Mengisahkan hubungan percintaan antara Amira dengan pengusaha terkenal bernama Romeo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mike Killah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kejadian pahit
Matahari pagi menyinari pulau terpencil itu, membawa secercah harapan bagi Amira, Romeo, dan sepuluh orang lainnya yang terdampar.
Tiba-tiba, suara bergemuruh terdengar di langit. Sebuah helikopter penyelamat muncul di ruangan udara. Keadaan ini telah membawa harapan untuk kembali ke kehidupan normal bagi mereka.
Semua orang bersorak gembira, wajah mereka dipenuhi dengan kelegaan. Satu per satu, mereka naik ke helikopter menggunakan tali yang diturunkan oleh para penyelamat. Suasana penuh dengan kegembiraan, namun ketakutan masih menghantui mereka.
Amira dan Romeo, bersama empat orang lainnya, bersiap untuk naik ke helikopter. Namun tanpa diduga, tanah di bawah kaki mereka bergetar hebat. Gempa bumi! Pulau itu berguncang hebat menimbulkan kepanikan bagi semua orang.
"Cepat naik!" teriak Pak Budi, sambil menarik tali helikopter.
Mereka berdesak-desakan berusaha untuk naik ke helikopter secepat mungkin. Beruntung, semua orang berhasil naik ke helikopter tepat waktunya sebelum gempa bumi mencapai puncaknya.
Helikopter pun terbang meninggalkan pulau yang sedang berguncang. Namun, kebahagiaan mereka terhenti saat angin kencang menerpa helikopter tersebut. Amira, yang duduk di tepi pintu helikopter terbawa angin dan jatuh ke laut China Selatan.
"Amira!" teriak Romeo, suaranya penuh kepanikan. Dia berusaha untuk meraih tangan Amira tetapi angin tersebut terlalu kuat.
Romeo ingin terjun dari helikopter untuk menyelamatkan Amira, tetapi dihalang oleh pegawai penyelamat.
"Kamu tak boleh turun dari sini sebab sekarang gempa telah berlaku. Biarkan saja dia jatuh karna tak mungkin dia selamat," kata pegawai itu dengan nada tegas.
"Tidak.. Itu isteri aku dan aku perlu mencarinya!" teriak Romeo, suaranya bergetar menahan amarah dan kesedihan.
"Kamu tak usah khuatir karna kami akan mencarinya. Sekarang tak mungkin kami mencari karna ada gempa," jawab pegawai itu.
"Tidak! Aku harus mencarinya!" Romeo berteriak, suaranya penuh keputusasaan.
Helikopter terus terbang, meninggalkan Romeo yang terduduk di kursi, matanya menatap kosong ke arah laut yang luas di mana Amira menghilang.
Romeo tidak percaya bahwa Amira telah pergi. Hatinya hancur berkeping-keping. Dia bertekad untuk menemukan Amira, walaupun harus menghadapi segala rintangan.
......
Sebulan berlalu selepas tragedi yang menimpa Amira, Romeo masih terkurung di dalam biliknya. Kesedihan dan kehilangan menyelubungi hidupnya. Dia tidak mampu mengatasi kesedihan yang mendalam setelah kepergian Amira yang tragis. Keluarganya berusaha memujuk dan membawanya kembali ke kehidupan normal, tetapi semua usaha itu sia-sia. Romeo hanya duduk di sudut bilik, mengingati setiap detik indah bersama Amira.
Namun, kehidupan Romeo mulai berubah dengan kehadiran seorang pembantu rumah baru bernama Salma. Salma adalah seorang wanita tulus dan penyabar, yang berusaha menjaga Romeo dengan sepenuh hati. Dia memasak makanan kesukaan Romeo, membersihkan bilik, dan selalu berusaha menceriakan suasana.
"Romeo, kamu perlu makan," kata Salma lembut, sambil menyajikan sepiring makanan.
Romeo hanya menggelengkan kepala, tidak berminat. Namun, kesungguhan Salma membuatkan dia merasa sedikit terharu. Setiap hari, Salma datang dengan senyuman dan kata-kata semangat, perlahan-lahan membangkitkan semangat hidup dalam diri Romeo.
Selama berbulan-bulan, Salma terus sabar menanti Romeo untuk membuka hatinya. Dia menceritakan kisah-kisah lucu dan memberikan sokongan moral yang diperlukan Romeo. Perlahan-lahan, Romeo mulai merasakan kehadiran Salma yang hangat itu. Dia mula keluar dari biliknya dan berinteraksi dengan Salma.
Setahun kemudian, setelah melalui banyak proses penyembuhan, Romeo akhirnya merasa siap untuk melanjutkan hidup. Dia teringat kepada Salma, yang telah menjadi teman dan sokongan di saat-saat paling sukar dalam hidupnya. Romeo menyedari bahawa Salma bukan sahaja seorang pembantu rumah, tetapi juga seorang yang telah membantunya menjalani hidup yang lebih baik.
Dengan penuh perasaan, Romeo memutuskan untuk melamar Salma. Di Taman, Romeo akhirnya mengungkapkan perasaan cintanya terhadap Salma.
"Salma, aku ingin kamu menjadi pendamping hidupku," kata Romeo, sambil menatap mata Salma yang penuh harapan.
Salma terkejut, tetapi senyuman lebar terukir di wajahnya. "Benarkah, Romeo? Aku sangat bahagia!"
"Ya, aku ingin kita bersama. Aku percaya ini adalah permulaan baru untuk kita berdua," jawab Romeo, merangkul Salma dengan lembut.
Mereka berdua saling berjanji untuk bersama, membina kehidupan baru yang penuh dengan cinta, harapan, dan kenangan indah. Romeo akhirnya dapat melupakan kesedihan yang menghantui hatinya dan membuka lembaran baru bersama Salma di sisinya.
Bersambung