Di jual oleh Bapak dan di beli Dosen tampan.
Kinayu, gadis berumur 22 tahun di jadikan sebagai alat penebus hutang. Menjadi istri dari Yudha Prasetya, yang ternyata adalah seorang dosen serta anak dari pemilik kampus tempatnya menimba ilmu.
Kenyataan pahit harus kembali ia terima saat dirinya mengetahui fakta jika ia bukan yang pertama. Bahkan harus tinggal satu atap dengan istri pertama.
Bagaimana kisah rumah tangga mereka?
Apakah Kinayu kuat saat ia tau tujuan Yudha menikahinya?
Ig: weni0192
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon weni3, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Pagi ini Kinayu terjaga saat merasakan usapan lembut di keningnya. Ntah hanya mimpi atau memang kenyataan. Tapi saat membuka mata, ia berpikir sungguh tak mungkin sekali jika memang benar. Tak mungkin ia berharap Yudha yang kini duduk di sebelahnya membelai dan bersikap manis pada dirinya.
"Ada yang kamu inginkan sebelum aku pergi mengajar?" masih dengan nada datar dan sikap dingin yang mungkin adalah ciri khasnya di depan Kinayu. Pasalnya saat di kampus ia bisa berubah menjadi sosok pria yang hangat hingga banyak mahasiswi yang tergila-gila.
Kinayu menoleh ke arahnya, kemudian menggelengkan kepala. Harusnya ia segera ke kamar mandi. Tapi ntah mengapa sangat canggung jika ia meminta Yudha untuk membantu.
Yudha segera beranjak dari sana, ia tak banyak waktu karena ada jadwal mengajar pagi.
"Aku pergi, jika kamu membutuhkan apapun segera panggil suster. Dan nanti sore aku akan menjemputmu untuk pulang."
Tanpa menunggu jawaban Kinayu, ia segera pergi dari sana. Yudha cukup hafal dengan jawaban yang akan Kinayu berikan. Jika tidak dengan gelengan, di akan menganggukkan kepala dan kembali menunduk.
Kinayu bernafas lega setelah melihat Yudha pergi. Ia serasa keluar dari sangkar emas yang mengurungnya. Padahal hanya karena sikap yang menurutnya tidak baik dan kasar membuat dia tidak tahan.
Kinayu turun dari ranjang dan melangkah menuju kamar mandi. Tak ada keluhan yang berarti di tubuhnya, ia hanya merasakan pusing akibat benturan kemarin.
Hingga sore hari tak ada aktivitas yang berarti, Kinayu hanya diam di atas ranjang rumah sakit dengan infus yang masih terpasang dengan rapi. Beberapa kali panggilan dari Yudha ia abaikan, benar-benar Kinayu ingin menikmati momen sendirinya yang hanya beberapa jam dengan berjauhan dari orang-orang yang akhir-akhir ini menyulitkan hidupnya.
Hingga pesan masuk dari Yudha membuat dirinya semakin kesal.
..."Berani kamu mengabaikan suamimu? jangan berulah Kinayu!"...
Kinayu menghela nafas berat, setiap hari di ancam bagai makanan sehari-hari yang mengenyangkan. Tak bisakah sebentar saja dia tenang, hanya beberapa jam saja karena setelah ini dia pun harus pulang ke rumah mewah penuh ancaman.
Hingga tiba-tiba pintu terbuka menampakkan wanita yang paling ia hindari dalam hidupnya kini. Wanita yang mengenakan masker di wajahnya tetapi cukup familiar di ingatan.
Silvi, ia datang sebelum berangkat pemotretan. Senyumannya begitu menakutkan hingga Kinayu yang tengah tenang dengan posisinya segera beranjak dan duduk dengan perasaan was-was.
Ada sedikit rasa aman saat mengingat dirinya sedang berada di rumah sakit. Walaupun ia tak yakin akan lolos begitu saja dari amukan wanita itu.
"Pasti kamu terkejut ya aku datang, hmm?" Silvi tersenyum miring melihat gurat ketakutan yang begitu nyata terlihat di wajah pucat Kinayu. Berjalan mendekati hingga ia berdiri di samping tubuh yang sedikit bergetar dengan mata berkaca-kaca.
"Kenapa? takut? atau kurang tindakanku kemarin, hhm?"
"Aku bahkan bisa melakukan hal lebih dari itu!"
"Sebagai pelakor seharusnya nyali kamu lebih kuat? tapi apa? justru aku yang akan menendang kamu ke tempat asalmu berada. Jangan kamu pikir istri pertama akan mengalah, aku bukan istri-istri di film yang terima di madu begitu saja, justru hidupmu yang tidak akan tenang!" Lirih Silvi penuh penekanan dan ancaman.
Dada Kinayu begitu sesak apa lagi dengan gamblang Silvi mengatakan jika hidupnya dalam bahaya. Sebisa mungkin Kinayu tak mengeluarkan air mata. Ia tak ingin semakin membuat Silvi berada di atas awan.
