" Akh Sakit, lepaskan tanganku pak. "
" Diam! dan jangan pernah memanggil saya dengan sebutan pak karena saya tidak pernah menikah dengan ibumu."
Gadis itu bungkam mendengar bentakan dari pria dewasa yang kini sedang menyeret nya dengan kasar menuju sebuah ruangan bawah tanah yang terlihat gelap dan amat menyeramkan. di ruangan tersebut hanya terdapat sebuah sel dan satu meja lengkap dengan dua kursi yang terlihat usang. Pria itu melempar gadis tersebut ke dalam sel tahan dengan kasar hingga sang gadis jatuh tersungkur kemudian mengunci sel tahanan dari luar.
" Aaaaa... " gadis itu berteriak karena di dalam sel tahanan itu banyak sekali kecoa dan tikus.
" Aaaaaa... lepaskan saya pak, tolong."
Sementara sang pria hanya tersenyum puas sambil memainkan kunci gembok yang ada di tangannya.
" Mengapa anda tega terhadap gadis kecil yang tidak berdosa seperti saya. "
" Hahaha... tidak berdosa katamu? justru semua ini terjadi karena dosa yang telah kau lakukan."
Dosa apakah??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindasarie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terpesona
Sam telah sampai di Apartemen Tania, wanita itu langsung berhambur ke pelukan kekasihnya..
" Sayang, aku merindukanmu " Tania memeluk erat Sam. Sementara Sam hanya diam saja tanpa membalas pelukan Tania.
" Sayang, mengapa tidak membalas pelukanku? " Tania mendongak menatap wajah tampan Sam.
" Sudah Tania lepas, aku bisa mati karena kehabisan nafas di peluk erat olehmu " Sam menjauhkan tangan kekasihnya.
" Mengapa sensi begitu sih? " Tania mulai kesal karena di abaikan oleh Sam.
" Jadi atau tidak pergi ke mall? Kalau tidak jadi aku akan pulang " Entah kenapa Sam sangat tidak mood hari ini, mungkin karena ia masih memikirkan nama yang di sebut oleh adiknya.
" Iya iya.. kita berangkat sekarang! " Tania tidak mau membuat Sam marah dan berakhir tidak jadi mengantarnya belanja.
***
Keesokan harinya...
Kruk..kruk..kruk
Pagi itu, suara perut Daisy berbunyi, sudah waktunya sarapan akan tetapi belum ada yang mengantarkan makanan untuknya. Sementara Daisy sudah sangat lapar. Tetapi tidak lama Sam datang menghampiri nya.
" Sekarang kau sudah terbiasa rupanya tinggal di sel tahananku ini. Kau sudah tidak berteriak-teriak minta di lepaskan " Sam tersenyum miring menatap Daisy.
Cih.. aku hanya berusaha menahan diri saja, dari pada aku berteriak kau akan mengancam ku dengan singamu itu .. Suara hati Daisy
" Tuan, saya lapar. kenapa anda belum memberi saya makan? "
" Berani sekali kamu meminta makan padaku " Jawab Sam dengan ketus
" Terus saya harus minta makan pada siapa? anda kan yang tiba-tiba menawan saya seperti ini " Daisy tak kalah ketus nya
Namun tanpa di duga Sam malah membuka sel tahanan Daisy, sontak sang empu langsung berdiri dengan wajah sumringah.
" Apakah anda berbaik hati akan melepaskan saya, tuan? "
" Cih.. jangan mimpi " Sam menatap sinis kepada Daisy
" Lantas mau ngapain? jangan jangan anda mau macam macam? " Daisy sedikit memundurkan tubuhnya
" Saya tidak tertarik dengan tubuh kurusmu itu "
Apa? dia bilang tidak tertarik dengan tubuhku? hey tuan predator, aku kurus karena tersiksa disini. Kau yang menyiksaku . Suara hati Daisy
Daisy benar benar geram dengan perkataan Sam.
Setelah itu Sam menarik tangan Daisy dan membawanya keluar dari sana. Tiba tiba tercetus ide dalam benak Sam untuk mengerjai Daisy. Sam membawa Daisy keluar mansion, kebetulan mansion megah milik Sam itu berada di pusat kota yang ramai oleh orang yang berlalu lalang.
" Mengapa anda membawa saya ke sini? " Daisy mengernyitkan kening nya karena bingung.
" Kau tadi bilang ingin makan kan? "
" Ya " Daisy menjawab singkat
" Kalau begitu kau harus menari di sana dan menarik orang untuk menonton tarianmu, anggap saja itu sebuah tantangan. setelah itu aku akan memberimu makan " Sam menunjuk tempat yang lumayan ramai oleh orang-orang.
