NovelToon NovelToon
Menggantikan Peran Kakak Angkatku

Menggantikan Peran Kakak Angkatku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Ibu Pengganti / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Pengasuh / Slice of Life
Popularitas:37.5k
Nilai: 5
Nama Author: dlbtstae_

“Glady, tolong gantikan peran kakakmu ! “ ujar seorang pria paruh baya tegas kepada putri semata wayangnya.


Glady Syakura, berusia 17 tahun harus menggantikan peran kakak angkatnya yang pergi begitu saja setelah menikah dan melahirkan kedua anaknya.


“Peran kakak ? “ tanya Glady bingung yang saat itu hanya tahu jika dirinya hanya membantu kakaknya untuk mengurus Gabriella yang berusia 6 bulan dan Gabriel yang berusia 4 tahun.


***

“APA ?! KAMU INGIN BERCERAI DENGANKU DAN MENINGGALKAN KEDUA ANAK KITA ?! “ teriak seorang pria tampan menggelegar di seluruh ruangan. Saat istrinya menggugat dirinya dengan alasan yang tak masuk akal.


“KAMU AKAN MENYESAL DENGAN PERBUATANMU, PATRICIA ! “

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dlbtstae_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tuduhan Patricia

Glady duduk di bawah pohon rindang di halaman sekolah, matanya penuh perhatian mengawasi gerbang utama. Gabriella, keponakannya,  di pangkuannya, memainkan ujung roknya dengan gelisah. Suasana pagi menjelang siang yang panas seharusnya penuh canda tawa murid-murid TK yang pulang sekolah tiba-tiba berubah tegang dan terkejut ketika sosok yang dikenal Glady dengan baik berjalan mendekat.

Patricia, kakak angkatnya, muncul dari kerumunan bersama suami barunya, Jonathan. Wajah Patricia penuh kebencian, sementara Jonathan menatap Glady dengan sorot mata yang licik. Glady merasakan jantungnya berdetak semakin cepat. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi, tetapi nalurinya mengatakan ini tidak akan berakhir baik.

“Jadi disini kau bersembunyi, ya, Glady? Gimana rasanya tinggal dengan mantan iparmu ? Menyenangkan ?” Patricia memulai dengan nada sinis, suaranya cukup keras untuk menarik perhatian beberapa orang tua murid yang sedang menunggu anak-anak mereka.

Glady menggeleng, mencoba mempertahankan keterkejutannya. “Aku tidak bersembunyi, Kak Cia,”

“Oh, benarkah ? Atau mungkin kau sedang menunggu kesempatan lain untuk merebut suami orang lagi?” Patricia membalas dengan tawa penuh ejekan, membuat orang-orang di sekitar mereka mulai berbisik-bisik.

Glady terkejut dengan tuduhan itu, meskipun ini bukan pertama kalinya dia mendengarnya. Sejak Patricia menikah dengan Jonathan, tuduhan itu terus dilontarkan kakak angkatnya. Namun, kali ini berbeda. Ada kerumunan orang tua yang menatap mereka dengan mata penuh tuduhan, dan setiap kata yang keluar dari mulut Patricia seperti menyalakan api di hati mereka.

“Bukan begitu, Kak Cia,” Glady mencoba menjelaskan, suaranya gemetar. “Aku tidak pernah melakukan apa yang kau tuduhkan. Kalian yang—”

“Oh, jadi sekarang kau menyalahkan kami juga?” Jonathan tiba-tiba ikut campur, suaranya tajam dan dingin. “Jangan berpura-pura suci, Glady. Semua orang di sini tahu betapa liciknya kau.”

Orang-orang mulai berbisik lebih keras, beberapa bahkan mendekat untuk mendengarkan lebih jelas. Tatapan mereka penuh penghinaan, dan Glady merasa seluruh dunia berbalik melawannya.

Gabriella, yang sejak tadi duduk diam, tiba-tiba mulai menangis, suara tangisannya yang memelas menarik perhatian Glady kembali ke kenyataan. Glady menurunkan pandangannya di sebelah keponakannya, mencoba menenangkannya meskipun hatinya sendiri mulai dipenuhi ketakutan.

“Kak Cia, tolong berhenti. Ini tidak benar,ini fitn4h ! “ kata Glady, suaranya memohon. Namun, Patricia tidak menunjukkan belas kasihan. Sebaliknya, dia semakin mendekat, matanya menyipit penuh kebencian.

“Tidak benar ? Kau bicara tentang fitn4h setelah apa yang kau lakukan? Kau menghancurkan rumah tanggaku, Glady. Kau membuatku kehilangan segalanya!” teriak Patricia, tanpa memperdulikan tangisan Gabriella yang semakin keras.

