NovelToon NovelToon
Cahaya Untuk Zeyyan

Cahaya Untuk Zeyyan

Status: sedang berlangsung
Genre:Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:17k
Nilai: 5
Nama Author: Aryani

Cahaya adalah gadis yatim piatu yang memiliki adik perempuan bernama Syila, mereka di rawat oleh pamannya setelah kedua orang tuanya meninggal. Cahaya berjanji kepada adiknya untuk terus bersamanya, bahkan jika ia dijodohkan pun akan berusaha melawan.

Suatu ketika pamannya sedang dililit hutang dan tidak mampu membayarnya, akhirnya Cahaya yang di jadikan tebusan hutang tersebut. Ia dijodohkan dengan Zeyyan yang memiliki cacat fisik yaitu kelumpuhan, serta bersifat dingin. Syila sangat kecewa karena Cahaya mengingkari janjinya.

Cahaya mencoba untuk tetap tegar menerima kenyataan ini dan bersikap baik serta sabar, ia berharap suaminya bisa mengizinkan adiknya tinggal bersamanya, agar ia bisa memenuhi janjinya. Zeyyan sedikit terempati setelah tahu latar belakang kehidupan Cahaya, dan juga karena kesabarannya untuk mengurus dirinya.

Namun suatu hari, tunangan Zeyyan hadir kembali setelah menghianatinya dan membuatnya terpuruk selama ini dan berusaha merusak rumah tangga mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa yang terjadi diantara mereka?

Cahaya benar-benar tidak menyangka nasibnya akan seperti ini, dimanfaatkan oleh keluarganya sendiri. Setelah memutuskan panggilannya dengan Feri, Cahaya terpaksa mengirimkan uang tabungannya untuk kakak sepupunya yang serakah itu agar tidak melakukan sesuatu pada adiknya. Meski begitu Cahaya masih belum bisa tenang, ia sangat yakin Feri akan meminta uang lagi padanya, yang paling ia khawatirkan adalah Syila. Feri pasti tidak akan tinggal diam jika mengijinkan sesuatu, terlebih ia tahu jika Feri sering menjahili Syila dengan menakut-nakutinya yang akan membuat mentalnya terganggu.

"Apa yang harus ku lakukan, bagaiamana aku bisa melindungi Syila dari sini?" Kata Cahaya sambil bersandar dijendela kamarnya dengan pandangan keluar jendela.

"Aku harus bagaimana Ya Allah, lindungilah Syila dimana pun dia berada." Kata Cahaya didalam hati.

.....

Syila masih terus bekerja meski ia merasa lelah dan mengantuk, beruntung hari ini pelanggannya tidak terlalu ramai, sehingga ia tidak kesusahan untuk mengerjakan pesanan.

"Hai, Syila." Sapa Reza sambil tersenyum kepada Syila.

"Hai juga, Kak." Kata Syila sambil tersenyum membalas sapaan dari Reza.

"Hari ini kamu terlihat lesu, apa kamu sakit?" Tanya Reza yang melihat Syila tidak semangat seperti biasanya.

"Tidak, Kak. Hanya kurang tidur saja." Jawab Syila sambil tersenyum.

"Syila, kesini sebentar!" Teriak seseorang memanggilnya.

"Iya." Sahut Syila.

"Aku tinggal dulu ya, Kak." Kata Syila berpamitan kepada Reza.

"Iya."

"Aku tahu kamu sedang tidak baik-baik saja, matanya terlihat sedikit sembab seperti habis menangis." Kata Reza didalam hati sambil memperhatikan Syila.

"Aku jadi penasaran dengan latar belakang kehidupannya." Kata Reza didalam hati, kemudian pergi dari sana.

....

Zeyyan sudah selesai mengerjakan pekerjaannya dan menyimpan beberapa berkas kedalam laci, dan tak sengaja ia memasukkan berkas dimana ia menyimpan foto Cahaya, Zeyyan pun mengambilnya dan kembali melihat foto tersebut.

