VOYAGE

Enjoy!

Hari sudah berganti malam cahaya bulan bersinar memasuki kamar AHAETULLA Girl's yang gelap tidak ada obor ataupun Chandelier menyala, hembusan angin pelan yang masuk membangunkan Danelyn yang sangat mudah merasa kedinginan.

Ada sebuah suara nyanyian yang entah dari mana asalnya tapi suaranya sangatlah merdu dan terdengar dekat seperti nyanyian tersebut berasal dari ruangan yang sama dengannya, pandangannya melihat sekeliling tapi tidak ada apapun hanya hembusan angin yang menerbangkan helaian tirai.

Perlahan ia bangun menutup jendela dan melihat pemandangan lautan luas, suara nyanyian lembut nan merdu itu seperti berasal dari dalam lautan ia tidak yakin tapi suara itu terus masuk ke telinganya, pintu kamar dibuka membuatnya sedikit terkaget. Lullayva berdiri di sana dengan memegang candle holder tersenyum tipis menatap ke arahnya.

"Ada apa Danelyn? Apa kamu tidak tidur tadi?" tanyanya sambil menyalakan obor dan Chandelier utama.

"Aku tadi mendengar suara nyanyian yang sangat lembut dan merdu seolah-olah menghipnotis jadi aku pergi ke jendela untuk mencari sumbernya," jelas Danelyn.

"Suara yang kamu dengar berasal dari kaum Siren mereka adalah musuh alami kaum Mermaid keduanya menghuni lautan yang sama hanya berbeda kedalaman, Siren memang mempunyai suara yang sangat indah itu mereka gunakan untuk menjebak nelayan. Tapi terkadang jika mereka bernyanyi di malam hari itu artinya ada sesuatu yang menarik perhatian mereka,"

Seluruh kamar seketika menjadi sedikit terang berkat obor dan Chandelier yang telah dinyalakan Lullayva kini berjalan mendekat ke satu persatu ranjang dan mengguncang tubuh mereka yang masih tertidur tak lama terdengar alunan musik serta terompet yang terdengar meriah dari sisi lain bangunan Kerajaan.

"AHAETULLA Girl's ini saatnya makan malam Raja dan Ratu menyiapkan jamuan untuk kalian dengan besar-besaran," Suara Lullayva berucap nadanya sedikit tinggi membuat beberapa dari mereka mulai bangun.

"Jam berapa ini sekarang?" Neisha bangun sambil mengusap wajahnya dan langsung mengikat rambut masih duduk di atas melihat keadaan sekeliling.

Ryah mengusap sambil meregangkan punggungnya lalu melirik jam besar yang ada di atas jendela. "7 malam waktu setempat .... Gua agak pusing dikit bangun jam segini,"

"Ayo cepat bangun dan persiapkan diri kalian dengan pakaian yang bagus ya Raja dan Ratu mengadakan jamuan untuk sebagai penyambutan kepada kalian, pakailah pakaian bagus yang sudah disediakan pelayan Kerajaan, Jurylis akan berpesan demikian ke para pria." Lullayva bertepuk tangan sesuai dengan irama musik yang dialunkan di luar.

Mereka tersenyum melihat tingkah Lullayva dan bersemangat dengan alunan musik yang dimainkan di luar. Falisya, Ryah, Meisie, dan Lilyana membuka lemari bersamaan melihat-lihat pakaian seperti apa yang akan dikenakannya nanti.

"Ini adalah makan malam pertama kita bersama Raja dan Ratu atau mungkin dengan petinggi bagian penting pemerintahan juga jadi kalau bisa mandi saja." ujar Desya langsung meraih handuk yang ada di dalam lemari dan berjalan menuju ke kamar mandi yang ada di pojokan kamar.

"Ide bagus." sahut Leyna berjalan menyusul dan langsung meraih handuknya juga.

Selagi menunggu giliran mandi Lullayva dan yang lain berkumpul di tengah-tengah ruangan duduk melingkar, Lullayva menunjukkan beberapa atraksi sulap kecil yang bisa dilakukan seluruh kaum manusia awan atau kaum Claydiova.

Sementara di kamar AHAETULLA Boy's yang saat ini tidak ada yang sedang tidur Jurylis masuk menyelonong begitu saja menembus pintu membuat mereka berdelapan yang sedang duduk berkumpul bercerita di tengah-tengah ruangan menjadi kaget.

"Astaga Jurylis kamu membuat kami menjadi kaget." ucap Lloyd bangkit sambil merapihkan pakaiannya.

"Ayo AHAETULLA Boy's bersiaplah sana, kalian akan makan malam dengan Raja dan Ratu juga para petinggi pemerintahan, gunakanlah pakaian dan tata wajah kalian dengan sebaik mungkin para gadis juga akan ada di sana." ucapan Jurylis membuat mereka yang masih duduk langsung berdiri terheran.

Alunan musik yang meriah dan juga suara terompet terdengar dimainkan mereka bertatapan dengan senyuman yang sumringah dan langsung berpencar ke lemari masing-masing mencari pakaian yang bagus.