Satu tangan Patricia terangkat tinggi, dan sebelum Glady bisa bereaksi, sebuah tamparan keras mendarat di pipinya. Dunia Glady seperti berhenti sejenak. Dia bisa merasakan rasa panas yang menyengat di wajahnya, dan detik berikutnya adalah suara jeritan yang memecah keheningan.

“Bundaaaaaa !! “

Gabriel, anak Patricia dan suami pertamanya, yang baru saja keluar dari gerbang sekolah, melihat kejadian itu dan berteriak dengan marah. Bocah itu lari dengan cepat ke arah Glady dan adiknya, namun langkahnya tersandung kakinya sendiri, membuatnya jatuh terjerembab ke tanah.

Ganesha, ibu dari  Gama yang baru saja keluar dari sekolah untuk menjemput cucunya di dalam, menyaksikan kejadian itu dengan mata terbelalak. Tanpa pikir panjang, dia berlari mendekati Gabriel yang terjatuh. “Gabriel, nak, kau tidak apa-apa?” tanya Ganesha panik sambil mencoba menolong cucunya berdiri.

Kerumunan orang tua murid kini makin banyak mengelilingi mereka, bisikan-bisikan berubah menjadi komentar keras dan penuh prasangka. “Lihat, itu perempuan yang merebut suami kakaknya sendiri,” salah satu dari mereka berbisik cukup keras untuk didengar Glady.

Ganesha menatap Patricia dengan tatapan marah. “Heyy, apa yang kau lakukan? Ini sangat keterlaluan!”

Namun, Patricia tak menghiraukannya. Dia masih sibuk meluapkan amarahnya pada Glady, sementara Jonathan berdiri di sampingnya dengan senyum sinis. “Anda siapa nyonya ? Anda mending tidak usah ikut campur, ” ucap Patricia dingin, “Ini urusan kami berdua. Dia sudah merusak rumah tangga saya dengan mantan suami saya !” 

Tampaknya Patricia tidak mengenali penampilan mantan mertuanya yang terakhir kali bertemu saat kedatangan mereka menjenguk kedua anaknya. Tapi saat itu penampilan Ganesha terlihat sangat berbeda, penampilan yang sangat sederhana yang Patricia kenal. 

Ganesha tak bisa lagi menahan dirinya. “Ini bukan hanya urusan kalian! Ini sudah menjadi kekacauan di depan umum!” Ganesha melambaikan tangannya ke arah seorang satpam yang berdiri tak jauh dari mereka. “Tolong panggilkan satpam lainnya dan usir mereka dari sini!”

Satpam yang dipanggil segera berlari mendekat, dan dengan sigap dia meminta bantuan beberapa rekannya. Orang-orang di sekitar mulai mundur, takut terlibat lebih jauh dalam keributan yang sudah terjadi.

Patricia masih belum puas. “Kau pikir aku takut, nyonya ? Aku tidak akan pergi sampai semua orang tahu siapa Glady sebenarnya!”

“Sudah cukup, PATRICIA !! ” Ganesha membentak, suaranya tegas dan berwibawa. Patricia kaget saat wanita itu tahu namanya, “Ini tidak pantas, Ciia! Jika kau masih punya harga diri, tinggalkan tempat ini sekarang!”

Namun, Patricia justru tertawa sinis. “Harga diri? Jangan bicara tentang harga diri pada perempuan yang tidak tahu malu seperti Glady!”

Glady merasa seluruh tubuhnya gemetar. Dia ingin membela diri, ingin berteriak bahwa semua ini tidak benar, tapi lidahnya terasa kelu. Air mata menggenang di matanya, dan dia hanya bisa memeluk Gabriella yang masih terisak di pelukannya.

“Harusnya kamu yang tidak tahu malu, Patricia ! Pantas saja putra saya menceraikan kamu ! Modelan begini siapa yang betah ! “

Satpam lain tiba di tempat kejadian, dan tanpa banyak bicara, mereka mulai menarik Patricia dan Jonathan menjauh dari Glady dan Ganesha. Patricia masih berusaha melawan, suaranya masih mengancam-ancam di udara, sementara Jonathan terlihat berusaha menenangkan istrinya.

Keributan itu akhirnya mereda ketika Patricia dan Jonathan dibawa menjauh. Kerumunan orang tua murid perlahan-lahan membubarkan diri, meskipun bisikan dan tatapan curiga masih tertuju pada Glady.

Ganesha berdiri di depan Glady dan Gabriella, tatapannya penuh kekhawatiran. “Kau baik-baik saja, Nak?”

Glady mengangguk lemah, tapi dia tidak bisa menahan air mata yang akhirnya jatuh. Gabriella memeluk bundanya erat-erat, sementara Gabriel, yang sudah bangkit dari jatuhnya, hanya bisa menatap bundanya dengan bingung dan sedih.

