NovelToon NovelToon
Cerita Di Balik SERAGAM SMA

Cerita Di Balik SERAGAM SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Yaya haswa

Banyak cerita yang terjadi di saat Elvin Zayyan Pradipta masih duduk di bangku SMA. Beberapa kali ia di tangkap oleh polisi, tapi tak mampu menahannya di dalam walaupun ia terlibat dengan kasus yang besar.
Ia juga terlibat dengan sebuah organisasi saat berada di negara K tempat sang granma. Kedua orang tuanya pun tidak mengetahui hal itu, tapi granma tahu tentangnya.

Sampai suatu ketika ia di paksa oleh orang tuanya untuk menikah, yang di mana dirinya belum terpikirkan untuk melakukannya.

Apakah Elvin akan menuruti atau bahkan memberontak?
Dan siapakah wanita yang akan di jodohkan dengannya?

BACA CERITANYA SEKARANG!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yaya haswa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 12

Kantor polisi

Setelah 40 menit, wali Elvin dan Felix telah datang dengan berdiri disisi kanan Elvin dan yang satu berdiri dosis kiri Felix.

"Apa mereka orang tua kalian?" tanya polisi memastikan. Ia melihat dua orang pria dengan tubuh yang besar dan sangat tinggi. Kira-kira 194 cm. Berpakaian serba hitam serta kacamata dan airphone di salah satu telinga mereka.

"Mereka paman kami. Orang tua kami sedang tidak berada di rumah" ucap Elvin.

Felix hanya diam saja karena ia pun tidak tahu siapa kedua pria yang baru saja datang itu.

"Baiklah, silakan duduk" polisi mempersilakan keduanya duduk.

Mereka mulai menyampaikan apa yang terjadi serta rencana untuk menahan Felix dan Elvin. Namun kedua wali menolak. Polisi tetap bersikukuh dengan pendirian awalnya, tapi kedua wali ternyata membawa bukti yang kuat. Sehingga keduanya tidak jadi di tahan, namun polisi tetap menginginkan Felix dan Elvin untuk berada di kantor polisi sampai esok hari.

Hal itu membuat kedua wali setuju, walaupun Felix tidak mau tapi melihat Elvin yang tenang saja membuat ia ikut tenang.

"Beritahu kedua orang tuaku kalau aku tinggal di rumah temanku!" pinta Elvin pada kedua orang suruhannya.

"Baik" jawabnya

Setelah itu kedua pria yang menjadi wali Elvin dan Felix meninggalkan kantor polisi. Elvin, Felix di bawa ke dalam salah satu sell bergabung dengan beberapa bawahan Hayden.

Bawahan Hayden yang melihat kedatangan Elvin, Felix tersenyum remeh. Mereka mengira berhasil menahan Elvin, Felix bersama mereka. Padahal kenyataannya tidak, hanya sehari saja. Besok mereka sudah di perbolehkan untuk pulang.

Rumah Elvin

Kedua pria yaitu Hunter dan Owen yang di perintahkan Elvin ke rumahnya untuk menyampaikan perkataannya saat ini kedua-nya tengah duduk berhadapan di sofa ruang tamu.

"Siapa kalian? ada hubungan apa kalian dengan putraku?" tanya daddy.

"Kalian tidak perlu tahu siapa kami. Kami datang ke sini hanya untuk menyampaikan pesan Elvin" jawab Hunter

"Kenapa harus melalui kalian? kenapa dia tidak menelpon kami?" tanya mommy curiga. Sejak awal ia curiga bagaimana putranya bisa kenal dengan kedua pria bertubuh besar di depannya saat ini. Bahkan umur mereka terlihat sama dengannya.

"Elvin kehilangan ponselnya" jawab Owen.

"Tapi kenapa...." mommy tidak melanjutkan perkataannya karena daddy lebih dulu menyela.

"Berapa umur kalian?" tanya daddy.

"Kami datang kesana hanya untuk menyampaikan hal itu, selebihnya itu bukan hak anda untuk bertanya. Kami permisi" ucap Hunter dengan menundukkan sedikit kepalanya lalu meninggalkan mereka.

"Dad, mommy curiga dengan mereka" ucap mommy setelah Hunter, Owen pergi.

"Aku tahu mom. Bagaimana mungkin Elvin mengenal mereka tanpa terlibat sesuatu. Pasti Elvin terlibat sesuatu saat di negara K"

"Bagaimana ini dad? Elvin bahkan tidak pulang hari ini"

"Aku akan mencari tahu, mom. Kita telpon mama ( granma), pasti mama tahu sesuatu" ucap daddy dan mommy mengangguk setuju.

