dengan penuh harapan.
" Ya nggak dong Mas. Kenapa aku harus keberatan.? Bukankah anak Kamu berati Anak Aku jug ? Aku malah seneng kalau dia tinggal bersama kita. Dan aku akan berusaha menjadi ibu yang baik untuknya." Ucap Yulia. Mata indah wanita itu menatap mata sang suami, dan menarik bibirnya menjadi senyuman yang menambah kecantikan di wajahnya.
" Terimakasih Ya Sayang, Kamu memang baik dan sangat pengertian. Mas semakin terpesona sama kamu. " Ucap Rama sembari mencolek dagu Istrinya. Sedangkan sang Istri, hanya mengganggukkan kepala sembari tersenyum malu-malu.
Setelah selesai makan, mereka pun memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan. Di sepanjang perjalanan tidak ada yang membuka pembicaraan di antara mereka. mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.
Setelah 30 menit menyambung ulang perjalanan, Akhirnya mobil yang mereka tunggangi berhenti tepat di depan sebuah rumah mewah. Rumah yang bernuansa putih dengan tanaman bunga yang nampak cantik di sekitar pekarangannya.
Rama turun dari mobil, kemudian membukakan pintu mobil untuk sang istri. setelah Yulia turun, mereka berjalan dengan bergandengan tangan memasuki pintu utama rumah mewah itu.
" Selamat datang kembali Tuan." Sapa seorang wanita paruh baya, sembari menunduk hormat di depan Rama.
" Terimakasih Bik. Oh iya bik, perkenalkan..Ini Istri Saya. Jadi tolong layani dia dengan baik ya bik." Ucap Rama kepada pembantunya
" Tentu saja Tuan , Saya akan melayani Nyonya dengan baik " Ucap sang bibik.
" Selamat datang di rumah ini nyonya, saya Paijah.. Panggil saja saya Bik Ijah. Saya adalah pembantu sekaligus penjaga di rumah ini. Kalau Nyonya memerlukan sesuatu, Nyonya bisa memanggil saya." Tutur Bik Ijah sembari menunduk hormat ke arah Yulia.
" Terimakasih Bik, Saya Yulia. senang bertemu dengan Bibik. " Yulia menjawab sapaan dari pembantunya, sembari tersenyum manis kearahnya
Setelah selesai dengan acara perkenalan. Rama membawa istrinya menaiki anak tangga menuju kamar, yang terletak di lantai atas. laki-laki itu tetap menggegam tangan istri nya, sedari mereka turun dari mobil tadi.
Setelah mereka masuk ke dalam kamar, Yulia di buat berdecak kagum dengan isi kamar itu. Sebuah ruang kamar yang cukup besar, dengan nuansa putih dengan corak hitam serta sebuah kamar mandi di dalamnya.
Wanita itu duduk di sofa yang terdapat di dalam kamar tersebut. Matanya terus memperhatikan sekeliling isi kamar dengan kagum.
Terdapat meja rias yang besar di sebelah ranjang, lengkap dengan kebutuhan alat kecantikan wanita. Ada juga Walk in closet yang terdapat banyak pakaian pria dan pakaian wanita di dalamnya.
Matanya terus mengitari kamar pribadi milik sang suami. Dan satu hal yang muncul di gambaran kepalanya. MEWAH, begitu lah pikirannya.
" Gimana sayang...kamu suka dengan kamar ini ?" Tanya Rama. Laki-laki itu ikut duduk di samping istrinya, Dan membawa tubuh sang istri masuk ke dalam pelukannya.
" Iya Mas..Aku sangat menyukainya. Apakah kamu yang menyiapkan semua ini ?" Tanya Yulia, seraya menyandarkan kepalanya pada dada bidang sang suami.
" Tentu saja Sayang. Asalkan bisa membuatmu bahagia dan nyaman tinggal di rumah ini, Apa pun akan aku lakukan untuk dirimu. " Jawab Rama. Laki-laki itu meregangkan pelukannya, dan mengec*cup bibir sang istri dengan lembut.
" Terimakasih mas, aku beruntung memiliki dirimu. " Yulia bergantian mengecup bibir sang suami, kemudian dia kembali memeluk Rama dan menyandarkan kepalanya pada dada bidang laki-laki tersebut.