"Dan jangan kamu pikir, aku akan takut jika kamu mengadukanku pada mas Yudha, katakan apapun yang ingin kamu katakan. Aku nggak perduli!"
"Jangan kamu pikir, kamu istri muda akan lebih di sayang oleh mas Yudha, bodoh kalo kamu berpikiran sedangkal itu. Mas Yudha bukan tipe orang yang gampang jatuh cinta, apa lagi dengan perempuan hina seperti kamu!"
"Aghhh...sakit mbak, lepas!"
"Wanita yang harga dirinya bisa di beli dengan uang, kamu tak lebih dari seorang pel@cur!" Silvi semakin mengeratkan cengkramannya di kedua pipi Kinayu hingga wanita itu meneteskan air mata.
Kinayu benar-benar tak menyangka jika ada wanita sekejam dia, seorang model dengan kepiawaiannya memiliki banyak fans yang menganggap ia wanita cantik, baik, lembut dan begitu menarik ternyata memiliki sifat yang tak jauh dari seorang iblis wanita yang kapan saja siap menyakitinya.
"Aku kasih kesempatan untukmu, mundur tanpa campur tanganku atau bertahan dengan segala kebodohanmu!"
Pilihan yang sama-sama tak mungkin Kinayu putuskan dengan mudah, ia pun harus memikirkan bagaimana dengan Yudha. Pria asing yang membelinya dengan bayaran mahal hingga membantu keluarganya keluar dari keterpurukan. Walaupun setiap hari selalu membuat hidupnya penuh tekanan.
"Tentukan pilihanmu wanita murahan!"
"Aggghh...." Kinayu menyentuh pipinya yang begitu perih, setelah menghempaskan wajahnya, Silvi segera pergi dengan sikap angkuh.
Sungguh terbuat dari apa hatinya, atau memang beginilah nasib istri kedua. Hanya ada dalam drama istri kedua dimanja dan di beri harta berlimpah hingga membuat istri pertama menderita dengan segala kesakitan batin dan kesenjangan materi.
Tapi nyatanya istri kedua tak seberuntung apa yang di bayangkan. Dan tak selalu salah dengan niatan yang buruk hingga mereka di judge sebagai perebut milik orang. Padahal kenyataannya bukan wanita yang ingin tetapi prianya yang lebih berkuasa dalam materi hingga mampu dengan mudah membeli sampai hilang harga diri.
Kinayu menarik nafas dalam, ia berusaha menenangkan pikirannya. Tak ingin kembali salah langkah dan berakibat buruk pada kedua orangtuanya. Berusaha sabar dan legawa jika memang ini semua harus ia terima sebagai batu sandung dalam hidup.
Kinayu terlelap setelah makan siang dan meminum obat, dia harus kuat dengan makan banyak agar tubuhnya tak lemah saat kembali di jadikan bola oleh orang-orang terdekatnya.
Hingga sore hari Yudha datang, Kinayu masih tertidur dengan nyenyak. Pria itu duduk di samping ranjang Kinayu, menatap dalam wajah cantik yang kini memberi warna di ranjangnya.
Yudha akui Kinayu wanita cantik, manis, kalem dan menarik. Tak heran ia menjadi kembang kampus hanya saja sudah menjalin hubungan dengan Satria yang terkenal ketampanannya dan kepintarannya. Pemuda itu juga aktif di kampus hingga banyak yang mengenal tetapi tetap kalem dan tak seperti pemuda kebanyakan, akan memanfaatkan semua untuk menjadi Playboy kampus.
Pasangan viral yang tak sulit bagi Yudha mencari tau informasi tentang keduanya. Apa lagi mereka orang baik yang memiliki prestasi dan tak pelit ilmu pada teman yang tak mengerti.
Namun sayangnya Yudha tak akan membiarkan hubungan mereka berlarut. Kinayu adalah istrinya saat ini, status yang serius melebihi dari sekedar kekasih. Dan ia berhak atas istrinya dari siapapun itu.
"Sifatmu bertolak belakang dengan Silvi, wanita keturunan Jawa yang kalem dan mengerti tata Krama. Apakah aku akan semudah itu menerima dan membuka hati padamu."
Yudha membuang nafas kasar kemudian beranjak dari sana dan merebahkan tubuhnya di sofa, memikirkan hidupnya dengan kedua istri yang memiliki sifat tak sama. Di tambah lagi Yudha cukup terkejut saat simbok mengabari jika sejak pagi ia datang, Silvi sudah tak ada di kamar. Bahkan kamar seperti kapal pecah dan merepotkan Bibi untuk membersihkan kehancuran yang Silvi buat.
"Apa yang harus aku lakukan...."
terima kasih
saat membacanya aqu 😭😭😭
karna samaa