Kanaya tidak pernah ada perasaan pada Bian saat pemuda itu menyatakan cinta nya tapi lambat laun rasa itu tumbuh untuk Bian, saat perasaan itu mulai tumbuh subur sebuah kenyataan harus dia terima tentang alasan selama ini sang kekasih mendekatinya. Aya sapaan Kanaya sakit hati mendengar sendiri kenyataan itu dari mulut kekasihnya. Apa yang akan dilakukan oleh Aya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon E.Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kerja Kelompok
Seorang dosen terlihat sedang memberikan materi yang berisi tentang pengantar ekonomi mikro
"Oke, itu tadi pokok pokok yang ada dalam ekonomi mikro. Nanti minta tolong untuk penanggung jawab kelas segera bentuk kelompok presentasi tentang macam-macam masalah ekonomi mikro" Jelas Pak Dani
"Tiap kelompok, angkat 1 masalah atau bagaimana pak?" Seorang mahasiswa bernama Andra bertanya
"Iya 1 kelompok membahas 1 masalah ekonomi mikro yang sering terjadi lalu kupas secara tuntas dari penyebab serta solusi untuk menanggulangi hal tersebut jadi untuk topik permasalahan nanti saya kirim Gian selaku penanggung jawab kelas, paham ya?"
"Paham pak" jawab mereka serempak
"Oke kalau sudah paham saya Akhiri kelas hari ini, Selamat Siang" tutup pak Dani dan langsung beranjak keluar kelas
"Oke ini kelompoknya urut absen sesuai urutan no NIM (nomor induk mahasiswa) aja yah?" Gian meminta pendapat teman-temannya
"Gassss"
"Oke kelompok 1: Dian, Eka, Angga,Rendra lanjut kelompok 2: Tika, Tasya, Andra, Bima. Kelompok 3: Gian, Bagas, Kanaya, Sella dst..."
"Yesss kita sekelompok Ay" Sella girang
"Iyaa untung lah, tapi kita juga 1 kelompok sama si Bagas" bisik Aya pelan pada Sella
"Udah biarin aja, anggap aja patung" Sella terkikik
Bagas ini di kelas terkenal sebagai cowok yang cuek, bodoamat, serta irit bicara dan dingin ke teman-temannya jadi kebanyakan teman kelas Aya canggung buat ngomong sama dia. plus nya dia ganteng dan sepertinya anak orang kaya kata teman teman Aya
"Yahh kita pisah kelompok" Tika mengeluh
"gapapa kali Tik, kan ada Bima" goda Sella
"Hush jangan keras keras dodol" Tika mencubit lengan Sella
"Ihhhh sakit tau" Sella cemberut sambil mengusap lengannya. Tika sudah suka dengan Bima mulai masuk kuliah dulu tapi karena sepertinya Bima biasa biasa saja jadi Tika cukup menjadi pengagum rahasianya saja
"Kita mau kumpul dimana nih buat bagi tugas?" Gian dan Bagas berjalan mendekat ke arah Aya dan Sella
"Terserah sih mau di gazebo taman kampus atau di cafe juga gapapa" jawab Aya
"Yaudah di cafe aja yuk sekalian pesen camilan gue laper" kata Gian lagi
"Okey" Aya dan Sella menjawab sedang Bagas hanya diam memperhatikan dan mengangguk jika diperlukan
...*********...
Empat pemuda dan pemudi itu akhirnya duduk di cafe yang dekat dengan kampus
"Kita kan kelompok 3 nih, jadi kebagian tentang materi kegagalan pasar" jelas Gian
"Jadi ini kita kerjain bareng bareng atau bagi tugas aja?" Aya bertanya sambil menyesap minumannya
"Kayaknya mending bagi tugas cari materi aja deh" usul Sella
"Mending gitu" Bagas menanggapi singkat
"Yaudah gue bagi jadi 2 topik ya gue sama Aya kerjain yang bagian penyebab trus Sella sama Bagas kerjain yang solusinya gimana?" tanya Gian
"Ehh, kebetulan gue udah cari cari penyebab sih dan lumayan banyak literatur jadi gue sama lo aja Gi, biar Aya sama Bagas" Sella mencoba bernegosiasi dengan Gian yang membuat Aya mendelik ke arahnya lalu dengan gestur bibir tanpa suara "Sialan", membuat Sella terkekeh sejenak
"Atur aja terserah" Bagas menanggapi
"Oke gimana Ay?" Gian memastikan lagi pada Aya
"Oke lah" Aya menjawab tidak ikhlas
"Yaudah bubar dulu ya cowok gue udah jemput" pamit Sella pada ketiga temannya
"Bye" Aya melambaikan tangan pada Sella
"Ya udah gue juga pulang duluan" Aya beranjak dari duduknya dan berpamitan pada Gian dan Bagas
Bagas pun ikut berdiri dan mengikuti Aya dari belakang setelah berpamitan pada Gian
"sama siapa?" Bagas bertanya saat dia sudah berada di samping Aya
"Oh.. oh ojek online" jawab Aya tergagap
"Bareng gue aja" ajak Bagas
"Gausah Gas, bentar lagi paling nyampek driver nya" tolak Aya sungkan karena tidak terlalu dekat dengan Bagas
"Gue ga akan pergi sebelum lo naik" ucap Bagas lagi yang sudah duduk di atas motornya menghampiri Aya yang berdiri
"Yaudah" Aya pasrah dan naik ke atas motor Sport Bagas
...**********...