Daisy membulatkan matanya mendengar tantangan Sam. " Apa anda sudah g*la tuan? "
Nona Daisy sangat berani berbicara kasar seperti itu pada tuan Sam, selama ini belum ada yang berani berbicara seperti itu padanya. bahkan nona Tania pun bertekuk lutut di depan tuan Sam. Suara hati Alung, entah sejak kapan asisten itu sudah berada di sana dan menyaksikan langsung perdebatan mereka.
" Ya sudah kalau kau tidak mau, aku tidak akan memberimu makan. Atau lebih baik aku menjadikan mu makanan Leon? " Sam menyeringai menakut nakuti Daisy.
" Ja..jangan.. Saya akan melakukannya, tuan " Daisy mengalah, sebab tidak ada gunanya jika ia membangkang toh Sam pasti akan mengancamnya.
" Tapi ingat, jangan coba-coba melarikan diri! jika kau melarikan diri, Leon yang akan mengejarmu dan langsung menerkam mu." lagi lagi Sam mengancam Daisy.
Daisy mencebikkan bibirnya ia meledek ucapan Sam.
" Kau sudah berani meledekku? "
Daisy terkekeh " tidak lah, mana berani saya begitu tuan "
" Sudah, cepat lakukan! "
Daisy berlalu dari sana menuju tempat yang di tunjuk Sam untuk menari. Sebenernya ia enggan melakukan itu. Bagaimana jika orang orang menganggapnya g*la karena menari tiba tiba, tapi justru itu keinginan Sam agar Daisy di anggap g*la oleh orang-orang, sungguh tega sekali anda tuan Sam.
Daisy menghentikan langkahnya, ia ragu untuk menuruti perintah Sam tapi apalah daya cacing cacing di perutnya sudah demo meminta makan. Mau tidak mau Daisy mulai menari, ia berlenggak lenggok dengan lincah dan anggun. Daisy menari tarian India kebetulan ia menyukai tarian India itu dan sedikit sedikit ia pernah melihat gerakannya di televisi dan sosial media. Tanpa di duga justru orang orang yang ada di sana menyaksikan tarian Daisy dengan tatapan kagum, apalagi wajah cantik Daisy, juga badan yang seksi membuat orang-orang terpana. Ini tidak sesuai harapan Sam, ia menginginkan Daisy di tertawakan seperti orang g*la.
Namun siapa sangka Sam pun justru menatap tak berkedip melihat Daisy menari dengan lincah dan anggun, sangat terlihat mempesona di mata semua orang yang menyaksikannya termasuk Sam.
Sial! kenapa dia malah terlihat seksi dan mempesona jika menari seperti itu? Suara hati Sam.
" Anda pasti menginginkan nona Daisy di tertawakan oleh orang-orang. tapi sebaliknya justru orang orang itu terpesona oleh nona Daisy termasuk anda, tuan " Al mengutarakan pikirannya terhadap Sam, sebab ia melihat big boss nya itu tak berkedip melihat Daisy.
" Diam! bicara lagi aku robek mulutmu " Sam malu terhadap asistennya karena kedapatan memperhatikan Daisy. Dan Al kembali bungkam mendengar bentakan dari atasannya itu.
Daisy semakin menikmati tariannya, dan orang orang semakin banyak yang menyaksikan Daisy menari. Bahkan banyak pria yang bersiul terbuai melihat raga indah yang sedang melenggak-lenggokan tubuhnya. Dan hal itu membuat Sam kebakaran jenggot. Sam tidak tahan melihat itu semua. Akhirnya, Sam menghampiri Daisy.
" Hentikan! jangan di lanjutkan. " Sam menarik lengan Daisy dan membawanya kembali ke mansion.
" Eh " Daisy kaget dengan perlakuan Sam yang tiba tiba menyeretnya. Sementara semua orang justru menyoraki Sam karena di anggap sebagai pengacau, Sam sama sekali tidak peduli.
Sam menyeret Daisy masuk ke dalam mansion dan tak lupa Al mengikutinya.
" Tuan, apa sekarang aku boleh makan? aku sudah sangat lapar "
" Al, belikan makanan yang banyak agar dia puas dan tidak merengek lagi " Akhirnya Sam menyuruh Al membelikan makanan untuk Daisy.
" Tuan, apakah aku boleh makan disini? aku bosen terus kau kurung di bawah tanah yang gelap itu " Daisy berbicara sambil menunjukkan puppy eyes sebagai bentuk memohon agar Sam menurutinya.
Deg.deg.deg.
Sial. Lagi lagi sekarang dia malah terlihat imut jika sedang memohon seperti itu. Dan apa ini? kenapa jantungku malah berdebar debar kencang seperti ini? sepertinya aku harus ke dokter setelah ini untuk memeriksa jantungku. Lagi lagi tuan Sam hanya berbicara dalam hati.
Maaf yaa aku baru up.. Soalnya ada kegiatan di real life ku. Jadi baru sempet hari ini. Lagi lagi aku ucapkan terimakasih buat kalian yg udah baca ceritaku💃
ini spesial kata lagi lagi hehe😆