Di sekolah

Jam pulang sekolah telah tiba, satu persatu murid mulai meninggalkan sekolah. Clara, Fara berjalan bersama menuju parkiran. Namun sebuah pesan masuk ke hanphone Fara.

"Cla, gua duluan yah. Ada papa menjemput ku"

"Tumben. kenapa?"

"Gua mau ke kampung nenek. Nenek sakit katanya"

"Ohh.. baiklah. Semoga nenekmu cepat sembuh"

"Iya, makasih Cla" Fara berlari keluar gerbang di mana sudah ada mobil papa nya yang terparkir di depan.

"Kami duluan, Cla. Hati-hati bawa motornya!" ucap Mama Fara.

"Iya tante. Kalian juga hati-hati" ucap Clara dengan tersenyum.

Suara klakson berbunyi menandakan mobil Fara mulai meninggalkan gerbang sekolah. Clara diam menatap kepergian mobil Fara, lalu melirik motornya yang masih terparkir.

"Yah.. pulang sendiri" ucap Clara sambil berjalan lesu ke arah motornya.

Senyumnya tiba-tiba terbit saat ia sudah berada di atas motornya. Ia mengeluarkan handphonenya dan menghubungi sang ayah.

"Ayah di mana?" ucap Clara setelah mendengar salam dari ayahnya.

" Di rumah makan. Kenapa nak?"

"Hmm... jemput Cla dong ayah. Cla lagi pengen ayah jemput, hehe" Clara malu-malu dan takut mengganggu pekerjaan ayahnya.

Deg

Berbeda yang dirasakan Ayah. Ia merasa terlalu mengabaikan putrinya dan melepaskannya begitu saja setelah Clara menggunakan motor sendiri ke sekolah. Tanpa berfikir mungkin putrinya tiba-tiba rindu ia jemput.

"Iya, ayah akan ke sana sekarang. Tunggu ya...." ucap ayah.

"Iya ayah" sahut Clara dengan tersenyum.

Sambungan telepon terputus. Clara kemudian menelpon Kevin. "Kak Kevin, ambil motor Cla dong di sekolah!" ucap Clara setelah Kevin menjawab telponya.

"Aku lagi sibuk, queen. Suruh yang lain mengambilnya"

"Kak Kevin saja yang menyuruh mereka. Aku taruh kuncinya di kantong motor yah" setelah mengatakan itu Clara langsung mematikanya.

Kevin menggelengkan kepalanya seraya menghela nafas. Ia menghubungi Ansel untuk mengambil motor queen.

"Ayah lama nggak?" tanya ayah setelah sampai di depan gerbang sekolah dan Clara sudah berada di atas motor.

"Nggak kok"

"Syukurlah. Mau jalan-jalan dulu baru pulang?" tawar ayah

"Emm...nggak deh. Langsung pulang aja. Cla capek"

"Yaudah. Kita pulang"

Mereka akhirnya pulang. Clara memeluk ayahnya. Sudah sangat lama ia tidak merasakan seperti ini. Di jemput oleh ayah dan di sambut ibu ketika sampai di rumah.

Namun baru di pertengahan jalan menuju rumah, tiba-tiba hujan.

"Ayah hujan" ucap Clara dengan sedikit berteriak.

"Pegangan yang erat. Sembunyi di belakang ayah!"

Clara mengangguk di belakang. Ia membungkukkan badannya serta lebih merapatkan dirinya di punggung sang ayah. Lama-lama hujan semakin deras ketika sudah dekat dari rumah membuat mereka basah kuyup karena tidak punya jas hujan.

Setelah sampai di teras depan rumah, ayah buru-buru turun dan membantu Clara membuka helmnya. Mengambil tas ranselnya dan menyuruh Clara segera masuk. Tapi bukannya masuk, Clara malah menampilkan deretan giginya.

"Ayah, Cla main hujan sebentar ya?" tanya Clara. Ia tergiur melihat derasnya hujan yang mengalir dari pipa atas rumahnya.

"Cla___" ucap ayah dengan lembut seraya menggeleng.

"Cla mohon ayah. Hanya sebentar saja" Clara memegang satu tangan ayahnya dan menggoyangkannya.

"Please" Clara mengatupkan kedua tangannya di depan bibirnya (🙏)

"Baiklah, tapi jangan terlalu lama. Setelah ayah ganti baju, kamu sudah selesai main hujan" ayah pasrah dan tidak bisa menolak permintaan putrinya. Apalagi melihat tatapan memohon itu, sungguh hati ayah akan goyah.

"Yeees..... terima kasih ayah" Clara mencium pipi ayah sekilas dan langsung berlari ke halaman rumah seraya berlompat-lompat.