"Kalau dilihat-lihat dia itu lebih kalem dari banyaknya wanita yang aku temui." Kata Zeyyan sambil memperhatikan foto istrinya.

"Tapi aku masih membencinya." Kata Zeyyan kembali menyimpan foto Cahaya kedalam laci, dan pergi makan siang bersama Efan.

.....

Hari sudah mulai sore banyak siswa siswi SMA yang pulang sekolah mampir ke kedai aneka minuman yang dimana Syila bekerja.

"Cik, beli boba yuk!" Kata seorang siswi SMA bernama Agnes, sedang bersama sahabatnya di warung seblak yang tak jauh dari kedai aneka minuman yang dimana Syila bekerja.

"Boba mulu deh perasaan." Kata Cika heran dengan sahabatnya itu.

"Di kedai itu katanya bobanya enak." Kata Agnes sambil menunjuk kedai aneka minuman tersebut.

"Kemana-mana namanya boba itu rasanya sama aja, Nes." Kata Cika.

"Beda, Cik." Kata Agnes.

"Terserah deh." Kata Cika.

"Eh, Cik. Coba liat, itu bukannya Syila ya." Kata Agnes sambil melihat kearah Syila yang sedang melayani pelanggan.

"Mana?" Tanya Cika sambil melihat kearah Agnes menunjuk.

"Samperin, Yuk!" Ajak Agnes sambil menarik tangan Cika, bergegas ke kedai aneka minuman tersebut, ingin memastikan jika yang dilihat memang Syila.

"Syila!" Kata Agnes memanggil seorang gadis berjilbab pink yang sedang berdiri membelakanginya mengambil es batu.

"Mau beli apa Dek?" Tanya Gadis itu yang ternyata adalah Tina temannya Syila yang tanpa sengaja memakai jilbab yang sama.

"Ini yang kamu maksud Syila?" Tanya Cika sambil menunjuk Tina.

"Tadi aku yakin melihat Syila ada disini." Kata Agnes sambil celingak-celinguk mencari keberadaan Syila.

"Dek, kalau gak mau pesen bisa tolong pindah tempat. Masih banyak yang mengantri." Kata Tina.

"Em, iya mbak aku pesen boba milk tea satu." Kata Agnes.

"Kenapa mereka mencari Syila?." Kata Tina didalam hati sambil membuatkan boba untuk Agnes.

"Ini bobanya, Dek." Kata Tina memberikan boba pesanan Agnes.

"Iya, Mbak. Makasih." Kata Agnes mengambil boba tersebut dan membayarnya.

"Ayo, Cik." Ajak Agnes kepada Cika untuk pergi dari sana.

"Maaf ya Tin, agak lama." Kata Syila baru datang dari toilet sambil celingak-celinguk memastikan Agnes dan Cika sudah pergi dari sana.

"Iya gak apa-apa." Kata Tina

"Apa Syila tadi sebenarnya menghindari mereka ya." Kata Tina didalam hati merasa heran dengan tingkah Syila.

Flash back on

Syila sudah mulai kewalahan karena semakin banyak pelanggan yang datang dan Tina pun datang membantunya. Tanpa sengaja ia melihat dua orang siswi SMA dari sekolahnya dulu, yang sangat ia kenali sedang berlari kearahnya.

"Itu Agnes dan Cika." Kata Syila lirih.

"Em, Tina. Aku ke toilet bentar ya." Kata Syila cepat dan segera lari dari sana.

"Eh, Iya." Kata Tina mengiyakan saja.

Flash back off

"Syukurlah, mereka tidak tahu jika aku ada disini." Kata Syila didalam hati bernapas lega.

.....

Seperti biasa Zeyyan pulang dari kantor disambut hangat oleh Cahaya dan Zeyyan masih tetap bersikap dingin kepada istrinya. Sebenarnya ia ingin bertanya sesuatu pada istrinya, namun masih gengsi jika dirinya tiba-tiba bersikap ramah padanya. Tak ada pembicaraan diantara mereka hingga selesai makan malam sekali pun, Zeyyan hanya sedikit-sedikit memperhatikan raut wajah istrinya yang terlihat sedikit lesu sejak tadi pagi.