Ganesha mengusap kepala Glady dengan lembut. “Semua sudah selesai, Nak. Jangan takut.”

“Untung sekarang dia mantan menantu, coba kalo masih jadi menantu. Jadi apa putra saya ? Bisa-bisa stres, “ celetuk Ganesha merapikan tasnya yang turun. 

Namun, Glady tahu bahwa ini belum benar-benar selesai. Meski Patricia dan Jonathan telah pergi, bekas luka yang mereka tinggalkan akan terus menggores hatinya. Dan yang lebih parah, orang-orang di sekitarnya—tetangga, orang tua murid, bahkan teman-teman Gabriel—akan terus membicarakan kejadian ini. Nama baiknya sudah tercemar, dan dia tidak tahu bagaimana cara memulihkannya.

Dengan susah payah, Glady berdiri, masih memeluk Gabriella. “Mari kita pulang, mom,” katanya pelan. “Lady tidak ingin berada di sini lebih lama lagi.”

Ganesha mengangguk, dan mereka berempat berjalan menuju mobil dengan langkah berat. Di belakang mereka, sekolah yang tadinya penuh dengan kegembiraan anak-anak, kini terasa seperti tempat yang menyimpan kenangan pahit yang sulit untuk dilupakan.

Di dalam mobil, keheningan menyelimuti mereka. Glady mencoba menenangkan hatinya, tapi bayangan tamparan Patricia dan tatapan penuh kebencian dari orang-orang di sekitarnya terus terngiang di benaknya. Gabriella sudah tertidur di pelukannya, sementara Gabriel duduk diam di samping Omanya yang kini mengobati luka di lutut Gabriel. 

Ganesha menatap Glady melalui kaca spion, dan melihat kesedihan yang mendalam di mata Glady. Dia tahu bahwa kata-kata tidak akan cukup untuk menghapus rasa sakit yang dirasakan Glady, tapi dia juga tahu bahwa mereka harus menghadapi semua ini bersama-sama.

“Kita akan melalui ini, Glady,” kata Ganesha akhirnya, suaranya lembut tapi penuh keyakinan. “Kita akan melaluinya, bersama-sama.”

Glady mengangguk perlahan, meski hatinya masih terasa berat. Dia tahu bahwa perjalanan ini tidak akan mudah, tapi dengan dukungan Keluarga Dirgantara dan cinta untuk kedua keponakannya, dia akan berusaha sekuat tenaga untuk bertahan. Mereka mungkin telah merenggut kedamaiannya, tapi mereka tidak akan bisa merenggut kekuatannya. 

Dan dengan pikiran itu, Glady memejamkan mata, mencoba mencari sedikit ketenangan di tengah badai yang mengoyak hidupnya.

...***...

Ada yang geram sama Patricia ? Aku woyyy Akuuuu

1
Dewiendahsetiowati
Patricia dan Lediana gak ada ceritanya lagi ya thor
LISA
Wah slmt y utk Lady..udh lahir putri cantiknya..sehat terus y Mama n debaynya
LISA
Ikut seneng baca cerita ttg keluarga Gama ini..keluarga yg rukun..bahagia selalu y utk kalian..
A R
semoga ga ada lg yg ladiana sama cia ya 😭😭 biarkan gabli dan ella bahagia sama gama lady
A R
lahh ketulalan gabli manggil nya 🤣
LISA
Bahagia selalu y utk keluarga kecilnya Gama..
A R
aduhhh ada apa lagi sihhh 😩😩
sendy kiki
ceritanya naik turun y. tiba tiba sedih,tegang, bahagia,tegang lagi.. sebenarnya ceritanya up and down.
LISA
Wah ada apa lg nih si Ledi & Patricia dtg lg..mudah² an bukan masalah yg besar
A R
yeayyy 💃💃💃
LISA
Happy wedding Gama & Glady..bahagia selalu ya & langgeng..
LISA
Syukurlah Gelora sudah menyadari kesalahannya dan Lady juga sudah memaafkannya..rukun selalu y kalian berdua
A R
cukulinnnnn (gabli yg ngmg)
A R
kannn kannnn... sdh kudugonggg
sendy kiki
kapan ni ledi dan CIA hancur. jangan muter muter ceritanya up selalu kaka
Indah Darma Indah
jangan mau gelora sama Jonathan.kayak gak ada laki laki aja
A R
jgn mau geloraaaaaa.. hedehhh
sendy kiki
rumit ..gelora tolak saja mereka . mereka harus hancur. up.
LISA: Oh Gelora dulu kekasihnya Jonathan
total 1 replies
LISA
Makin seru nih
LISA
Gabriel lucu bgt sih ngomongnya..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!