Clara sungguh gembira. Ia melompat, berputar seraya merentangkan tangannya ke udara. Ayah tersenyum melihatnya. Ia masuk ke dalam rumah untuk mengganti bajunya yang basah.

Clara Mengelilingi halaman depan dan bermain tanah. Sampai-sampai baju seragam jadi kotor, tapi Cla tidak memperdulikan itu.

Setelah 20 menit berlalu, ayah telah selesai. Ia melihat putrinya di depan yang ternyata masih main hujan. Ayah melihat Clara tengah duduk di tanah di bawah pipa yang mengeluarkan seperti air mancur yang berada di ujung rumah. Clara diam di bawah guyuran itu, dia sangat menikmati air yang mengenai kepalanya.

Ayah sampai menggeleng melihatnya. "Clara..... Sudah cukup!!" teriak ayah dengan berkacak pinggang.

"Sebentar lagi ayah" tawar Clara

"Aisss...kamu ini. Setelah ayah kembali, kami harus selesai!"

"Iya ayah"

Ayah masuk ke dalam rumah kembali untuk membuat teh hangat, lalu mengambil handuk untuk Clara.

"Clara.....sudah selesai. Kemari!!" teriak ayah di teras.

Clara segara berlari dari ujung dengan cepat. "Pelan-pelan nak, nanti kamu jaaa.....tuh" belum selesai ayah berbicara, Clara sudah jatuh. Sehingga kata terakhirnya terjeda panjang.

"Astaghfirullah..." pekik ayah. Ia membantu putrinya bangun dan menuntunnya ke teras.

"Sakit ayah" ucap Clara teman memegang pantatnya karena ia terjatuh dengan pantatnya yang lebih dulu mencium tanah.

"Makanya hati-hati" ucap ayah seraya menaruh handuk di pundak putrinya. Ia juga memberikan teh hangat itu untuk Clara minum.

Setelah Clara meminum sedikit tehnya, ia ke kamar untuk berganti baju serta membersihkan diri

"Bersihkan dirimu. Guyur kepalamu juga!" ucap ayah dan Clara mengangguk

Setelah 15 menit Clara telah selesai. Ia menemui ayahnya yang sedang nonton TV. Duduk di sebelah sang ayah dan menyandarkan kepalanya di bahunya.

"Habiskan tehmu!" pinta ayah

Clara menghabiskan tehnya dan juga memakan biskuit yang ayah siapkan. Ayah yang terlalu asik nonton TV tidak menyadari kalau Clara sudah tertidur.

Ayah tersenyum dan menggendong putrinya ke kamar. Meletakkannya dengan hati-hati tidak lupa juga menyelimutinya sampai dada.

"Kamu pasti lelah bermain hujan. Ayah harap senyum mu tidak pernah surut" ucap ayah seraya membelai rambut putrinya.

.

.

NEXT

1
Anti author hiatus
Thor, apa pun ceritanya Penghulu tidak bisa menikahkan anak.di bawah umur jika belum ada surat izin dari pengadilan. Harusnya ga usah dulu menikahlah kan bisa juga bertunangan atau nikah siri dulu jika pemerannya beragama Islam..meskipun novel harusnya hukum tetap di perlakukan sama
Yaya M.R: Iya kak, makanya ada sidang terlebih dahulu. Tapi aku tidak menceritakan saat sedang melakukan sidang, aku langsung ambil setelah sidang dan pengadilan ceritanya sudah setuju dengan alasan yang di berikan. Makanya aku tulis di situ, aku gak ambil bagian sidangnya. Aku langsung melangkah dan aku menjelaskan itu.

Terima kasih juga atas ilmunya 😁 kita semua berusaha yang terbaik.
total 1 replies
Yaya M.R
Semoga besok aplikasinya membaik, sehingga up nya bisa muncul. Mohon sabar, karena author pun berusaha.
Yaya M.R
k
Yaya M.R: Maaf untuk para pembaca, aku sudah up sejak sore tadi, tapi ada masalah dari aplikasi. jadi mohon maklum
total 1 replies
Wiwin Winarti
gas keun
Wiwin Winarti
motor matic...bukan motor metik...berasa typo
Yaya M.R: 😁. terima kasih sarannya
total 1 replies
Wiwin Winarti
grandma...bukan granma
andi widya
keren ceritanya.. cuman ada penulisan yg salah.. semangat Thor.. lanjutkan
Meru Kristanto
kok udah tamat
Yaya M.R: tunggu update berikutnya ya
total 1 replies
anggita
penggemar Boboboy 😙
anggita
ikut ng👍like ae thor+ hadiah iklan☝. mugo novel sampean lancar.
Yaya M.R: Terima kasih ♥️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!