Kini Zeyyan sudah bersantai di kamarnya, sedangkan Cahaya duduk di balkon sambil berusaha menelepon adiknya, namun tak mendapat jawaban sejak tadi dan membuatnya cemas. Zeyyan yang merasa penasaran dengan istrinya pun mengintipnya dari samping pintu.

.....

Karena kelelahan Syila sudah tertidur pulas setelah selesai mandi dan sholat isya', sehingga ia tidak mendengar jika ponselnya terus berdering.

"Tin, ponselnya Syila bunyi terus tuh. Coba dilihat!" Kata Fara sambil menunjuk kearah ponsel Syila berada.

"Kakaknya, Fa." Kata Tina setelah melihat siapa yang menelepon Syila.

"Angkat aja, Tin. Mungkin aja penting, kasihan Syila kalau di bangunin." Kata Fara.

"Iya."

"Halo assalamualaikum." Ucap Tina menyapa Cahaya dari telepon.

#

"Waalaikumsalam, ini siapa ya?" Tanya Cahaya heran karena yang mengangkat telponnya bukan Syila.

"Aku Tina, Kak. Temennya Syila." Jawab Tina dari telepon sana.

"Syila nya kemana?" Tanya Cahaya.

"Udah tidur dari tadi, Kak." Jawab Tina.

"Tidur?" Tanya Cahaya heran.

"Iya, Kak. Sepertinya Syila kecapekan aku gak tega mau banguninnya, Kak." Jelas Tina.

"Tapi dia baik-baik ajakan?" Tanya Cahaya lagi memastikan.

"Iya, Kak."

"Bisa tolong kirim fotonya." Kata Cahaya yang belum merasa yakin.

"Iya, Kak. Sebentar."

"Syukurlah dia baik-baik saja." Kata Cahaya bernapas lega setelah melihat foto Syila yang dikirim oleh Tina.

"Ya sudah kalau begitu, aku titip Syila ya disana." Kata Cahaya kepada Tina.

"Iya, Kak. Kita akan menjaganya dengan baik." Kata Tina.

"Terima kasih. Assalamualaikum." Ucap Cahaya mengakhiri panggilannya.

#

"Waalaikumsalam." Ucap Tina membalas salam dari Cahaya dan meletakkan kembali ponsel Syila ketempat semula.

"Syila sangat dimanja kakaknya ya." Kata Fara.

"Kalau menurutku, ada yang terjadi diantara mereka." Kata Tina menebak.

"Maksudmu?" Tanya Fara.

"Ya gak tahu, belum tanya sama Syila." Jawab Tina sambil duduk diatas kasur sambil bersandar ditembok.

"Aku pikir kamu tahu." Kata Fara sambil duduk disamping Tina.

.....

Zeyyan masih setia mengintip apa yang dilakukan oleh istrinya itu.

"Jadi karena itu, memang apa yang terjadi diantara mereka." Kata Zeyyan didalam hati mengerti apa yang membuat Cahaya terlihat lesu seharian ini. Ia sebenarnya merasa penasaran dengan latar belakang kehidupan Cahaya, namun disisi lain ia masih ragu jika Cahaya tidak menginginkan apa-apa dari pernikahan ini karena kondisinya itu.

Bersambung.....

1
Mira Nadiyah
ini kapan update nya lama banget ya
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
semoga Reni tak membully syila
Ade Diah
karyanya bagus, semoga dapat pembaca yang lebih banyak lagi, aamiin
Ade Diah
Luar biasa
Ade Diah
hai kak, udah ketemu menarik semoga terus berjodoh.
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
bawa aja syi gak enak kan udah dikasih
Yus Wirda
ceritanya bagus
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
su'udzon dluan si zeyyan
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
awal bab menarik
alifahnabilah
lucu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!