"Gavino pakaian apa yang lu pakai?" tanya Clayde berteriak ke pria yang bersebelahan ranjang dengannya.

"Entahlah mungkin pakaian santai ini cukup bagus." jawab Gavino mengeluarkan setelan pakaian berwarna hitam.

"Jangan terlalu memikirkan pakaian, asal kalian mandi dan tidak sampai bau badan itu sudah cukup," sahut Brandon yang sudah melenggang pergi menuju ke kamar mandi membawa handuk.

"Yaudah lah gua duluan mandi." Frederick berlari menyusul Brandon dan menyerobotnya masuk duluan, Brandon hanya menggeleng kepala dan duduk di dekat pintu menunggu.

"Jangan lama amat mandinya gua gak mau Raja dan Ratu sampai nunggu kita datang ke jamuannya. Ingat, ini adalah makan malam pertama kita berhadapan dengan Raja langsung bersikaplah baik dan jangan banyak bercanda." tegas Lloyd yang sudah mandi sejak sore dan sekarang ia hanya mengganti pakaian.

Para gadis duluan selesai berkemas dan segera keluar dari kamar mengikuti langkah Lullyva, semakin mereka berjalan melewati beberapa pintu di koridor suara alunan musik tersebut terdengar semakin besar yang menandakan mereka sudah dekat dengan ruang jamuannya.

Mereka tiba di depan sebuah pintu yang menjadi sumber alunan musik dengan sekali dorongan Lullayva membuka pintu dan ruangan megah langsung memasuki penglihatan mereka.

Awan-awan mengangkat alat musik terbang di udara, makanan dan minuman berbagai jenis disajikan di meja, Raja dan Ratu yang duduk di meja makan langsung berdiri menyambut kedatangan mereka begitu juga dengan deretan orang-orang yang di kiri kanan mereka, menyambut kedatangan para gadis dengan penuh kehangatan.

Alunan musik berganti menjadi lebih tenang bersamaan dengan langkah mereka masuk dan akhirnya berdiri berderetan memanjang di sisi sebelah kanan Raja, tak lama para pria sampai dan langsung masuk ke ruangan berdiri berderetan di sisi kiri Raja berhadapan dengan yang gadis.

Raja mempersilahkan mereka duduk lalu mengangkat gelas kaca dan memukulkannya pelan menggunakan sendok kecil, seketika semua alunan musik berhenti karena tau Raja akan menyampaikan pembukaan.

"Selamat malam para dewan pemerintahan yang selalu aku hormati, malam ini kita menyambut kedatangan para remaja yang kedatangannya sudah diramalkan di ramalan Starybulla, seperti yang kita tau ramalan besar itu akan berdampak sangat besar bagi pemerintahan dan tatanan Kerajaan."

"Sangat penting bagi kita semua untuk mempersiapkan tibanya ramalan tersebut sebaik mungkin, takdir yang akan tiba memang tidak bisa dirubah bagaimanapun caranya hanya tergantung kita menghadapinya bagaimana. Malam ini aku akan memperkenalkan kalian dengan para remaja tersebut, sambut lah AHAETULLA."

Saat nama mereka disebutkan Sang Raja mereka berdiri semua dan memberikan penghormatan di tempat lalu kembali duduk.

"AHAETULLA perkenalkan dewan-dewan pemerintahan yang ada di Kerajaan EQUETOPYS mulai dari dewan pengurus transportasi, tatanan wilayah dan kependudukan, pengurus keuangan, dan yang lainnya." ujar Sang Raja sambil memperkenalkan orang-orang yang ada duduk di sisi kanan dan kirinya.

Satu persatu dari mereka memperkenalkan diri dan menyebutkan tugas mereka di Kerajaan, AHAETULLA mengangguk mengerti dan tersenyum kepada setiap dewan pemerintahan. Setelah para dewan selesai memperkenalkan diri sekarang giliran mereka yang memperkenalkan diri sendiri.

Para dewan tersenyum hangat menatap mereka satu persatu memperkenalkan diri tapi tidak dengan satu dewan yang menggunakan penutup mata di bagian mata kirinya, penampilannya juga sedikit acak-acakan Desya dan Danelyn hanya saling melirik karena seingat mereka itu adalah dewan bagian transportasi laut dan pengurus perkapalan di Kerajaan.

"Kedatangan kalian kemari adalah sesuatu yang sangat membuat kami merasa terhormat menyambut tamu yang berhasil tiba di sini menggunakan penghubung dunia Fantasi dan dunia Nyata, aku sebagai Raja sangat berharap kalian betah berada di Kerajaan ini." Raja bertepuk pelan memanggil beberapa pelayang untuk menghidangkan makanan dan minuman.

Jamuan makan malam dibuka dan mereka menyantap berbagai jenis makanan dengan nikmat, Raja dan Ratu sesekali mengajak mereka berbicara seputar perjalanan mereka menuju ke Istana dan bagaimana tanggapan mereka mengenai berkeliling tadi siang.

Continue.